Home / Romansa / Di Balik Asmara Sang Aktris / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Di Balik Asmara Sang Aktris: Chapter 11 - Chapter 20

120 Chapters

11. MEMOHON PELUKAN

"Gue turut berduka cita, ya. Lo yang kuat, Ben. Ikhlaskan kepergian Om Agam. Jangan terus menerus berlarut dalam kesedihan. Biar Om Agam di sana juga tenang." Bentala mengangguk, dan kemudia tersenyum tipis pertanda bahwa ia baik-baik saja. Bentala memang baik-baik saja. Dia memang terlihat sedih, kuyu, dan tak bersemangat, namun selebihnya ia dalam keadaan yang sangat tegar. Ia tampak sangat kuat untuk ukuran kehilangan yang sangat berat. Rana yang berdiri di belakang Indira, langsung tersenyum. Ia tak sanggup berkata-kata. Bentala pun juga hanya membalas senyumannya. Pria itu hanya menerima uluran tangan Rana dengan profesional. "Kalian bisa masuk, dan mendo'akan Bapak," ucap Bentala sambil mempersilahkan keduanya untuk masuk. "Gue enggak bisa menemani kalian, karena masih ada banyak tamu yang harus gue sapa. Maaf, ya." Indira, dan Rana mengangguk bersamaan. "Ya, enggak apa-apa, Ben!" Rana masuk terlebih dahulu diikuti oleh Indira. Keduanya melihat almarhum, dan mendo'akannya. R
Read more

12. MENJILAT LUDAH SENDIRI

"Bentala, sudah sepuluh menit. Pulanglah!"Bentala melepaskan pelukannya. Matanya mencari, namun Rana tampak mencoba mengalihkannya ke mana saja, asal itu bukan kepada Bentala. Rana sungguh tak ingin menatap mata teduh Bentala yang mampu menyihir, dan membuat pikirannya berantakan. Ia tak ingin setelah pelukan, ada aktivitas lainnya yang membuat tekadnya buyar.Sayangnya lawan yang dihadapi Rana adalah seorang Bentala Pradaya Byakta. Pria itu benar-benar keras kepala bila itu bicara mengenai Rana. Ia tangkup wajah mungil Rana yang cantik, dan ia paksa gadis itu untuk menatapnya. Rana pun lagi, dan lagi tak bisa berpaling. Mata mereka saling bertemu, saling mencoba berbicara lewat sunyi yang tak mungkin bisa diraih oleh orang lain."Kamu benar-benar ingin aku pulang? Kamu bisa bicara, dan menjawab pertanyaanku, jika kamu mau. Aku akan ada di sini semalaman untuk tahu semua isi kepala, dan perasaanmu, Rana.""Tapi, aku enggak mau," jawab Rana dengan sangat lemah. "Aku hanya ingin kamu p
Read more

13. BOS YANG TAK DISANGKA-SANGKA

"Maharta Resto, and Cafe kan? Ini gue sudah sampai di parkiran. Lo tunggu aja di sana. Jangan keluar buat jemput gue. Gue bisa kok, masuk sendiri. Belum datang kan, CEO dari Putra Jaya Group?"Latisha menjawab dari ujung telepon kalau calon bosnya belum datang. Ia merasa lega, karena ternyata dirinya belum terlambat. Terjebak macet selama tiga puluh menit ternyata membuat mood Rana turun. Selain itu, sejak pagi perasaan sedang tidak enak. Rana pikir, kemungkinan besarnya akibat memikirkan Bentala terus menerus.Rana pun mencoba membuang pikiran buruknya. Ia berusaha merapikan penampilannya, dan membuat calon bosnya terkesan. Ia tidak ingin dianggap tidak profesional, karena berpakaian tidak pantas, atau datang terlambat di pertemuan pertama. Segalanya Rana coba untuk dibuat semaksimal mungkin."Hei," sapa Rana pada Latisha yang langsung berdiri menyambut sang aktris. "Syukurlah calon bos kita belum sampai. Gue pikir bakalan terlambat.""Gue pikir juga lo bakalan terlambat." Latisha la
Read more

14. MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN

"Aku mengundangmu ke sini bukan untuk membahas soal itu. Aku enggak mau membahas soal masa lalu, apalagi yang berurusan dengan kesalahan kita lima tahun lalu. Aku mabuk saat itu, Bentala. Begitu juga dengan kamu. Jadi, mari kita lupakan kejadian malam itu. Tolonglah, Bentala!" Bentala mengernyit seperti tidak suka dengan jawaban Rana. Hatinya tersentil. Ia ingin sekali memarahi Rana, namun ia tahu semua yang gadis itu pikirkan, karena statusnya yang telah menikah. Tidak ada satu pun gadis yang ingin dijadikan yang kedua, apalagi seorang Rana Diatmika Husada. Rana sendiri tahu bahwa semua perkataannya jahat. Ia juga tahu kalau semua perkataannya adalah sebuah kebohongan. Rana memang menganggap bahwa kejadian lima tahun lalu itu adalah kesalahan, tapi ia tidak pernah melupakannya. Rana mengingatnya, bahkan hingga detik itu. "Aku tahu kamu bohong," lirih Bentala pelan, namun sebelum Rana kembali membalas perkataannya tersebut, pria itu mulai mengalihkan pembicaraan. "Sudahlah, lupakan
Read more

15. KEPULANGAN TANAYA

Bentala Pradaya Byakta : Pertanyaan pertama adalah mengapa kamu melarikan diri lima tahun yang lalu?Bentala belum pulang. Ia memang memenuhi permintaan Rana untuk keluar dari apartemennya, dan menghargai dirinya. Tapi, Bentala belum mau pulang dari sana. Pria itu masih berada di parkiran apartemen Rana, dan mulai mengirim chat ke gadis itu.Padahal pria itu memiliki segudang pekerjaan yang harus dikerjakan, tapi dengan gilanya ia justru memilih menuntut jawaban dari Rana. Bagi Bentala kini, Rana adalah yang utama. Setelah kehilangan Agam, hanya Rana satu-satunya harapan yang tersisa. Kalau Rana juga menolaknya, ia tidak tahu harus menghadapi kehidupan masa depannya dengan cara bagaimana."Pulang, Ben." Suara Rana menggema di telinganya saat Ben mengangkat panggilannya. "Kamu bisa chat aku mulai besok. Aku tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan kamu malam ini.""Kamu lagi off dari pekerjaan. Jadi, kamu punya banyak waktu luang. Kamu memangnya mau apa? Aku lihat kamu tampak santai
Read more

16. LAGI DAN LAGI BERTEMU

"Cappucino aja, Fal. Rasanya kepala gue mau pecah. Gue butuh kopi, dan curhat ke lo, mungkin?"Ighfaldi tertawa lepas saat mendengar Rana mengatakan hal tersebut. Entah sejak kapan Ighfal, dan Rana mengubah hubungan profesional mereka menjadi pertemanan. Namun yang jelas semenjak projek film yang mempertemukan keduanya, hubungan mereka menjadi akrab, dan gosip tentang kedekatan keduanya pun terus merebak di berbagai media. Banyak fans yang mendukung keduanya, namun bagi Rana, Ighfal lebih cocok untuk dijadikan teman baginya, tidak lebih.Ighfal sendiri selalu memberikan kode-kode bahwa ia sangat menyukai Rana. Sayangnya Rana tak pernah membiarkan Ighfal melewati garis pertemanan, jadi ia pun juga membatasi perasaan sukanya pada gadis itu. Ia tak mau merusak pertemanan mereka yang menyenangkan. Lagipula cinta bisa didapatkan di mana saja, namun teman baik seperti Rana tak mungkin ia dapatkan dengan mudah di dunia ini."Tumben lo pusing," celetuk Ighfal dengan nada bercanda. "Biasanya s
Read more

17. TERBAKAR CEMBURU

"Lo gila tahu enggak, Ben? Satu apartemen sama Rana? Apa yang ada di pikiran lo sih, Ben? Dulu gue suruh lo antar pulang Rana, lo malah making love sama dia. Sekarang gue suruh lo jangan dekat-dekat sama Rana, lo malah beli unit di apartemen yang sama. Lo tuh maunya apa sih?" Indira jelas marah. Ia sama sekali tak mengerti dengan pikiran Bentala. Saat tahu bahwa unit apartemen yang akan direnovasi oleh Bentala, dan Tanaya berada satu atap dengan Rana, membuat Indira kaget. Bentala seperti sengaja menyatukan mereka di satu atap, meskipun beda lantai. "Lo enggak usah marah-marah." "Ya, gimana gue enggak marah coba? Konsepnya gimana sih, Ben? Ini tutorial menyatukan istri tua sama calon istri muda, begitu? Lo tuh, benar-benar! Gue enggak habis pikir sama lo, tahu enggak." Bentala terkekeh. Merasa terhibur dengan perumpamaan Indira yang tak masuk akal sama sekali. Ia tak ingin menceritakan latar belakang kisah pernikahannya dengan Tanaya pada siapa pun. Tapi, jika Indira sudah secerewe
Read more

