Bab 6Sepulang dari sekolah, kita mampir ke rumah sakit. Bima sudah dinyatakan siuman dan sudah bisa diajak bicara setelah berhari hari jadi mumi. Ternyata ucapanku dengan Sekar–si hantu centil itu berhasil. Dia tak jadi membawa Bima dan kembali ke dunianya yang dibilang asri itu.“Semalam sebelum aku siuman, aku mimpi aneh sekali, Gil,” ucap Bima.“Nggak mimpi basah kan? Kalau mimpi basah mah enak, bukan aneh,” jawabku asal. Kedua orangtua Bima tersenyum dan menjauh dari kami/“Bicara sama nih manusia satu, nggak akan mungkin bisa bikin waras. yang ada tambah stres,” omel Asma padaku dan Bima hanya tersenyum saja.“Tapi serius, ini tuh kayak … kematian yang tertunda.”“Mungkin belum jodoh sama malaikatnya,” jawabku.“Serius, Gil. Gue kek di tempat yang rame gitu, gue cari cari keluarga gue. Gue nggak kenal tempatnya karena memang asing. Tapi yang gue liat, semua manusia dan gue kenal mereka. Pas gue panggilan nyokap bokap gue, nggak ada yang denger padahal itu mereka. Terus, pas kete
Read more