Untuk sementara, hanya Rafael dan Karina yang tersisa di kantor yang luas tersebut.Mata Karina yang seperti batu amber itu terbelalak. Tunggu, kenapa tiba-tiba saja dia mendapat firasat buruk?Karina melihat Rafael berdiri. Tubuh rampingnya mengenakan kemeja buatan tangan berwarna abu-abu muda. Garis-garis yang halus menegaskan bentuk tubuhnya yang sempurna. Dua kancingnya yang terbuka di bagian paling atas memperlihatkan tulang selangka yang seksi, yang tersembunyi di dalamnya.Seorang pria yang mengundang dosa.Rafael mendekati Karina selangkah demi selangkah. Sementara, Karina hanya bisa mundur selangkah demi selangkah.Namun, baru mundur tiga sampai empat langkah, tangan Rafael yang panjang itu langsung meraih Karina dan menariknya agar mendekat. Kemudian, Rafael memeluk pinggang Karina yang ramping, menatap wajahnya yang terlihat tidak nyaman, dan bertanya dengan suara serak, "Kamu menginginkan imbalan, 'kan? Bagaimana kalau imbalannya itu aku?""Siapa yang menginginkan dirimu?"
Read more