Semua Bab Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner: Bab 101 - Bab 110

290 Bab

Bab 101

Simon langsung mengerti maksud Yani. Dia melirik ke arah Yani sambil setengah tersenyum. Namun, tampak kilatan kekejaman di matanya yang hijau itu. "Jadi, kamu ingin menabur perselisihan antara Karina dan Tuan Muda Jonny?"Yani menyeruput kopinya dan tersenyum puas. "Dengan mengandalkan statusnya sebagai wanita Jonny, wanita jalang itu mengira kita nggak bisa berbuat apa pun padanya. Sayangnya, siapa yang sudah membuatnya berani bertindak sembrono dan nggak setia? Tanpa diduga, dia berhubungan dengan pria lain dan kebetulan aku yang menangkap basah dirinya. Sangat disayangkan. Sepertinya Tuhan nggak menyukainya."Simon juga terlihat lega. Namun, dia tetap merasa tidak puas dan berkata dengan marah, "Aku sudah mengetahuinya sejak dulu kalau wanita itu polos di luar, tapi jalang di dalam. Sayangnya, aku nggak berhasil mendapatkannya waktu itu karena ada yang mengganggu.""Hehehe. Kalau kamu menyukainya, kenapa kamu nggak menunggu sampai Karina kehilangan posisinya, lalu perlahan-lahan me
Baca selengkapnya

Bab 102

Karina kembali ke vila dan mulai menyiapkan laporan proyek.Saat itu sudah hampir jam dua belas malam. Karina tidak segera beristirahat dan tidur. Pada hari-hari yang dihabiskannya bersama Rafael, karena bujukan dan ancaman darinya, Karina sudah lama tidak bergadang selarut iniNamun, hari ini Karina tidak merasa mengantuk. Biasanya, Karina bisa membaca dokumen apa pun dalam situasi apa pun. Akan tetapi, hari ini Karina merasa seperti sedang membaca kitab suci yang kaku, membosankan dan sulit untuk dipahami.Ketika alarm jam berbunyi pada jam dua belas malam, barulah Karina tersadar dari lamunannya.Karina melirik jam dan terkejut saat menyadari jika waktu sudah lama berlalu. Dia mengusap dahinya yang lelah dan menghela napas. Karina tidak mengerti kenapa hari ini dia merasa begitu gelisah.Karina menarik kursinya dan berdiri. Dia sedang mengemasi barang-barang di atas meja dan hendak pergi tidur, ketika tiba-tiba saja mendengar suara klakson mobil. Karina tertegun untuk sesaat dan tan
Baca selengkapnya

Bab 103

Dasar licik!Namun, mengeluh tetaplah mengeluh. Mendengar Jeremy mengatakan jika keadaan Rafael buruk dan suasananya agak kacau, Karina langsung dapat membayangkan beberapa kerusuhan di benaknya, termasuk perkelahian, penggunaan obat-obatan terlarang dan sebagainya, semuanya muncul di benak Karina.Jika Rafael tidak bisa berpikir jernih dan melakukan hal-hal semacam itu, bukankah kelima anak muda yang baik ini akan dirugikan?"Di mana alamatnya? Aku akan segera ke sana."Jeremy memberitahukan alamatnya. Karina langsung berganti pakaian dan keluar untuk mengejar taksi.Namun, tepat setelah berjalan keluar dari pintu masuk vila, Karina langsung menyadari satu masalah. Sekarang sudah tengah malam. Di daerah orang-orang kaya seperti ini apakah ada taksi?Karina menepuk kepalanya dengan kesal. Bagaimana bisa, hal sepenting ini tidak terpikirkan olehnya?Karina buru-buru menelepon dengan ponselnya."Halo? Pak Jeremy?""Karina?" Terdengar suara Rafael yang serak dan dingin di ujung telepon.K
Baca selengkapnya

