All Chapters of Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Chapter 231 - Chapter 240

339 Chapters

BAB 231 GARA-GARA RAFAEL

Rafael hampir seharian di kantor polisi, memberikan keterangan pada pihak berwajib. Mungkin pihak lawan sudah merasa menang melihat Rafael bakal dipenjara. Namun siapa sangka ketika malam menjelang, pihak kepolisian justru memberikan keterangan kalau Rafael dibebaskan dari semua dakwaan yang ditujukan padanya.Pria itu dinyatakan bersih tidak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan. Rafael bahkan bisa membalikkan keadaan. Giliran nama lain yang dimunculkan sebagai tersangka.Pras dan Syarif sudah pasti terkejut. Keduanya melotot memandang layar televisi yang menayangkan klarifikasi dari pihak berwajib. "Kau yakin sudah melakukan semua dengan benar?" tanya Pras dengan wajah memerah menahan amarah."Sudah, aku bahkan mendapatkan tanda tangan asli Laras. Bagaimana bisa dia dibebaskan begitu saja. Pasti ada hal lain yang membuatnya bisa bebas."Dua pria itu saling diam untuk beberapa waktu. Tapi mereka sama sekali tak punya petunjuk soal kebebasan Rafael yang mereka nilai mustahil terjad
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

BAB 232 ONE STEP CLOSER

"Apa yang sudah kau katakan pada Laras?"Rafael mengangkat tangan ketika Adi ingin menerjang maju saat Syarif mencengkeram kerah baju atasannya."Aku tidak mengatakan apa-apa? Aku hanya bertanya apa dia ingin aku menebus kesalahanku di penjara?""Kau bohong!" Bentak Syarif, hilang sudah rasa hormat Syarif pada Rafael. Rasa yang sejatinya memang hanya pura-pura. Hebat sekali, Syarif mampu bersandiwara jadi bawahan yang patuh pada Rafael selama tiga tahun lebih."Aku rela masuk penjara jika Laras yang menginginkannya. Tapi jika itu cuma untuk memuluskan balas dendam seorang pecundang macam kalian, aku tidak akan tinggal diam!"Kali ini Rafael meluapkan emosinya. Laras semalam menghubunginya, ada kemungkinan dia akan mengakhiri pernikahannya dengan Syarif jika lelaki itu terbukti berniat buruk pada Rafael. Bukan, bukan karena Laras membela atau menyukai Rafael, tapi karena dia tidak ingin hidup dengan pria yang punya dendam di hatinya. Laras tidak mau dimanfaatkan untuk menjatuhkan Rafa
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

BAB 233 TIDAK MATCH

Syarif kelimpungan sejak Laras meninggalkan rumah, dia merasa kehilangan. Tapi juga bingung harus bersikap bagaimana. Dia tidak mungkin mengaku kalau dia yang sudah memfitnah Rafael. Dia juga tidak mungkin mengaku kalau dialah yang sebenarnya sudah menghabisi nyawa suami Laras lebih dulu.Begitulah yang sebenarnya terjadi. Syarif dan Pras merencanakan balas dendam pada Rafael dengan melakukan hal itu. Kini segalanya berbalik menyerang mereka. Keduanya terlalu meremehkan adik Lio. Syarif dan Rafael tidak pernah berpikir kalau Rafael bisa tumbuh jadi pria yang mampu membalikkan keadaan."Laras, Lia, aku rindu kalian."Kalimat itu kini berputar di kepala Syarif, masa bodoh dengan balas dendam. Yang ada di kepala Syarif hanyalah bagaimana membawa Laras dan putrinya pulang."Ternyata aku kalah dengan yang namanya keluarga. Balas dendam? Apa yang kini kudapatkan dari kata itu."Syarif kacau, lelaki itu duduk sendiri di rumahnya yang gelap tanpa cahaya. Persis seperti hatinya yang tidak lagi
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

