Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam

Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam

last updateLast Updated : 2024-05-20
By:  Zia Cherry Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
58Chapters
5.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Rumor tentang Pak Killian dan istri-istrinya itu sangat menyeramkan! Bahkan katanya ada yang sampai meninggal di dua bulan pertama pernikahan mereka!" Normalnya, orang-orang akan kabur jika harus mendampingi Killian Ravimore karena pria itu terkenal kejam dan tanpa perasaan, dengan empat istri yang sudah kabur karena perlakuannya. Namun, tidak bagi Minna Rossa, gadis yang terpaksa menjadi pembantu di rumahnya sendiri setelah ayahnya meninggal, diperbudak oleh ibu serta saudara tirinya seperti sosok Cinderella. Jelas aja Minna tidak akan melepaskan kesempatan untuk keluar dari penyiksaan keluarga tirinya. Bagi gadis itu, tidak ada yang lebih parah dibandingkan harus menghadapi hari-hari penuh siksaan dari keluarga tirinya. Akan tetapi, itu sebelum ia bertemu dengan Killian, pria tegap berwajah dingin yang meninggalkannya di altar setelah mengucap janji suci hanya demi menghadiri rapat! Ternyata ujian Minna belum berakhir. Ada tantangan lain yang harus ia hadapi, dan tantangan itu bernama Killian Ravimore!

View More

Chapter 1

Part 1 - Nona Muda yang Dijual

“Dengar, Minna, kamu akan menikah dengan Pak Killian Ravimore untuk menjadi istri kelimanya.”

Deg.

Wajahku sontak tertunduk dalam. Jantungku mulai berdetak tak beraturan. Mati-matian aku menahan napasku yang terengah agar mereka tidak menyadarinya.

Tidak, aku tidak boleh meledak di sini. Aku harus bisa menahannya. 

“Astaga! Ibu! Yang benar saja!!” Lilly, adik tiriku, berteriak histeris. Kulihat air mata langsung menggenangi pelupuk matanya yang indah. “Bu, Ibu pasti bercanda kan?!” 

Air mata mulai mengalir di kedua pipi adik tiriku itu.

Ah, ia terlihat seperti malaikat yang tengah putus asa. Seakan titah pernikahan ini ditujukan kepadanya, bukan kepadaku.

“Hah.” Di kursi yang lain, sosok kakak tiriku bersidekap sambil tersenyum mengejek. “Anak sepertimu memang cocok jadi istri kelima.” 

Kak Jasmine berujar sinis kepadaku, seperti biasa.

“Kak Jasmine!” hardik Lilly kepada sang kakak, lalu ia kembali menoleh kepada ibunya. “Ibu, tolong pikirkan lagi. Rumor tentang Pak Killian dan istri-istrinya itu sangat menyeramkan! Bahkan katanya ada yang sampai meninggal di dua bulan pertama pernikahan mereka! Bagaimana kalau Kak Minna juga terluka?”

“Cukup, Lilly,” tegur Ibu sambil mengibaskan tangannya. Ia bangkit berdiri, berjalan ke jendela, seakan tengah memikirkan sesuatu. Wajahnya tampak serius. “Pernikahan ini sangat penting.”

Aku mendengus dalam hati. Tentu saja pernikahan ini sangat penting. Tanpa pernikahan ini, rumah dan seluruh aset kami akan ditarik oleh bank karena terlilit utang yang menggunung sampai langit.

Setelah kematian ayahku, harta yang sudah dikumpulkan oleh orang tuaku selama bertahun-tahun habis dalam sekedipan mata. Bahkan kami mulai memiliki utang di mana-mana.

Sekarang, demi membayar semua utang-utang dan mencari dana pemasukan baru, keluarga parasit ini menjualku.

Jelas mereka tidak peduli apakah aku akan diceraikan atau bahkan tewas mengenaskan.

“Lagi pula itu cuma rumor belaka,” tambah ibu tiriku kepada Lilly, bukan kepadaku.

Memang aku hanya seperti boneka tanpa jiwa saja di sini.