Bab 104

Karina menutup telepon dan ingin pergi.Siapa pun yang ingin membereskan kekacauan yang dilakukan oleh Rafael, silakan saja melakukannya.Namun, tiba-tiba saja, ponsel Karina kembali berdering. Kali ini, yang menghubunginya adalah nomor yang tidak dikenal.Saat ini, Karina merasa sangat kesal di dalam hati. Melihat jika yang menghubunginya adalah orang yang tidak dikenalnya, tanpa pikir panjang, Karina langsung memutuskan panggilan tersebut.Karina bersiap untuk pulang. Sekarang sudah larut malam. Kenapa dia tidak segera tidur dan malah membuat dirinya sendiri merasa kesal? Tidak peduli berapa banyak wanita yang disukai Rafael, semua itu tidak ada hubungannya dengan Karina!Itulah yang dipikirkan Karina di dalam hati. Namun, makin Karina memikirkannya, makin dia merasa sangat marah.Rafael tidak kekurangan wanita dan tidak peduli pada Karina. Jadi, kenapa Karina masih terus tinggal di vila ini? Harusnya, Karina kembali ke kampus hari ini. Akan tetapi, siapa yang akan menyangka jika beb
Baca selengkapnya

Bab 105

Sopir itu berlari keluar dari mobil sambil tersenyum lebar. Dia membukakan pintu untuk Karina dan berkata, "Nona Karina, silakan naik ke mobil."Karina tidak mampu berkata-kata.Setelah duduk di dalam mobil, Karina kembali memperingatkan dirinya untuk tidak menganggap serius kata-kata Jeremy. Pria itu hanyalah seorang manusia yang licik!Sesampainya di kelab pribadi yang dikatakan oleh Jeremy.Karina keluar dari mobil dan buru-buru memasuki kelab pribadi itu. Namun, sebelum Karina bisa melangkahkan kakinya melewati pintu depan, petugas di depan pintu sudah terlebih dahulu menghentikannya."Maaf Nona. Tolong tunjukkan kartu keanggotaanmu.""Kartu keanggotaan?" Karina tertegun. Dia tidak memiliki kartu keanggotaan apa pun. "Maaf, aku di sini untuk mencari seseorang. Cari saja orang yang bernama Jeremy Harun. Kamu akan tahu apa yang terjadi."Melihat ekspresi bingung di wajah Karina, petugas itu pun menjelaskan dengan ramah. "Nona, di sini nggak bisa seperti itu. Ini kelab pribadi. Inform
Baca selengkapnya

Bab 106

"Kamu ingin masuk?" Pria itu menatap Karina sambil setengah tersenyum.Karina mengangguk. Matanya terus melirik ke arah pintu masuk kelab tersebut, berharap Jeremy akan segera keluar.Mengetahui hal tersebut, senyum pria tersebut menjadi makin mengembang. Dia melepaskan wanita di sampingnya dan berkata, "Kalian pergi main sana."Kedua wanita cantik yang berada di sisi kiri dan kanan pria itu mulai merajuk."Nggak mau, Tuan Muda Zayn. Bukannya kamu sudah berjanji kalau kamu hanya akan bermain dengan kami hari ini? Kamu nggak boleh ingkar janji ...." Wanita di sebelah kiri yang berpakaian minim itu tanpa sengaja menggesek lengan pria itu.Wanita yang satunya lagi tidak mau kalah. "Susah payah aku menunggumu. Kamu nggak boleh meninggalkan kami begitu saja ...."Mendengar hal tersebut, Zayn Anuma pun tersenyum dan mencium wajah kedua wanita itu yang penuh dengan kosmetik, lalu berkata dengan genit. "Sayang, kalian berdua harus menurut hari ini. Aku akan menebusnya di lain waktu.""Nggak ma
Baca selengkapnya

Bab 107

Karina mengerucutkan bibirnya dan tersenyum. "Kalau begitu, berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk memelihara diriku?"Benar bukan!Cukup blak-blakan!Wajah jahat Zayn langsung menunjukkan sedikit pemahaman. Dia tertawa terbahak-bahak dan ingin menyentuh wajah Karina."Kamu terlihat cantik. Aku bisa membayarmu dua kali lipat dari tarif wanita populer yang ada di lingkaran ini. Kalau ...." Membicarakan hal tersebut, mata Zayn berkeliaran di tubuh Karina. "Kamu juga punya tubuh yang bagus. Kalau kemampuanmu nanti bisa membuatku puas, aku akan menambahkan lima kali lipat lebih banyak lagi."Karina dengan tenangnya menghindari tangan Zayn yang terjulur ke arahnya."Kalau begitu, sepuluh kali lipat?"Karina menghela napas dengan kemurahan hati Zayn. Senyum di wajahnya menjadi lebih ramah. "Aku baru saja masuk di industri ini. Aku nggak tahu banyak tentang industri ini. Berapa tarif gadis yang populer?""Satu miliar sebulan."Karina tidak mampu berkata-kata.Orang-orang ini benar-
Baca selengkapnya

