Semua Bab Perjanjian Panas dengan Bos Arogan: Bab 441 - Bab 450

465 Bab

Chapter 442

Sudah lama sekali Gio tidak pergi bermain golf. Ia sendiri tidak yakin bisa melakukannya. Namun, ia ingin melihat bagaimana aktivitas Agatha di sini. Ia juga ingin tahu teman-teman wanita itu ketika di sini. Untuk itu Gio datang meski sebenarnya tidak pernah bermain. “Senang melihat anda, pak.” Pak Robert menyambut Gio dengan pelukan hangat. Gio tersenyum tipis. “Kebetulan sekali ada kalian di sini,” balas Gio sembari melirik Agatha. Agatha ikut tersenyum. ia akan berpura-pura biasa saja… “Saya boleh bergabung di sini?” tanya Gio. “Tentu saja.” pak Beni mengangguk setuju. Pada akhirnya. Gio duduk bersama mereka. ia berdiri dan melakukan pukulan yang pertama. Agatha tidak bisa menahan tawanya. Baru kali ini melihat Gio yang konyol. Pria itu melakukan pukulan asal-asalan tidak ada teknik sama sekali. Pak Robert mengangguk. “Tidak masalah..” “Pemula memang harus sering belajar supaya bisa.” Pak Robert memanggil Agatha. “Daripada kamu mentertawakan pak Gio, l
Baca selengkapnya

Chapter 443

Setelah masuk ke dalam mobil. Agatha langsung ditarik Gio dan dicium pria itu tanpa jeda. “Kau belum memberitahuku.” Agatha memukul dada Gio. Ia menunjuk Gio dengan jari telunjuknya. “Jangan menciumku sebelum kau memberitahuku.” Agatha menunjukkan wajahnya yang marah bercampur kesal. “Aku hanya ingin mengatakan. Berteman secukupnya. Kau harus tahu batasannya. Jangan memberitahu mereka semua hal. Apalagi sampai mereka ikut terlalu masuk ke dalam perusahaanmu.” Agatha masih belum mengerti. Agatha memejamkan mata sebentar. “Beritahu aku yang jelas. Kenapa? bukankah lebih bagus kalau mereka memang menanamkan sahamnya di perusahaanku. Dengan begitu, nanti aku selain mendapat modal. Aku juga mendapat dukungan dari mereka.” “Kau memang masih polos.” Gio mengusap puncak kepala Agatha. Gio memandang Agatha. seperti ingin mengatakan sesuatu namun ditahan. “Jangan seperti ini…” agatha belum puas mendapatkan jawaban dari Gio. “Jelaskan padaku semuanya.” Gio menunjuk pipi k
Baca selengkapnya

Chapter 444

“Apa yang kau rencanakan?” tanya Agatha. Gio menatap Agatha sebentar… Kemudian mengusap pipi wanita itu. “Apapun yang aku rencanakan. Semuanya untukmu. Kau tidak perlu tahu. Aku tidak ingin menambah beban pikiranmu.” Agatha menggeleng. “Tidak menambah beban pikiranku tapi kau menambah beban pikiranmu sendiri.” “Aku tidak masalah. Jantungku juga sehat. Aku bisa berpikir lebih banyak untukmu.” Agatha berdecak entah darimana pria itu belajar merayu. Gio menoleh ke belakang. Mengambil sebuah paper bag. Memberikannya pada Agatha. “Apa ini?” tanya Agatha. tangannya bergerak membuka paper bag tersebut. Isinya adalah sebuah jam tangan.. Jam tangan hadiah dari membeli sebuah telepon kuno. Agatha mengambil jam tangan itu. “Kau memberikan jam tangan ini padaku?” Gio mengangguk. “Tentu saja. kau juga terlihat suka melihatnya.” Agatha mengambil jam tangan itu dan memasangkannya di tangan. Tapi karena kesusahan. Akhirnya Gio membantunya. Akhirnya jam tangan itu terpasa
Baca selengkapnya