“Ibu! Tapi–”

“Ssst. Berhenti, Lilly! Kita harusnya bersyukur karena orang seperti Pak Killian yang terhormat itu mau menikahi gadis menjijikan seperti Minna.” Kak Jasmine menatapku seakan aku adalah seongok sampah. “Padahal mungkin, dia lebih cocok dijadikan pelayan di rumah megah mereka.”

Sialan, rasanya ingin kutinju hidung penuh fillernya itu sampai bengkok!

Tapi hal itu hanya akan membuatku dipukuli habis-habisan.

“Jadi, Minna Rossa.” Ibu kali ini berkata padaku. Tatapannya seakan bisa mengiris tipis-tipis tubuhku menjadi beberapa bagian. “Jangan buat masalah. Pernikahan ini harus berjalan dengan sempurna.” 

Ibu menekankan setiap kata-katanya dengan serius.

“TIDAK!” Lilly masih menangis histeris. Gadis itu tampak tidak ingin mengorbankan diriku. Tapi, aku tahu, usahanya akan sia-sia saja. “Kak Minna, tolong katakan sesuatu! Kakak juga nggak mau kan menikah dengan Pak Killian!”

Aku ingin meminta Lilly berhenti menangis. Karena itu sama sekali tidak membantu. Tidak peduli seberapa banyak ia meneteskan air mata, keputusan Ibu takkan pernah berubah. Aku harus menjadi tumbal demi kehidupan mereka yang nyaman.

“Kak Minna! Katakan kalau Kakak juga keberatan!”

Lalu apa? Satu kata saja, maka aku akan dikunci di ruangan dan tidak diberi makan selama berhari-hari.

Mengabaikan rengekan Lilly, Ibu kembali menatapku dan berkata, “Sekarang masuk ke kamarmu. Besok kita akan fitting gaun pengantin.”

Besok?

“Ibu! Tolong pikirkan kembali!” Lilly masih berusaha membujuk dengan air matanya.

Tahan. Aku harus menahannya. Sebentar lagi, semua ini akan berakhir.

Toh, lebih cepat keluar dari sini lebih baik.

Di mana pun akan lebih baik daripada di sini.

Dengan menundukkan kepala, aku mengangguk pelan. 

“Baik, Bu,” ucapku, kalu keluar dari ruangan itu.

Sesaat sebelum pintu di belakang punggungku tertutup, aku bisa mendengar suara tawa Ibu dan Kak Jasmine yang menggelegar puas. Sepertinya mereka sangat bahagia karena bisa kembali memanfaatkan hidupku hingga titik darah penghabisan.

Kuembuskan napas perlahan. Bersamaan dengan itu, air mataku mengalir.

Akhirnya … sebuah kesempatan untuk keluar dari rumah ini.

“Nona Minna!” 

Aku menoleh ke sumber suara. Ralla, satu-satunya orang yang masih berpihak kepadaku di rumah itu sekaligus asisten rumah tangga yang rela tidak mendapat gaji selama beberapa waktu karena utang-utang keluarga kami tampak berlari tergesa ke arahku. 

“Ka … kabar pernikahan Nona…” Gadis itu tergagap sambil berderai air mata. “Apa itu benar?”

Aku mengangguk. “Iya, Ralla.”

Gadis itu langsung memelukku. “Nonaku yang malang…” tangisnya sedih.

Melihat ketulusannya membuat dadaku nyeri. Sudah lama aku tidak menerima kehangatan seperti itu.

Di rumah ini, hanya tersisa dua asisten rumah tangga. Martha, tangan kanan ibu tiriku, dan Ralla. Sedangkan pembantu yang lain sudah hengkang kaki satu per satu sejak kematian ayah.

“Mereka bilang orang itu sangat menyeramkan. Dia juga tua bangka yang sudah menikah berkali-kali. Bagaimana mungkin Nyonya setuju menikahkan Nona dengan orang sejahat itu?” Ralla kembali berkata, membuat hatiku makin sakit.

