Home / Romansa / Perjanjian Panas dengan Bos Arogan / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Perjanjian Panas dengan Bos Arogan: Chapter 431 - Chapter 440

465 Chapters

Chapter 432

Agatha mengikuti rapat.. Yang tentunya terisi oleh semua pemimpin anak perusahaan. Semua melaporkan perkembangan perusahaan yang dimpimpin masing-masing. Giliran Agatha selesai. Meski ada beberapa yang tidak setuju dengan caranya mengembangkan perusahaan. Tapi Agatha bisa mengatasinya. Buktinya pendapatkan perusahaannya meningkat. Dan kepercayaan publik pada perusahaannya kian besar. Sekarang…. Agatha menatap seorang pria yang sedang menjelaskan di depan sana. Anak Levin… Leonard. Pria itu menjelaskan kenapa bisa pendapatan perusahaan yang dipimpinnya selalu turun. Agatha menguap..... Seperti sedang didongengi. “Jadi kesimpulannya adalah alasan kenapa pendapatan bisa turun karena nasabah muda enggan berinvestasi lagi. karena, munculnya bank-bank yang membakar uang di awal, menawari mereka bunga yang tinggi sehingga mereka menarik tabungannya dari sini dan di taruh pada bank itu?” tanya Agatha. Leonard mengangguk. “Iya. Tapi kami berusaha untuk tetap mempert
Read more

Chapter 433

21++ “Apa yang kau lakukan di sana?” tanya Agatha. Gio menarik kursi Agatha. “Kau ingin tahu?” tanya Gio. Bukannya menjawab malah balik bertanya. Agatha menoleh ke samping. Untungnya restoran ini sepi. Meski tidak sepenuhnya sepi, masih ada beberapa orang yang tengah makan di sana. Agatha menyipitkan mata. “Makan saja. Aku malah berdebat,” ucapnya. Gio berdecak. “Jika kau ingin tahu…” Menunjuk pipi kirinya. “Hanya itu?” tanya Agatha curiga. Gio mengangguk. Agatha mendekat dan… Bukan mencium pipi Gio, melainkan mengecup bibir pria itu. “Lebih dari cukup kan?” tanya Agatha. Tangan Gio terangkat mengusap rambut Agatha. “Bagus.” “Aku di sana untuk berinvestasi….” Ucapnya. “Kau berinvestasi padanya?” tanya Agatha. tiba-tiba merasa marah. “Tadi kita baru saja rapat evaluasi. Kau tahu apa yang terjadi? Pendapatannya turun. pendapatannya turun semenjak diambil alih oleh Leonard. Dan kau ingin menanamkan sahammu di sana?” tanya Agatha. “Kau tidak mencari tah
Read more

Chapter 434

21++ Agatha kembali pada rutinitasnya. Tadi.. Pikirannya menjadi kotor semenjak mereka bercinta. Agatha tidak bisa menahan senyumnya ketika melihat Gio bergerak menghujamnya dengan keringat. Apalagi tubuh pria itu sangat kekar dan mendekap tubuhnya. Dengan permainan yang dominan dan membawa dirinya ke dalam kenikmatan yang tiada tara. Agatha menatap dirinya di depan cermin. Semakin banyak tanda yang dibuat pria itu. Semakin bekerja keras pula ia menutupi tanda-tanda itu. Agatha menggeleng pelan. Ia mengambil ponselnya dan membuka satu pesan dari Gio. [Kau sudah sampai?] [Aku sudah sampai] Agatha tersenyum. [Kirimi aku fotomu] Agatha menggigit bibirnya sebelum mengarahkan kamera pada dirinya. Kemudian tersenyum. lalu mengirimkannya pada Gio. [Kau menggodaku?] tanya Gio. Agatha menggeleng. lalu pria itu mengiriminya foto. Agatha memejamkan mata dan menahan napasnya ketika tahu Gio mengirimkan foto apa. Foto celana pria itu! milik Gio yang tengah tegang.
Read more

