Home / Rumah Tangga / Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam / Part 1 - Nona Muda yang Dijual

Share

Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam
Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam
Author: Zia Cherry

Part 1 - Nona Muda yang Dijual

Author: Zia Cherry
last update Last Updated: 2024-01-09 09:27:00

“Dengar, Minna, kamu akan menikah dengan Pak Killian Ravimore untuk menjadi istri kelimanya.”

Deg.

Wajahku sontak tertunduk dalam. Jantungku mulai berdetak tak beraturan. Mati-matian aku menahan napasku yang terengah agar mereka tidak menyadarinya.

Tidak, aku tidak boleh meledak di sini. Aku harus bisa menahannya. 

“Astaga! Ibu! Yang benar saja!!” Lilly, adik tiriku, berteriak histeris. Kulihat air mata langsung menggenangi pelupuk matanya yang indah. “Bu, Ibu pasti bercanda kan?!” 

Air mata mulai mengalir di kedua pipi adik tiriku itu.

Ah, ia terlihat seperti malaikat yang tengah putus asa. Seakan titah pernikahan ini ditujukan kepadanya, bukan kepadaku.

“Hah.” Di kursi yang lain, sosok kakak tiriku bersidekap sambil tersenyum mengejek. “Anak sepertimu memang cocok jadi istri kelima.” 

Kak Jasmine berujar sinis kepadaku, seperti biasa.

“Kak Jasmine!” hardik Lilly kepada sang kakak, lalu ia kembali menoleh kepada ibunya. “Ibu, tolong pikirkan lagi. Rumor tentang Pak Killian dan istri-istrinya itu sangat menyeramkan! Bahkan katanya ada yang sampai meninggal di dua bulan pertama pernikahan mereka! Bagaimana kalau Kak Minna juga terluka?”

“Cukup, Lilly,” tegur Ibu sambil mengibaskan tangannya. Ia bangkit berdiri, berjalan ke jendela, seakan tengah memikirkan sesuatu. Wajahnya tampak serius. “Pernikahan ini sangat penting.”

Aku mendengus dalam hati. Tentu saja pernikahan ini sangat penting. Tanpa pernikahan ini, rumah dan seluruh aset kami akan ditarik oleh bank karena terlilit utang yang menggunung sampai langit.

Setelah kematian ayahku, harta yang sudah dikumpulkan oleh orang tuaku selama bertahun-tahun habis dalam sekedipan mata. Bahkan kami mulai memiliki utang di mana-mana.

Sekarang, demi membayar semua utang-utang dan mencari dana pemasukan baru, keluarga parasit ini menjualku.

Jelas mereka tidak peduli apakah aku akan diceraikan atau bahkan tewas mengenaskan.

“Lagi pula itu cuma rumor belaka,” tambah ibu tiriku kepada Lilly, bukan kepadaku.

Memang aku hanya seperti boneka tanpa jiwa saja di sini.

“Ibu! Tapi–”

“Ssst. Berhenti, Lilly! Kita harusnya bersyukur karena orang seperti Pak Killian yang terhormat itu mau menikahi gadis menjijikan seperti Minna.” Kak Jasmine menatapku seakan aku adalah seongok sampah. “Padahal mungkin, dia lebih cocok dijadikan pelayan di rumah megah mereka.”

Sialan, rasanya ingin kutinju hidung penuh fillernya itu sampai bengkok!

Tapi hal itu hanya akan membuatku dipukuli habis-habisan.

“Jadi, Minna Rossa.” Ibu kali ini berkata padaku. Tatapannya seakan bisa mengiris tipis-tipis tubuhku menjadi beberapa bagian. “Jangan buat masalah. Pernikahan ini harus berjalan dengan sempurna.” 

Ibu menekankan setiap kata-katanya dengan serius.

“TIDAK!” Lilly masih menangis histeris. Gadis itu tampak tidak ingin mengorbankan diriku. Tapi, aku tahu, usahanya akan sia-sia saja. “Kak Minna, tolong katakan sesuatu! Kakak juga nggak mau kan menikah dengan Pak Killian!”

