Share

Bab 105

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sopir itu berlari keluar dari mobil sambil tersenyum lebar. Dia membukakan pintu untuk Karina dan berkata, "Nona Karina, silakan naik ke mobil."

Karina tidak mampu berkata-kata.

Setelah duduk di dalam mobil, Karina kembali memperingatkan dirinya untuk tidak menganggap serius kata-kata Jeremy. Pria itu hanyalah seorang manusia yang licik!

Sesampainya di kelab pribadi yang dikatakan oleh Jeremy.

Karina keluar dari mobil dan buru-buru memasuki kelab pribadi itu. Namun, sebelum Karina bisa melangkahkan kakinya melewati pintu depan, petugas di depan pintu sudah terlebih dahulu menghentikannya.

"Maaf Nona. Tolong tunjukkan kartu keanggotaanmu."

"Kartu keanggotaan?" Karina tertegun. Dia tidak memiliki kartu keanggotaan apa pun. "Maaf, aku di sini untuk mencari seseorang. Cari saja orang yang bernama Jeremy Harun. Kamu akan tahu apa yang terjadi."

Melihat ekspresi bingung di wajah Karina, petugas itu pun menjelaskan dengan ramah. "Nona, di sini nggak bisa seperti itu. Ini kelab pribadi. Inform
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 106

    "Kamu ingin masuk?" Pria itu menatap Karina sambil setengah tersenyum.Karina mengangguk. Matanya terus melirik ke arah pintu masuk kelab tersebut, berharap Jeremy akan segera keluar.Mengetahui hal tersebut, senyum pria tersebut menjadi makin mengembang. Dia melepaskan wanita di sampingnya dan berkata, "Kalian pergi main sana."Kedua wanita cantik yang berada di sisi kiri dan kanan pria itu mulai merajuk."Nggak mau, Tuan Muda Zayn. Bukannya kamu sudah berjanji kalau kamu hanya akan bermain dengan kami hari ini? Kamu nggak boleh ingkar janji ...." Wanita di sebelah kiri yang berpakaian minim itu tanpa sengaja menggesek lengan pria itu.Wanita yang satunya lagi tidak mau kalah. "Susah payah aku menunggumu. Kamu nggak boleh meninggalkan kami begitu saja ...."Mendengar hal tersebut, Zayn Anuma pun tersenyum dan mencium wajah kedua wanita itu yang penuh dengan kosmetik, lalu berkata dengan genit. "Sayang, kalian berdua harus menurut hari ini. Aku akan menebusnya di lain waktu.""Nggak ma

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 107

    Karina mengerucutkan bibirnya dan tersenyum. "Kalau begitu, berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk memelihara diriku?"Benar bukan!Cukup blak-blakan!Wajah jahat Zayn langsung menunjukkan sedikit pemahaman. Dia tertawa terbahak-bahak dan ingin menyentuh wajah Karina."Kamu terlihat cantik. Aku bisa membayarmu dua kali lipat dari tarif wanita populer yang ada di lingkaran ini. Kalau ...." Membicarakan hal tersebut, mata Zayn berkeliaran di tubuh Karina. "Kamu juga punya tubuh yang bagus. Kalau kemampuanmu nanti bisa membuatku puas, aku akan menambahkan lima kali lipat lebih banyak lagi."Karina dengan tenangnya menghindari tangan Zayn yang terjulur ke arahnya."Kalau begitu, sepuluh kali lipat?"Karina menghela napas dengan kemurahan hati Zayn. Senyum di wajahnya menjadi lebih ramah. "Aku baru saja masuk di industri ini. Aku nggak tahu banyak tentang industri ini. Berapa tarif gadis yang populer?""Satu miliar sebulan."Karina tidak mampu berkata-kata.Orang-orang ini benar-

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 108

    Karina mengikuti Jeremy memasuki kelab pribadi tersebut.Mereka berjalan melalui koridor panjang. Di dalamnya terdapat ruang dansa yang luas, di mana sekelompok pria dan wanita tengah berpesta di sana, seperti sebuah kerusuhan.Ruangan yang remang-remang dan disinari kelap-kelip cahaya itu penuh dengan aroma tembakau dan alkohol yang begitu tajam dan merangsang. Aroma alkohol dan parfum wanita yang menyengat merangsang saraf semua orang, membuat mereka merasakan puncak demi puncak kenikmatan.Adegan tersebut benar-benar merangsang saraf Karina. Dia menundukkan kepalanya dengan tidak nyaman dan sebisa mungkin berusaha menghindari adegan tersebut."Pak Jeremy, apa Rafael juga ada di sana?"Karina tidak bisa membayangkan adegan pria yang begitu terhormat dan memiliki status yang tinggi tersebut, bergaul dengan orang-orang semacam ini. Hal tersebut akan sangat merusak citranya.Jeremy menggelengkan kepalanya. "Nggak. Tuan Muda Rafael ada di ruang VIP."Karina langsung menghela napas lega b

