Semua Bab Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Bab 251 - Bab 260

339 Bab

BAB 251 MEMBURUMU

Di tempat lain ada Bram yang sedang diinterogasi oleh pihak kepolisian yang semua anggotanya pilihan. Bram hanya bisa memberi keterangan sejauh yang dia bisa beri tahu. Jelas, dia tidak bisa bicara sembarangan. Atau banyak nama lain yang akan terseret kasus ini."Jadi Anda dimutasi ke kantor pusat. Surat mutasi belum turun, tapi Anda sudah disuruh pergi ke sana?"Bram mengangguk, menjawab pertanyaan seorang pria yang sama sekali belum pernah Bram lihat di instansi tempatnya mengabdi."Oke, masalah kecelakaan selesai. Kita akan buka kasus itu jika ada bukti tambahan, sekarang pertanyaan kami kenapa Nyonya Nadine De Angelo bisa bersama Anda?"Glek! Samar terdengar Bram meneguk ludahnya. Kali ini apa yang akan dia katakan sebagai jawaban. Cukup lama terdiam, Bram akhirnya berujar."Saya tidak tahu kalau dia istri tuan De Angelo. Saya hanya menolongnya saat dia saya lihat berkeliaran di luar rumah sakit. Saya tidak berpikir kalau dia salah satu pasien rumah sakit.""Bohong, Pak! Saya puny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

BAB 252 DIUSIR

"Mau patahin kaki siapa? Mau bejek-bejek muka siapa?"Nadine membeku melihat seseorang berdiri di hadapannya. Dalam hitungan detik, Nadine berlari ke arah sosok yang seketika membuka tangan dengan senyum lebar terkembang di bibir. Jangan lupakan netranya yang turut mengembun berkaca-kaca."Kamu bikin aku takut." Lirih Nadine saat dekap hangat itu kembali dia rasakan. Saat aroma menenangkan itu kembali dia temukan."Aku yang lebih takut. Takut tidak bisa menemukanmu. Takut kehilanganmu, takut kalau kamu tidak ingat lagi padaku."Rafael menangis, memeluk erat tubuh sang istri yang akhirnya kembali padanya. Utuh tidak kurang suatu apa. Tidak masalah Bram sempat memeluk Nadine, yang jelas pria itu tidak menyentuh sang istri. Rafael baru saja memastikannya."Aku minta maaf, aku pergi tanpa pamit. Tapi itu semua karena ...."Aduhhh! Rafael berteriak ketika Nadine menendang tungkainya. Reva yang tadinya turut terharu, hampir menangis di teras, kini berlari memisahkan suami istri yang agak a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

BAB 253 SALAH PAHAM

Apa tadi katanya? Meta tidak salah dengar kan? Bapaknya menyuruh menggugurkan kandungannya, atau menyuruhnya pergi dari rumah. Bapak mengusirnya?"Pak jangan begitu! Bagaimanapun Meta anak kita. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja." Sang ibu mencegah."Dia memang anak kita, tapi kelakuannya bukan anak kita. Lihat mbakmu sama masmu. Mereka hidup baik sampai sekarang. Tidak suka bikin onar sepertimu." Bapak Meta terus mengoceh.Dengusan ringan terdengar. Hidup baik kata bapaknya. Kakak pertamanya menikah di usia sangat belia, sampai sekarang anaknya banyak, sebab tidak kenal KB, ekonomi mereka morat marit, saat masih bekerja, Meta adalah sasaran jika mereka kekurangan uang. Bukan utang tapi minta, sampai sekarang kalau dikumpulkan, puluhan juta jumlahnya, tapi sang kakak sama sekali tidak punya etika. Jangankan berniat mengembalikan, kemarin Meta pulang pun, kakaknya dan bala tentaranya hanya mencibir padanya.Dan kakak lelakinya yang lain, dia harus menikahi perempuan yang pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

