Share

Chapter 445

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 11:21:50

Agatha terbangun dari tidurnya saat mendengar bunyi bel.

Ketika melihat sekarang pukul 3 pagi.

Agatha berjalan ke arah pintu—kemudian melihat dari sebuah layar.

Tidak ada siapa-siapa.

Tapi ketika ia berbalik dan hendak kembali ke kamarnya, suara belnya kembali terdengar.

Akhirnya Agatha membuka pintu apartemennya.

Tubuhnya sedikit keluar—menatap ke kanan dan ke kiri.

“Siapa….” suara Agatha terdengar sedikit keras.

“Akhh!”

Agatha berteriak karena bahunya di pegang dari belakang.

Agatha menghela napas lega saat Gio berada di belakangnya.

Gio menatap Agatha dengan heran. Tangannya segera menarik kembali pintu Apartemen.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Gio. “Seharusnya kau pergi tidur lebih lama.”

Agatha menatap Gio. “Tadi aku mendengar bel berbunyi. jadi aku memutuskan untuk keluar. tapi tidak ada siapapun….”

Gio mengernyit. “Tidak ada siapapun?” tanyanya.

Agatha mengangguk. ia mengusap rambutnya pelan. “Aku tidak yakin… tapi aku mendengar dengan jelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 446

    Agatha datang ke rumah sakit bersama Gio. Di sanalah ia melihat istri Rudi yang sedang terduduk dengan lesu. Agatha menghela napas dan terdiam sebentar. Gio menoleh ke samping dan menatap Agatha yang terlihat begitu sedih bercampur kecewa. Gio yakin bahwa Agatha sekarang sedang menyalahkan diri sendiri atas kecekalaan itu. Gio mengambil tangan Agatha dan menggenggamnya. Agatha menatap tangannya sebentar sebelum melangkah mendekat. “Agatha?” tanya Raisa istri Rudi. Agatha mengangguk. “Bagaimana keadaan pak Rudi, bu?” “Rudi masih dirawat… dia mengalami beberapa luka parah. Dia mengatakan padaku saat terjadi sesuatu dengannya. aku harus menghubungimu.” Agatha mengusap rambutnya kasar. “Bagaimana dia kecelakaan?”“Apa dia ditabrak mobil?” tanya Agatha. Raisa mengangguk. “Polisi bilang, ada mobil yang melaju sangat kencang sampai menabrak mobil Rudi.”Agatha langsung terduduk dengan lemas. Semua orang yang berada di sampingnya menjadi incaran. Agatha menatap Gio yang kini tengah

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 447

    “Bagaimana keadaanmu?” tanya Agatha. Pak Rudi berbaring di atas ranjang rumah sakit. Kepalanya diperban dan kakinya digips. Agatha meringis pelan. ia pernah berada di posisi seperti itu. Jadi ia masih terbayang dengan rasa sakitnya. “Lumayan….” Pak Rudi tersenyum. Agatha mengambil duduk di kursi samping ranjang pak Rudi. “Mulai sekarang jangan membantuku pak. Aku tidak ingin membuatmu menderita.” “Apalagi sampai membahayakanmu.” “Bagaimana bisa?” tanya Pak Rudi. “Aku sudah berjanji pada kakakmu untuk membantumu. Aku tidak bisa berhenti sebelum kau mencapai tujuanmu.” “Jangan membahayakan dirimu. Aku akan berusaha semampuku…” “Kau tidak akan bisa. Kau baru bergabung di perusahaan berapa bulan. pengalamanmu tidak akan cukup untuk melawan orang-orang seperti mereka.” pak Rudi menatap Agatha. “Aku tidak akan membantumu secara terang-terangan. Kita harus menjaga jarak agar mereka mengira aku tidak akan membantumu lagi.” Baiklah Agatha tidak bisa membantah perkataan pak