Aku ingin meminta Lilly berhenti menangis. Karena itu sama sekali tidak membantu. Tidak peduli seberapa banyak ia meneteskan air mata, keputusan Ibu takkan pernah berubah. Aku harus menjadi tumbal demi kehidupan mereka yang nyaman.

“Kak Minna! Katakan kalau Kakak juga keberatan!”

Lalu apa? Satu kata saja, maka aku akan dikunci di ruangan dan tidak diberi makan selama berhari-hari.

Mengabaikan rengekan Lilly, Ibu kembali menatapku dan berkata, “Sekarang masuk ke kamarmu. Besok kita akan fitting gaun pengantin.”

Besok?

“Ibu! Tolong pikirkan kembali!” Lilly masih berusaha membujuk dengan air matanya.

Tahan. Aku harus menahannya. Sebentar lagi, semua ini akan berakhir.

Toh, lebih cepat keluar dari sini lebih baik.

Di mana pun akan lebih baik daripada di sini.

Dengan menundukkan kepala, aku mengangguk pelan. 

“Baik, Bu,” ucapku, kalu keluar dari ruangan itu.

Sesaat sebelum pintu di belakang punggungku tertutup, aku bisa mendengar suara tawa Ibu dan Kak Jasmine yang menggelegar puas. Sepertinya mereka sangat bahagia karena bisa kembali memanfaatkan hidupku hingga titik darah penghabisan.

Kuembuskan napas perlahan. Bersamaan dengan itu, air mataku mengalir.

Akhirnya … sebuah kesempatan untuk keluar dari rumah ini.

“Nona Minna!” 

Aku menoleh ke sumber suara. Ralla, satu-satunya orang yang masih berpihak kepadaku di rumah itu sekaligus asisten rumah tangga yang rela tidak mendapat gaji selama beberapa waktu karena utang-utang keluarga kami tampak berlari tergesa ke arahku. 

“Ka … kabar pernikahan Nona…” Gadis itu tergagap sambil berderai air mata. “Apa itu benar?”

Aku mengangguk. “Iya, Ralla.”

Gadis itu langsung memelukku. “Nonaku yang malang…” tangisnya sedih.

Melihat ketulusannya membuat dadaku nyeri. Sudah lama aku tidak menerima kehangatan seperti itu.

Di rumah ini, hanya tersisa dua asisten rumah tangga. Martha, tangan kanan ibu tiriku, dan Ralla. Sedangkan pembantu yang lain sudah hengkang kaki satu per satu sejak kematian ayah.

“Mereka bilang orang itu sangat menyeramkan. Dia juga tua bangka yang sudah menikah berkali-kali. Bagaimana mungkin Nyonya setuju menikahkan Nona dengan orang sejahat itu?” Ralla kembali berkata, membuat hatiku makin sakit.

Aku bersumpah, jika semuanya membaik, hal pertama yang akan kulakukan adalah menyelamatkan Ralla dari rumah ini.

“Bahkan katanya dia membunuh salah satu istrinya juga, Nona….”

Pelukan Ralla terasa semakin erat, membuatku mulai kesulitan bernapas. Namun entah mengapa aku tidak ingin melepaskannya.

“Tapi Nona Minna tenang saja. Saya akan melakukan apa pun untuk selamatkan Nona dan menggagalkan pernikahan ini!”

“HEH!” Aku melepaskan pelukannya dengan wajah panik. 

Apa sebenarnya yang sedang dia katakan?!

“Nona… Saya sungguh-sungguh. Nona bisa menggunakan saya. Asalkan pernikahan ini batal, saya akan melakukan apapun!”

Pletak. Aku menyentil kening gadis itu.

“Jangan macam-macam, Ralla. Pernikahan ini harus terjadi!”

