Share

Chapter 460

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 10:59:31

“Tadi nenek bilang apa saja?” tanya Gio.

Tadi, margaret hanya menjawab pertanyaan Gio seperti ini. “Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan Agatha.”

Setelah itu margaret pergi.

Agatha menoleh. “Seperti itulah..” mengedikkan bahu.

Gio memegang bahu Agatha. “Beritahu aku apa yang dia katakan?” tanya Gio paksa.

“Tidak perlu tahu apa yang dia katakan.” Agatha memandang Gio. “Tapi aku bilang padanya, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan meninggalkanmu jika kau tidak menginginkanku lagi.”

Gio tersenyum miring. “Kau lebih pintar dari yang aku kira.”

Agatha mendekat. “Kau puas dengan jawabanku?”

Gio mengangguk. Jemarinya mengusap pipi Agatha. “Lumayan.”

Agatha mendongak. “Intinya kita punya perjanjian. Kita sama-sama diuntungkan. Jadi…”

Agatha mengalunkan kedua tangannya di leher Gio. “Jangan mengingkari perjanjian kan?”

Jemari lentik Agatha mengusap rahang Gio. “Aku hanya memintamu untuk jangan meninggalkanku saat tujuanku belum tercapai.”

Kenapa ia memperjelasny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 461

    Agatha baru saja menyelesaikan rapat bulanan bersama pegawainya. Ia masuk ke dalam ruangannya. Menerima satu telepon dari pak Rudi. “Apa anda sudah menyiapkan semua hal yang aku butuhkan?” tanya Agatha. Pak Rudi mengangguk. “Aku sudah menyiapkan berkas-berkasnya.” “Bagaimana dengan orang-orang?” tanya Agatha. “Apa aku harus menjilat mereka?” “Tidak usah. Gio sudah mengurusnya.” Agatha mengernyit. “Bagaimana?” tanya Agatha yang bingung. “Dia tidak memberitahuku apapun.” “Gio melakukan apapun untuk membantumu.” Agatha masih tidak mengerti. ia berdiri dari duduknya. Kemudian berkacak pinggang. “Aku tidak mengerti. Aku hanya meminta padanya untuk melindungiku dan memihakku ketika rapat diadakan. Apa dia bertindak sangat jauh?” “Benar. Dia bertindak sangat jauh. Itu dilakukannya untuk membantumu.” Agatha megusap wajahnya kasar. “Bagaimana dia melakukannya.” “Tunggu!” Agatha menggeleng pelan. “Apa anda berbicara dengan Gio.” “Ya. Aku berbicara dengannya. dia menje

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 462

    Ketika masuk ke dalam penthouse. Agatha disambut oleh bau masakan. Ketika melhat dapur—ia melihat pria yang tampan sedang memasak. Dengan lengan kemeja yang dilipat sampai siku. Pria itu terlihat fokus memasak. Entah apa yang dimasak. Gio hanya menatap Agatha sekilas dan kembali memasak. “Kau sudah pulang?” tanyanya. Agatha mengangguk. Gio mengacuhkannya. Agatha mendekat dan memeluk pria itu dari belakang. Memeluk pinggang pria itu dengan kedua tangannya. Agatha menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Jangan menggangguku. Aku akan menyelesaikannya dahulu.” Alhasil Agatha diam—tapi dia masih memeluk pria itu. Jadi, Gio memasak dengan Agatha yang selalu mengekorinya. Mengaduk masakannya—sampai menyajikan masakannya. Agatha masih menempel padanya. setelah itu barulah Gio memutar tubuhnya. “Ada apa?” tanya Gio. “Tapi sebelum kau berbicara, lebih baik makan dulu. aku yakin ada banyak yang ingin kau bicarakan.” Agatha menyipitkan mata. Kemudian mengambil duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 463