Chapter 435

Sudah begitu larut—tapi Agatha masih begitu betah berada di dalam ruangannya. Ia juga sudah menyuruh sekretarisnya untuk pulang. Agatha keluar saat semuanya sudah sepi. Bahkan lampu kantor sudah dipadamkan. Agatha berjalan ke parkiran… Tapi ia merasa ada yang mengikutinya. Namun di saat ia menoleh—tidak ada siapapun. Agatha menggeleng pelan—ia belum melihat mobil sopirnya. “Hari ini aku harus pulang dulu,” ucap Agatha pada ponselnya. Gio meneleponnya dan menyuruhnya untuk pulang ke mansion pria itu saja. “Tapi aku merindukanmu,” ucap Gio. Agatha mengerucutkan bibirnya. “Aku sudah mencari apartemen di dekat kantorku. Aku akan pindah besok. Kita bisa bertemu dan menghabiskan waktu di sana.” “Kau membuat semuanya rumit Agatha,” ucap Gio. “Pulang ke mansionku semuanya akan beres.” “Beres apanya?” tanya Agatha. “Jarak mansion dengan kantorku jauh. Lagipula aku juga harus berhati-hati.” Agatha terdiam sesaat. “Kau lupa statusmu adalah tunangan orang? Sudah seharu
Read more

Chapter 436

“Bagaimana?” tanya Agatha. Berada di sebuah Apartemen yang masih kosong. Ada beberapa kardus yang berisi barang-barang Agatha di sana. Agatha tidak memilih sendiri, apartemen ini dipilihkan oleh sekretarisnya. Kata Rami, Apartemen ini adalah Apartemen yang paling bagus dan paling dekat dengan kantor.Hanya membutuhkan waktu 3 menit dari kantor ke sini. “Tidak terlalu bagus.” Gio menatap Apartemen baru Agatha. “Kurang luas..” lirihnya. “Bagaimana kau akan tinggal di sini?” tanyanya. “Kamarnya hanya ada satu.” “Pergilah ke Apartemenku. Di sana ada banyak kamar, kau bisa menjadikan kamar-kama di sana sebagai ruang untuk bekerja.” Agatha mengembuskan nafas lelah. “Lalu?” tanyanya. “Aku numpang tinggal begitu?” Gio menyipitkan mata. “Itu milikku, aku bisa membalikkan nama atas namamu jika kau keberatan tinggal di sana karena masih milikku.” Agatha menggeleng. “Sangat buruk.” “Di sini sudah paling pas. Aku tidak perlu melakukan perjalanan panjang untuk pulang. juga…. Lingkungan d
Read more

Chapter 437

21++ “Hm..” Gio mengangguk. “Aku akan mengingatnya.” Gio menarik tengkuk Agatha dan mencium bibir wanita itu. Menarik pinggang Agatha hingga tubuh mereka benar-benar menempel. Gio mengusap paha Agatha pelan—sampai jemarinya masuk ke dalam rok yang digunakan Agatha. “Kau masih menggunakan rok pendek…” Agatha dengan nafas yang terengah menjawabnya. “Rok ini sudah panjang…” lirih Agatha. Gio mengecup leher Agatha. menggigitnya lagi… Sehingga menimbulkan bekas dan tanda lagi. Agatha tidak bisa mencegahnya. Karena di bawah sana jemari Gio sudah bertindak agresif. Gio mengusap miliknya perlahan. “Kau menginginkannya sekarang?” tanya Agatha. “Hm. Aku menginginkanmu sekarang.” Gio menaikkan tubuh Agatha ke tubuhya. Kedua kaki Agatha melilit di pinggang Gio. Gio membawa Agatha ke dalam… Mereka masih saling memangut sama lain. Gio menurunkan tubuh Agatha di atas meja yang masih kosong. “Semakin menyentuhmu. Semakin aku tidak bisa berhenti,” ucap Gio melepaskan p
Read more

Chapter 438

Hanya dalam hitungan bulan… Pendapatan Harper Advertise melejit tinggi. Banyak para investor yang tertarik menanamkan saham di sana. Agatha sendiri sebagai pemimpin merasa kerja kerasnya berhasil. Semuanya juga berkat karyawannya yang telah bekerja keras bersamanya. Untuk itu Agatha ingin mengadakan pesta kecil-kecilan bersama mereka. Nanti, Agatha sudah meminta pada Rami untuk mengatur agar mereka semua bisa makan bersama. “Ada brand sepatu yang terkenal ingin masuk ke pasar sini. mereka ingin tertarik menggunakan jasa kita. tapi mereka ingin bertemu dengan bu Agatha..” ucap seorang pria melaporkan hal itu pada Agatha. Agatha mengambil dokumen yang dibawa oleh pria itu. “Ada berapa?” tanyanya. “Ada tiga. Semuanya sepatu merek mewah dan kelas ke atas. kita pernah menanganinya…” “Tapi, kita gagal karena kebanyakan dari mereka kecewa.” “Kecewa karena apa?” tanya Agatha. “Kita gagal menarik para kelas atas untuk membeli. Promosi yang kita lakukan dianggap gagal
Read more