Gadis itu tampak terkejut. “Ta-tapi, Nona.…”

“Lihat aku, Ralla! Apa aku kelihatan seperti orang yang putus asa?!” Aku menatap tajam kedua mata gadis polos itu. “Aku justru sangat bahagia karena pernikahan ini! Cuma ini satu-satunya cara supaya aku bisa keluar dari rumah terkutuk ini. Jadi jangan hancurkan rencanaku.”

Susah payah aku menyembunyikan senyum bahagiaku di hadapan mereka, sekarang bisa-bisanya Ralla yang justru akan menghancurkan impian terbesarku saat ini!

“Aku benar-benar mengharapkan pernikahan ini, Ralla.” Aku mengulangi ucapanku.

“Ta-tapi, Nona … Nona akan jadi istri kelima!”

“Apa itu masalah? Itu jauh lebih baik dari pada organ tubuhku dijual mereka!”

“Orang itu juga katanya jahat!”

“Jadi aku tinggal menghindari dia dan jangan buat masalah aja, kan? Dan kamu lupa sejahat apa Ibu dan Kak Jasmine?”

“Tapi dia jauh lebih tua dari Nona!”

“Tapi dia kaya, Ralla! Kekayaannya bahkan nggak akan habis selama 7 turunan!”

“Nona! Nona mau menggadaikan hidup Nona demi harta?”

Itu pertanyaan klise yang menohok. Manusia memiliki insting untuk menjunjung harga diri mereka. Namun, mengingat hidupku yang jauh lebih buruk sebagai Cinderella di rumah ini, kurasa menunggu pangeran itu adalah keputusan yang bodoh. Yang ada aku sudah mati saat pangeran itu datang.

Di hadapan Ralla, satu-satunya orang yang kupercayai, senyumku mengembang begitu lebar. 

“Ya,” jawabku tulus. “Tentu saja!”

***

Related chapters

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 2 - Gaun Pengantin

    “Ya. Tentu saja.”Ralla tampak terkejut dengan jawabanku. Ia masih terdiam, bahkan saat aku melanjutkan langkahku ke kamar.Benar. Pernikahan ini harus terjadi. Meski aku harus mengikhlaskan keluarga tiriku mendapatkan sejumlah uang dari pernikahan ini. Akan tetapi, aku tetap tidak menyangka betapa ajaibnya uang bisa mengubah serigala kejam menjadi domba baik hati.Saat ini kami sedang berada di toko gaun pengantin. Sekarang, di hadapan orang yang dikirimkan oleh keluarga Ravimore, mereka kembali berubah menjadi malaikat baik hati yang digambarkan sangat menyayangiku, bukan keluarga tiri yang menjadikanku pembantu di rumahku sendiri.“Bagaimana kalau gaun ini?” tanya Ibu kepadaku dengan senyuman yang luar biasa ramah. “Modelnya sangat indah, cocok dengan kulit halus kamu, Minna.”Rasanya, seperti mengenang kembali saat keluarga ibu tiriku datang pertama kali ke kediaman kami. Ia terlihat sangat baik. Bahkan Kak Jasmine, yang hanya lebih tua satu tahun dariku, berperan menjadi seorang

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 3 - Hari Pernikahan

    Gawat! Bagaimana kalau pernikahannya dibatalkan?! Bu Helga menghela napas dan berkata, “Membeli, bukan menyewa, Nona Minna. Gaun ini tidak boleh digunakan orang lain setelah Nona.” Kedua mataku terbelalak lebar. “Su--sungguh?” tanyaku tak percaya. Senyum Bu Helga sedikit terukir. “Ya, Nona, Nona bisa memilikinya kalau Nona suka.” Air mataku benar-benar merebak tanpa diminta. Aku menatap wanita itu dengan pandangan tak percaya. “Ya! Ya! Saya suka!” “MINNA!” teriak Ibu dan Kak Jasmine penuh amarah. Sepertinya mereka lupa tentang drama ‘keluarga bahagia’ kami. Namun, aku tidak peduli. Satu poin untuk kemenanganku! Aku yakin sekali saat ini Kak Jasmine sedang mati-matian menahan diri untuk tidak merebut gaun dan sepatu cantikku. Ia hanya bisa gigit jari, bahkan setelah kepala pelayan mengantarkan kami kembali ke rumah. Sejak dulu, Kak Jasmine memang selalu ingin merebut apa pun yang kumiliki. Dulu, saat aku masih menganggapnya sebagai kakak yang baik, aku membiarkan Kak

