Share

BAB 230 BA*INGAN KUADRAT TIGA

Meera sedang memandang langit malam bertabur bintang ketika ponselnya berdering. Bram menghubunginya, tidak lama. Bicara beberapa patah kata dengan Meera hanya menjawab iya.

Wanita itu menghela napas, mencoba tidak memikirkan pria yang tadi dia temui di pasar malam. Dia ingin abai, tapi kepala dan otaknya tidak bisa. Hatinya berkata ia mengenalnya, sedang otaknya sedang mencari acak dalam kumpulan memori yang sejauh ini sama sekali tidak bisa dia ingat.

"Rafael Maxim De Angelo. Itu namanya ya," gumam Meera. Wanita itu merasa dekat dengan Rafael, padahal seingatnya mereka baru bertemu hari ini.

"Memangnya kami pernah bertemu, tapi di mana? Aku tidak ingat. Kenapa banyak hal yang hilang dari ingatanku. Kenapa ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Kenapa aku tiba-tiba merasa tidak seharusnya ada di sini."

Meera mulai meracau tidak jelas. Pikirannya oleng ke mana-mana. Sampai Sinta mengejutkannya dari belakang.

"Bram ada tugas lagi. Belum tahu kapan pulang," kata perempuan itu turut duduk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status