BAB 254 MENGULANG MALAM PERTAMA

"Selamat malam, dan selamat datang di rumah kami."Nadine merasa ragu untuk melangkah masuk, andai tangan Rafael tidak menggenggam jemarinya lantas membimbingnya masuk ke sebuah hunian dua lantai."Nyonya tahu siapa saya kan? Perkenalkan ini Laras, istri saya dan putri kami, Delia."Nadine menoleh cepat ke arah Rafael yang mengulas senyum tipis. "Kenapa tidak bilang?""Kamu gak pernah tanya!'Keduanya sudah berada dalam perjalanan menuju rumah Hermawan setelah menghabiskan waktu satu jam lebih di rumah Syarif.Satu kondisi yang membuat Nadine malu setengah mati. Ternyata yang dia sebut pelakor adalah istri Syarif. Dan anak yang Nadine benci adalah putri mereka.Sepanjang obrolan, Nadine hanya bisa tertunduk malu. Perempuan itu tidak mampu berkata apa-apa selain mengucapkan maaf."Untung Laras gak marah pernah kamu tuduh pelakor."Ledek Rafael yang membuat Nadine menutup wajahnya dengan telapak tangan. Perempuan itu sungguh malu sekali. Nadine ingat Laras hanya tersenyum mendengar cer
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

BAB 255 KECEPLOSAN

"Gak mau!"Penolakan itu lantang terdengar, sudah berapa kali Meta dibujuk tapi tetap tidak mau. Bapak dan ibunya jelas kesengsem dengan tampilan Pras. Tampan, keren, pasti kaya, itu yang ada di pikiran orang tua Meta. Siapa yang bakal menolak mantu modelan Prasetya Pramudya.Kecuali Meta tentunya. Dia geram, bagaimana mereka malah memintanya untuk menikah dengan berandalan elit pangkat tiga itu. Iya, dia ganteng, kaya, tajir tapi kelakuannya itu loh, amit-amit jabang bayi."Yang kamu cari model apa sih. Sudah jelas dia bapaknya anakmu, masih juga gak mau dinikahi. Aneh kamu, Ta," gerutu si bapak.Meta tambah manyun mendengar desakan ayahnya. Mereka tidak tahu saja Pras itu seperti apa. Andai mereka tahu kalau Pras itu tukang tidur dengan banyak perempuan, apa mereka masih mau memaksa dirinya untuk menikah dengan Pras. "Bapak sama ibu itu tidak tahu dia itu seperti apa. Dia itu brengsek, kurang ajar!""Memang dia brengsek, kurang aja, berani menghamili anak perawane bapak, tapi opo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

BAB 256 PENAWARAN

"Oh ayolah, Nad. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, suer aku cuma kasihan sama dia. Kamu harus lihat bagaimana wajah Meta waktu itu. Aku saja ngeri."Bujuk Rafael saat Nadine ngambek karena pria itu membantu Meta. Sang istri tidur membelakangi Rafael, padahal dia ingin memeluk tubuh Nadine."Jadi selama aku gak ada, kamu main-main sama dia?" Judes sekali ucapan Nadine.Alamak, cemburu lagi. Perasaan Nadine cemburuan sekali akhir-akhir ini."Mana ada aku main sama dia atau sama cewek lain, kagak napsu aku. Emangnya kamu, ngaku sendiri kalau sering dipeluk Bram. Kalau dia tidak penting sudah aku pites sampai mampus. Lagian dari pada main sama Meta, mending aku ngebolang sama Lyli. Lebih seru."Gantian Nadine yang kaget dengan omelan panjang Rafael. Perempuan itu membalikkan badan, menghadap punggung Rafael. Giliran Rafael yang cemburu."Kamu cemburu?" tanya Nadine. Entah kenapa senang rasanya Rafael cemburu pada Bram.Sejak kembali ke ibu kota, kehidupan Nadine dan Rafael memang lebi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

BAB 257 BUKAN KAU!

"Tapi syaratnya begitu. Penjara seumur hidup," keluh Meta pada Rafael."Apanya yang dipenjara. Aku kasih tahu ya total aset Pras segini .... Kau bakal jadi kaya raya. Nyonya muda, kau bisa mengendalikan dia. Aku jamin itu."Meta melotot untuk kemudian menggigit bibir. Dia terkejut karena mendengar jumlah kekayaan Pras. Meski setelahnya dia sadari kalau dia tergoda untuk membuat Pras tunduk di bawah kakinya."Tapi Raf ....""Apalagi Ta, bukankah tujuanmu itu.""Enak saja, itu tujuanmu!"Rafael meringis lirih, iya itu idenya untuk membuat Pras menyerahkan hartanya sebagai jaminan. "Iya deh iya, tujuanku.Terus kau bagaimana, mau atau tidak?"Meta beralih nggigiti kuku jarinya. Dia ragu untuk bercerita. Tapi selain Rafael siapa lagi yang dia punya sebagai tempat curhat."Em, sebenarnya ada alasan lain kenapa dia ingin segera menikahiku. Selain ingin kembali ke kota, menemuimu.""Apa itu?" Rafael mengubah cara menerima panggilan telepon Meta menggunakan headset bluetooth, agar dia bisa sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