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 4 - Malam Pertama

    Laki-laki itu benar-benar br*ngsek! Aku yakin, kalau ada kejuaraan pria paling br*ngsek di dunia, ia pasti mendapat juara utama! Bisa-bisanya ia pergi setelah memasang cincin pada jari manisnya sendiri, meninggalkanku di hadapan para tamu yang siap memangsa! Setelah kejadian yang mengejutkan di pelaminan tadi, di tengah kekacauan yang ditinggalkan pria itu, semuanya terasa sangat ramai. Bisikkan-bisikkan sinis mulai terdengar. Tawa-tawa mencemooh, tatapan-tatapan menjatuhkan, dengusan-dengusan menjijikan, semuanya membaur menjadi satu bersama udara di dalam ballroom. Kalau gadis normal, pasti akan menangis dan meminta pembatalan pernikahan saat itu juga. Tapi tentu saja aku berbeda. Apa peduliku dengan apa yang pria itu lakukan? Justru, dengan santai aku tersenyum di depan fotografer, mengikuti arahan pose darinya. Hari ini aku sangat cantik dengan gaun pengantinku yang luar biasa menakjubkan. Untuk apa aku memikirkan ia yang pergi. Aku justru harus mengabadikan keindahan yang m

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 5 - Pohon Apel

    “Kak Marian, aku punya ide. Apa sebaiknya kita tukar saja pengantin untuk Kak Killian? Kak Killian juga pasti berharap mempunyai pengantin secantik anak itu.” Di belakang telingaku, Kak Jasmine terkekeh sinis. “Apa kubilang, kamu memang sampah, Minna. Kamu sama sekali nggak cocok dengan pakaian semewah ini.” Aku bersidekap, lalu balas menatap matanya. “Terus apa masalahnya? Kalau aku nggak cocok, memangnya Kakak cocok?” “Apa? Dasar sampah!” Wajah Kak Jasmine memerah marah. Aku yakin, jika bukan karena dehaman Windi, Kak Jasmine pasti langsung melayangkan tamparan kepadaku. “Lilly, Minna, Jasmine, cepat masuk!” desak Ibu, menghentikan perseteruanku dengan Kak Jasmine. “Awas saja kamu!” desis Kak Jasmine penuh dendam saat aku melenggang anggun ke ruang makan. Sebenarnya, bukan sikap Kak Jasmine yang kukhawatirkan. Namun, ekspresi aneh Lilly yang membuatku sangat tidak nyaman. *** Sudah seminggu aku tinggal di mansion itu, tapi aku masih belum bisa melupakan sikap aneh Lilly.

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 6 - Jejak Luka

    Sinting! Orang gila mana yang seenaknya memecat orang seperti itu?! Dasar pria tidak berperasaan! Itu kan bukan salah mereka! Sialan! Gara-gara masalah ini, aku terpaksa menemui pria itu secara langsung. Aku kan tidak mungkin diam saja ketika ada orang yang dipecat karena kelakuanku! Tapi… ternyata tidak semudah yang kubayangkan. Sudah hampir 20 menit aku berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Jangankan untuk menemuinya, mengetuk pintunya saja aku tidak bernyali. Apa sebaiknya aku biakan saja mereka dipecat? Gila! Itu tidak mungkin! “Nona Minna?” “Pak Sekretaris!” pekikku kaget. Ia muncul seperti hantu. Bahkan langkah kakinya saja tidak terdengar. Wajah tampan pria muda itu tersenyum ramah. “Nona mau menemui Pak Killian?” tanyanya sambil memiringkan kepala. Sejujurnya, aku sama sekali tidak ingin menemui pria itu. Namun, kalau aku tidak bergerak, seluruh tukang kebun dan Windi mungkin akan benar-benar dipecat. “Nona?” Aku melirik ngeri pria yang berdiri di belakang sekretar

