Agatha menatap dirinya di depan cermin. Menatap pakaiannya yang cukup rapi untuk datang ke rumah sakit. Ia menghela napas. Tadi malam… bahkan belum pagi, Gio sudah meninggalkannya saat ia tertidur. Pria itu hanya berpesan. “Sorry. I have to go. Tidurlah di sini sampai matahari terbit. Nanti aku akan menjemput kamu pulang kerja.” Agatha tidak menunggu pagi. Saat ia bangun dan tidak menemukan Gio kemudain membaca pesan itu, Agatha memutuskan untuk pergi saja. Kembali ke penthouse. Tidur dan paginya langsung siap-siap. Agatha mengambil masker dan satu topi hitamnya. Tujuannya adalah rumah sakit dan menemui dokter kandungan. Sesampainya di rumah sakit, Agatha menurunkan topinya lagi. wajahnya benar-benar tertutup. Tidak ada celah bagi orang lain untuk melihat wajahnya. “Obat ini harus rutin di minum. Jangan sampai kelupaan karena… kalau sampai kamu lupa. Jangan saat akan berhubungan atau sesudah…” “Saya selalu mengingatnya dok.” Agatha mengangguk. Sudah dua kali
Read more