    21++ “Kau ingin kita menjadi apa?” tanya Gio. Agatha mengedikkan bahu. Dasar tidak peka. Agatha menggerutu dalam hati. “Lupakan saja.” Agatha mengalunkan tangannya di leher Gio. “Tapi aku berterima kasih karena kau mau melakukan hal sebanyak itu. Aku hanya tidak menyangka kau melakukannya untukku.” Gio mengusap pinggang Agatha pelan. “Jika kau menurut, aku akan melakukan apapun…” Jemarinya mengusap bibir bawah Agatha. “Menurut padaku… kau akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.” Agatha mengernyit. “Aku sudah menurut…” Gio tersenyum miring. “Tidak sepenuhnya.” Agatha berpikir lebih dalam. Ia sudah menuruti keinginan Gio. Semuanya…. Lalu apa yang diminta oleh pria itu. Agatha pun tidak tahu apa arti kata menurut itu di bagi Gio. Agatha mengedikkan bahu. “Aku merasa, aku sudah menurut dan melakukan apapun yang kau mau.” “Itu menurutku tapi tidak bagiku.” Gio benar-benar membuatnya bingung. Agatha perlahan naik ke atas pangkuan pria itu. Kemudian memiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 464

    21++ “Sayang ahh ohhh!” Gio menekan miliknya ke dalam mulut Agatha. Membuat Agatha terdorong sampai membentur pantry. Tapi untungnya telapak tangannya bergerak dengan cepat melindungi belakang kepala Agatha. Agatha melakukan tugasnya—membuat Gio semakin tergila-gila dengannya. Agatha pastikan, Gio akan semakin menyukainya. “babe..” Gio menggerakkan pinggulnya maju mundur. “Ahh babe… kau nikmat ohh!” Gio menarik Agatha kemudian menyatukan miliknya ke dalam milik Agatha. Menarik satu kaki Agatha—membawanya ke atas. Kemudian pelan-pelan menghujam milik Agatha. Tubuh Agatha terguncang.. kedua dadanya bergerak dengan pergerakan pria itu. Agatha hanya bertopang pada meja pantry sementara Gio yang terus menghujamnya. Gio menarik pinggangnya dan memutar tubuhnya. kembali menghujamnya dari belakang. Salah satu tangannya di bawa ke belakang. Gio memang mengendalikan permainan ini. Tidak berhenti sebelum dirinya puas. Meskipun Agatha kelelahan. Tapi Agatha merutuk or

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 465

    21++ Memborgol kaki Agatha dengan sisi ranjang. Hingga kedua kaki Agatha terbuka dengan lebar. Agatha benar-benar tidak bisa bergerak. Matanya juga tertutup semuanya gelap. Namun ia menunggu apa yang akan dilakukan pria itu. Gio memasukkan jemarinya ke dalam milik Agatha. menekannya hingga membuat Agatha bergerak gelisah… “Ahh!” Agatha membuka bibirnya. Gio tersenyum miring. “Kau suka?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku suka..” lirihnya. Gio menggerakkan jarinya maju mundur—menggoda milik Agatha. Agatha tidak bisa menahannya lagi—sampai pelepasannya datang juga. “Ahh!” desah Agatha ketika milik Gio mulai memenuhi miliknya. “Gio ahh!” Gio bergerak menghujam agatha lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Agatha… Memasukkan jemarinya ke dalam bibir wanita itu. Gio terus bergerak menghujam Agatha. memenuhi milik wanita itu dengan miliknya terus menerus. Sampai ia menarik borgol di kaki Agatha. Ia mengangkat satu kaki Agatha dan kembali menghujam milik wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 468

