Share

Chapter 449

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-17 11:38:07

Mereka sampai di sebuah pantai.

Agatha turun dan menatap sekitar.

Sepi dan gelap.

Sampai banyak lampu yang menyala.

Agatha melihat satu meja dengan dua tempat duduk.

Melihat banyaknya bunga yang bertaburan di sana.

“Kau suka?” tanya Gio yang memeluk Agatha dari belakang.

“Kau menyiapkan semuanya?” tanya Agatha.

Gio mengangguk dan menggandeng Agatha menuju meja itu.

Menggeser tempat duduk itu ke belakang, agar Agatha bisa duduk dengan nyaman.

Agatha tersenyum. “Thank you.” kemudian duduk.

“Ada apa?” tanya Agatha. “Apa hari ini hari yang membahagiakan?” tanya Agatha. karena ia tidak tahu hari apa ini.

Ulang tahu Gio, tidak. Ulang tahunnya, juga tidak.

“Hari ini hari wanita.” Gio mengeluarkan sebuah paper bag. “Terima kasih sudah bertahan. kau tahu, aku sangat senang kau bisa berada di sini bersamaku.”

Gio memberikan paper bag itu.

Agatha membukanya. Berisi sebuah tas dari merek mewah.

Lalu ada sepatu juga.

Jika ditotal jumlahnya bisa digunakan untuk membe
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 450

    21++This scene so hotUnder 18, go away~~Agatha menatap Gio. “Leonard tahu tentang kita..” Gio hanya mengangguk. Ia menggendong tubuh Agatha naik ke atas sebuah Yacht. Agatha hanya mendengus melihat respon Gio yang biasa saja. Gio menurunkan Agatha… kemudian kedua tangannya menangkup wajah Agatha. “Jangan khawatir.”Agatha berdecak. “Bagaimana aku tidak khawatir. Dia bisa membocorkan hubungan kita. aku tidak ingin hubungan ini diketahui siapapun, Gio. Mengertilah…” “Bagaimanapun kita harus merahasiakan hubungan ini….” Agatha menghela napas pelan. Gio mengedikkan bahu. “Baiklah aku akan berusaha merahasiakan hubungan kita.” Agatha memandang sekitarnya. “Bagaimana jika ada orang yang diam-diam memotret kita dan mengunggahnya di internet?” Gio menggeleng. “Ini areaku. Orang lain tidak bisa sembarangan masuk ke dalam sini. kau tenanglah.” Gio memeluk Agatha. mengusap pelan punggung Agatha. Agatha membalas pelukan Gio. Menyandaran kepalanya di dada pria itu. Yacht mulai berja

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 451

    21++ This scene so hot Under 18, go away ~~ Dering ponsel yang menganggu tidak membuat Gio berhenti menghujam Agatha. “Gio ahh!” Agatha menoleh ke belakang. “Angkat teleponmu!” Tubuh Agatha terdorong—seiring dengan kecepatan pria itu yang semakin naik. Gio mengumpat keras. “Sialan!” akhirnya ia mengambil ponselnya. Kemudian membalikkan tubuh Agatha. menarik satu kaki wanita itu ke atas. Kembali bergerak maju mundur. Agatha pasrah di bawah kungkungan pria itu. “Oh Shitt!” Gio memejamkan mata. “Ini nikmat babe ohh!” Gio membuka mata dan melihat satu pesan yang muncu di ponselnya. Banyak sekali pesan yang muncul. Gio hanya membacanya sekilas dan melempar ponselnya ke sembarang arah. “Siapa ahh!” Agatha kembali mendesah dengan keras saat jemari Gio meremas dadanya. Ia bergerak gelisah dengan jemari dan gerakan Gio di bawah sana. Agatha menatap Gio yang tidak menggubris pertanyaannya. Agatha memejamkan mata. sebentar lagi….. Tapi Gio berhenti begitu saja…

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 452

    Agatha menatap dirinya di depan cermin. Menatap pakaiannya yang cukup rapi untuk datang ke rumah sakit. Ia menghela napas. Tadi malam… bahkan belum pagi, Gio sudah meninggalkannya saat ia tertidur. Pria itu hanya berpesan. “Sorry. I have to go. Tidurlah di sini sampai matahari terbit. Nanti aku akan menjemput kamu pulang kerja.” Agatha tidak menunggu pagi. Saat ia bangun dan tidak menemukan Gio kemudain membaca pesan itu, Agatha memutuskan untuk pergi saja. Kembali ke penthouse. Tidur dan paginya langsung siap-siap. Agatha mengambil masker dan satu topi hitamnya. Tujuannya adalah rumah sakit dan menemui dokter kandungan. Sesampainya di rumah sakit, Agatha menurunkan topinya lagi. wajahnya benar-benar tertutup. Tidak ada celah bagi orang lain untuk melihat wajahnya. “Obat ini harus rutin di minum. Jangan sampai kelupaan karena… kalau sampai kamu lupa. Jangan saat akan berhubungan atau sesudah…” “Saya selalu mengingatnya dok.” Agatha mengangguk. Sudah dua kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 453

