Semua Bab Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner: Bab 111 - Bab 120

290 Bab

Bab 111

Begitu panas hingga membuat hati terasa cemas.Kali ini, Karina benar-benar menyadari jika ada sesuatu yang benar-benar hancur bersamaan dengan tenggelamnya dirinya bersama Rafael.Rangkaian erangan indah dan menggoda seakan seperti menjadi inspirasi bagi Rafael ....Keesokan paginya, jam biologis Rafael membangunkannya dari tidurnya.Begitu membuka mata, Rafael melihat Karina yang tengah tertidur lelap di dalam pelukannya. Cuplikan ingatan semalam yang tiba-tiba muncul di otaknya, membuat Rafael langsung terdiam.Semalam, dia sudah meniduri Karina ....Tanda merah di sekujur tubuh Karina yang bagaikan mutiara itu sangat mengejutkan. Tanda merah itu ada di mana-mana, termasuk di leher dan di tubuh Karina, bagaikan mawar yang sedang mekar.Keindahan yang aneh dan memikat.Wajah mungil Karina sudah basah oleh air mata. Rambutnya menempel di pipinya. Karina terlihat begitu menyedihkan.Rafael duduk di sampingnya. Dia menggaruk-garuk kepalanya dengan gelisah. Semalam, apa yang sudah dia la
Baca selengkapnya

Bab 112

Jeremy terkejut saat melihat ekspresi cemas di wajah Rafael dan melihat Karina yang sedang tertidur di dalam gendongan Rafael."Karina demam. Bawa mobilnya kemari. Aku membawanya ke rumah sakit.""Baik."Jeremy tidak banyak bertanya dan buru-buru berlari untuk memanggil sopir. Rafael menatap orang yang bersandar di pelukannya itu dengan cemas. Suasana hatinya begitu rumit.Jelas-jelas kemarin dia memutuskan untuk menyuruh wanita ini pergi dari tempat ini. Namun, kenapa hari ini saat melihat wanita ini demam, hatinya terasa begitu sakit?"Karina, apa yang harus kulakukan padamu?"Setelah mobil tiba, mereka langsung pergi ke rumah sakit yang paling dekat dengan kelab tersebut.Begitu sampai di rumah sakit, Karina langsung dibawa ke unit gawat darurat.Begitu dokter datang, dokter itu langsung merasa ketakutan oleh tekanan sedingin es yang dipancarkan oleh Rafael. Jantungnya bergetar saat keringat dingin mulai keluar.Rafael melangkah maju dengan kakinya yang panjang itu. Dia meraih kerah
Baca selengkapnya

Bab 113

Dokter itu menjelaskan dengan mata berkaca-kaca. "Ini, pasti selalu ada masa penyesuaian. Setelah menghabiskan satu botol infus, keadaannya akan menjadi lebih baik.""Sebaiknya memang begitu."Raut wajah Rafael menjadi agak melunak.Jeremy melangkah maju dan bertanya, "Sekarang seharusnya dipindahkan ke ruang perawatan intensif, 'kan?""Ya. Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman pada wanita itu akan membantu kondisinya menjadi lebih baik," jawab dokter itu sambil menyeka keringat dinginnya."Tuan Muda Rafael, biarkan Nona Karina beristirahat terlebih dulu," kata Jeremy kepada Rafael yang sedang menatap Karina.Rafael melihat sekilas ke arah Jeremy dan menganggukkan kepalanya.Karina perlahan-lahan tersadar setelah menghabiskan dua botol infus. Kesadarannya masih sedikit kabur. Matanya yang seperti batu amber melihat sekeliling.Tirai putih, seprai putih, sedikit aroma disinfektan memenuhi ruangan ini.Dia juga mengenakan baju rumah sakit ....Rumah sakit?Pintu tiba-tiba saja ter
Baca selengkapnya

