All Chapters of Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Chapter 241 - Chapter 250

339 Chapters

BAB 241 KECURIGAAN

"Kamu lagi! Kamu lagi! Kayak gak ada orang lain aja di universe ini selain kamu!" Pekik Meera kesal melihat siapa penolongnya. Sementara orang yang diomeli hanya menarik napas dalam. "Sebab saya yang kebetulan ada di sini bu guru!" Decih Rafael sebal.Meera pun sama, dia mendengus geram. Kenapa Rafael yang kerap ada di sekitarnya, bukan orang lain. Benar kebetulan apa sengaja? Meera saja yang tidak tahu kalau Rafael sejak tadi menguntitnya. Saking asyiknya melamun, Meera tak menyadari kalau Rafael membuntutinya."Gak percaya saya!""Emang muka saya ada tampang penipu gitu?"Meera memicing, memandang tajam ke arah Rafael. "Tampang penipu memang tidak ada tapi vibes kriminal kerasa sekali."Rafael sontak bergerak maju, mencengkeram lengan Meera begitu erat. "Jadi bagaimana kalau kita realisasikan vibes kriminal yang ada dalam diri saya. Ayo selingkuh denganku, atau kita ke hotel, bersenang-senang di sana."Meera melotot dengan paras berubah ngeri waktu memandang Rafael. "Anda penjahat
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

BAB 242 BUNGKAM

"Kau dengar dia bicara begitu?""Iya, Bang," balas Adi.Hening untuk beberapa waktu. Adi tidak pernah menyangka keisengannya pergi ke minimarket dua puluh empat jam, malah membuatnya bertemu dengan Bram. Siapa sangka duduk lima menit di sana justru membuat lelaki itu turut mendengar percakapan Bram dengan seseorang yang dia duga seorang elit politik.Jadi Bram punya hubungan dengan seseorang yang punya kuasa bisa memutasinya ke mana pun Bram suka. Tapi kenapa kali ini nama Rafael dibawa-bawa."Dan semua karena ada Rafael De Angelo di kota ini?"Adi lagi-lagi mengiyakan. "Sepertinya orang itu punya pengaruh besar di kedinasan," tutur Adi."Orang seperti itu memang ada Di. Tinggal pilihan ada di tangan kita. Kamu mau ikut tim mana. Kamu akan tahu kalau kami pun punya sisi gelap. Oke, aku akan coba cari tahu, elit politik mana yang punya gesekan dengan tuanmu. Padahal dia kelihatannya bersih. Tidak neko-neko.""Tidak neko-neko bagaimana. Aku yakin dia juga punya andil di pemerintahan. Me
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

BAB 243 TERCIDUK

Meera menggigit bibir, kenapa dirinya jadi tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak menyapa Rafael. Padahal Bram sudah jelas memintanya untuk menjauhi pria yang kini tengah memandangnya. Sedikit mengerutkan alis, tampak bingung dengan sikap Meera."Emm, bukan begitu. Saya cuma mau bilang terima kasih untuk yang kemarin," ucap Meera pada akhirnya.Wanita itu lantas berbalik, ingin kembali ke kelas. Sampai kalimat Rafael menghentikan langkahnya."Apa kamu mau menerima tawaranku kemarin?" Meera membalikkan badan, wajahnya menyiratkan tidak suka dengan perkataan Rafael."Tawaran yang mana?"Walau sudah lebih dulu dapat menebak, apa salahnya Meera memastikan. Rafael berdiri lantas berjalan mendekati Meera, lalu pria itu berbisik di telinga Meera. "Berselingkuh dengan saya."Bola mata Meera membulat cantik saat dugaannya tepat. "Anda jangan sembarangan ya. Ini lingkungan sekolah. Anda tahu kan kalau ini tidak benar."Rafael tersenyum tipis. "Asal kamu setuju semua tidak ada yang salah. Su
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