    Agatha pulang. Berjalan gontai masuk ke dalam penthouse. Tadi.. di rumah sakit. Karena dirinya semuanya malah bertengkar. Orang tua Gio memang berpihak padanya. tapi tidak dengan nenek Gio yang begitu membencinya. Tadi di rumah sakit…. “Jangan lakukan hal itu, Mom.” Aluna lagi-lagi menarik margaret agar menjauh dari Agatha. “Gio bukan anak kecil. Dia dewasa dan dia bisa menentukan apa yang dia inginkan. Dia ingin melindungi Agatha. aku sebagai orang tua tidak bisa mencegahnya dan akan mendukungnya.” “Kamu gila? setelah melihat anakmuu sekarat kamu mengatakan hal ini?” tanya Margaret memegang lengan Aluna. “Sadarlah Aluna, Gio ditusuk pria yang mengincar wanita itu.” margaret menatap Agatha begitu benci. Aluna memijjit keningnya. “Jangan membahas hal ini lebih dulu. Kita tunggu Gio..” “Gio tahu apa yang harus dilakukannya.” Margaret menatap Ethan. “Apa yang kamu lakukan?” “Semua keputusan ada di tangan Gio. Aku sebagai orang tua tidak bisa memaksanya. Begitupun

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 512

    Wedding day. Agatha keluar dari sebuah pintu dengan menggunakan gaun berwarna putih gading. Seperti seorang princess.. Sebuah tudung menutupi kepala dan wajahnya. Ia berjalan pelan…. di atas karpet. Tidak lupa memasang senyum kebahagiannya. Gio tidak mengalihkan pandangannya pada Agatha. Baginya tidak ada wanita secantik Agatha. Seperti sekarang, seolah duni hanya berpusat pada mereka berdua. Seolah ada lampu yang menyorot Agatha saja. Wanita itu begitu cantik menggunakan gaun itu. Gio mengulurkan tangannya ketika Agatha datang… Agatha menerimanya. mereka berhadapan dengan Pendeta dan mengucapkan janji pernikahan mereka. Setelah itu memasang cincin di jari manis masing-masing. Waktunya berciuman… Agatha mendongak—Gio membuka tudungnya. Kemudian menarik tengkuknya—sebelum bibir mereka menempel, Gio berbisik lirih. “Kamu sangat cantik,” bisiknya. Agatha tersenyum—ia memejamkan mata. bibir mereka saling menempel. Tepuk tangan orang-orang datang. Hany

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 511

    “Ibu..” panggil Agatha. Ia hanya membantu ibunya menata masakan ke meja di ruang tamu. “Agatha ingin memberitahu sesuatu…” lirihnya. Ibu Agatha mengambil duduk di depan Agatha dan Gio. “Kenapa?” tanya ibu Agatha bingung. “Kalian tidak nyaman ya tidur di sini?” Agatha menggeleng. “Bukan itu.” Agatha ingin mengatakan bahwa mereka mematahkan ranjang. Tapi ia malu. “Ranjangnya roboh. Kaki ranjangnya patah… jadi kamu menurunkan kasurnya ke bawah…” jelas Gio. Agatha menoleh ke samping. memberikan peringatan pada pria itu agar tidak berbicara lagi. Ibu Agatha tersenyum. “Tidak masalah.” Kemudian mengambil piring untuk mereka. mengambilkan makanan untuk mereka. Ia juga mengambil daging untuk diberikan pada putrinya. Agatha tersenyum menerima daging pemberian ibunya. Ibu menunjuk Agatha dan Gio menggunakan sendoknya. “kalian pasti bekerja keras..” “Ibu..” Agatha yang malu. “Tidak seperti yang ibu pikirkan!” Sedangkan Gio malah tersenyum… senyum bangga. Ibu hanya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 510

    Agatha menatap langit-langit kamar ini. Langit kamar yang langsung menghadap dengan genteng. Katanya, ini kamar ibunya. Sedangkan ibunya tidur di belakang, menempati kamar bekas nenek kakek. Agatha mengerucutkan bibirnya—menatap kipas angin yang berputar. Suaranya sungguh berisik… Gio pun sama—pria itu diam, sembari mengamati sekitar. Mereka sama-sama berbaring di atas ranjang. kasurnya keras dengan ranjang yang terbuat dari kayu. Jika bergerak sedikit saja, suaranya pasti akan terdengar. Tapi kata ibu Agatha. “Ibu ada di belakang. Ibu kalau tidur, tidak akan mendengar apapun.” Agatha menoleh ke samping. pergerakannya yang kecil itu tentu saja menimbulkan bunyi. “Apa kamu bisa tidur dalam keadaan seperti ini?” tanya Agatha. Gio mengangguk. “Tidak jauh beda dengan rumah nenekku dulu.” “Tapi itu sudah lama…” lanjutnya. “Rumahnya sudah lama direnovasi dan lebih baik. dulu aku biasa tidur dengan kamar seperti ini. tapi aku tidak yakin sekarang…” Agatha mengerja