Aku bersumpah, jika semuanya membaik, hal pertama yang akan kulakukan adalah menyelamatkan Ralla dari rumah ini.

“Bahkan katanya dia membunuh salah satu istrinya juga, Nona….”

Pelukan Ralla terasa semakin erat, membuatku mulai kesulitan bernapas. Namun entah mengapa aku tidak ingin melepaskannya.

“Tapi Nona Minna tenang saja. Saya akan melakukan apa pun untuk selamatkan Nona dan menggagalkan pernikahan ini!”

“HEH!” Aku melepaskan pelukannya dengan wajah panik. 

Apa sebenarnya yang sedang dia katakan?!

“Nona… Saya sungguh-sungguh. Nona bisa menggunakan saya. Asalkan pernikahan ini batal, saya akan melakukan apapun!”

Pletak. Aku menyentil kening gadis itu.

“Jangan macam-macam, Ralla. Pernikahan ini harus terjadi!”

Gadis itu tampak terkejut. “Ta-tapi, Nona.…”

“Lihat aku, Ralla! Apa aku kelihatan seperti orang yang putus asa?!” Aku menatap tajam kedua mata gadis polos itu. “Aku justru sangat bahagia karena pernikahan ini! Cuma ini satu-satunya cara supaya aku bisa keluar dari rumah terkutuk ini. Jadi jangan hancurkan rencanaku.”

Susah payah aku menyembunyikan senyum bahagiaku di hadapan mereka, sekarang bisa-bisanya Ralla yang justru akan menghancurkan impian terbesarku saat ini!

“Aku benar-benar mengharapkan pernikahan ini, Ralla.” Aku mengulangi ucapanku.

“Ta-tapi, Nona … Nona akan jadi istri kelima!”

“Apa itu masalah? Itu jauh lebih baik dari pada organ tubuhku dijual mereka!”

“Orang itu juga katanya jahat!”

“Jadi aku tinggal menghindari dia dan jangan buat masalah aja, kan? Dan kamu lupa sejahat apa Ibu dan Kak Jasmine?”

“Tapi dia jauh lebih tua dari Nona!”

“Tapi dia kaya, Ralla! Kekayaannya bahkan nggak akan habis selama 7 turunan!”

“Nona! Nona mau menggadaikan hidup Nona demi harta?”

Itu pertanyaan klise yang menohok. Manusia memiliki insting untuk menjunjung harga diri mereka. Namun, mengingat hidupku yang jauh lebih buruk sebagai Cinderella di rumah ini, kurasa menunggu pangeran itu adalah keputusan yang bodoh. Yang ada aku sudah mati saat pangeran itu datang.

Di hadapan Ralla, satu-satunya orang yang kupercayai, senyumku mengembang begitu lebar. 

“Ya,” jawabku tulus. “Tentu saja!”

