Rafael tidak bergerak meski sudah didesak pergi oleh Karina. Dia mengangkat alisnya, menatap bibir Karina penuh minat dan bertanya, "Apa kamu nggak melupakan sesuatu?"'Muncul lagi Rafael si bocah.'Karina menghela napas pasrah, dia mencondongkan tubuhnya, memberikan ciuman lembut di sudut bibir Rafael.Ini adalah perintah yang diberikan Rafael padanya. Dia harus memberikan ciuman selamat pagi ketika bangun dan ciuman perpisahan ketika keluar kepada Rafael.Karina awalnya tidak terbiasa dan selalu melakukannya dengan ekspresi terpaksa. Namun, seiring berjalannya waktu, dia sudah terbiasa dan pasrah. Lagi pula, sudah ditiduri beberapa kali, sebuah ciuman bukanlah apa-apa.Namun, Karina selalu melakukannya dengan cepat. Kali ini, sebelum dia bisa mundur, Rafael menarik pinggangnya dengan kuat, memegang bagian belakang kepalanya dan mencium bibirnya lagi.Dibandingkan sebelumnya, kali ini terkesan lebih mendalam dan bertahan lama.Ketika melepaskan Karina, Rafael masih menjilat sudut mulu
Read more