    Agatha pulang dalam keadaan sudah benar-benar larut. Ia menghindari Gio. Untuk menenangkan pikirannya tentu saja. Untuk saat ini ia tidak ingin terlalu memikirkan masalah hati. Yang terpenting adalah bagaimana ia bisa menjadi pemimpin sementara Harper. Agatha memasuki penthouse. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00. Agatha memilih untuk duduk sebentar dan meluruskan kakinya. Sampai ia melihat ada bayangan seorang laki-laki yang berada di balkon. “Gio?” tanyanya. Benar.. pria itu menunggunya. Agatha menatap Gio yang perlahan mendekatinya. “Kenapa kau menghindariku?” tanyanya. Agatha melengos. Menghindari kontak mata dengan pria itu. Agatha memilih untuk menyalakan televisi. Dengan volume yang cukup kencang. “Kita memang perlu menjaga jarak dahulu. Selain karena menghindari rumor—agar orang-orang yang mengincarku tidak mengincarmu juga.” Gio menyipitkan mata. “Kau pikir aku selemah itu sampai-sampai mereka bisa menyentuhku?” Agatha mengernyit. “Jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 454

    Gio menepuk pelan lengan Agatha…. Saat ini wanita itu sedang tertidur. Tidak ada yang bisa Gio katakan. Statusnya memang menjadi tunangan Jihan. Dan statusnya dengan Agatha memang terikat dengan perjanjian. Gio tidak punya kewajiban untuk menjelaskan semuanya pada Agatha. Ia juga tidak mau memperumit keadaan sebelum ia menyelesaikan misinya. Entah dari mana Agatha mengetahui hal itu. Memang benar, Gio ke rumah sakit untuk menjenguk Jihan. Ia terpaksa menemani perempuan itu karena tidak ada orang lain yang berada di sisi perempuan itu. Ia sungguh terpaksa. Apalagi neneknya yang memaksanya untuk berada di sana. Gio perlahan turun dari ranjang—mengambil ponselnya. “Kau sudah menemukan orangnya?” tanya Gio pada seseorang. Orang kepercayaannya. Seorang detektif swasta yang dibayarnya mahal untuk mencari tahu siapa orang yang berusaha mencelakai Agatha. “Kami sudah melacaknya, tapi sulit menemukan keberadaannya dengan pasti. Beberapa kali saat kami datang ke tempat p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 455

    “Kebersamaan seorang pengusaha muda, Giorgino Hendra Winston dengan seorang wanita…” “Dikabarkan mereka menjalin hubungan gelap. Karena, Gio yang saat ini telah menjalin hubungan serius dengan seorang wanita bernama Jihan. Bahkan dikabarkan mereka akan segera bertunangan.” “Tapi ternyata Gio sedang menjalin hubungan dengan wanita lain yaitu Agatha Ethelind Harper. Di mana sekarang memimpin anak perusahaan Harper yaitu Harper Advertise.” Agatha menutup tabletnya. Ia memejamkan mata—mengusap rambutnya kasar. Ia baru saja kembali setelah meeting dengan klien. Sesampainya di kantor—ia melihat beberapa karyawan yang diam menatap layar besar. Bisa-bisanya layar itu menampilkan beritanya. Agatha berdiri di hadapan mereka. “Apa yang kalian lakukan?” tanyanya. Para karyawan yang awalnya berkumpul di lobi itu kini membubarkan diri. Agatha masuk ke dalam ruangan. Di sana—pegawainya mencuri pandang ke arahnya. Agatha menghela napas dan diam sebentar. “Aku tahu kalian melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 456