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 509

    “Ibu…” lirih Agatha. Gio dan Agatha tidak langsung pulang. Mereka bermain di pantai. Ibu Agatha juga melarang mereka untuk pulang dulu. Gio menggennggam tangan Agatha. “Sudah lega?” Agatha mengangguk. “Kalau tidak ke sini, aku tidak akan tahu bagaimana keadaannya. bagaimana cerita tentangku. Dan jika aku tidak ke sini, aku akan selalu membenci ibuku.” Gio mendekap tubuh Agatha. Membawa tubuh mungil itu ke dalam pelukannya. “Aku tidak akan membawa kamu ke sini jika ibu kamu orang jahat. Aku sudah menyelidiki semuanya. Semua yang diceritakan ibumu semuanya adalah fakta.” Agatha mendongak. “Kamu mencari tahu dengan detail sebelum memberitahuku?” Gio mengangguk. “Ibumu tidak pernah menikah seumur hidupnya. Ibumu memang merawat kakek nenekmu…” Agatha menghela napas. “Bukankah tidak adil jika aku terus membencinya seumur hidupku? Dia sendiri menderita.” “Sialan..” lirih Agatha. Gio menunduk—mengecup bibir Agatha. “Bibirmu harus mendapatkan hukuman jika mengeluarkan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 508

    “Ibu memang pengecut. Ibu tidak berani menemui kalian. Maafkan ibu, Agatha..” wanita itu menggeleng. “Tidak, tidak usah maafkan ibu… hiduplah dengan tenang.” Wanita itu menatap Agatha dan Gio. “Hiduplah dengan bahagia dengan suamimu. Ibu di sini akan selalu berdoa agar kalian selalu diberikan kemudahan dan kebahagian dalam hidup.” Agatha mengernyit. “Lalu kau sendiri?” tanyanya. “Kau akan menjadi tidak berguna selamanya?” Gio menoleh dan mengusap punggung wanita itu pelan. Ucapan Agatha memang terdengar kasar… Luapan emosinya selama ini sudah tidak bisa terbendung. Ibu Agatha tersenyum. “Selagi kamu bahagia. Ibu tidak akan merasa menderita.” Agatha memejamkan mata. “Tahu apa tentang hidupku?! Tahu apa?” tanyanya dengan nada yang meninggi. “Aku berjuang sendirian! Aku tumbuh tanpa kasih sayang satu orang pun!” teriaknya. Ibu Agatha menangis. Air matanya jatuh… Turun membasahi pipinya yang mulai keriput. Kedua tangannya menyatu. “Lampiaskan amarahmu pada ibu. Ibu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 507

    Waktunya datang… Sebuah pedesaan di pesisir pantai. Agatha dan Gio berada di dalam mobil. Mobil dengan atap yang terbuka itu membuat angin bebas menerpa wajah. Agatha menggunakan kaca mata hitam—mengulurkan tangannya menerpa angin. Entah kenapa jantungnya berdegup… Ia menantikan hari ini… tapi juga enggan… Mobil berhenti di depan sebuah gang. Gang itu tepat berada di hadapan pantai. Gang yang terletak di antara banyaknya ruko dan restoran seafood. “Kenapa di sini?” tanya Agatha. Gio membuka pintu mobil—lalu keluar. memutar dan membukakan pintu Agatha. “kita harus jalan kaki untuk ke rumahnya.” Gio mengulurkan tangannya. Agatha menerimanya. Tangan mereka saling bertaut. Agatha melepaskan kacamata hitamnya. Kemudian…. Berjalan memasuki sebuah gang bersama Gio. Tidak ada yang menarik…. Disepanjang gang, di sisi kanan dan kiri penuh dengan rumah orang. Mereka berjalan cukup jauh sampai di ujung. Mereka berhenti. Tepat di depan sebuah rumah sederhana yang mem

