Semua Bab Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Bab 221 - Bab 229

229 Bab

BAB 221 DIA HAMIL?

"Apa aku bilang? Kecelakaan itu tidak sesederhana yang kita bayangkan," komen Sandy begitu dia melihat apa yang membuat Rey berteriak panik."Bukannya tidak ada rekaman kamera pengawas, tapi benda itu sudah diambil untuk menghilangkan bukti," Rion menambahkan.Rafael sendiri masih berkutat dengan sebuah video yang sedang beredar di media online. Belum sampai viral karena Rey sudah lebih dulu melihatnya, dengan Rafael lekas men-take down-nya."Kali ini siapa lagi pelakunya?""Menurutku ya si Syarif itu. Mukanya sudah kayak kriminal bertampang malaikat." Tidak tahu kenapa Sandy begitu sensi dengan nama Syarif."Ssstttt, bisa diam tidak. Kalau tidak bisa bantu, setidaknya to ming se.""Apa tu?" Reflek Rey bertanya."Tolong mingkem sebentar, alias diam!"Timpukan pulpen dan berkas datang dari arah Sandy dan Rion. Sementara Rey hanya bisa mengulum senyum.Rafael balik ke mode kulkas tujuh pintu sejak sang istri hilang. Pria itu jarang senyum, anti ramah tamah dengan aura senggol bacok begi
Baca selengkapnya

BAB 222 BLUE PARADISE

"Katakan kenapa kau memburu Pras?""Kau, kenapa kau juga mendekatinya?"Dua orang itu saling tatap, dengan Meta memutus kontak mata lebih dulu. Dia sudah pasti tidak akan menang melawan Rafael. Pria yang sudah menolongnya, hingga wajahnya kembali sempurna tanpa cacat."Jangan bilang kau ingin balas dendam pada Eva melalui Pras?" Rafael bertanya lebih dulu.Meta sama sekali tidak mengelak, perempuan itu tidak juga menjawab. "Aku peringatkan, bullshit dengan semua rencanamu. Yang aku mau, jangan merusak rencanaku.""Jangan cemas, aku akan dapatkan cara untuk mengetahui siapa saja yang berhubungan dengannya.""Good. Aku tidak mau dengar kata gagal, waktumu satu bulan."Tanpa banyak bicara, pria itu beranjak pergi meninggalkan Meta yang langsung mendengus geram. Sebal, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau begini caranya, dia perlu akses masuk ke apart Pras. Meta yakin itu tidak mudah.Sebab Pras selalu mendatangi Eva. Di mana pria itu tinggal, Meta juga tidak tahu.Jika Meta tengah puy
Baca selengkapnya

BAB 223 CIRCLE NERAKA

"Kau mau ke mana Raf?" Paramita menahan lengan sang putra yang ingin masuk ke dalam mobil."Aku mau jalan-jalan dulu, Ma. Titip kantor sebentar. Aku mau healing," balas Rafael menatap dalam manik sang mama.Paramita tahu sang putra menderita akhir-akhir ini. Sebagai seorang ibu, dia tidak tega melihatnya. Paramita bahkan pernah menyarankan Rafael untuk melepaskan Nadine. Namun yang terjadi setelahnya, lelaki itu mengamuk tidak terkendali. Hingga Reva pun menyarankan untuk membiarkan keadaan Rafael seperti itu. Yang penting lelaki itu masih mau makan, pulang ke rumah tepat waktu dan tidak melakukan hal aneh di luar sana."Mau ke mana?" Paramita bertanya pelan."Untuk menyempurnakan sandiwara kita. Agar dikiranya aku sedang menyusul Nadine yang sedang liburan."Paramita mengurai tangis ketika mobil yang dikendarai sang putra melaju meninggalkan Blue Paradise. "Sampai kapan? Sampai kapan dia akan terus membohongi dirinya. Bagaimana jika Nadine tidak kembali? Bagaimana jika dia sebenarn
Baca selengkapnya

