Share

Ingin Menguasai Perusahaan

Jani hanya diam. Ia tidak menjawab apa pun lagi selain menatap Rayhan yang selalu membuatnya bingung sendiri.

‘Mas Rayhan benar-benar hilang ingatan atau hanya pura-pura? Kenapa dia terlihat sudah mengenalku begitu jauh padahal dia baru sembuh dari komanya seminggu yang lalu.’

Jani menelan salivanya setelah berucap dalam hatinya. Ia bingung dengan sikap Rayhan yang seolah tengah berpura-pura. Ia kemudian menggelengkan kepalanya karena pikirannya yang aneh itu.

“Mas. Yang ini kamar kamu, dan itu kamarku. Besok, kita belanja keperluan kamu, yaa. Kamu tidak punya banyak baju. Aku juga nggak bawa banyak baju kamu yang masih tersisa di rumah.”

Rayhan menaikan alisnya. “Nggak tidur satu kamar?”

“Heuh?” Jani menggelengkan kepalanya. “Nggak, Mas. Kita kan, sudah bukan pasangan suami istri lagi. Jadi, harap maklum,” ucapnya kemudian menerbitkan cengiran guna menghilangkan rasa gugupnya.

Rayhan menyunggingkan senyum. “Aku hanya bercanda. Kamu memang benar-benar wanita baik-baik. Aku meminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status