Bab 108

Karina mengikuti Jeremy memasuki kelab pribadi tersebut.Mereka berjalan melalui koridor panjang. Di dalamnya terdapat ruang dansa yang luas, di mana sekelompok pria dan wanita tengah berpesta di sana, seperti sebuah kerusuhan.Ruangan yang remang-remang dan disinari kelap-kelip cahaya itu penuh dengan aroma tembakau dan alkohol yang begitu tajam dan merangsang. Aroma alkohol dan parfum wanita yang menyengat merangsang saraf semua orang, membuat mereka merasakan puncak demi puncak kenikmatan.Adegan tersebut benar-benar merangsang saraf Karina. Dia menundukkan kepalanya dengan tidak nyaman dan sebisa mungkin berusaha menghindari adegan tersebut."Pak Jeremy, apa Rafael juga ada di sana?"Karina tidak bisa membayangkan adegan pria yang begitu terhormat dan memiliki status yang tinggi tersebut, bergaul dengan orang-orang semacam ini. Hal tersebut akan sangat merusak citranya.Jeremy menggelengkan kepalanya. "Nggak. Tuan Muda Rafael ada di ruang VIP."Karina langsung menghela napas lega b
Baca selengkapnya

Bab 109

Gadis-gadis itu berbicara satu sama lain sehingga membuat telinga Rafael menjadi berdengung. Suasana hatinya yang sudah kesal, menjadi makin kesal lagi.Dia pun berkata dengan marah kepada Karina, "Apa kamu dengar? Keluar dari sini! Kamu nggak seharusnya berada di sini."Karina sangat merasa tidak nyaman saat melihat Rafael seperti itu. Meskipun di dalam hati Karina memang tidak pernah menyukainya, dia juga tidak suka jika melihat Rafael sampai terpuruk seperti ini.Karina selalu merasa jika Rafael tidak seharusnya bergelimang kemewahan semacam ini.Karina menarik napas dalam-dalam. Dia tidak menghiraukan tatapan penuh ejekan dari semua orang yang menyaksikan drama tersebut. Karina mengulurkan tangannya kepada Rafael dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Ayo pulang bersamaku."Rafael mengalihkan tatapan matanya yang dingin itu pada tangan yang diulurkan Karina kepadanya. Sambil mendengus dingin, dia menyambar gelas anggur dari tangan gadis itu dan langsung menenggak habis isinya. Kemudi
Baca selengkapnya

Bab 110

"Karina, siapa yang menyuruhmu pergi? Berani-beraninya kamu pergi?" Begitu semua orang itu pergi, Rafael langsung berteriak marah kepada Karina.Wanita sialan ini memang ingin selalu melarikan diri darinya selama ini. Jika tidak, Karina tidak akan memutuskan untuk benar-benar pergi tanpa keraguan sedikit pun tadi. Rafael benar-benar ingin mencekiknya sampai mati.Karina menatap Rafael dengan dingin. Dia berpikir betapa pandainya Rafael membalikkan fakta. Siapa yang tadi menyuruhnya pergi? Sekarang, begitu Karina ingin pergi, Rafael jadi marah karenanya?Karina menatapnya sambil tersengal-sengal. "Apa sudah cukup bagimu untuk membuat onar?""Siapa yang membuat onar? Karina, kenapa kamu nggak peduli padaku? Kamu pikir kamu itu siapa? Berani-beraninya kamu menyelingkuhiku. Percaya atau nggak aku bisa membunuh kekasih gelapmu itu sekarang?"Rafael menjadi sangat marah karena cemburu.Emosi yang selama ini dipendamnya, sekarang menjadi meledak karena mabuk."Rafael, kalau kamu menganggapku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
29
DMCA.com Protection Status