BAB 244 OMONG KOSONG

Rafael rupanya sedang tidak berada di penginapan saat Meera datang. Namun pria itu kembali lima belas menit kemudian. Saat itu Meera bisa melihat dengan jelas bagaimana sayangnya lelaki tersebut pada Lyli."Janji ya Om, kapan-kapan ajak Delia ke sini. Nanti aku bawa dia berkeliling."Suara imut Lyli membuat Meera tanpa sadar menarik sudut bibirnya. Jelas sekali jika Rafael tipe pria yang bakal sayang dengan anak-anak. Atau lelaki itu memang sudah punya anak. Siapa tadi? Delia? Kenapa Meera mendadak tidak menyukai nama itu?Sepertinya nama Delia menimbulkan kebencian di hati Meera. Beda dengan Lyli yang sama sekali tidak membuat Meera merasa tak suka. Justru sebaliknya."Dadah Om, Lyli ke kamar dulu."Rafael balas melambaikan tangan setelah mencium pipi Lyli lebih dulu. Saat itulah resepsionis yang bertugas memberitahu Rafael kalau dia punya tamu. Dia lumayan terkejut melihat Meera tersenyum canggung padanya, waktu mereka bertemu pandang."Oh, itu istri saya.""Maafkan kami Tuan, kami
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

BAB 245 TATAPAN HOROR

Bagi seorang Prasetyo Pramudya, setia dan cinta itu omong kosong. Dua kata itu dan teman-temannya tidak ada dalam kamusnya. Kenal saja tidak apalagi mengerti. Dan kini perempuan yang dia incar untuk dia tiduri, meminta dua hal itu padanya.Pras mana mau tahu dan mana peduli, dia hanya mengetahui kalau dia menginginkan Meta lebih dari apapun. Yang dia mau membawa Meta secepatnya ke ranjang. Itu yang paling utama.Otak Pras memang korslet, tidak pernah bisa berpikir benar. Dia pikir perempuan hanya alat untuk melampiaskan nafsu, menyalurkan hasrat. Dia tidak pernah mengetahui kalau perempuan punya hati dan perasaan. Pras abai dengan hal itu.Maka jangan salahkan Meta jika wanita itu terus menghindari Pras. Menutup semua akses pertemuan juga telepon. Hingga pada akhirnya Pras kelimpungan sendiri. Dia kebingungan ketika tidak menemukan Meta di tempat kerja. Dia juga tak mendapati Meta tinggal di apart yang sama.Dengan bantuan Rafael, Meta berhasil menyembunyikan diri. Namun Rafael sepert
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

BAB 246 NADINE-KU

Helaan napas lega terdengar dari arah Pras dan Meta secara bersamaan. Tubuh keduanya masih menyisakan getar kepanikan dengan peluh nyaris membasahi pakaian yang mereka kenakan.Tiga puluh menit yang menegangkan bagi Pras dan Meta yang sama-sama belum pernah melihat orang melahirkan. Namun kali ini mereka terpaksa membantu seorang wanita yang akan melahirkan bayinya.Tidak ada orang di lobi apartemen, selain seorang satpam yang juga masih bujang. Ketiganya dipaksa keadaan saat itu. Masih terbayang bagaimana Meta yang menangis ketika melihat kepala bayi tampak dari jalan lahir si ibu.Tak ada waktu untuk mencari pertolongan selain mereka sendiri yang nol besar soal persalinan. Air mata Meta makin deras mengalir saat menyambut kelahiran bayi berwarna merah yang juga menangis kencang di depan lift yang kosong.Bersamaan dengan itu suara ambulans datang, serta petugas medis sigap memberikan pertolongan untuk si ibu dan bayi yang kembali digendong Meta setelah dipotong tali pusarnya. Pras
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

BAB 247 LEDAKAN

"Ganti bajumu!" Meta melempar sehelai kaos pada Pras yang terpaksa dia izinkan masuk ke unitnya.Pria itu duduk di sofa ruang tamu, memperhatikan detail tempat tinggal Meta yang baru. Ini bukan apartemen yang bisa dijangkau oleh kantong Meta yang masih kaum mendang mending. Pras mulai curiga.Ada orang lain yang membantu Meta. Entah siapa itu yang jelas dia orang kaya. Sebab tempat ini terhitung mahal. Saking penasarannya, dia mencari tahu menggunakan ponsel.Meta baru saja keluar dari kamar mandi ketika dikejutkan oleh Pras yang sudah duduk di kasur. Pria itu menatap tajam padanya."Ngapain kamu malah di sini? Ganti bajumu cepat!""Apa hubunganmu dengan Rafael?" Pras malah balik bertanya.Meta memicingkan mata, merasa aneh dengan pertanyaan Pras. "Apa maksudmu?"Pras menggertakkan gigi. Detik setelahnya pria itu menerjang Meta hingga jatuh di karpet dengan Pras menindih tubuhnya."Apa yang kau lakukan ha?" "Kau pikir aku tidak tahu, apartemen ini salah satu properti Rafael meski at
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