Chapter 439

Gio itu pintar membuat kesepakatan. Semua pegawai menyetujui Gio ikut makan malam, karena Gio akan memberikan mereka sebuah voucher makan di Winston. Saat ini Agatha dan Gio duduk di bangku yang bersebelahan. Di depan sebuah meja panjang yang terisi oleh makanan. Di sekeliling mereka pegawai Agatha. Canggung, sudah pasti. Tapi Agatha juga enggan mencairkan suasana. Sampai seorang pria yang bernama Yoga itu mengangkat gelas yang terisi oleh air putih. “Cheers!” Semua akhirnya mengikuti Yoga. “Cheers!” “Karena malam ini sebagai perayaan Harper Advertise kembali berjaya…” Rami menatap Agatha. “Mari kita sambut ibu Agatha untuk mengucapkan sepatah atau dua patah kata…” Agatha mengambil sebuah botol minum yang disodorkan Rami padanya. Ia akan menganggap botol minum itu adalah mic. “Tidak banyak yang akan aku katakan…” Agatha menatap satu persatu pegawainya. “Aku sangat bersyukur menjadi bagian dari Harper Advertise. Sebenarnya aku datang tidak berharap banyak. T
Read more

Chapter 440

21++“Ternyata banyak yang suka denganmu ya…” gumam Gio yang berada di belakang Agatha. Agatha berdecak pelan. “Memang.” Agatha menoleh ke belakang dan mengibaskan rambutnya. “Aku cantik dan menarik. Siapapun juga akan tertarik denganku.” Gio menyipitkan mata. “Oh kau terlihat senang sekali.” Agatha mengedikkan bahunya. “Aku senang karena ternyata punya penggemar banyak di kantor.” Agatha tertawa melihat raut wajah Gio yang terlihat kesal sekali. “Kau marah?” tanya Agatha. “Seberapa banyak apapun yang suka denganku. Aku tetap terjebak denganmu dan tidak bisa ke mana-mana. apa kau belum puas?” Mereka masuk ke dalam Apartemen… Agatha menghidupkan saklar lampu. Ia menoleh pada Gio yang masih berdiri di pintu. “Kau akan pulang?” tanya Agatha. Ada perasaan yang sulit dijelaskan. Tapi Agatha tahu ia tidak ingin Gio pulang. Ingin pria itu tetap di sini bersamanya. “Aku akan melakukan sesuai keinginanmu.” Gio mendekat dan menarik pinggang Agatha. “Jadi kau ingin aku
Read more

Chapter 441

Hari ini adalah jadwal Agatha untuk bermain golf. Seperti biasa ia selalu datang lebih awal. Disusul pak Beni dan yang terakhir adalah pak Robert. “Aku dengar perusahaanmu semakin maju,” ucap pak Beni. “Kau pintar juga ya…” Agatha tersenyum bangga. “Aku kan muridmu, pak.” Pak Beni menggeleng pelan. “Aku tertarik menanamkan modalku di perusahaanmu.” Agatha menoleh. “Semakin banyak orang yang tertarik dengan perusahaanku. Semakin lelah pula aku.” Pak Beni tertawa pelan. “Agatha..” panggil pak Beni. “Sebenarnya..” Agatha menyipitkan mata dengan curiga. “Kenapa?” “Sebenarnya… keponakanku baru saja pulang dari Amerika. Kau cobalah bertemu dengannya. Dia tampan… juga belasteran seperti tipemu. kau tidak akan menyesal jika bertemu dengannya.” Agatha berdecak. “Aku sudah punya.” “Apa?” tanya Pak Robert. “Bagaiman dengan anakku? Kau pasti memberi harapan palsu padanya.” Seorang pria yang baru saja datang tapi langsung marah-marah. Agatha tertawa. “Yaaa mau bagaimana lagi, p
Read more
PREV
1
...
424344454647
DMCA.com Protection Status