**“Aku ketemu sama Mbak Rachel … dia … dia–” Binar menggigit bibirnya yang bergetar untuk menahan tangis yang sepertinya akan kembali meledak“It’s okay, it’s okay. Jangan khawatir, itu hanya Rachel. Dia nggak akan bisa melakukan apapun sama kamu. Kamu sudah di rumah, jadi kamu aman sekarang. Jangan takut, oke?”“Gi-gimana ka-kalau dia datang … dan … dan bawa Noah?”“No, no. Never gonna happen, Binar. Ada aku di sini. Nggak akan ada seorang pun yang bisa memisahkan kamu sama Noah, percaya sama aku.”Bahu kecil yang gemetaran itu perlahan mulai tenang. Gio mengusap-usapnya dengan lembut dan penuh perhatian. Senyumnya merekah menenangkan.Rasa sesak dalam dada Binar perlahan seperti melonggar. Ia menghela napas berkali-kali untuk menghilangkan rasa tremor yang menjalari seluruh tubuh.“Terima kasih, Mas Gi,” tutur perempuan dua puluh tujuh tahun itu, lirih. “Maaf aku selalu merepotkan kamu dengan hal-hal seperti ini.”“Aku nggak pernah menganggapnya merepotkan, Binar. Karena–”“Aku aka
Last Updated : 2024-08-19 Read more