Share

BAB 224 MEERA

"Bagaimana?"

"Dia bilang tidak tahu. Padahal dia seharusnya mengetahui, kecelakaan itu terjadi di wilayah tugasnya."

Pria paruh baya itu terdiam untuk beberapa lama. "Perempuan itu harus kita temukan lebih dulu, atau Rafael akan punya celah untuk menyerang. Dia kelemahan Rafael," ujarnya menatap keluar jendela.

"Ikuti dia. Dia pulang ke mana, kita pasti tahu cepat atau lambat andai dia menyembunyikannya," titah si pria.

Sang asisten mengangguk paham, lantas undur diri.

"Dia sudah menggagalkan rencanaku menjadikan Eva nyonya muda De Angelo. Kali ini tidak akan kubiarkan dia mengacaukan usahaku untuk merebut harta mendiang ayah. Tidak peduli surat wasiat sudah dibuat. Aku bisa memanipulasinya. Harta itu tidak boleh jatuh ke tangan Megantari."

Kembali ke tempat Bram, pria itu terlihat menghubungi Sinta. Bertanya kabar mengenai Meera.

"Dia sehat-sehat saja hari ini. Dia sudah balik ngajar, berangkat jalan kaki sambil jemput Ayu. Ada apa to, Bram? Kedengarannya panik gitu," tanya Sinta.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status