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 0 - Hal Yang Aneh

    Killian Ravimore Aku tidak peduli siapa gadis yang mereka bawa kali ini. Semuanya sama. Tidak berguna. Palsu. Menjijikan. Namun, biarlah mereka malkukan apa yang mereka mau. Asal itu bisa mengunci moncong mereka, seperti biasa. Namun, ada yang aneh dengan gadis itu. Ia tidak pernah muncul di hadapanku. Seperti ayam kecil yang khawatir dimangsa, kaki pendeknya akan berlari saat mendengar langkahku. Pintu kamarnya akan tertutup rapat saat mobilku melewati gerbang. Ia akan menghentikan kunyahannya ketika aku membuka pintu ruang makan, gadis bodoh itu bahkan sampai berpura-pura pingsan di hadapanku. Dan kemarin, seperti ayam yang ketakutan, ia jatuh di kantorku. Ia aneh dan sangat bodoh. Padahal gadis-gadis idiot sebelumnya akan menempel seperti lintah. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meski itu artinya melemparkan diri mereka sebagai umpan anj*ng. Namun gadis itu mati-matian menghindariku seperti penyakit. “Pak Killian, ini informasi

    Last Updated : 2024-01-25
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 7 - Wanita Bergaun Merah

    “Bagaimana pienya, Nona?”Aku memasukkan sesendok penuh pie apel ke dalam mulut. Rasa renyah menyatu dengan selai apel yang lembut. Rasa asam dan manisnya membaur sempurna di mulutku.Menakjubkan!“Ini super lezat, Gerad!” pujiku sungguh-sungguh. Aku tidak melebih-lebihkan. Ini memang pie terlezat yang pernah kucicipi.Wajah tua pria itu bersinar cerah seperti lampu taman di malam hari.Ia terlihat sangat terharu atas pujian yang kuberikan. Padahal, itu sama sekali tidak perlu. Seluruh makanan yang dibuat Gerad selalu memiliki rasa yang menakjubkan!“Ini juga lezat!”Aku menggigit cookie almond yang masih terasa hangat. Rasa cokelatnya yang sedikit pahit, manis dari susu, dan almond yang gurih menari bersama di mulutku.“Astaga, Gerad, ini makanan-makanan surga!” pujiku sungguh-sungguh.Sejujurnya, saat pertama kali melihat Gerad, aku hampir saja pingsan ketak

    Last Updated : 2024-01-25
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 8 - Tempat Untuk Kembali

    "ASTAGA, HUGO! APA YANG KAMU LAKUKAN?!”Helga datang berlari di belakang tubuh Dokter Fabian.Lalu pintu ruangan itu ditutup, dikunci rapat. Seluruh tirai diturunkan, saat pistol Hugo masih menempel di kepalaku.Kalau aku mati hari ini, mustahil aroma darahnya akan tercium keluar.“HUGO! APA KAMU SUDAH GILA?!” Helga berlari ke arahku, setelah memastikan Dokter Fabian menangani pria itu.Namun, Hugo tetap tak bergeming.“Saya hanya melakukan tugas saya, Helga.”“Tapi dia Nona Minna!”“Aturan ini berlaku untuk semua orang.”Kepalaku dipenuhi suara-suara bising yang aneh.Meski ujung pistol itu masih berada di belakang kepalaku, tapi aku sama sekali tidak merasa takut.Meski hanya dalam sebuah gerakan singkat, Hugo bisa melubangi kepalaku, tapi bukan itu yang membuat jiwaku terhenyak.Pemandangan bagaimana Dokter Fabian melakukan seluruh upayanya unt