    Agatha menatap Leonard sinis. “Bagaimana? kau sudah puas?” tanya Agatha. Leonard tertawa. “Kau pasti mengira aku yang menyebarkannya. Tapi tidak masalah. Aku akan menerimanya…” Agatha mengernyit. “Kalau bukan kau siapa lagi?” tanyanya. “Seseorang yang membenciku.” Leonard mengambil langkah lebih dekat dengan Agatha. “Yang membencimu itu banyak. Kau tidak sadar?” tanya Leonard. “Bukan hanya aku… coba kau keliling perusahaan. lihat… berapa banyak orang-orang yang membencimu.” Agatha bersindekap. Kemudian tersenyum manis. “Tidak penting. Kau pikir aku akan tumbang hanya dengan masalah seperti ini?” “Jangan harap aku mundur dalam peperangan ini.” Leonard tertawa lagi. “Citramu buruk. Kau akan dicap sebagai jalangnya bos Winston. Lalu siapa yang akan mempercayaimu untuk memimpin Harper…” Leonard menekankan kalimatnya. “Tidak ada yang sudi Harper dipimpin jalang sepertimu.” Agatha memejamkan mata. ia tidak akan terpancing dengan pria ini. ia tidak boleh marah.. ia harus

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 457

    Agatha terbangun… Memegang kepalanya yang terasa berat. Rami yang mengajaknya minum dan mereka berakhir tidur… Agatha menatap jam dinding… masih pukul 2 pagi. Agatha bangkit dan berjalan—berhenti ketika melihat bayangan seorang pria yang tengah duduk di kursi. Gio melipat kakinya—bersindekap dan menatapnya… Agatha mengerjap pelan. “Kenapa?” tanyanya. “Kenapa menatapku seperti itu?” Agatha masih memegang kepalanya. Karena Gio yang terlihat marah dan tidak mau menjawab pertanyaannya. Agatha memejamkan mata. memutar otaknya untuk menemukan ide agar pria itu tidak marah. “Awh!” Agatha memegang kepalanya. “Awh sakit…” lirih Agatha. Akhirnya Gio bangkit. pria itu mengambil air dan memberikannya pada Agatha. bahkan membantu Agatha agar bisa meminum air tersebut. Agatha menerimanya dan melirik Gio.. Gio mengusap pelan dahi Agatha. “Siapa yang mengijinkanmu ke sana hm?” Agatha terdiam. Ia menegakkan tubuhnya. “Kata sekretarisku, itu tempat hiburan.. maksudnya te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 622

    “Puas membuat kawatir orang tua? Puas bermain-main dengan acara penting?” tanya Gio pada Aiden. Aiden berhenti. pada langkah yang ketiga di tangga. Laki-laki itu berhenti dan menghadap ayahnya. “Bagaimana rasanya?” tanya Aiden sembari tersenyum. “Kalian tidak pernah datang ke acara pentingku. Jadi aku ingin melakukannya juga…” “Bagaimana rasanya?” tanyanya. “Aiden!” Gio memijit keningnya yang terasa pusing. “Kami melakukannya karena ada alasannya.” “Aku juga punya alasan untuk tidak datang ke acara itu.” Aiden memutar tubuhnya. berjalan—sampai Gio memanggilnya lagi. “Acara balapan yang kamu maksud?” tanyanya. “Balapan tidak jelas seperti itu? jika ingin balapan di sirkuit bukan di jalan raya. Kamu membahayakan orang lain. kamu juga membahayakan diri kamu sendiri.” “Aiden kamu jangan melakukan hal seperti ini lagi ya..” Agatha menatap putranya. “Mom dan Dad tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.” “Kalau kamu mau balapan, kamu bisa mengajak kamu ke sir

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 621

    Di sinilah… Raini pergi ke atap gedung. Sendirian di tengah gelap yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang bersinar dengan terang. Raini membiarkan rambutnya tertiup angin ke sana ke mari. Kedua tangannya bersandar pada dinding pembatas. Tempatnya memang di sini. Jelas dirinya dan Aiden sangat berbeda. Aiden memang lebih cocok dengan perempuan bernama Talia itu. Tadi, Raini melihat mereka dari kejauhan. Talia pasti dari keluarga yang memiliki perusahaan besar juga. Mereka memang cocok. Lantas… Kenapa hatinya sedikit tidak rela ya? Apa mungkin ia tidak rela jika Aiden bersama perempuan lain? Tidak! Sampai kapanpun Raini tidak boleh mendambakan apa yang tidak boleh didambakan. Tempatnya di sini… Menyingkir lalu tidak terlihat oleh siapapun. “Jadi seperti ini ya pemandangan kota dari atas gedung tinggi..” Raini tersenyum pelan. “Maklum orang kampung…” Raini menggeleng pelan. “Ternyata sangat bagus. pantas saja banyak orang kampung yang berbondong-b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 620