Chapter 445

Agatha terbangun dari tidurnya saat mendengar bunyi bel. Ketika melihat sekarang pukul 3 pagi. Agatha berjalan ke arah pintu—kemudian melihat dari sebuah layar. Tidak ada siapa-siapa. Tapi ketika ia berbalik dan hendak kembali ke kamarnya, suara belnya kembali terdengar. Akhirnya Agatha membuka pintu apartemennya. Tubuhnya sedikit keluar—menatap ke kanan dan ke kiri. “Siapa….” suara Agatha terdengar sedikit keras. “Akhh!” Agatha berteriak karena bahunya di pegang dari belakang. Agatha menghela napas lega saat Gio berada di belakangnya. Gio menatap Agatha dengan heran. Tangannya segera menarik kembali pintu Apartemen. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Gio. “Seharusnya kau pergi tidur lebih lama.” Agatha menatap Gio. “Tadi aku mendengar bel berbunyi. jadi aku memutuskan untuk keluar. tapi tidak ada siapapun….” Gio mengernyit. “Tidak ada siapapun?” tanyanya. Agatha mengangguk. ia mengusap rambutnya pelan. “Aku tidak yakin… tapi aku mendengar dengan jelas
Baca selengkapnya

Chapter 446

Agatha datang ke rumah sakit bersama Gio. Di sanalah ia melihat istri Rudi yang sedang terduduk dengan lesu. Agatha menghela napas dan terdiam sebentar. Gio menoleh ke samping dan menatap Agatha yang terlihat begitu sedih bercampur kecewa. Gio yakin bahwa Agatha sekarang sedang menyalahkan diri sendiri atas kecekalaan itu. Gio mengambil tangan Agatha dan menggenggamnya. Agatha menatap tangannya sebentar sebelum melangkah mendekat. “Agatha?” tanya Raisa istri Rudi. Agatha mengangguk. “Bagaimana keadaan pak Rudi, bu?” “Rudi masih dirawat… dia mengalami beberapa luka parah. Dia mengatakan padaku saat terjadi sesuatu dengannya. aku harus menghubungimu.” Agatha mengusap rambutnya kasar. “Bagaimana dia kecelakaan?”“Apa dia ditabrak mobil?” tanya Agatha. Raisa mengangguk. “Polisi bilang, ada mobil yang melaju sangat kencang sampai menabrak mobil Rudi.”Agatha langsung terduduk dengan lemas. Semua orang yang berada di sampingnya menjadi incaran. Agatha menatap Gio yang kini tengah
Baca selengkapnya

Chapter 447

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Agatha. Pak Rudi berbaring di atas ranjang rumah sakit. Kepalanya diperban dan kakinya digips. Agatha meringis pelan. ia pernah berada di posisi seperti itu. Jadi ia masih terbayang dengan rasa sakitnya. “Lumayan….” Pak Rudi tersenyum. Agatha mengambil duduk di kursi samping ranjang pak Rudi. “Mulai sekarang jangan membantuku pak. Aku tidak ingin membuatmu menderita.” “Apalagi sampai membahayakanmu.” “Bagaimana bisa?” tanya Pak Rudi. “Aku sudah berjanji pada kakakmu untuk membantumu. Aku tidak bisa berhenti sebelum kau mencapai tujuanmu.” “Jangan membahayakan dirimu. Aku akan berusaha semampuku…” “Kau tidak akan bisa. Kau baru bergabung di perusahaan berapa bulan. pengalamanmu tidak akan cukup untuk melawan orang-orang seperti mereka.” pak Rudi menatap Agatha. “Aku tidak akan membantumu secara terang-terangan. Kita harus menjaga jarak agar mereka mengira aku tidak akan membantumu lagi.” Baiklah Agatha tidak bisa membantah perkataan pak
Baca selengkapnya

Chapter 448

Agatha baru saja keluar Kantor. Ia menghela napas panjang. Di sekitarnya sudah standby para bodyguardnya. Satu dari mereka mengambil mobil. Agatha mengacak rambutnya pelan. Keberadaan mereka tentu saja menarik perhatian banyak orang. “Star syndrom.” Suara seseorang membuat Agatha menoleh ke belakang. Leonard tersenyum remeh. “Kau mengira dirimu selebritas?” Agatha memutar bola matanya malas. “Aku tidak ingin berdebat denganmu.” Leonard mengambil langkah lebih dekat dengan Agatha. namun para bodyguard langsung bergerak cepat menahan pria itu. Sampai Agatha memberikan kode untuk bodyguardnya menyingkir dahulu. Leonard tertawa. “Waaaah…” ucapnya. “Kau benar-benar membuat keributan. Membawa bodyguard ke kantor, tidak menjadikanmu keren.” Leonard menunjuk Agatha. Agatha tersenyum pelan. “Aku melindungi diriku dari….” “Iblis yang menjelma sebagai manusia.” Agatha tertawa pelan. “Andai saja aku bisa menangkap iblis-iblis itu….” “Aku tidak akan pernah melepaskan mer
Baca selengkapnya