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 506

    “Aku masih bingung dengan satu hal..” gumam Agatha. Berada di dalam bathub… Bersandar pada Gio yang berada di belakangnya. Agatha menatap langit-langit kamar mandi. “Apa aku harus menemui ibuku sebelum aku menikah?” tanyanya. Gio mengecup bahu Agatha. “Kamu ingin menemuinya tidak?” Agatha mengangguk. “Hm. Tapi aku hanya bingung. Bagaimana saat aku bertemu dengan dia.. apa yang akan aku lakukan..” “Aku takut kalau aku kehilangan kendali dan berakhir marah-marah.” Agatha mengerucutkan bibirnya. Gio memeluk pinggangnya dari belakang. “Aku akan bersamamu. Aku akan mencegahmu marah-marah.” Agatha menoleh ke belakang. “Apa yang akan kau lakukan saat aku marah?” Gio tersenyum. “menciummu..hanya itu yang bisa membuatmu diam.” Agatha berdecak. Kemudian menggeleng. “Tidak ada ide yang lebih bagus dari itu?” Gio menyandarkan dagunya di bahu Agatha. Tangannya mengsuap lengan Agatha yang dipenuhi dengan busa. “Bagaimanapun aku akan tetap bersama kamu. aku akan menemani kamu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 505

    Kembali ke rutinitas awal. Agatha baru saja pulang setelah menjalani harinya seharian penuh sebagai pemimpin Harpar. Mengenai sepupunya, Leonard. Pria itu telah mengundurkan diri dari perusahaan. Tanpa Agatha minta, tanpa Agatha usir. Agatha masuk ke dalam mansion… Lelah… Agatha melihat meja yang sudah terisi oleh makanan. “Kau terlihat lelah,” ucap Anggun. Agatha mengangguk. mengambil duduk sembari menyandarakan kepalanya di meja. “Hei.” Mina mencolek lengan Agatha. “Bu CEO lemes amat…” membawa satu sup ke atas meja. Agatha mengangkat kepalanya. “Satu persatu kalian akan pergi.” Agatha mendengus. “Sekarang tinggal dua..” “Kalau kalian menikah, beritahu aku. Ema dan Yaya tiba-tiba menikah dan pergi begitu saja…” omel Agatha. Mina berdiri di hadapan Agatha. “Tentu saja aku akan memberitahumu. Amplop darimu kan sangat aku tunggu!” Agatha memincingkan mata. “Dasar wanita mata duitan,” cibirnya. Mina memberikan jempolnya. Tidak keberatan mendapatkan julukan itu dari Agatha.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 504

    21++ Menurunkan Agatha dengan hati-hati di atas ranjang yang kecil ini. “Ranjang ini terlalu kecil tahu..” lirih Agatha yang berada di bawah Gio. Gio tersenyum miring—ia membuka kemejanya. “Ranjang kecil membuat lebih bergairah.” Agatha menyipitkan mata.. “Kita tidak bisa bergerak di atas ranjang ini,” balas Agatha. Gio melepaskan sabuk—kemudian menarik resleting celananya turun. Hingga menyisakan satu celana pendeknya yang melindungi miliknya. Gio menunduk. “Kata siapa?” bisiknya. Kemudian mengecup leher Agatha. “Ranjang ini membuatmu tidak bisa kabur dariku. Kita akan terus menyatu…” Agatha memejamkan mata. dalam sekejap saja, Gio berhasil meloloskan seluruh pakaiannya. Kini ia benar-benar tidak menggunakan sehelai benangpun. “Ahh!” lidah mereka saling berpangutan. Gio meremas puncak dada Agatha yang begitu pas… Agatha mendongak—memejamkan mata ketika milik Gio perlahan masuk memasuki miliknya. Jemari Gio tidak berhenti meremas dan memilin dadanya. “Ahh G

DMCA.com Protection Status