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 109

    Gadis-gadis itu berbicara satu sama lain sehingga membuat telinga Rafael menjadi berdengung. Suasana hatinya yang sudah kesal, menjadi makin kesal lagi.Dia pun berkata dengan marah kepada Karina, "Apa kamu dengar? Keluar dari sini! Kamu nggak seharusnya berada di sini."Karina sangat merasa tidak nyaman saat melihat Rafael seperti itu. Meskipun di dalam hati Karina memang tidak pernah menyukainya, dia juga tidak suka jika melihat Rafael sampai terpuruk seperti ini.Karina selalu merasa jika Rafael tidak seharusnya bergelimang kemewahan semacam ini.Karina menarik napas dalam-dalam. Dia tidak menghiraukan tatapan penuh ejekan dari semua orang yang menyaksikan drama tersebut. Karina mengulurkan tangannya kepada Rafael dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Ayo pulang bersamaku."Rafael mengalihkan tatapan matanya yang dingin itu pada tangan yang diulurkan Karina kepadanya. Sambil mendengus dingin, dia menyambar gelas anggur dari tangan gadis itu dan langsung menenggak habis isinya. Kemudi

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 110

    "Karina, siapa yang menyuruhmu pergi? Berani-beraninya kamu pergi?" Begitu semua orang itu pergi, Rafael langsung berteriak marah kepada Karina.Wanita sialan ini memang ingin selalu melarikan diri darinya selama ini. Jika tidak, Karina tidak akan memutuskan untuk benar-benar pergi tanpa keraguan sedikit pun tadi. Rafael benar-benar ingin mencekiknya sampai mati.Karina menatap Rafael dengan dingin. Dia berpikir betapa pandainya Rafael membalikkan fakta. Siapa yang tadi menyuruhnya pergi? Sekarang, begitu Karina ingin pergi, Rafael jadi marah karenanya?Karina menatapnya sambil tersengal-sengal. "Apa sudah cukup bagimu untuk membuat onar?""Siapa yang membuat onar? Karina, kenapa kamu nggak peduli padaku? Kamu pikir kamu itu siapa? Berani-beraninya kamu menyelingkuhiku. Percaya atau nggak aku bisa membunuh kekasih gelapmu itu sekarang?"Rafael menjadi sangat marah karena cemburu.Emosi yang selama ini dipendamnya, sekarang menjadi meledak karena mabuk."Rafael, kalau kamu menganggapku

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 111

    Begitu panas hingga membuat hati terasa cemas.Kali ini, Karina benar-benar menyadari jika ada sesuatu yang benar-benar hancur bersamaan dengan tenggelamnya dirinya bersama Rafael.Rangkaian erangan indah dan menggoda seakan seperti menjadi inspirasi bagi Rafael ....Keesokan paginya, jam biologis Rafael membangunkannya dari tidurnya.Begitu membuka mata, Rafael melihat Karina yang tengah tertidur lelap di dalam pelukannya. Cuplikan ingatan semalam yang tiba-tiba muncul di otaknya, membuat Rafael langsung terdiam.Semalam, dia sudah meniduri Karina ....Tanda merah di sekujur tubuh Karina yang bagaikan mutiara itu sangat mengejutkan. Tanda merah itu ada di mana-mana, termasuk di leher dan di tubuh Karina, bagaikan mawar yang sedang mekar.Keindahan yang aneh dan memikat.Wajah mungil Karina sudah basah oleh air mata. Rambutnya menempel di pipinya. Karina terlihat begitu menyedihkan.Rafael duduk di sampingnya. Dia menggaruk-garuk kepalanya dengan gelisah. Semalam, apa yang sudah dia la

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 112

    Jeremy terkejut saat melihat ekspresi cemas di wajah Rafael dan melihat Karina yang sedang tertidur di dalam gendongan Rafael."Karina demam. Bawa mobilnya kemari. Aku membawanya ke rumah sakit.""Baik."Jeremy tidak banyak bertanya dan buru-buru berlari untuk memanggil sopir. Rafael menatap orang yang bersandar di pelukannya itu dengan cemas. Suasana hatinya begitu rumit.Jelas-jelas kemarin dia memutuskan untuk menyuruh wanita ini pergi dari tempat ini. Namun, kenapa hari ini saat melihat wanita ini demam, hatinya terasa begitu sakit?"Karina, apa yang harus kulakukan padamu?"Setelah mobil tiba, mereka langsung pergi ke rumah sakit yang paling dekat dengan kelab tersebut.Begitu sampai di rumah sakit, Karina langsung dibawa ke unit gawat darurat.Begitu dokter datang, dokter itu langsung merasa ketakutan oleh tekanan sedingin es yang dipancarkan oleh Rafael. Jantungnya bergetar saat keringat dingin mulai keluar.Rafael melangkah maju dengan kakinya yang panjang itu. Dia meraih kerah

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 113

    Dokter itu menjelaskan dengan mata berkaca-kaca. "Ini, pasti selalu ada masa penyesuaian. Setelah menghabiskan satu botol infus, keadaannya akan menjadi lebih baik.""Sebaiknya memang begitu."Raut wajah Rafael menjadi agak melunak.Jeremy melangkah maju dan bertanya, "Sekarang seharusnya dipindahkan ke ruang perawatan intensif, 'kan?""Ya. Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman pada wanita itu akan membantu kondisinya menjadi lebih baik," jawab dokter itu sambil menyeka keringat dinginnya."Tuan Muda Rafael, biarkan Nona Karina beristirahat terlebih dulu," kata Jeremy kepada Rafael yang sedang menatap Karina.Rafael melihat sekilas ke arah Jeremy dan menganggukkan kepalanya.Karina perlahan-lahan tersadar setelah menghabiskan dua botol infus. Kesadarannya masih sedikit kabur. Matanya yang seperti batu amber melihat sekeliling.Tirai putih, seprai putih, sedikit aroma disinfektan memenuhi ruangan ini.Dia juga mengenakan baju rumah sakit ....Rumah sakit?Pintu tiba-tiba saja ter

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status