All Chapters of Istri Kedua: Melahirkan Putra sang Presdir: Chapter 81 - Chapter 84

84 Chapters

81. Ingin Bertemu

**“Oh ….”Sepasang netra itu membola setelah mengerjap beberapa kali. Kilatan rasa terkejut tampak jelas memancar dari sana. Si empunya mematung, mengabaikan barang-barang belanjaan yang berserakan akibat tak sengaja jatuh.“Bi-Binar–”Tak menunggu waktu berlalu lama, Binar segera mengayun langkah berbalik dan meninggalkan pria yang masih terpana di hadapannya.Namun agaknya semesta sedang tidak berpihak kepadanya hari ini. William dengan gesit mencekal pergelangan tangan perempuan itu hingga ia terpaksa menghentikan langkah.Binar mendesis, menyesali dirinya yang lambat.“Tuan, lepaskan saya.”“Nggak akan.”“Tolong–”“Aku sengaja datang kemari untuk mencarimu, Binar. Sebelumnya aku sudah putus asa karena aku pikir ini sudah terlalu malam, Tapi lihat kan, sepertinya Tuhan memang ingin kita bertemu lagi.”“Jangan bawa-bawa nama Tuhan, Tuan. Ini karena saya memang sedang sial saja.”Betapa kecewanya William mendengar hal tersebut. Namun rasa kecewa itu tidak berarti apapun dibanding de
Read more

82. Broken Into Pieces

**Gio bahkan lupa, apakah dirinya pernah menyebut William dengan kata Kak atau Pak, atau sapaan sejenis kepada orang yang lebih tua. Saat ini baginya, pria di hadapannya itu hanyalah seseorang yang memiliki niat tidak baik kepada BInar.“Apa rencanamu? Siapa yang memberitahumu bahwa Binar tinggal di sini?” Sekali lagi Gio melayangkan pertanyaan dengan nada tajam. Sorot mata pria itu serupa dengan suaranya.“Tidak ada,” tukas sang Tuan, “aku sendiri yang mengikuti Binar sampai ke depan pintu ini.”“Bajingan.”“Terserahmu. Aku tidak peduli dengan apapun yang kau tuduhkan. Aku ke sini hanya ingin bertemu dengan Binar dan putraku.”Gio mendengus dengan jelas sekali mendengar pernyataan itu. Hingga sang presdir menambahkan dengan kesal.“Aku tidak akan pernah lupa, kau yang membuat semua kekacauan ini terjadi, Gio.”“Istrimu,” sela Gio kemudian. “Dan kau mempercayai istrimu sepenuh hati, Tuan William. Jangan salahkan aku. Aku hanya melindungi perempuan yang aku cintai. Sekarang sebaiknya
Read more

83. Tetap Akan Pergi

**Tentu saja William tidak tahu mengapa Binar menangis. Bagaimana ia bisa tahu, bertemu muka saja baru beberapa jam yang lalu. Namun pria itu seperti memiliki dorongan kuat untuk melakukan ini. Tidak peduli dengan Gio yang masih menggendong Noah di belakangnya, William dengan kesadaran penuh meraih Binar dan mendekapnya erat-erat.“Aku tidak tahu apa yang melukai hatimu, Binar. Tapi jika penyebabnya adalah aku, tolong katakan aku harus apa untuk memperbaikinya? Aku minta maaf, sungguh. Aku benar-benar minta maaf.” Pria tiga puluh tujuh tahun itu berujar dengan suara bergetar. Nyeri sekali rasa hatinya melihat air mata berjatuhan dari sepasang netra sembab wanita tercintanya.Dan Binar tidak menolak. Ia masih tetap tergugu dalam pelukan sang tuan. Tetap demikian selama beberapa saat, sampai kemudian ia menarik diri.“Tolong tinggalkan tempat ini, Tuan. Jangan temui saya lagi,” tuturnya terbata-bata, di tengah isak tangis.Membuat William mengerutkan dahi penuh ketidaksetujuan. “Janga
Read more

84. Menuju Usai

**Apa ada kata lain yang bisa mewakili keadaan William Aaraf saat ini selain hancur?Matahari sudah muncul dari ufuk timur, pertanda bahwa hari baru akan dimulai lagi. Namun, pimpinan Diamond Group yang rupawan itu masih tidak beranjak dari salah satu kabin sebuah bar eksklusif setelah semalam menghabiskan waktu di sana sendirian. Benar, sendirian. William tidak butuh teman patah hati. Ia hanya perlu berada di tempat di mana tidak ada yang bisa menemukannya pada saat-saat seperti ini.Beberapa botol minuman keras mahal yang sudah hampir kosong tampak teronggok di atas meja beserta sebuah gelas kristal. Serapi apapun hidupnya, Tuan muda Aarav tetaplah seorang laki-laki normal modern. Ada kalanya ia harus beralih sementara kepada alkohol untuk sedikit meredakan rasa sakit, seperti sekarang ini.Pria tiga puluh tujuh tahun itu bergerak sedikit ketika ponselnya bergetar, tanda pesan masuk. Dengan malas ia memeriksa benda pipih mahal itu, menemukan kalimat virtual dari bawahan kepercaya
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status