BAB 248 DIINCAR

Empat brankar didorong masuk dengan Adi bingung sendiri. Dia terlambat menolong sebab dia mampir ke toilet dulu. Adi tahu jalan selanjutnya sepi, jadi dia pikir tidak masalah berhenti sebentar sebelum kembali mengikuti mobil Bram.Tapi siapa sangka, saat dia datang, tiga mobil rusak parah dengan dua mobil sudah kosong. Dia melihat Rafael telah membawa Meera menjauh, tinggal Bram yang masih tertinggal di dalam. Pria itu syok melihat keadaan di depan mata.Meski benci, Adi keluarkan juga Bram dan supirnya dari dalam mobil yang nyaris hancur dengan bahan bakar sudah berceceran di mana-mana. Ledakan kemungkinan besar bisa terjadi.Dan benar saja, saat Adi selesai mengamankan Bram dan supirnya. Pun dengan Rafael dan Meera yang posisinya sudah aman lebih dulu, mobil Bram meledak, api dengan cepat menyambar mobil Rafael, juga kijang besi yang lain. Kebakaran hebat dengan letupan besar terjadi di tengah pekatnya malam.Scene selanjutnya jelas menampilkan riwehnya UGD tempat Rafael, Meera, Bra
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

BAB 249 BAWA DIA!

Pagi menjelang dengan sinar mentari menerobos masuk melalui tirai jendela yang masih tertutup. Pras menggerakkan tubuhnya, perlahan membuka mata. Netranya memindai tempatnya berada. Hingga dia ingat kalau ini tempat Meta. Ah salah, ini apartemen Rafael.Sial! Pria itu memata-matainya melalui Meta. Dia akan membalasnya, nanti. Itu pasti. Pras beranjak bangun, sama sekali tidak malu dengan tubuhnya yang polos tanpa pakaian.Tujuannya mencari Meta, pagi hari, waktu yang rawan untuk seorang lelaki. "Meta! Meta! Kau di mana?"Pras mencari ke kamar mandi, tapi tak ada. Bahkan aroma sabun tidak tercium. Kaki Pras melangkah menemukan celana, lantas memakainya. Masih bertelanjang dada dia keluar kamar. Sepi, tidak ada tanda-tanda kehidupan di tempat itu."Ke mana dia?"Pras menghubungi ponsel Meta, deringnya terdengar tak jauh darinya. Benda pipih milik Meta, Pras temukan di atas meja dengan sebuah pesan yang seketika membuat jantung Pras berdebar kencang."Terima kasih atas apa yang kau lakuk
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

BAB 250 DASAR PELAKOR

Dua hari sejak Meta pergi, Pras sama sekali belum menemukan jejak wanita itu. Pras pusing tujuh keliling. Dia sudah coba mengalihkan pikirannya dari Meta tapi tidak bisa. Perempuan itu seperti bayangan yang terus menghantui ke manapun Pras pergi.Bahkan ketika dia membuat dirinya mabuk, tetap saja Meta yang dia pikirkan dan dia sebut dalam racauannya. Pria itu terkapar di hari ketiga dengan beberapa botol minuman bertebaran di lantai.Matanya terasa berat, pikirannya runyam. Lenyap sudah semua rencana yang sudah tersusun rapi untuk membalas dendam pada Rafael. Semua berantakan karena satu nama, Meta.Mata Pras terbuka dengan tangan meraba-raba benda yang berdering, membuat telinga Pras hampir tuli."Apa sih ganggu orang?"Pras bertanya judes, dengan tawa terdengar dari ujung sana. "Kemarilah kalau kau bosan dan galau," ucap seseorang."Ogah aku ganggu family time mu, kau kan sudah lupa padaku," rajuk Pras.Tawa kembali terdengar dengan Pras mendengus geram."Datang saja ke rumah, Deli
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
34
DMCA.com Protection Status