**Gio bahkan lupa, apakah dirinya pernah menyebut William dengan kata Kak atau Pak, atau sapaan sejenis kepada orang yang lebih tua. Saat ini baginya, pria di hadapannya itu hanyalah seseorang yang memiliki niat tidak baik kepada BInar.“Apa rencanamu? Siapa yang memberitahumu bahwa Binar tinggal di sini?” Sekali lagi Gio melayangkan pertanyaan dengan nada tajam. Sorot mata pria itu serupa dengan suaranya.“Tidak ada,” tukas sang Tuan, “aku sendiri yang mengikuti Binar sampai ke depan pintu ini.”“Bajingan.”“Terserahmu. Aku tidak peduli dengan apapun yang kau tuduhkan. Aku ke sini hanya ingin bertemu dengan Binar dan putraku.”Gio mendengus dengan jelas sekali mendengar pernyataan itu. Hingga sang presdir menambahkan dengan kesal.“Aku tidak akan pernah lupa, kau yang membuat semua kekacauan ini terjadi, Gio.”“Istrimu,” sela Gio kemudian. “Dan kau mempercayai istrimu sepenuh hati, Tuan William. Jangan salahkan aku. Aku hanya melindungi perempuan yang aku cintai. Sekarang sebaiknya
Last Updated : 2024-09-26 Read more