BAB 234 SELESAIKAN MASALAH KALIAN

"Itu artinya Meera bukan Nadine. Jangan mendadak o-on begitu," sindir Rion.Eh kenapa Rafael yang kini disebut o-on, panggilan itu cuma cocok buat Meta. Ah itu tidak penting sekarang. Yang paling krusial kenapa hasil tes DNA-nya jadi tidak match."Harusnya match!" Rafael bersikukuh."Sudah jelas tidak match, kau salah orang, Kak. Semirip apapun dia, dia bukan Kak Nadine.""Tidak mungkin! Aku bisa merasakan dia itu Nadine. Hatiku bilang begitu, meski dia tidak ingat aku."Reva dan Rion saling pandang. Sepertinya mereka mulai berpikir kalau Rafael sedikit terobsesi pada Meera. "Raf, aku paham kamu sangat rindu pada istrimu, tapi tolonglah, dia bukan Nadine. Cuma muka aja mirip. Kita kan tahu ada istilah doppelganger.""Dia bukan doppelganger. Tapi dia Nadine aku yakin itu." Rafael tetap bersikukuh dengan pendapatnya."Kak ...."Rafael mengangkat tangan. Pria itu berlalu pergi dari hadapan Reva dan Rion. Dia memilih untuk menenangkan diri.Kepergian Rafael membuat Reva menitikkan air ma
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

BAB 235 SIAP MINTA MAAF?

Meera kembali diperiksa di rumah sakit ketika perempuan tersebut mengeluhkan kepalanya yang nyeri luar biasa. Tidak macam biasa. Kali ini, dia nyaris pingsan sebab sakit yang dia tanggung.Sinta sedang tidak ada di rumah, tapi Adi yang selalu stand by yang menemukan wanita itu berjalan tertatih di jalanan selesai mengajar. "Lakukan apa yang seharusnya dilakukan." Adi menyampaikan pesan dari Rafael yang tentu saja langsung direspon oleh dokter yang juga teman Reva.Adi sendiri belum tahu siapa Meera. Kenapa Rafael sampai mengutusnya kemari untuk memantau kegiatan wanita tersebut. Yang Adi tahu, dia hanya perlu patuh tanpa banyak tanya. Syarat bekerja pada orang lain ya begitu. Jangan banyak tingkah kalau masih ingin bekerja.Cukup lama pria itu menunggu, sampai seorang dokter keluar menemui Adi."Tuan keluarganya?" tanya si dokter."Bukan, saya penjaganya. Ada apa ya, Dok?""Kita perlu pemeriksaan lebih lanjut. Akan lebih baik jika pasien dibawa ke rumah sakit besar. Ke ibu kota mungk
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

BAB 236 PERJANJIAN

Pertanyaan Laras bak mantra yang terus berputar di kepala Syarif. Minta maaf pada Rafael? Seriously? Yang benar saja. Namun Laras menginginkan hal itu jika Syarif ingin dirinya pulang.Rafael sama sekali tidak bersalah, sebab Syariflah yang sudah mencelakai suaminya. Bertahun-tahun Rafael menanggung beban atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan."Lalu aku bagaimana?" tanya Syarif sebelum Laras pamit undur diri dari hadapan sang suami."Soal apa?""Aku yang sudah ... sudah ... menghabisi suamimu. Apakah kamu bisa, sudi mengampuni dosaku?"Pertanyaan Syarif membuat Laras menghela napas begitu berat dan dalam. Jujur dia hancur saat tahu siapa yang sudah menghabisi nyawa suaminya. Ingin rasanya dia ikut membalas dendam pada Syarif. Dengan cara apa?Melenyapkan pria itu, membuatnya menderita. Lalu yang dia dapat apa? Melakukan semua itu tidak akan membuat suaminya kembali. Dia sudah ikhlas. Mungkin takdir suaminya begitu. Pun dengan garis hidupnya.Lama Laras perlukan untuk mengambil
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

BAB 237 DI PAUD

"Tidak masuk akal! Aku tidak percaya dia menjanjikan itu padamu!" Pras mencibir Syarif. Bagaimana bisa pria itu percaya pada orang yang jelas-jelas mereka anggap musuh."Kita tinggal tunggu saja. Kalau dia tidak bisa membuktikannya. Dia mengizinkan kita menghajarnya," ujar Syarif."Tidak seru!" cetus Pras sengit.Dia sama sekali tidak percaya pada Rafael, beda dengan Syarif yang hampir tiga tahun ini berinteraksi dengan Rafael. Dia cukup terkejut dengan sisi lain tuan muda De Angelo itu. Dalam penilaiannya, Rafael tidak seburuk yang Pram ceritakan."Dengar, jika kau ingin memunggu janjinya, terserah. Tapi aku tidak mau. Aku akan tetap melanjutkan rencana kita. Dengan atau tanpamu," tekad Pras. Pria itu lantas melenggang pergi tanpa menghiraukan Syarif. Suami Laras hanya bisa menghela napas. Dia masih teringat bagaimana Rafael sangat tenang saat menghadapinya."Benar kata Laras, dia sangat baik. Aku yang tidak bisa melihat sisi baik orang itu. Mata hatiku buta karena dendam," gumam Sy
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

