Jani menggelengkan kepalanya. “Jangan, Mas. Nanti saja. Jangan sekarang. Kamu masih belum sembuh total, belum ingat apa pun. Masih amnesia. Karena yang buat kamu jadi seperti ini itu dia. Juga, dia masih dendam sama kamu.”Jani melarang Rayhan untuk bertemu dengan Arga di waktu dekat ini. “Aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa, Mas. Selama ini, aku bersembunyi di sini agar Arga tidak menemukan kamu. Dia sangat berbahaya dan bisa jadi dia akan melakukan hal yang sama kepada kamu setelah tahu kamu masih hidup."Jani berharap Rayhan mau mendengarnya. Agar jangan dulu ingin bertemu dengan Arga. Sebab ia takut hal yang sama terulang kembali. Baru saja siuman, Jani baru saja mendapatkan kebahagiaan. Jangan sampai menderita lagi karena ditinggal Rayhan. Rayhan menghela napasnya dengan panjang. Matanya menatap Jani yang tengah menatapnya lalu menganggukkan kepalanya. “Jika memang Arga semembahayakan itu, aku menurut saja. Yang ingatannya masih bagus, aku percaya itu. Tapi, kenapa dia melak
Read more