"sekali lagi saya mohon aaf, Dinara. Maafkan kekhilafan anakku," ucap Leanna lirih, matanya berkaca-kaca. Namun, raut wajahnya masih dipenuhi amarah. Dinara hanya mengangguk, berpura-pura bahwa hatinya masih terluka. "Aku harap kamu bisa mengerti," tambah Leanna, suaranya sedikit gemetar.Setelah meminta maaf kepada Dinara, Leanna langsung menghampiri Robert, suaminya. Wajahnya merah padam, matanya berkilat-kilat menahan amarah. "Nikahin mereka! Sekarang juga!" desaknya, jari telunjuknya menunjuk Reno dan Bella.Robert menghela napas. Ia tahu, tak mungkin menentang Leanna yang sedang dilanda amarah. "Baiklah, kita akan menikahkan mereka," katanya pasrah.Suasana ijab kabul terasa mencekam. Robert, yang sedari awal sudah kesal, semakin geram saat melihat mahar yang diberikan Reno kepada Bella hanya seratus ribu rupiah.Benar-benar satu lembar warna merah bergambar dua pahlawan proklamasi. Ck, dia kira Reno tadi hanya bercanda, ternyata memang kenyataanya miskin."Mahar segitu? Apa pant
Read more