Rayhan menelan salivanya dengan pelan mendengar penuturan dari Jani. Cukup panjang dan membuatnya diam membisu. “Ternyata banyak, hal yang belum aku bicarakan pada kamu, Jani. Kenapa pula, aku harus menyembunyikan hal itu dari kamu,” ucapnya dengan pelan. “Dan itu hanya kamu saja yang tahu, Mas. Selama ini, selama aku menjadi istri kamu, fokus kamu hanya menemaniku, membuat aku tertawa dan selalu menuruti semua yang aku inginkan. Termasuk mencintaiku dengan tulus.“Tapi, aku tidak tahu. Apakah benar, itu tulus atau hanya pura-pura. Jika ingat kamu sering bertemu dengan Meisya, aku rasa hanya aku saja yang mencintai kamu. Dan kamu menutupi itu semua karena menghargaiku sebagai istri kamu.”Jani tersenyum getir. Rasanya, jika ia kembali ke Jakarta pun semakin tersiksa karena ia tidak menginginkan Arga. Namun, jika bertahan di sana dan satu persatu rahasia Rayhan terungkap, ia belum siap untuk patah hati untuk keduanya kalinya. “Jani. Aku pastikan jika itu tidak ada hubungannya dengan
Baca selengkapnya