Share

Chapter 42

Dinara melangkah keluar dari ruangan, matanya mencari sosok Nada di antara kerumunan karyawan yang hilir mudik. Senyum tipis terukir di bibirnya saat melihat Nada sedang berbincang dengan seorang cleaning service di dekat mesin kopi.

"Din!" panggil Nada, melambaikan tangannya. Dinara menghampiri Nada, raut wajahnya sedikit muram.

"Din, kenapa muka kamu kusut gitu?" tanya Nada, mengerutkan kening. "Bukannya seharusnya senang kerja jadi admin pemasaran?"

Dinara menghela napas, duduk di kursi di dekat Nada. "Gak tau, Nad. Semua orang di divisi pemasaran kayak ngeliatin aku dengan tatapan sinis gitu. Seolah-olah aku ini musuh mereka."

Nada mengelus punggung Dinara dengan lembut. "Sabar, Din. Mungkin mereka cuma kaget aja ada muka baru di tim. Kamu kan baru masuk hari ini."

"Tapi, Nad, gak ada satupun yang mau ngajak aku makan siang. Aku makan sendirian di kantin. Rasanya sepi banget." Dinara menunduk, matanya berkaca-kaca.

Nada menggenggam tangan Dinara erat. "Udahlah, Din.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status