Bab 114

"Karina, jangan terlalu berlebihan. Meskipun kemarin aku melakukan kesalahan, sebagian besar alasannya tetap saja karena kamu. Jangan pikir aku sudah benar-benar tenang sekarang."Benar saja. Dia tetap tuan muda yang kasar, tidak masuk akal, dan semena-mena.Namun, suasana hati Karina menjadi agak membaik setelah mendengar Rafael meminta maaf.Karina menunduk. Dia merasa jika sekarang adalah kesempatan untuk memperjelas kata-kata Rafael. Karina pun berkata dengan lembut, "Kemarin, di depan semua orang kamu mengatakan kalau kamu menyuruhku untuk pergi ....""Itu omongan orang mabuk. Jadi, nggak bisa dianggap serius."Karina mendengus dan langsung menjadi cemas saat mendengarnya. Apa orang ini mencoba menyangkalnya lagi?Karina memelototi Rafael dan berkata dengan napas tersengal-sengal, "Rafael, bisakah kamu berhenti untuk ingkar janji seperti ini? Kemarin, kamu sudah mengatakannya di depan begitu banyak orang. Apa kamu ingin menjadi ... uhuk, uhuk, uhuk ...."Karina begitu emosional hi
Baca selengkapnya

Bab 115

Karina memelototi Rafael dengan marah dan menyingkirkan tangan Rafael. "Apa kamu pikir kata-katamu itu bisa dipercaya?""Wanita sialan, berani bicara lagi, hak istimewamu ini akan hilang!" Rafael benar-benar ingin memukul Karina. Apa Karina harus membuat Rafael marah agar Karina bisa merasa bahagia? Bagaimana dia bisa membuat Rafael merasa sangat marah?Karina berkata seakan hal tersebut jarang terjadi padanya. Ya, jika itu benar, semuanya masih layak untuk diperhatikan. "Apa kamu benar-benar akan mempertimbangkan pendapatku?"Rafael selalu ingkar janji kepada Karina. Itu sebabnya Karina merasa takut."Tentu saja." Wajah Rafael benar-benar tidak sedap dipandang mata. Ini pertama kalinya dia dipertanyakan seperti ini."Kalau begitu, biarkan aku pergi.""Nggak mungkin!" Amarah Rafael hampir saja meledak.Karina langsung mencibir begitu mendengarnya. "Lihatlah. Baru saja kamu mengatakan kalau kamu ingin mempertimbangkan pendapatku, sekarang kamu sudah langsung menolaknya mentah-mentah."K
Baca selengkapnya

Bab 116

"Maaf, jadi merepotkanmu untuk datang ke sini," kata Karina dengan agak malu.Safira menatap kosong pada Karina. "Menurutmu, apa hubungan kita ini? Masih saja mengucapkan kata-kata sopan seperti itu kepadaku. Kalau kamu terus begini, aku akan marah!""Aku nggak akan mengatakannya lagi."Karina memahami sifat Safira. Bersikap sopan padanya malah akan membuat Safira marah."Kamu masih terlihat agak pucat. Apa kamu masih merasa nggak nyaman sekarang?" Safira masih sedikit mengkhawatirkan Karina."Nggak apa-apa. Setelah diinfus, keadaanku sudah jauh lebih baik.""Baguslah kalau begitu." Safira merasa lega. "Omong-omong, hari ini Pak Neo kembali. Dia menanyakan ke mana kamu pergi."Karina menjadi terkejut. "Lalu, apa kamu memberitahukan keberadaanku padanya?""Belum. Aku bergegas datang kemari dengan tergesa-gesa begitu mendengar kabar kalau kamu dirawat di rumah sakit. Aku nggak punya waktu untuk memberitahunya. Bagaimana kalau aku meneleponnya sekarang?"Sambil berkata seperti itu, Safira
Baca selengkapnya

Bab 117

Mendengar hal tersebut, Karina langsung menatap Jeremy yang tersenyum itu. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke sisi lain dan mengerucutkan bibirnya. "Aku belum mengatakan apa-apa, 'kan?"Dia hanya ingin tahu kenapa Rafael tidak kembali untuk menyiksanya.Jeremy tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.Setelah keduanya duduk di dalam mobil, Karina bersandar di satu sisi mobil dan memejamkan matanya. Sementara itu, Jeremy terus berbicara di telepon sejak dia memasuki mobil. Karina tidak bisa menutupi telinganya. Itu sebabnya, sedikit banyak dia bisa mendengarkan sebagian dari percakapan tersebut.Setelah menutup telepon, Jeremy mengusap alisnya dengan kesal. Sepertinya ada yang belum terselesaikan."Apa perusahaan sedang mengalami masalah besar?" tanya Karina dengan rasa ingin tahu.Jika memang demikian, apakah Karina tidak perlu bertemu lagi dengan Rafael selama beberapa hari ke depan?Jeremy menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum pahit dan berkata, "Bukan masalah besar. Hanya saja
Baca selengkapnya