BAB 258 HAMIL

Mega terkesiap ketika ponselnya direbut tiba-tiba. Dia tidak tahu kalau David sudah pulang. "Jadi kalian mau ketemuan?" ledek David."Kembalikan Dave, aku punya urusan sama sepupumu," balas Mega.Dengusan mengejek terdengar. David tidak suka, ketika tahu Mega kerap bertemu Rafael. Pria itu menduga kalau Rafael dan Mega ada main di belakangnya. "Urusan apa? Menghangatkan ranjang satu sama lain. Kasurmu masih kurang panas?"Pria itu mengitari Mega, jemarinya menelusup di antara helaian hitam legam milik Mega. Perempuan itu sedang berada di kamar, jadi sedang tidak memakai hijab. Rambut panjangnya tergerai bebas. Lembut juga berkilau. David hirup aromanya, pria itu menyukainya, harum. "Kalau dia pantas kesepian. Istrinya pergi meninggalkannya.""Gosip dari mana itu. Nadine sudah pulang. Karena itu aku bertanya padanya. Ponsel Nadine tidak bisa aku hubungi," balas Mega. Dia sendiri tidak tahu kenapa Rafael tiba-tiba menghubunginya. Lelaki itu akan mencarinya jika berhubungan dengan "h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

BAB 259 BANTU SAYA

"Kau menipuku! Katakan siapa kau sebenarnya? Apa tujuanmu mendekatiku?" cecar Adi.Sungguh mengejutkan ketika pria itu mencari tahu soal Casey yang kemarin memaksanya untuk dia tiduri. Casey ternyata bukan orang sembarangan. Adi pikir, Casey hanya perempuan tidak waras yang sedang stres dengan hidupnya.Tidak tahunya perempuan itu adalah putri pengusaha terkenal, Adolfo Casey yang berdarah blasteran. Kali ini Adi bertanya untuk mengkonfirmasi kebenaran soal perempuan itu."Aku tidak menipumu. Memangnya kau pernah bertanya siapa aku," ejek Casey. Meski dalam kesempatan ini, perempuan itu tampak ketakutan dengan sosok Adi.Adi yang biasa dia takhlukkan di ranjang. Kini tampak berbeda. Pria itu punya aura dominasi yang membuat Casey tidak berkutik."Kau wanita licik. Kau membuatku tidak punya harga diri. Kau mengambil milikku yang aku persiapkan untuk istriku kelak."Casey meledakkan tawa. "Jadi kau masih perjaka. Wah beruntungnya aku. Hhkkk."Casey melotot ketika Adi menekannya ke tembo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

BAB 260 MINTA MAAF

"Namanya Bramantyo. Usia dua puluh enam tahun, masa tugas tiga tahun. Itu terhitung cepat untuk mendapatkan pangkatnya yang sekarang," ujar seorang pria pada Rafael. Lelaki itu menoleh pada Pras dan Syarif yang berdiri di belakangnya. Menunggu pintu di buka. Tak berapa lama, benda persegi di depan mereka terbuka menampilkan Bram yang duduk menunggu di sebuah kursi. Pria itu tampak baik-baik saja fisiknya. Tapi tidak dengan mentalnya. Dikurung sepanjang waktu membuat Bram mulai oleng kesehatan mentalnya. "Keluarkan aku dari sini. Akan kukatakan semua yang aku tahu," mohon Bram begitu melihat Rafael. "Tidak sekarang Bram, kecuali kau ingin mati seperti Pram." Begitu nama Pram disebut, bola mata Bram bergerak gelisah, dia seperti ketakutan. Pria itu sibuk melirik ke kanan dan ke kiri. Seolah ada yang mengawasi. Gejala yang menunjukkan kalau kejiwaan Bram mulai terganggu. "Kami duga ada kasus besar yang tersembunyi di balik kematian Pram. Mungkin Bram tidak tahu, tapi pria ini kemung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
34
DMCA.com Protection Status