    Last Updated : 2024-01-30

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 0 - The Eternal Lies (END SEASON 1)

    1 bulan sebelumnya.“Stockholm syndrome.”Kata-kata Laura kembali terngiang.“Apa?”“Itu adalah gangguan psikologis pada korban penculikan. Di mana korban justru mengembangkan perasaan simpati, bahkan kasih sayang terhadap pelakunya.”“Saya tau! Tapi itu tidak mungkin! Mana mungkin ada orang yang memiliki perasaan seperti itu kepada orang yang sudah menyakitinya?” Joachim, dengan seluruh upayanya menyangkal keras.Aku sedikit khawatir menempatkan mereka di satu ruang yang sama. Namun, wanita itu menepati janjinya. Ia mengabaikan Joachim seakan obsesinya tidak pernah ada sama sekali. “Kamu pikir apa alasan gadis berusia 22 tahun tetap berada di tempat yang menyakitkan seperti itu?!”“Karena dia dikurung!”“Jangan membuatku tertawa, Joachim. Dia tidak dipasung. Dia bebas. Dia memiliki akses luas. Terlepas dari seluruh perlakuan keluarga tirinya, dia dibiarkan bebas di dalam rumah. Dia bukan lagi gadis kecil berusia 6 tahun! Dia gadis dewasa berusia 22 tahun. Dia bisa meminta bantuan ke

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 52 - Drift Away

    Apa arti luka?Apakah itu ketika kau pecah, tergores, bersimbah darah, hingga kau berpikir itu akan menjadi sambutan kematianmu?Aku sudah berkali-kali berada di ambang rasa sakit itu.Kupikir aku sudah merasakan semuanya, tapi ternyata, itu hanyalah sebagian kecil dari potongan rasa sakit yang diciptakan segores luka.Klik.Pintu terbuka perlahan. Mengusik keheningan yang memenuhi jiwaku.“Kak Minna? Ke-kenapa Kakak bisa ada di sini?!”Aku selalu bertanya-tanya, mengapa dulu aku tidak memepertahankan apa yang Ibu tinggalkan? Mengapa aku membiarkan mereka membakar seluruh potret Ibu? Mengapa aku tidak menyembunyikan salah satunya di antara celah yang hanya aku sendiri yang mengetahuinya?Mengapa aku membiarkan mereka menghilangkan seluruh jejak Ibu?Mengapa aku membiarkan mereka membuatku melupakan Ibu?“Kak Minna! Apa yang Kakak lakukan di sini?! Pergi!”Aku bergeming. Menatap hampa ruang kelas yang kosong. Kesempatan yang tak pernah kudapatkan. Kesempatan yang mereka rebut dengan kej

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 51 - Matahari yang Meredup (2)

    Laskala.Nama itu terasa asing dan familiar secara bersamaan.Aku melewati malam tanpa terpejam hanya untuk mencari jejak di mana aku pernah mendengar nama Laskala sebelumnya.Dua malam yang lalu, setelah mendengar nama itu, aku bisa merasakan perubahan drastis pada sorot matanya.Ia menurunkanku dengan hati-hati dari dekapan, mengambil ponsel yang tersimpan di atas meja, lalu pergi setelah mengecup singkat keningku.Dalam hitungan detik, semua orang yang kupikir menghilang, tiba-tiba saja kembali memenuhi apartment, meskipun pada akhirnya mereka kembali pergi mengikuti langkah pria itu.“Jaga tempat ini sampai aku kembali.”Hanya pesan itu yang tinggalkan. Lalu ia pergi begitu saja, tanpa penjelasan, tanpa kabar. “Nona?” Windi muncul dengan senyuman cerah seperti biasa. Ia meletakkan sepiring stroberi segar yang sudah dipotong rapi ke atas meja. “Nona, Pak Gerad akan berbelanja bahan makanan. Apa ada makanan tertentu yang Nona inginkan untuk makan malam nanti?”Aku menurunkan cangk

