Semua Bab Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Bab 201 - Bab 210

229 Bab

BAB 201 AKU TIDAK MAU MELIHATMU!

"Aku harap kalian suka." Kalimat itu yang pertama kali terucap dari bibir Rafael, begitu mereka tiba di sebuah rumah bertingkat dua, yang berada di satu komplek perumahan cukup mewah di ibu kota. Syarif menggendong Lia yang masih tidur langsung memindahkan bocah itu di kasur, di kamar yang terletak di lantai dua. Sepertinya anak tersebut kelelahan setelah menempuh perjalanan hampir delapan jam dari kampung di lereng pegunungan. "Mas, apa ini tidak berlebihan?" Laras bertanya dengan mata tampak mengamati tiap detail rumah dengan nuansa putih. "Sudah kubilang, kalau semua ini tidak cukup untuk menebus kesalahan yang sudah pernah saya lakukan. Hiduplah lebih baik di sini. Akan ada yang menjaga kalian. Kalian tidak akan kekurangan apa pun mulai sekarang." Kata Rafael, tatapannya sarat penyesalan pada Laras dan Lia. Dia tidak akan pernah bisa mengubah apa yang telah dia lakukan pada keluarga kecil ini. "Mas tidak akan menemui Lia lagi? Bagaimana jika bertanya soal Mas? Maaf, buk
Baca selengkapnya

BAB 202 HABISLAH AKU

"Terima kasih." Ucap Nadine seraya mengulas senyum. Perempuan itu memeluk seikat bunga lili berwarna putih. Tidak tahu kenapa, dia justru ingin pergi ke tempat ini. Satu tempat yang tak lazim dikunjungi oleh orang yang sedang galau macam dirinya.Langkah Nadine terasa ringan, hingga dia mencapai tujuannya. "Selamat sore, Kak." Nadine tertegun melihat seikat lili putih sudah lebih dulu berada di atas makam Ravelio. Perempuan itu berpikir kalau Arya baru saja dari sana. Sebab hanya pria itu yang tahu Lio suka lili putih.Nadine khusyuk berdoa untuk kakak iparnya. Saking khidmatnya dia bermunajat, sampai tidak sadar kalau ada orang yang duduk di sampingnya. Hingga suara dari orang yang paling dia rindu membuat Nadine menoleh."Galau kok larinya ke kuburan."Detik setelahnya, Nadine mendorong lelaki yang sudah membuat dunianya jungkir balik setengah bulan ini. "Ngapain pulang? Pergi sana!"Nadine berjalan meninggalkan Rafael yang segera mengekorinya, macam anak ayam ngintilin induknya.
Baca selengkapnya

BAB 203 TIDAK MUNGKIN!

Nadine menggeliat pelan, setelah mobil yang dikendarai Rafael dia rasa berhenti. Saat membuka mata, dia melihat sebuah bangunan rumah seperti villa. Tampak mewah, tapi di tengah hamparan hutan.Hutan? Serius Rafael membawanya ke hutan? Perempuan itu buru-buru mencari sang suami yang rupanya sudah lebih dulu turun. Tampak bicara pada seseorang melalui ponsel. Tak berapa lama pria itu kembali masuk ke dalam mobil."Sudah bangun?" tanya Rafael begitu melihat membuka mata."Ini di mana?" Nadine melihat arlojinya. Ha? Mereka menempuh hampir dua jam perjalanan. Pertanyaannya sekarang, mereka ada di mana."Tempat honey moon kita. Belum bisa ke Swiss, jadwal kita masih padat. Nanti kamu jadwalkan ulang. Swiss paling bagus dikunjungi saat awal musim panas," ujar Rafael seraya membawa masuk mobil setelah gerbangnya terbuka otomatis."Ndak bisa barengan sama Rion. Nanti Sandy ngamuk kalau disuruh handle kantor sendiri.""Ya, berangkatnya jangan barengan, mereka nyusul, Sandy berangkat paling bel
Baca selengkapnya