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 448

    Agatha baru saja keluar Kantor. Ia menghela napas panjang. Di sekitarnya sudah standby para bodyguardnya. Satu dari mereka mengambil mobil. Agatha mengacak rambutnya pelan. Keberadaan mereka tentu saja menarik perhatian banyak orang. “Star syndrom.” Suara seseorang membuat Agatha menoleh ke belakang. Leonard tersenyum remeh. “Kau mengira dirimu selebritas?” Agatha memutar bola matanya malas. “Aku tidak ingin berdebat denganmu.” Leonard mengambil langkah lebih dekat dengan Agatha. namun para bodyguard langsung bergerak cepat menahan pria itu. Sampai Agatha memberikan kode untuk bodyguardnya menyingkir dahulu. Leonard tertawa. “Waaaah…” ucapnya. “Kau benar-benar membuat keributan. Membawa bodyguard ke kantor, tidak menjadikanmu keren.” Leonard menunjuk Agatha. Agatha tersenyum pelan. “Aku melindungi diriku dari….” “Iblis yang menjelma sebagai manusia.” Agatha tertawa pelan. “Andai saja aku bisa menangkap iblis-iblis itu….” “Aku tidak akan pernah melepaskan mer

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 449

    Mereka sampai di sebuah pantai. Agatha turun dan menatap sekitar. Sepi dan gelap. Sampai banyak lampu yang menyala. Agatha melihat satu meja dengan dua tempat duduk. Melihat banyaknya bunga yang bertaburan di sana. “Kau suka?” tanya Gio yang memeluk Agatha dari belakang. “Kau menyiapkan semuanya?” tanya Agatha. Gio mengangguk dan menggandeng Agatha menuju meja itu. Menggeser tempat duduk itu ke belakang, agar Agatha bisa duduk dengan nyaman. Agatha tersenyum. “Thank you.” kemudian duduk. “Ada apa?” tanya Agatha. “Apa hari ini hari yang membahagiakan?” tanya Agatha. karena ia tidak tahu hari apa ini. Ulang tahu Gio, tidak. Ulang tahunnya, juga tidak. “Hari ini hari wanita.” Gio mengeluarkan sebuah paper bag. “Terima kasih sudah bertahan. kau tahu, aku sangat senang kau bisa berada di sini bersamaku.” Gio memberikan paper bag itu. Agatha membukanya. Berisi sebuah tas dari merek mewah. Lalu ada sepatu juga. Jika ditotal jumlahnya bisa digunakan untuk membe

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 450

    21++This scene so hotUnder 18, go away~~Agatha menatap Gio. “Leonard tahu tentang kita..” Gio hanya mengangguk. Ia menggendong tubuh Agatha naik ke atas sebuah Yacht. Agatha hanya mendengus melihat respon Gio yang biasa saja. Gio menurunkan Agatha… kemudian kedua tangannya menangkup wajah Agatha. “Jangan khawatir.”Agatha berdecak. “Bagaimana aku tidak khawatir. Dia bisa membocorkan hubungan kita. aku tidak ingin hubungan ini diketahui siapapun, Gio. Mengertilah…” “Bagaimanapun kita harus merahasiakan hubungan ini….” Agatha menghela napas pelan. Gio mengedikkan bahu. “Baiklah aku akan berusaha merahasiakan hubungan kita.” Agatha memandang sekitarnya. “Bagaimana jika ada orang yang diam-diam memotret kita dan mengunggahnya di internet?” Gio menggeleng. “Ini areaku. Orang lain tidak bisa sembarangan masuk ke dalam sini. kau tenanglah.” Gio memeluk Agatha. mengusap pelan punggung Agatha. Agatha membalas pelukan Gio. Menyandaran kepalanya di dada pria itu. Yacht mulai berja