BAB 224 MEERA

"Bagaimana?""Dia bilang tidak tahu. Padahal dia seharusnya mengetahui, kecelakaan itu terjadi di wilayah tugasnya."Pria paruh baya itu terdiam untuk beberapa lama. "Perempuan itu harus kita temukan lebih dulu, atau Rafael akan punya celah untuk menyerang. Dia kelemahan Rafael," ujarnya menatap keluar jendela."Ikuti dia. Dia pulang ke mana, kita pasti tahu cepat atau lambat andai dia menyembunyikannya," titah si pria.Sang asisten mengangguk paham, lantas undur diri. "Dia sudah menggagalkan rencanaku menjadikan Eva nyonya muda De Angelo. Kali ini tidak akan kubiarkan dia mengacaukan usahaku untuk merebut harta mendiang ayah. Tidak peduli surat wasiat sudah dibuat. Aku bisa memanipulasinya. Harta itu tidak boleh jatuh ke tangan Megantari."Kembali ke tempat Bram, pria itu terlihat menghubungi Sinta. Bertanya kabar mengenai Meera."Dia sehat-sehat saja hari ini. Dia sudah balik ngajar, berangkat jalan kaki sambil jemput Ayu. Ada apa to, Bram? Kedengarannya panik gitu," tanya Sinta.
Baca selengkapnya

BAB 225 INFO PENTING

"Kenapa kamu bertanya soal itu padanya?"Sinta mengerutkan dahi saat melihat Bram duduk di depannya. Ini kesekian kalinya, Sinta dibuat curiga oleh tingkah Bram."Yang kutanyakan wajar kan? Kamu tidak ada kabarin kita, tiba-tiba kamu pulang bawa istri. Aku juga tidak tahu dia sebelumnya," Sinta berujar santai."Tapi yang kamu lakukan buat dia sakit kepala lagi." Ketiganya sudah pulang ke rumah, Bram muncul di saat yang tepat untuk menjawab pertanyaan Sinta yang membuat sakit kepala Meera kambuh. Saat ini perempuan tersebut sudah tidur setelah minum obat."Maaf," lirih Sinta.Bram menghela napas, dia tadi melihat motor Sinta yang terparkir di depan kafe, pria itu lantas mampir."Lain kali ajak bicara Meera hal biasa saja. Sesuaikan dengan bahan obrolan yang dia berikan."Sinta mengangguk paham. Saat Bram masuk ke kamar untuk menyusul Nadine, sebuah panggilan masuk ke ponsel Sinta yang langsung membuat perempuan itu melompat kegirangan. Sang suami pasti sudah kembali dari lokasi antah
Baca selengkapnya

BAB 226 TIDAK MUNGKIN!

"Info begitu kau bilang penting? Aku juga tahu kalau dia punya hubungan sama Sharif. Syarif itu salah satu asistenku!" Meta menjauhkan ponsel dari kupingnya. Baru kali ini, Rafael bisa berteriak meluapkan kemarahan. Gara-gara telepon tidak penting dari Meta dia gagal mengikuti perempuan bernama Meera. "Sudahlah, berhenti kau ikuti dia. Dia maniak seks. Sama kayak Eva!" "Lah kamu tahu?" "Emangnya kenapa? Jangan bilang kamu sudah kena sama dia?" cecar Rafael. Kebisuan Meta langsung membuat pria itu tahu kalau dugaannya benar. "Meta! Kamu sudah tidur sama dia?" Meta mengangguk seolah Rafael ada di depannya. "Astaga! Apa yang sudah kulakukan. Ini aku yang salah apa kamu yang bego sih. Bisa-bisanya kamu kasih tubuh kamu ke laki-laki yang hobinya celup sana sini." "Iya, aku memang bego! Puas kamu!" Telepon diakhiri dengan mata Meta langsung berembun. Tidak, dia tidak sedih tapi terharu. Dari nadanya dia tahu Rafael memakinya bukan karena marah tapi karena dia peduli. Se
Baca selengkapnya

