"Astaga, makhluk ini lagi. Gak kapok-kapok amat sih. Sudah gue cuekin, sudah gue silent treatment juga. Masih juga nekat nongol depan mata."Meta mendengus kesal melihat bagaimana Pras masih sudi menunggunya saat pulang kerja. "Kamu gak kerja?" Meta bertanya heran."Aku gak perlu kerja kalau cuma buat hidup." Harta Pram rupanya diwariskan pada Pras, pantas saja pria itu bisa leha-leha tanpa perlu kerja keras. Saham dan bisnis properti Pram sudah cukup untuk memenuhi gaya hidup yang boleh dibilang hedon, meski masih skala wajar. Belum separah orang-orang itu."Sombong amat," celetuk Pras.Semalam, Meta kembali dapat misi dari Rafael sebenarnya. Namun itu terserah pada Meta mau terima atau tidak. Yang jelas bayarannya mahal, bila Meta sukses mengerjakannya."Tapi, membuat berandalan elit ini tobat kayaknya mustahil. Ibaratnya kayak gue nikah sama Mingyu. Pokoke impossible, ora mungkin," batin Meta malah sibuk sendiri."Malah ngelamun, makan yuk. Aku yang traktir." Meta ingin menolak
Last Updated : 2024-10-10 Read more