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 451

    21++ This scene so hot Under 18, go away ~~ Dering ponsel yang menganggu tidak membuat Gio berhenti menghujam Agatha. “Gio ahh!” Agatha menoleh ke belakang. “Angkat teleponmu!” Tubuh Agatha terdorong—seiring dengan kecepatan pria itu yang semakin naik. Gio mengumpat keras. “Sialan!” akhirnya ia mengambil ponselnya. Kemudian membalikkan tubuh Agatha. menarik satu kaki wanita itu ke atas. Kembali bergerak maju mundur. Agatha pasrah di bawah kungkungan pria itu. “Oh Shitt!” Gio memejamkan mata. “Ini nikmat babe ohh!” Gio membuka mata dan melihat satu pesan yang muncu di ponselnya. Banyak sekali pesan yang muncul. Gio hanya membacanya sekilas dan melempar ponselnya ke sembarang arah. “Siapa ahh!” Agatha kembali mendesah dengan keras saat jemari Gio meremas dadanya. Ia bergerak gelisah dengan jemari dan gerakan Gio di bawah sana. Agatha menatap Gio yang tidak menggubris pertanyaannya. Agatha memejamkan mata. sebentar lagi….. Tapi Gio berhenti begitu saja…

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 452

    Agatha menatap dirinya di depan cermin. Menatap pakaiannya yang cukup rapi untuk datang ke rumah sakit. Ia menghela napas. Tadi malam… bahkan belum pagi, Gio sudah meninggalkannya saat ia tertidur. Pria itu hanya berpesan. “Sorry. I have to go. Tidurlah di sini sampai matahari terbit. Nanti aku akan menjemput kamu pulang kerja.” Agatha tidak menunggu pagi. Saat ia bangun dan tidak menemukan Gio kemudain membaca pesan itu, Agatha memutuskan untuk pergi saja. Kembali ke penthouse. Tidur dan paginya langsung siap-siap. Agatha mengambil masker dan satu topi hitamnya. Tujuannya adalah rumah sakit dan menemui dokter kandungan. Sesampainya di rumah sakit, Agatha menurunkan topinya lagi. wajahnya benar-benar tertutup. Tidak ada celah bagi orang lain untuk melihat wajahnya. “Obat ini harus rutin di minum. Jangan sampai kelupaan karena… kalau sampai kamu lupa. Jangan saat akan berhubungan atau sesudah…” “Saya selalu mengingatnya dok.” Agatha mengangguk. Sudah dua kali

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 453

    Agatha pulang dalam keadaan sudah benar-benar larut. Ia menghindari Gio. Untuk menenangkan pikirannya tentu saja. Untuk saat ini ia tidak ingin terlalu memikirkan masalah hati. Yang terpenting adalah bagaimana ia bisa menjadi pemimpin sementara Harper. Agatha memasuki penthouse. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00. Agatha memilih untuk duduk sebentar dan meluruskan kakinya. Sampai ia melihat ada bayangan seorang laki-laki yang berada di balkon. “Gio?” tanyanya. Benar.. pria itu menunggunya. Agatha menatap Gio yang perlahan mendekatinya. “Kenapa kau menghindariku?” tanyanya. Agatha melengos. Menghindari kontak mata dengan pria itu. Agatha memilih untuk menyalakan televisi. Dengan volume yang cukup kencang. “Kita memang perlu menjaga jarak dahulu. Selain karena menghindari rumor—agar orang-orang yang mengincarku tidak mengincarmu juga.” Gio menyipitkan mata. “Kau pikir aku selemah itu sampai-sampai mereka bisa menyentuhku?” Agatha mengernyit. “Jangan

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 465

    21++ Memborgol kaki Agatha dengan sisi ranjang. Hingga kedua kaki Agatha terbuka dengan lebar. Agatha benar-benar tidak bisa bergerak. Matanya juga tertutup semuanya gelap. Namun ia menunggu apa yang akan dilakukan pria itu. Gio memasukkan jemarinya ke dalam milik Agatha. menekannya hingga membuat Agatha bergerak gelisah… “Ahh!” Agatha membuka bibirnya. Gio tersenyum miring. “Kau suka?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku suka..” lirihnya. Gio menggerakkan jarinya maju mundur—menggoda milik Agatha. Agatha tidak bisa menahannya lagi—sampai pelepasannya datang juga. “Ahh!” desah Agatha ketika milik Gio mulai memenuhi miliknya. “Gio ahh!” Gio bergerak menghujam agatha lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Agatha… Memasukkan jemarinya ke dalam bibir wanita itu. Gio terus bergerak menghujam Agatha. memenuhi milik wanita itu dengan miliknya terus menerus. Sampai ia menarik borgol di kaki Agatha. Ia mengangkat satu kaki Agatha dan kembali menghujam milik wanita i