    Seorang pemuda dengan setelan kemeja dan jas rapi baru saja turun dari mobil. Langkahnya mantap—kemudian disusul oleh perempuan yang berada di belakangnya. Perempuan cantik yang menggunakan dress berwarna putih. Nampak sangat cantik dengan rambut panjang yang digerai… Aiden menyodorkan lengannya. Raini tersenyum manis dan menggandeng tangan Aiden. Tahukah permintaan Aiden? Ya, membawa Raini untuk pergi ke pesta bersamanya. Lantas, Raini harus menuruti permintaan lelaki itu jika ingin lelaki itu hadir di pesta. Raini tidak pernah berhadapan dengan orang segila Aiden. Tapi mari imbangi kegilaan Raini. Bersikap seperti apa kemuan Aiden saja. Raini berjalan dengan hati-hati. di luar ternyata banyak sekali kamera wartawan yang menyorot dirinya. Pasti mereka akan membuat berita dan bertanya-tanya tentang identitasnya. Raini bersumpah… Pasti setelah ini, kehidupan sekolahnya kian rumit. Pasti akan muncul rumor aneh tentan dirinya dan Aiden. Aiden dan Raini b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 619

    “Dia di mana?” Agatha berkacak pinggang sembari mondar-mandir. Ia sudah berdandan rapi namun Aiden malah belum pulang… Gio menggenggam tangan Agatha. “Kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatannya..” “Tunggu sebentar. dia pasti pulang.” Agatha mengeluarkan ponselnya.. Melakukan panggilan berkali-kali namun satupun tidak dijawab. “Ayo kita berangkat..” nampak wajah Gio begitu dingin. Hanya berjalan beberapa langkah saja.. “Bagaimana kalau kita menunggu sedikit lebih lama..” Agatha mendongak. “Aku yakin dia akan segera pulang.” Gio menatap jam tangannya. “Kalaupun pulang dia butuh berganti pakaian segala macam. Kita tidak ada waktu sayang.” Agatha akhirnya mengangguk. menyetujui untuk berangkat. Akhirnya dengan berat hati Agatha dan Gio berangkat tanpa anak mereka. Entah, Gio tidak mau tahu keberadaan anaknya. Di sisi lain, Raini yang melihat mereka merasa ini tidak benar. Ia harus mencari Aiden dan membuat laki-laki itu datang ke pesta ulang tahun Winston.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 618

    Raini menjadi semakin panik ketika tubuh mereka terasa benar-benar menempel. “Cepat ambil,” lirih Raini. Aiden tersenyum. menunduk dan mendekatkan bibirnya pada telinga kanan perempuan itu. “Cepat ambil, aku tidak akan melihatmu,” ucap Raini. “Lantas kenapa wajahmu memerah seperti itu?” Raini mengerjap karena kesal akhirnya ia berbalik—namun kakinya tidak bisa berpijak dengan benar alhasil… Braak! Raini memejamkan mata—bersiap menerima kerasnya lantai. Tapi yang ia dapatkan adalah pelukan dari tangan seseorang. Raini membuka mata—wajah Aiden yang sudah begitu dekat di hadapannya. Kenapa… Jantungnya berdetak sangat cepat. Juga, suhu tubuhnya yang tiba-tiba memanas sampai membuat pipinya begitu panas seperti terbakar. Raini baru menyadari jika Aiden masih bertelanjang dada… “Bu-bu buahnya jatuh!” Raini melepaskan diri dari Aiden. Buru-buru mengambil buah itu dengan cepat. “Aku tidak makan buah yang sudah jatuh.” Aiden mengamati Raini yang begitu gugup memungut

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 617

    “Apa aunty tahu kau menggunakan motor ke sekolah?” tanya Raini yang baru memarkirkan sepeda listriknya di halaman mansion. Aiden melepas helmnya. Pertama kalinya ia membawa motornya ke rumah. “Belum.” Aiden menggeleng. “Sekarang akan tahu.” Raini mendekati Aiden. “Bukankah bahaya?” tanyanya. “Kau belum memiliki sim juga.” “Bukan urusanmu.” Aiden menyipitkan mata. Aiden pergi begitu saja ke dalam mansion. Meninggalkan Raini yang ngomel-ngomel. Aiden pergi ke dalam rumah. disambut oleh ibunya yang selalu berada di rumah menunggunya pulang. “Kamu sudah pulang..” Agatha mendekat. “Di luar itu motor kamu?” tanya Agatha. Aiden mengangguk. Agatha berhenti sejenak. “Mom marah?” tanya Aiden. Agahta menggeleng. “Itu hobi baru kamu kan?” Agatha mengusap pelan bahu Aiden. “Asalkan kamu menaikinya dengan hati-hati, jangan sampai terluka. Mom tidak masalah.” “Mom dulu juga bisa tahu naik motor. Tapi sekarang lupa caranya..” Agatha terkekeh pelan. “Mom bisa?” Agatha men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status