BAB 204 PROMIL

"Dia sudah kembali?"Rion bertanya pada Sandy ketika memasuki ruangan Rafael. Keduanya melonggarkan dasi bersamaan. Kehilangan satu couple rekan kerja membuat mereka keteteran. Jadwal yang sudah diatur Nadine berantakan, mereka sepertinya perlu re-schedule semua jadwal pertemuan."Kemarin ponselnya aktif seharian, tapi sekarang ...." Sandy menunjukkan nomor Rafael yang kembali tidak bisa dihubungi."Tapi Sita bilang Nadine tidak pulang dari kemarin. Ibu ngasih tahu dia. Apa dia tidak ada di Blue Paradise?""Tidak ada. Dia tidak pulang ke rumah.""Jangan-jangan ...." Dua pria itu berujar bersamaan. Sepertinya mereka tahu apa yang sedang terjadi. "Tapi baguslah kalau mereka baikan. Pusing aku ngerjain semua sendiri. Meski kita punya kemampuan tetap saja bakal keteteran kalau lawannya banyak. Ajaklah istrimu masuk kantor."Rion mengajukan ide yang langsung mendapat gelengan kepala dari Sandy. "Sorry to say, Sita gak kebagian otak pinter. Semua diborong Nadine soal intelektual. Sita be
Baca selengkapnya

BAB 205 FAKTA

"Bagaimana?" Rion bertanya dengan hati mulai dilanda panik. Saham milik David mulai berpindah tangan. Masih mending kalau sahamnya dibeli satu orang. Mereka tinggal mengambil paksa aset itu. Masalahnya saham David diubah jadi printilan kecil-kecil. Dibuat paketan untuk kemudian dilempar ke pasaran.Tentu saja saham David langsung jadi rebutan. Saham DA Grup termasuk blue chip, maknanya saham yang sangat bagus nilai pasarnya saat ini. Banyak orang menginginkan saham jenis ini, meski harganya mahal. Apalagi saham ini milik salah satu pewaris DA Grup."Apa lagi sekarang?" David bingung ketika dia diseret kembali ke ruangan Rion dan Sandy."Kau jual sahammu?" todong Rion cepat."Mana ada! Aku belum mau hidup kere!" tandas suami Mega."Lalu kenapa sahammu jalan-jalan di pasar saham. Kau kasih kuasa ke siapa buat pegang kunci sahammu?" Rion masih menginterogasi David yang bingung melihat bagaimana sahamnya bisa diperjualbelikan di bursa saham."Kuncinya aku yang pegang," kata David lagi."
Baca selengkapnya

BAB 206 PILIH SATU!

David mundur setelah melakukan apa yang sistem minta. Begitu icon "enter" ditekan, tabung kaca yang menjadi wadah penyimpanan segel berwarna ungu perlahan terbuka. Rafael segera meraihnya. Meletakkannya di sebuah tempat yang sepertinya langsung terhubung ke sistem."Call them back!" Pinta lelaki itu. Setelah proses loading selesai, segel tersebut mulai bekerja. Sementara itu Rafael sibuk mengamati monitor lain di sisi kiri. Saat Rafael tengah mengupayakan asetnya kembali, David hanya bisa mematung di tempatnya berdiri. Teringat kalimat dari sang sepupu yang sampai kini masih terngiang di benaknya.Pria itu membencinya setengah mati, tapi tak menolak mengakui kalau mereka saudara. David sepertinya juga baru tahu jika sistem yang Rafael bangun tidak hanya dikendalikan olehnya seorang."Setidaknya harus ada satu dari kita berempat yang menemaniku saat membuka segel ini. Aku tidak membuatnya untuk kupakai sendiri. Ada amanat besar yang kuemban dalam benda ini."Hati David tertohok mende
Baca selengkapnya

BAB 207 EKSKLUSIF DAN ISTIMEWA

Lima belas menit kemudian, Nadine sudah lebih fresh setelah mandi kilat. Inginkan hati dia mau berendam, tapi nantilah, dia bisa melakukannya jika pulang ke Blue Paradise. Sangri-la tempat yang menyenangkan, suatu saat dia ingin kembali ke sana. Dia belum sempat berkeliling. Waktunya habis di bawah kungkungan tubuh sang suami yang saat ini sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Pria itu berpesan agar Nadine makan dulu sebelum keluar kamar. Sehelai gaun berwarna peach telah membalut tubuh ramping Nadine lengkap dengan dalamannya. Rasanya jadi sesak setelah dua hari full tanpa underwear. Rafael benar-benar mengajaknya balik ke zaman primitif, di mana pakaian belum jadi kebutuhan primer seperti era sekarang.Perempuan itu mulai memakai foundation untuk menutupi kissmark yang terlihat di leher dan bahu. Untung pakaiannya bermodel kerah bulat hingga bekas merah itu tak banyak yang terlihat.Nadine keluar kamar setelah melahap makanannya. Jujur saja dia kelaparan. Saat Nadine keluar
Baca selengkapnya