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Erna Prahara
di tunggu kelanjutannya....sukaaaa.
2024-09-17 09:36:59
0
user avatar
Siti Istianah
ceritanya bagus banget .Ditunggu season 2
2024-06-28 14:45:45
0
user avatar
sitijamangati
sukaa banget ceritanya...jangan lama2 update nya kak,,, semoga happy ending ...
2024-05-13 19:35:26
0
user avatar
chanel seluruh alam
aku sangat suka ceritanya.. swmoga happy ending
2024-05-11 06:56:09
0
user avatar
Nana Kecil01
waaah aku sngat suka kak kisahnya. ayo dong kak Author up nya jgn Lama².
2024-03-08 08:56:34
0
user avatar
Ardina Rasasti
lama bgt update cerita selanjutnya
2024-02-03 09:20:00
0
58 Chapters
Part 1 - Nona Muda yang Dijual
“Dengar, Minna, kamu akan menikah dengan Pak Killian Ravimore untuk menjadi istri kelimanya.” Deg. Wajahku sontak tertunduk dalam. Jantungku mulai berdetak tak beraturan. Mati-matian aku menahan napasku yang terengah agar mereka tidak menyadarinya. Tidak, aku tidak boleh meledak di sini. Aku harus bisa menahannya. “Astaga! Ibu! Yang benar saja!!” Lilly, adik tiriku, berteriak histeris. Kulihat air mata langsung menggenangi pelupuk matanya yang indah. “Bu, Ibu pasti bercanda kan?!” Air mata mulai mengalir di kedua pipi adik tiriku itu. Ah, ia terlihat seperti malaikat yang tengah putus asa. Seakan titah pernikahan ini ditujukan kepadanya, bukan kepadaku. “Hah.” Di kursi yang lain, sosok kakak tiriku bersidekap sambil tersenyum mengejek. “Anak sepertimu memang cocok jadi istri kelima.” Kak Jasmine berujar sinis kepadaku, seperti biasa. “Kak Jasmine!” hardik Lilly kepada sang kakak, lalu ia kembali menoleh kepada ibunya. “Ibu, tolong pikirkan lagi. Rumor tentang Pak Killian da
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 2 - Gaun Pengantin
“Ya. Tentu saja.”Ralla tampak terkejut dengan jawabanku. Ia masih terdiam, bahkan saat aku melanjutkan langkahku ke kamar.Benar. Pernikahan ini harus terjadi. Meski aku harus mengikhlaskan keluarga tiriku mendapatkan sejumlah uang dari pernikahan ini. Akan tetapi, aku tetap tidak menyangka betapa ajaibnya uang bisa mengubah serigala kejam menjadi domba baik hati.Saat ini kami sedang berada di toko gaun pengantin. Sekarang, di hadapan orang yang dikirimkan oleh keluarga Ravimore, mereka kembali berubah menjadi malaikat baik hati yang digambarkan sangat menyayangiku, bukan keluarga tiri yang menjadikanku pembantu di rumahku sendiri.“Bagaimana kalau gaun ini?” tanya Ibu kepadaku dengan senyuman yang luar biasa ramah. “Modelnya sangat indah, cocok dengan kulit halus kamu, Minna.”Rasanya, seperti mengenang kembali saat keluarga ibu tiriku datang pertama kali ke kediaman kami. Ia terlihat sangat baik. Bahkan Kak Jasmine, yang hanya lebih tua satu tahun dariku, berperan menjadi seorang
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 3 - Hari Pernikahan
Gawat! Bagaimana kalau pernikahannya dibatalkan?! Bu Helga menghela napas dan berkata, “Membeli, bukan menyewa, Nona Minna. Gaun ini tidak boleh digunakan orang lain setelah Nona.” Kedua mataku terbelalak lebar. “Su--sungguh?” tanyaku tak percaya. Senyum Bu Helga sedikit terukir. “Ya, Nona, Nona bisa memilikinya kalau Nona suka.” Air mataku benar-benar merebak tanpa diminta. Aku menatap wanita itu dengan pandangan tak percaya. “Ya! Ya! Saya suka!” “MINNA!” teriak Ibu dan Kak Jasmine penuh amarah. Sepertinya mereka lupa tentang drama ‘keluarga bahagia’ kami. Namun, aku tidak peduli. Satu poin untuk kemenanganku! Aku yakin sekali saat ini Kak Jasmine sedang mati-matian menahan diri untuk tidak merebut gaun dan sepatu cantikku. Ia hanya bisa gigit jari, bahkan setelah kepala pelayan mengantarkan kami kembali ke rumah. Sejak dulu, Kak Jasmine memang selalu ingin merebut apa pun yang kumiliki. Dulu, saat aku masih menganggapnya sebagai kakak yang baik, aku membiarkan Kak
