Esok harinya. Jam sudah menunjuk angka delapan pagi. Jani baru bangun dari tidurnya setelah sempat tidak bisa tidur karena cerita mengenaskan mengenai orang tuanya. Suara bel pintu berbunyi membuat Rayhan beranjak dari duduknya dan memeriksa siapa yang datang di villa miliknya itu. "Oh, Samuel sudah sampai ternyata," ucapnya kemudian membuka pintu tersebut dan mempersilakan Samuel masuk ke dalam sana. "Jani belum bangun?" tanya Samuel kepada lelaki itu. "Sudah," jawab Jani kemudian menghampiri Samuel dan Rayhan sembari mengucek matanya. "Baru bangun tapi," ucap Rayhan sembari mengusapi pucuk kepala Jani. "Iya, baru bangun.""Nih! Obat dan perlengkapan elo yang lainnya." Samuel memberikan barang keperluan Jani kepada sang empunya. "Terima kasih, Kak. Selama dua bulan, sampai bayiku lahir, aku akan tinggal di sini. Kakak tinggal di sini juga atau kembali ke Bandung?" tanya Jani ingin tahu. "Elo udah ada Rayhan di sini. Gue balik ke Bandung. Urusan kantor Rayhan siapa yang urus k
Read more