Kesabaran Gerald akhirnya habis. Dinara, yang terus bungkam dan menghindari tatapannya, membuat amarahnya memuncak."Dinara, aku sudah lelah dengan sikapmu yang seperti ini!" desis Gerald, suaranya meninggi. "Kau terus bersembunyi di balik diammu, tapi aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu. Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita, tapi kau harus kembali ke ruanganmu. Aku tidak ingin melihatmu lagi hari ini." Dinara terdiam, air matanya kembali menetes. Ia merasa terpuruk, tak berdaya. Ia tahu, Gerald sudah curiga, tapi ia tak bisa membongkar rahasianya."Baiklah, Pak," jawab Dinara lirih, suaranya bergetar. Ia perlahan menegakkan posisi tubuh, masih gemetar menahan ketakutan.Gerald hanya menatapnya tajam, lalu berbalik dan berjalan menuju meja kerjanya. Dinara pun keluar dari ruangan CEO, langkahnya gontai, wajahnya sembab.Saat Dinara membuka pintu, ia terkejut melihat Pak Renaldy, sang Direktur Utama, baru saja keluar dari lift bersama beberapa orang penting. Mereka
Last Updated : 2024-10-06 Read more