BAB 227 BOM WAKTU

"Nadine Ameera De Angelo, istri Rafael Maxim De Angelo. Apa yang sudah kau lakukan Bram?" jerit Sinta dalam hati.Wanita itu seketika mencari Meera, detik setelahnya wanita itu limbung, nyaris oleng andai dia tidak segera sadar untuk menyeimbangkan tubuhnya. Rafael Maxim De Angelo sudah berada di depan Meera atau siapapun itu, Sinta bingung saat ini."Mampus, ini bener mereka suami istri atau cuma hoax."Perempuan itu lekas search di internet, sementara di depan sana, ada Meera yang mengerutkan dahi melihat seorang pria yang berdiri di depannya, menatapnya dengan pandangan ... rindu dan penuh cinta."Anda siapa?" Pertanyaan Meera membuat Rafael bak dihantam batu besar kepalanya. Meski Reva pernah memperingatkan kemungkinan terburuk dari cidera kepala Nadine adalah hilang ingatan. Namun ketika dia dihadapkan sendiri pada kenyataan itu, hatinya jelas terasa perih.Nadine melupakannya. Itu yang paling menyakiti hatinya."Aku Rafael, suamimu," ujar Rafael memelas."Anda jangan sembaranga
Baca selengkapnya

BAB 228 MANTAN PERAWAN

"Kau harus bicara dulu dengan perempuan bernama Laras. Dia yang melaporkanmu atas kematian suaminya tiga tahun lalu."Dada Rafael seperti sesak. Laras melaporkannya ke polisi? Bagaimana bisa? Bukankah kemarin hubungan mereka baik-baik. Untungnya Rafael mengikuti saran bapak Lyli untuk menyewa supir saat kembali ke ibu kota. Mengingat kondisi sudah malam dengan Rafael sudah pasti tidak hafal kondisi jalanan saat hari gelap. Beda dengan saat mengemudi waktu siang. Si supir mengendalikan laju kendaraannya sementara Rafael terus terhubung dengan Rion dan Sandy.Sandy lekas memberitahu kalau dia tidak bisa menghandle video yang sudah terlanjur menyebar. Jagat media tentu akan segera dihebohkan dengan berita seorang Rafael menabrak pengemudi mobil hingga tewas.Ingat kejadian Lio yang meninggal karena ditabrak adik Pram, kali ini berbalik, Rafael yang berada di posisi adik Pram. Pria itu seketika punya pemikiran tersendiri mengenai peristiwa tiga tahun lalu. Dugaan yang dia pikir sangat ma
Baca selengkapnya

BAB 229 PRAS VS META

"Saya tidak tahu, Tuan. Sungguh."Syarif kekeuh dengan pendiriannya yang tidak tahu menahu soal video yang beredar juga surat tuntutan yang ditujukan pada Rafael."Lalu kenapa kalian pindah?" Rafael lanjut bertanya setelah dia hanya mengangguk paham atas keteguhan hati Syarif."Saya tidak enak hati pada Tuan. Semua sudah Tuan sediakan, jadi saya ingin berperan sedikit untuk keluarga saya."Rafael melebarkan senyum. "Tidak masalah, hanya saja bisakah aku bertemu Delia.""Tentu saja, dia sudah mulai PAUD sekarang."Suami Nadine mengangguk. Dia membiarkan Syarif begitu saja, membuat Rion dan Sandy yang berada di ruang sebelah mengerutkan dahi. Apa itu artinya Rafael akan memenuhi panggilan polisi.Reputasi mereka dipertaruhkan, juga dengan harga saham. Rafael adalah image DA Grup. Segala tindak tanduknya bakal disorot apalagi ini berita yang berdampak negatif. Media akan membesar-besarkannya, netijrong pun bakal ikut berkomentar.Melempar kritik pedas agar keadaan semakin memanas. Separa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status