BAB 208 SATU NAMA

David punya banyak alasan untuk marah, pertama sahamnya baru saja dijual orang tanpa permisi alias dicolong, meski bisa bisa Rafael pertahankan. Sementara alasan lain karena Rafael menjadikan Nadine salah satu pemegang kunci segel, lain lagi dia cemburu ketika melihat hubungan Rafael dan Nadine ternyata baik-baik saja.Saat mobil lelaki itu masuk ke kediamannya, David seketika menghela napas. Bukan kedamaian yang dia rasa saat berada di rumahnya, tapi rasa menyiksa macam di neraka. Rasanya memang sangat menyesakkan tapi David selalu pulang ke rumah tiap hari. Tak pernah bermalam di tempat lain.Padahal rumahnya terasa adem untuk mereka yang bisa merasakan lebih dalam. Lantunan ayat suci kerap terdengar ketika Mega telah tinggal di sana. Ada wajah menyejukkan Mega yang sering menyambut David di depan pintu.Namun semua itu belum mampu menyentuh hati kecil David. Pria itu masih membandel untuk dilembutkan hatinya. Begitu David turun dari mobil, ucapan Rafael soal dirinya harus berhati-h
Baca selengkapnya

BAB 209 PEWARIS

Nadine dan Rafael sampai di Blue Paradise hampir dini hari. Karena perempuan itu sudah puas tidur, maka dia tak merasa mengantuk, tapi tak dipungkiri kalau tubuhnya lelah. Maka dia pun kembali ikut merebahkan diri di sisi Rafael ketika pria itu sudah lebih dulu terlelap.Nadine awalnya cuma rebahan dengan pikiran terbang ke mana-mana. Dia pandangi foto pernikahannya dengan Rafael yang dibuat ulang beberapa waktu lalu. Kali ini Nadine mengenakan gaun pernikahan impiannya, bukan kebaya seadanya seperti saat akad nikah mereka dulu.Di bawah foto pernikahan itu tersimpan segel yang baru saja dimasukkan kembali oleh Rafael. Lelaki itu bilang, akan lebih aman jika diletakkan di kamar. Pria itu pernah memindahkannya ke kantor, membuat Rion sempat salah paham.Nadine berpikir ada benarnya juga David marah padanya, sebab dia orang luar tak berhak ikut campur intern keluarga De Angelo. Sepertinya besok dia harus bicara pada Rafael soal hal ini. Ponsel Rafael berkedip, ada pesan yang masuk. Per
Baca selengkapnya

BAB 210 KITA BERCERAI SAJA

Eva baru saja masuk ke dalam apartemennya, berdesakan dengan seorang pria. Tampan dengan tubuh seksi. Eva bukan perempuan yang betah dengan satu pria. Apalagi ketika David akhir-akhir ini mulai sulit diajak bertemu.Pilihan apa yang dia punya selain mencari lelaki lain untuk memuaskannya. "Umhh, kau tidak kalah dibanding kakakmu," racau Eva membiarkan sang pria bermain di dadanya.Masih bersandar di pintu sepertinya mereka sudah tidak sabar untuk melampiaskan gairah masing-masing. Eva menarik si lelaki untuk dia ajak berciuman kembali. Sepertinya bibir seksi lelaki itu membuat Eva kecanduan.Sementara bibir mereka saling beradu, tangan keduanya juga tengah berlomba melepas pakaian masing-masing. Pria itu menggeram sembari membelit lidah Eva, saat tangan Eva menemukan juniornya.Eva merapatkan pinggulnya yang cuma tertutup panty tipis berenda, menggesekkannya dengan milik pria di hadapannya. Seolah tahu apa yang Eva inginkan, pria itu langsung menurunkan penghalang terakhir di tubuh Ev
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status