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 50 - Matahari yang Meredup

    “Kemana semua orang?”Dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka, aku mengintip diam-diam.“Sedang apa kau?” tanya pria itu, berdiri di belakang punggungku.“Di luar… tidak ada siapa pun.”Tangan panjangnya mendorong pintu hingga terbuka, lalu ia melangkah keluar kamar begitu saja, tanpa memperdulikan keberatanku.Ia berjalan santai ke dapur yang kosong. Bahkan meja makan yang tadi amat ramai, kini hanya menyisakan makanan-makanan lezat tanpa sisa piring yang tertinggal.Aku menatap ke sekeliling apartment. Di mana semua orang? Mengapa mereka bisa lenyap seperti ini?“Makanlah yang banyak.” Pria itu mengelilingi meja dapur, mengambil sebuah apel, menggigitnya sambil menarik kursi meja makan. “Minna? Kau bilang kau lapar.”Mataku mengerjap cepat. Aku memang lapar, tapi ini sangat aneh.“Kemana semua orang?”Aku hampir tidak pernah melewati waktu tanpa Windi dan Arlo. Mereka tidak pernah meninggalkanku sendiri.“Apa terjadi sesuatu?” tanyaku cemas.“Tidak terjadi apapun. Sekarang duduk

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 49 - Gadis Ceroboh dan Pria Aneh (2)

    Tidak seperti saat menggendong, setidaknya saat ia mendudukanku di sisi ranjang, gerakannya jauh lebih manusiawi, walaupun tidak bisa dikatakan lembut sama sekali.“Aww.” Aku meringis pelan saat ia membuka serbet yang sekarang sudah dipenuhi darah dari tanganku.Sebenarnya lukanya tidak terlalu dalam, darahnya juga sudah berhenti menetes, tapi karena cukup panjang, darahnya hampir memenuhi salah satu sisi serbet, bahkan sampai merembes ke kemeja hitam pria itu.Ketukan di pintu mengiringi kedatangan Dokter Fabian yang membawa kotak P3K.“Maaf, ternyata tidak ada first aid kit di apartment.”Itu menjelaskan keringat yang memenuhi keningnya. Ia pasti harus mengambil kotak itu di mobil.Pria itu menudingku dengan tatapan sengitnya, seakan ketidakberadaan kotak P3K di apartment adalah sebuah kejahatan yang fatal dan sengaja kulakukan. Dokter Fabian menarik kursi di depan meja rias, lalu duduk di hadapanku, memeriksa lukaku dengan seksama.“Apa perlu dijahit?”Pria itu bersidekap, menatap

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 48 - Gadis Ceroboh dan Pria Aneh

    “Pak Kenan sudah mengirimkan email, Pak. Saya juga sudah meminta tim finance untuk melengkapi data sales periode pertama. Haruskah saya menghubungi bagian operator?”“Tidak perlu. Persiapkan saja datanya, kita akan meeting 15 menit lagi.”“15 menit? Tapi itu…”Ia menoleh, membuat sekretarisnya menelan keberatan apa pun yang tadi sempat tergantung di lidahnya.“Ya, 15 menit lagi. Saya akan siapkan link meetingnya, dan mengirim undangan.”“Bagus. Dan minta juga bagian marketing mengirimkan bahan marketing yang sudah direvisi. Pastikan manager pengembang hadir. Poin yang perlu direvisi dari MoU sudah kusertakan, bereskan itu sekarang, dan segera email kembali.”Dari balik counter dapur, aku tidak bisa berhenti menatap ruang keluarga yang kini sudah diubah menjadi ruang kerja sementara pria itu. Sebenarnya, apartment ini memiliki ruang khusus yang bisa digunakan sebagai ruang kerja, tapi pria itu memilih ruang keluarga.Sekarang, melihat berkas-berkas yang tersebar, aku jadi mengerti.Tap