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 464

    21++ “Sayang ahh ohhh!” Gio menekan miliknya ke dalam mulut Agatha. Membuat Agatha terdorong sampai membentur pantry. Tapi untungnya telapak tangannya bergerak dengan cepat melindungi belakang kepala Agatha. Agatha melakukan tugasnya—membuat Gio semakin tergila-gila dengannya. Agatha pastikan, Gio akan semakin menyukainya. “babe..” Gio menggerakkan pinggulnya maju mundur. “Ahh babe… kau nikmat ohh!” Gio menarik Agatha kemudian menyatukan miliknya ke dalam milik Agatha. Menarik satu kaki Agatha—membawanya ke atas. Kemudian pelan-pelan menghujam milik Agatha. Tubuh Agatha terguncang.. kedua dadanya bergerak dengan pergerakan pria itu. Agatha hanya bertopang pada meja pantry sementara Gio yang terus menghujamnya. Gio menarik pinggangnya dan memutar tubuhnya. kembali menghujamnya dari belakang. Salah satu tangannya di bawa ke belakang. Gio memang mengendalikan permainan ini. Tidak berhenti sebelum dirinya puas. Meskipun Agatha kelelahan. Tapi Agatha merutuk or

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 463

    21++ “Kau ingin kita menjadi apa?” tanya Gio. Agatha mengedikkan bahu. Dasar tidak peka. Agatha menggerutu dalam hati. “Lupakan saja.” Agatha mengalunkan tangannya di leher Gio. “Tapi aku berterima kasih karena kau mau melakukan hal sebanyak itu. Aku hanya tidak menyangka kau melakukannya untukku.” Gio mengusap pinggang Agatha pelan. “Jika kau menurut, aku akan melakukan apapun…” Jemarinya mengusap bibir bawah Agatha. “Menurut padaku… kau akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.” Agatha mengernyit. “Aku sudah menurut…” Gio tersenyum miring. “Tidak sepenuhnya.” Agatha berpikir lebih dalam. Ia sudah menuruti keinginan Gio. Semuanya…. Lalu apa yang diminta oleh pria itu. Agatha pun tidak tahu apa arti kata menurut itu di bagi Gio. Agatha mengedikkan bahu. “Aku merasa, aku sudah menurut dan melakukan apapun yang kau mau.” “Itu menurutku tapi tidak bagiku.” Gio benar-benar membuatnya bingung. Agatha perlahan naik ke atas pangkuan pria itu. Kemudian memiri

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 462

    Ketika masuk ke dalam penthouse. Agatha disambut oleh bau masakan. Ketika melhat dapur—ia melihat pria yang tampan sedang memasak. Dengan lengan kemeja yang dilipat sampai siku. Pria itu terlihat fokus memasak. Entah apa yang dimasak. Gio hanya menatap Agatha sekilas dan kembali memasak. “Kau sudah pulang?” tanyanya. Agatha mengangguk. Gio mengacuhkannya. Agatha mendekat dan memeluk pria itu dari belakang. Memeluk pinggang pria itu dengan kedua tangannya. Agatha menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Jangan menggangguku. Aku akan menyelesaikannya dahulu.” Alhasil Agatha diam—tapi dia masih memeluk pria itu. Jadi, Gio memasak dengan Agatha yang selalu mengekorinya. Mengaduk masakannya—sampai menyajikan masakannya. Agatha masih menempel padanya. setelah itu barulah Gio memutar tubuhnya. “Ada apa?” tanya Gio. “Tapi sebelum kau berbicara, lebih baik makan dulu. aku yakin ada banyak yang ingin kau bicarakan.” Agatha menyipitkan mata. Kemudian mengambil duduk

