"Nanti siang, kita meeting di hotel," kata Gerald setelah Dinara baru saja masuk ke ruangannya, suaranya terdengar sangat datar. "Aku butuh admin pemasaran, dan kamu yang akan dipilih." Dinara tertegun. "Meeting di hotel?," batinnya, merasa tak nyaman. "Kenapa di hotel, Pak?" tanyanya lagi, suaranya sedikit gugup. "Itu urusan aku," jawab Gerald, suaranya dingin dan angkuh. "Kamu cukup datang saja." Dinara mengangguk, merasa tak enak. "Baik, Pak," jawabnya, sambil berusaha tersenyum. Gerald kembali fokus pada pekerjaannya. Dinara pun beranjak dari kursi, kemudian keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk. "Semoga semuanya baik-baik saja," gumamnya, sambil berjalan kembali ke ruangan divisi pemasaran. Namun, di balik rasa lega, Dinara masih merasa tertekan. Dia merasa seperti sedang diawasi, takut melakukan kesalahan. "Kapan, sih, aku bisa tenang?" batinnya, sambil menghela napas. Dinara melangkah lebar ke ruangannya, berusaha fokus pada pekerjaannya. Namun, tatapan
Baca selengkapnya