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 47 - Pertengkaran Sepasang Suami Istri

    Part 47“Nona Minna?” Windi berbisik gelisah di sampingku. Sesekali ia melirik ke lantai dua, sebelum kembali menundukkan wajah sambil menelan ludah susah payah.Aku melirik pintu The Oak Tree yang tertutup. Di kejauhan, aku bisa melihat beberapa mobil terparkir di depan toko. Salah satu mobil itu berisi Dokter Fabian, Hugo, dan Jeremy yang diusir oleh pria itu.“Nona yakin ini tidak apa-apa?”Apanya yang tidak apa-apa, semuanya benar-benar kacau sekarang.Meksi aku sudah menempatkan pria itu di meja yang paling jauh dari pengunjung lain karena kondisi gynophobianya, tapi entah bagaimana hanya dengan keberadaannya sendiri saja, perhatian semua orang sangat mudah tertuju kepadanya.Entah karena kemeja hitam yang lebih cocok digunakan ke pemakaman itu, atau karena ekspresi wajahnya ayng menyebalkan, atau entah apa pun itu, tapi rasanya semua wanita di tempat itu terus melirik ke meja mereka.Beberapa gadis muda bahkan secara terang-terangan memotret dengan ponsel.Ah. Aku bisa gila rasan

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 46 - Pertemuan Dua Harimau

    “Cara menaburkan bubuk cabai diam-diam ke mulut atasan.”Deg.Aku langsung memasukkan ponsel Windi yang tertinggal di ruang staf. Setelah memastikan tidak ada siapa pun di sana, buru-buru aku menghapus riwayat pencarian yang baru saja kubaca dari ponselnya.Atasan siapa yang dia maksud? Apakah itu Kak Ronan? Atau…Astaga, membayangkannya saja sudah membuatku merinding.“Minna, bisa bantu serve table 3?”“Ya!” jawabku dari ruang staf sebelum berlari menuju area kasir. Salah satu rekan seniorku sudah menanti dengan baki berisi dua burger, tiga gelas kopi, dan sepiring kentang goreng.“Table 3,” katanya, sekali lagi. Padahal aku juga bisa melihatnya dari nota pesanan yang tersemat di bawah salah satu gelas kopi. “Trims, Minna.”Aku tersenyum dan mengangguk sebelum membawa pesanan itu ke lantai dua.Di kejauhan, aku bisa melihat Windi yang tengah berbicara dengan seorang gadis kecil di depan rak buku anak-anak, sedangkan Arlo sibuk meracik kopi untuk sepasang kekasih yang mengenakan pakai

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 45 - Trouble Couple

    “Ehm.” Dokter Fabian berdeham beberapa kali di hadapanku. “Mohon maaf, Nona Minna, tapi… yang tadi itu… cukup… mm… berbahaya…” katanya, sambil mengusap tengkuk dengan kikuk.Tanganku terlipat di dada, wajahku berpaling ke sembarang arah, tapi aku bisa merasakan semburat panas menjalar di kedua pipiku.“Sa… saya mengerti kalau Nona marah, tapi tolong… jangan pukul bagian… i…itu.”Argh, gila!Apa tidak bisa dia berhenti bicara saja?! Kepalaku benar-benar terasa akan meledak karena malu!“Itu pasti sangat menyakitkan.” Jeremy bergumam serius.“Pukulannya keras.” Arlo menjawab, dengan wajah yang jauh lebih serius lagi.Entah sadar atau tidak, ia merapatkan kakinya, meletakkan tangan di depan celana, seakan melindungi sesuatu yang berharga.Aku ternganga tak percaya. Aku benar-benar ingin melemparkan mereka keluar apartment sekarang juga!Dan lagi pula, andai ia tidak mengejutkanku, aku tidak mungkin refleks memukul pria itu di sana! Harusnya ia ikut bertanggung jawab menanggung malu!“Ka…

DMCA.com Protection Status