Chapter 449

Mereka sampai di sebuah pantai. Agatha turun dan menatap sekitar. Sepi dan gelap. Sampai banyak lampu yang menyala. Agatha melihat satu meja dengan dua tempat duduk. Melihat banyaknya bunga yang bertaburan di sana. “Kau suka?” tanya Gio yang memeluk Agatha dari belakang. “Kau menyiapkan semuanya?” tanya Agatha. Gio mengangguk dan menggandeng Agatha menuju meja itu. Menggeser tempat duduk itu ke belakang, agar Agatha bisa duduk dengan nyaman. Agatha tersenyum. “Thank you.” kemudian duduk. “Ada apa?” tanya Agatha. “Apa hari ini hari yang membahagiakan?” tanya Agatha. karena ia tidak tahu hari apa ini. Ulang tahu Gio, tidak. Ulang tahunnya, juga tidak. “Hari ini hari wanita.” Gio mengeluarkan sebuah paper bag. “Terima kasih sudah bertahan. kau tahu, aku sangat senang kau bisa berada di sini bersamaku.” Gio memberikan paper bag itu. Agatha membukanya. Berisi sebuah tas dari merek mewah. Lalu ada sepatu juga. Jika ditotal jumlahnya bisa digunakan untuk membe
Baca selengkapnya

Chapter 450

21++This scene so hotUnder 18, go away~~Agatha menatap Gio. “Leonard tahu tentang kita..” Gio hanya mengangguk. Ia menggendong tubuh Agatha naik ke atas sebuah Yacht. Agatha hanya mendengus melihat respon Gio yang biasa saja. Gio menurunkan Agatha… kemudian kedua tangannya menangkup wajah Agatha. “Jangan khawatir.”Agatha berdecak. “Bagaimana aku tidak khawatir. Dia bisa membocorkan hubungan kita. aku tidak ingin hubungan ini diketahui siapapun, Gio. Mengertilah…” “Bagaimanapun kita harus merahasiakan hubungan ini….” Agatha menghela napas pelan. Gio mengedikkan bahu. “Baiklah aku akan berusaha merahasiakan hubungan kita.” Agatha memandang sekitarnya. “Bagaimana jika ada orang yang diam-diam memotret kita dan mengunggahnya di internet?” Gio menggeleng. “Ini areaku. Orang lain tidak bisa sembarangan masuk ke dalam sini. kau tenanglah.” Gio memeluk Agatha. mengusap pelan punggung Agatha. Agatha membalas pelukan Gio. Menyandaran kepalanya di dada pria itu. Yacht mulai berja
Baca selengkapnya

Chapter 451

21++ This scene so hot Under 18, go away ~~ Dering ponsel yang menganggu tidak membuat Gio berhenti menghujam Agatha. “Gio ahh!” Agatha menoleh ke belakang. “Angkat teleponmu!” Tubuh Agatha terdorong—seiring dengan kecepatan pria itu yang semakin naik. Gio mengumpat keras. “Sialan!” akhirnya ia mengambil ponselnya. Kemudian membalikkan tubuh Agatha. menarik satu kaki wanita itu ke atas. Kembali bergerak maju mundur. Agatha pasrah di bawah kungkungan pria itu. “Oh Shitt!” Gio memejamkan mata. “Ini nikmat babe ohh!” Gio membuka mata dan melihat satu pesan yang muncu di ponselnya. Banyak sekali pesan yang muncul. Gio hanya membacanya sekilas dan melempar ponselnya ke sembarang arah. “Siapa ahh!” Agatha kembali mendesah dengan keras saat jemari Gio meremas dadanya. Ia bergerak gelisah dengan jemari dan gerakan Gio di bawah sana. Agatha menatap Gio yang tidak menggubris pertanyaannya. Agatha memejamkan mata. sebentar lagi….. Tapi Gio berhenti begitu saja…
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
424344454647
DMCA.com Protection Status