Bab 118

Gedung 101 tempat Grup Stalin berada .... Di kantor CEO."Sebelum jam dua belas malam ini, terjemahkan semua kontrak penting menjadi tiga salinan. Dua untuk Negara Agralva dan satu untuk Negara Zandriva." Rafael duduk di kantornya yang luas dan memberikan perintah kepada sekelompok bawahannya.Salah seorang bawahannya terlihat malu setelah mendengarkan apa yang dia katakan. "Tuan Muda Rafael, waktunya mungkin nggak akan cukup kalau kami harus menyelesaikan semuanya sebelum jam dua belas malam ....""Itu masalah departemen kalian sendiri. Cari cara untuk menyelesaikannya sendiri." Rafael bahkan tidak mengangkat matanya barang sesaat. Nada bicaranya tenang, tetapi dia tidak mau dibantah."Baik."Meskipun merasa kesulitan, orang itu tidak berani lagi untuk mengeluh. Dia berbalik dan keluar dari pintu, lalu buru-buru menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Rafael."Pak Willy, tolong pastikan jadwal perjalanan Tuan Botelli dan kirimkan seorang komisaris untuk menjemputnya. Pengaturan hotel
Baca selengkapnya

Bab 119

Jeremy menjelaskan dengan tenang, "Tuan Muda Rafael, Nona Karina juga bisa bicara dengan menggunakan bahasa Negara Zandriva. Kenapa kita nggak biarkan saja dia untuk mencobanya?""Dia?"Rafael menunjukkan ekspresi keraguan yang terlihat jelas di wajahnya.Tidak mengherankan jika Rafael bertanya-tanya. Hal tersebut karena dibandingkan dengan bahasa Negara Cyrenia yang lebih populer, bahasa Negara Zandriva terkesan terlalu khusus. Jadi, meskipun seseorang mempelajari bahasa Negara Zandriva, masa depannya kurang menjanjikan.Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa mereka tidak bisa menemukan penerjemah untuk waktu yang sangat lama. Bahasa ini sangat-sangat tidak populer, sehingga bakat yang relevan dengan bahasa ini menjadi sangat langka."Ya, itu Nona Karina ini," jawab Jeremy dengan tegas. Kemudian, dia menoleh ke arah Karina dan berkata, "Nona Karina, tolong ucapkan beberapa kata."Karina tidak senang dengan reaksi Rafael. Dia menatap Rafael dan menyangkal keraguan Rafael barusan denga
Baca selengkapnya

Bab 120

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pujian dari Rafael. Karina berpikir, Rafael tidak berkomentar buruk tentang dirinya saja itu sudah bagus. Karina pun tersenyum tipis. "Terlalu memuji."Rafael tidak bisa menahan senyum saat melihat Karina yang tampak bangga dan penuh percaya diri itu. Dia pun melanjutkan kata-katanya. "Nggak heran, karena kamu itu wanitaku."Senyuman di wajah Karina langsung membeku. "Apa hubungannya semua ini denganmu? Jangan memuji diri sendiri!"'Apa maksudnya dengan 'nggak heran, kamu itu wanitaku'? Bisakah dia berhenti bersikap nggak tahu malu seperti ini?' pikir Karina.Rafael tidak marah. Tampak senyuman di wajahnya yang tampan itu. Dia menatap Karina dengan tatapan yang rumit saat matanya menatap lekat-lekat pada Karina."Aku penasaran. Ada berapa banyak bahasa lainnya yang kamu kuasai?"Jika Karina adalah mahasiswa jurusan bahasa, menguasai satu sampai dua bahasa merupakan hal yang wajar. Namun, informasi yang didapat Rafael memberitahukan jika Karina belajar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
29
DMCA.com Protection Status