18. BUKAN MILIKMU

"Lho, mau pergi ke mana malam-malam begini, Ben?"Pertanyaan Yuriko Prameswari membuat Bentala kaget bukan main. Ia pikir ayah, dan ibunya Tanaya sudah beristirahat di kamar mereka. Ternyata perempuan paruh baya itu masih membaca buku di ruang tengah seraya menikmati hujan yang turun. Bentala hanya tersenyum, lalu mendekati ibu mertuanya yang sangat lembut tersebut.Ia duduk di samping Yuriko, dan memulai kebohongannya. "Maaf ya, Ma. Aku enggak bisa nginap. Laptop aku tertinggal di rumah. Besok ada rapat penting yang enggak bisa ditinggal. Jadi, aku harus pulang malam ini.""Bawa saja laptop kamu ke sini, dan bekerjalah di sini." Yuriko membuka kaca matanya, dan menatap menantunya dengan hangat. "Di rumah pasti sepi sekali. Semenjak bapakmu enggak ada, rumah besar itu pasti terasa sunyi. Tinggalah di sini sampai renovasi apartemen kalian selesai. Mungkin memang enggak senyaman, dan sebebas kalau di rumahmu sendiri, tapi setidaknya di sini lebih ramai, kan?"Bentala mau tidak mau menga
Read more

19. TAK AKAN ADA YANG PERGI

"Kalau pun aku bilang mencintaimu, apakah segalanya akan berubah? Apakah kamu akan berpisah dengan Tanaya? Apakah kamu akan melupakan mimpimu, dan bersamaku?" Bentala tahu jawabannya, dan ia pun langsung menggeleng. Rana sudah menebaknya, dan langsung menghela napas. Ia tahu Bentala tak akan melepas apa pun. Pria itu ambisius, sekaligus serakah. Bila bisa mendapatkan segalanya, maka Bentala akan meraihnya. Bentala mengerti Rana kecewa dengan jawabannya. Jadi, ia pun menyatukan kening mereka, berusaha membuat Rana mengerti dengan keinginannya lewat kedekatan mereka. Namun, gadis itu juga punya pendirian yang kuat. Tak mudah bagi Bentala membuat Rana menyerah. "Pergilah," pinta Rana lirih. "Kalau kamu enggak bisa berpisah dengan Tanaya, maka pergilah, Ben. Selama kamu masih suami orang lain, tak ada kata cinta untukmu. Pergilah, Bentala. Kumohon!" "Sudah aku katakan, aku enggak akan ke mana-mana. Kamu, atau pun aku. Kita berdua enggak akan ke mana-mana, Rana. Lupakan soal cinta, kal
Read more

20. JAWABAN UNTUK BENTALA

"Mbak Rana, tolong konfirmasinya mengenai hubungan Mbak sama Mas Ighfal. Benar atau tidak kalau kalian berpacaran? Benar atau tidak kalau Mbak Rana menjadi perusak hubungan antara Ighfal, dan Syara? Tolong jawabannya, Mbak Rana."Rana tetap tersenyum meskipun pertanyaan para wartawan terkadang membuatnya geleng-geleng kepala. Bila diurutkan, mungkin tahta tertinggi manusia julid bagi para artis adalah wartawan. Pertanyaan-pertanyaan mereka terkadang tak masuk akal. Membuat banyak artis menjadi kesal, dan justru enggan menjawab.Malam itu, Rana memang menjadi artis yang paling banyak dinanti. Selain beritanya dengan Ighfal memang sedang panas-panasnya, Rana juga adalah artis yang diundang khusus oleh brand Poems milik Yuriko Prameswari Gunawan. Prestasinya yang dianggap sangat baik, menjadikannya pilihan terbaik para brand untuk datang, atau membintangi produk mereka."Oh, seperti yang kalian tahu kalau saya dengan Ighfaldi hanya berteman. Terlepas hubungannya dengan Syara yang bukan u
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status