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 461

    Agatha baru saja menyelesaikan rapat bulanan bersama pegawainya. Ia masuk ke dalam ruangannya. Menerima satu telepon dari pak Rudi. “Apa anda sudah menyiapkan semua hal yang aku butuhkan?” tanya Agatha. Pak Rudi mengangguk. “Aku sudah menyiapkan berkas-berkasnya.” “Bagaimana dengan orang-orang?” tanya Agatha. “Apa aku harus menjilat mereka?” “Tidak usah. Gio sudah mengurusnya.” Agatha mengernyit. “Bagaimana?” tanya Agatha yang bingung. “Dia tidak memberitahuku apapun.” “Gio melakukan apapun untuk membantumu.” Agatha masih tidak mengerti. ia berdiri dari duduknya. Kemudian berkacak pinggang. “Aku tidak mengerti. Aku hanya meminta padanya untuk melindungiku dan memihakku ketika rapat diadakan. Apa dia bertindak sangat jauh?” “Benar. Dia bertindak sangat jauh. Itu dilakukannya untuk membantumu.” Agatha megusap wajahnya kasar. “Bagaimana dia melakukannya.” “Tunggu!” Agatha menggeleng pelan. “Apa anda berbicara dengan Gio.” “Ya. Aku berbicara dengannya. dia menje

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 460

    “Tadi nenek bilang apa saja?” tanya Gio. Tadi, margaret hanya menjawab pertanyaan Gio seperti ini. “Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan Agatha.” Setelah itu margaret pergi. Agatha menoleh. “Seperti itulah..” mengedikkan bahu. Gio memegang bahu Agatha. “Beritahu aku apa yang dia katakan?” tanya Gio paksa. “Tidak perlu tahu apa yang dia katakan.” Agatha memandang Gio. “Tapi aku bilang padanya, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan meninggalkanmu jika kau tidak menginginkanku lagi.” Gio tersenyum miring. “Kau lebih pintar dari yang aku kira.” Agatha mendekat. “Kau puas dengan jawabanku?” Gio mengangguk. Jemarinya mengusap pipi Agatha. “Lumayan.” Agatha mendongak. “Intinya kita punya perjanjian. Kita sama-sama diuntungkan. Jadi…” Agatha mengalunkan kedua tangannya di leher Gio. “Jangan mengingkari perjanjian kan?” Jemari lentik Agatha mengusap rahang Gio. “Aku hanya memintamu untuk jangan meninggalkanku saat tujuanku belum tercapai.” Kenapa ia memperjelasny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 459

    Siang ini. Ada yang mengajaknya makan siang. Wanita yang dahulunya menjadi tokoh jahat dalam hidupnya. Namun untuk sekarang sepertinya tidak terlalu. Agatha terdiam di bangkunya. Menunggu sampai orang di hadapannya ini berbicara lebih dulu. Tidak ada yang berubah dari wanita itu. Hanya—rambutnya yang kian memutih. “Bagaimana kabarmu?” tanya margaret. Meskipun dari wajahnya ia tidak suka basa-basi. Agatha mengangguk. “Seperti yang anda lihat. Aku baik dan aku berubah menjadi lebih baik..” Agatha tersenyum sopan. “Bagaimana kabar anda?” tanyanya. “Tidak terlalu baik…” margaret mengambil minumannya. Kemudian minum perlahan sebelum melanjutkan ucapannya. “Aku tidak baik saat melihat cucuku kembali bersamamu setelah sekian lama…” Agatha menghela napas. “Apa yang aku lakukan? Gio datang sendiri padaku. Kita memang masih menyukai. Apa boleh buat… Kami menjalin hubungan kembali.” “Kau tidak tahu Gio akan bertunangan kenapa kamu masih menerimanya?” Agatha tersenyum.

DMCA.com Protection Status