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 4 - Malam Pertama
Laki-laki itu benar-benar br*ngsek! Aku yakin, kalau ada kejuaraan pria paling br*ngsek di dunia, ia pasti mendapat juara utama! Bisa-bisanya ia pergi setelah memasang cincin pada jari manisnya sendiri, meninggalkanku di hadapan para tamu yang siap memangsa! Setelah kejadian yang mengejutkan di pelaminan tadi, di tengah kekacauan yang ditinggalkan pria itu, semuanya terasa sangat ramai. Bisikkan-bisikkan sinis mulai terdengar. Tawa-tawa mencemooh, tatapan-tatapan menjatuhkan, dengusan-dengusan menjijikan, semuanya membaur menjadi satu bersama udara di dalam ballroom. Kalau gadis normal, pasti akan menangis dan meminta pembatalan pernikahan saat itu juga. Tapi tentu saja aku berbeda. Apa peduliku dengan apa yang pria itu lakukan? Justru, dengan santai aku tersenyum di depan fotografer, mengikuti arahan pose darinya. Hari ini aku sangat cantik dengan gaun pengantinku yang luar biasa menakjubkan. Untuk apa aku memikirkan ia yang pergi. Aku justru harus mengabadikan keindahan yang m
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 5 - Pohon Apel
“Kak Marian, aku punya ide. Apa sebaiknya kita tukar saja pengantin untuk Kak Killian? Kak Killian juga pasti berharap mempunyai pengantin secantik anak itu.” Di belakang telingaku, Kak Jasmine terkekeh sinis. “Apa kubilang, kamu memang sampah, Minna. Kamu sama sekali nggak cocok dengan pakaian semewah ini.” Aku bersidekap, lalu balas menatap matanya. “Terus apa masalahnya? Kalau aku nggak cocok, memangnya Kakak cocok?” “Apa? Dasar sampah!” Wajah Kak Jasmine memerah marah. Aku yakin, jika bukan karena dehaman Windi, Kak Jasmine pasti langsung melayangkan tamparan kepadaku. “Lilly, Minna, Jasmine, cepat masuk!” desak Ibu, menghentikan perseteruanku dengan Kak Jasmine. “Awas saja kamu!” desis Kak Jasmine penuh dendam saat aku melenggang anggun ke ruang makan. Sebenarnya, bukan sikap Kak Jasmine yang kukhawatirkan. Namun, ekspresi aneh Lilly yang membuatku sangat tidak nyaman. *** Sudah seminggu aku tinggal di mansion itu, tapi aku masih belum bisa melupakan sikap aneh Lilly.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 6 - Jejak Luka
Sinting! Orang gila mana yang seenaknya memecat orang seperti itu?! Dasar pria tidak berperasaan! Itu kan bukan salah mereka! Sialan! Gara-gara masalah ini, aku terpaksa menemui pria itu secara langsung. Aku kan tidak mungkin diam saja ketika ada orang yang dipecat karena kelakuanku! Tapi… ternyata tidak semudah yang kubayangkan. Sudah hampir 20 menit aku berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Jangankan untuk menemuinya, mengetuk pintunya saja aku tidak bernyali. Apa sebaiknya aku biakan saja mereka dipecat? Gila! Itu tidak mungkin! “Nona Minna?” “Pak Sekretaris!” pekikku kaget. Ia muncul seperti hantu. Bahkan langkah kakinya saja tidak terdengar. Wajah tampan pria muda itu tersenyum ramah. “Nona mau menemui Pak Killian?” tanyanya sambil memiringkan kepala. Sejujurnya, aku sama sekali tidak ingin menemui pria itu. Namun, kalau aku tidak bergerak, seluruh tukang kebun dan Windi mungkin akan benar-benar dipecat. “Nona?” Aku melirik ngeri pria yang berdiri di belakang sekretar
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
Part 0 - Hal Yang Aneh
