Dinara membuka pintu rumah dengan perasaan lelah. Hari ini, selain menghadapi drama di kantor, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa rumah berantakan seperti kapal pecah. Kesal sekali rasanya."Ya Tuhan ...," gumam Dinara, sambil melemparkan tas ke sofa. Dia memanggil Bella, istri kedua suaminya, dengan nada tinggi."Bella! Kamu di mana sih? Rumah ini berantakan banget! Kayak kapal pecah!"Bella muncul dari kamar, dengan wajah yang cuek dan sikap angkuh."Emang kenapa? Kamu kan udah biasa beresin, ya beresin aja nggak usah ngomel-ngomel. Lagian, Mas Reno lagi keluar, gak ada Mas Reno di rumah aku males beres-beres," jawab Bella, dengan nada ketus."Ya, tapi 'kan aku juga capek kerja seharian. Masa aku harus ngeberesin rumah lagi?" protes Dinara."Ya, emang tugas kamu. Lagian, kamu kan gak ngasih nafkah, jadi tugas kamu ya ngurus rumah," jawab Bella, dengan nada mengejek."Nggak ngasih nafkah, matamu ..?! Kamu lupa siapa yang bekerja di rumah ini dan mencukupi semua kebutuhan, bahk
Read more