BAB 238 SISI LAIN

"Iya, ini saya. Kamu bisa banget bantu saya. Bisa gak ponakanku sekolah di sini. Dia suka lihat gedung ini pas saya ajak keliling tadi."Rafael tersenyum lebar sedangkan orang di depannya mengerucutkan bibir."Mau gak Ly, kayaknya bu guru galak," celetuk Rafael.Sosok yang tak lain adalah Meera langsung mengubah ekspresinya jadi ramah dan sopan."Namanya siapa cantik?" Meera bertanya manis."Lyli, kakak yang cantik kalau lagi gak marah," jawab Lyli yang seketika membuat Meera melotot ke arah Rafael yang mengulum senyum."Bukan saya yang mengajari. Dia kan lihat sendiri kamu ngamuk pas naik komedi putar," kata Rafael sembari mengisi formulir pendaftaran untuk Lyli. Hebat! Lelaki itu langsung mendapatkan semua data penting Lyli dan dua orang tuanya."Siapa juga yang gak marah kalau ada laki bilang saya istrinya. Padahal sudah jelas siapa suami saya.""Jelas ya. Kamu pernah lihat buku nikah kalian?"Skak mat, Meera bungkam, sebab sampai detik ini Bram belum bisa menunjukkan bukti pernika
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

BAB 239 INGATAN INI

"Astaga, makhluk ini lagi. Gak kapok-kapok amat sih. Sudah gue cuekin, sudah gue silent treatment juga. Masih juga nekat nongol depan mata."Meta mendengus kesal melihat bagaimana Pras masih sudi menunggunya saat pulang kerja. "Kamu gak kerja?" Meta bertanya heran."Aku gak perlu kerja kalau cuma buat hidup." Harta Pram rupanya diwariskan pada Pras, pantas saja pria itu bisa leha-leha tanpa perlu kerja keras. Saham dan bisnis properti Pram sudah cukup untuk memenuhi gaya hidup yang boleh dibilang hedon, meski masih skala wajar. Belum separah orang-orang itu."Sombong amat," celetuk Pras.Semalam, Meta kembali dapat misi dari Rafael sebenarnya. Namun itu terserah pada Meta mau terima atau tidak. Yang jelas bayarannya mahal, bila Meta sukses mengerjakannya."Tapi, membuat berandalan elit ini tobat kayaknya mustahil. Ibaratnya kayak gue nikah sama Mingyu. Pokoke impossible, ora mungkin," batin Meta malah sibuk sendiri."Malah ngelamun, makan yuk. Aku yang traktir." Meta ingin menolak
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

BAB 240 INSIDEN

"Astaga. Si Minggu itu ini orangnya?" Pras bergidik ngeri melihat bagaimana sosok Kim Mingyu dari boy grup asal negeri ginseng yang jadi cem-ceman halu Meta.Bagaimana Pras tidak langsung mencap pria yang juga terkenal sebagai model itu dengan sebutan banci. Hanya karena wajah Mingyu yang full make up."Bisa-bisanya dia suka sama lelaki letoy begini!" cibir Pras. Awas kau Pras, kalau sampai Carat tahu, kau bakal habis diserang mereka.Untungnya saat ini dia sedang sendirian, berada di sebuah kafe yang nuansanya family friendly sekali. Bahkan ada area playground di depan Pras. Pria itu duduk sembari mengawasi layar laptopnya yang menampilkan grafik pergerakan harga saham milik beberapa perusahaan ternama, salah satunya milik DA Grup."Si Minggu ini masih kalah jauh dari gue. Lihat saja. Dia gapura kabupaten, gue gapura selamat datang di perbatasan propinsi," cibir Pras.Sungguh pria iti tidak suka dengan selera Meta yang ternyata pria metroseksual, bukan bad boy macam dirinya. Ngaku ju
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
34
DMCA.com Protection Status