Killian Ravimore Aku tidak peduli siapa gadis yang mereka bawa kali ini. Semuanya sama. Tidak berguna. Palsu. Menjijikan. Namun, biarlah mereka malkukan apa yang mereka mau. Asal itu bisa mengunci moncong mereka, seperti biasa. Namun, ada yang aneh dengan gadis itu. Ia tidak pernah muncul di hadapanku. Seperti ayam kecil yang khawatir dimangsa, kaki pendeknya akan berlari saat mendengar langkahku. Pintu kamarnya akan tertutup rapat saat mobilku melewati gerbang. Ia akan menghentikan kunyahannya ketika aku membuka pintu ruang makan, gadis bodoh itu bahkan sampai berpura-pura pingsan di hadapanku. Dan kemarin, seperti ayam yang ketakutan, ia jatuh di kantorku. Ia aneh dan sangat bodoh. Padahal gadis-gadis idiot sebelumnya akan menempel seperti lintah. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meski itu artinya melemparkan diri mereka sebagai umpan anj*ng. Namun gadis itu mati-matian menghindariku seperti penyakit. “Pak Killian, ini informasi
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more
Part 7 - Wanita Bergaun Merah
“Bagaimana pienya, Nona?”Aku memasukkan sesendok penuh pie apel ke dalam mulut. Rasa renyah menyatu dengan selai apel yang lembut. Rasa asam dan manisnya membaur sempurna di mulutku.Menakjubkan!“Ini super lezat, Gerad!” pujiku sungguh-sungguh.  Aku tidak melebih-lebihkan. Ini memang pie terlezat yang pernah kucicipi.Wajah tua pria itu bersinar cerah seperti lampu taman di malam hari.Ia terlihat sangat terharu atas pujian yang kuberikan. Padahal, itu sama sekali tidak perlu. Seluruh makanan yang dibuat Gerad selalu memiliki rasa yang menakjubkan!“Ini juga lezat!”Aku menggigit cookie almond yang masih terasa hangat. Rasa cokelatnya yang sedikit pahit, manis dari susu, dan almond yang gurih menari bersama di mulutku.“Astaga, Gerad, ini makanan-makanan surga!” pujiku sungguh-sungguh.Sejujurnya, saat pertama kali melihat Gerad, aku hampir saja pingsan ketak
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more
Part 8 - Tempat Untuk Kembali
"ASTAGA, HUGO! APA YANG KAMU LAKUKAN?!”Helga datang berlari di belakang tubuh Dokter Fabian.Lalu pintu ruangan itu ditutup, dikunci rapat. Seluruh tirai diturunkan, saat pistol Hugo masih menempel di kepalaku.Kalau aku mati hari ini, mustahil aroma darahnya akan tercium keluar.“HUGO! APA KAMU SUDAH GILA?!” Helga berlari ke arahku, setelah memastikan Dokter Fabian menangani pria itu.Namun, Hugo tetap tak bergeming.“Saya hanya melakukan tugas saya, Helga.”“Tapi dia Nona Minna!”“Aturan ini berlaku untuk semua orang.”Kepalaku dipenuhi suara-suara bising yang aneh.Meski ujung pistol itu masih berada di belakang kepalaku, tapi aku sama sekali tidak merasa takut.Meski hanya dalam sebuah gerakan singkat, Hugo bisa melubangi kepalaku, tapi bukan itu yang membuat jiwaku terhenyak.Pemandangan bagaimana Dokter Fabian melakukan seluruh upayanya unt
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more
Part 9 - Surga yang Terkutuk
Menurut Helga, ini adalah sebuah kutukan. Hanya ada dua pilihan untuk orang-orang yang mengetahui rahasia pria itu. Mati di tangan orang-orangnya, atau terpenjara di dalam mansion, selamanya. Dan aku memilih yang kedua. Tentu saja, aku harus membayar konsekuensi atas pilihan yang kuambil. Seorang pria bernama Arlo ditempatkan sebagai pengawalku sekarang. Mereka beralasan itu untuk menjagaku. Padahal aku tau, keberadaannya adalah untuk mengawasiku setiap detik. Mereka juga berusaha membatasi komunikasiku. Meski itu hal yang sia-sia. Karena aku bahkan tidak memiliki ponsel sama sekali. Satu-satunya kemewahan listrik yang bisa kunikmati di rumah hanyalah lampu bohlam samar. Mana mungkin Ibu dan Kak Jasmine membiarkanku memiliki benda mewah seperti ponsel. Jadi, ketika Helga membawakan sebuah ponsel keluaran terbaru, aku tidak yakin apakah harus merasa senang atau tidak. Aku tidak memiliki siapa pun untuk saling bertukar pe
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status