Share

84. Menuju Usai

**

Apa ada kata lain yang bisa mewakili keadaan William Aaraf saat ini selain hancur?

Matahari sudah muncul dari ufuk timur, pertanda bahwa hari baru akan dimulai lagi. Namun, pimpinan Diamond Group yang rupawan itu masih tidak beranjak dari salah satu kabin sebuah bar eksklusif setelah semalam menghabiskan waktu di sana sendirian.

Benar, sendirian. William tidak butuh teman patah hati. Ia hanya perlu berada di tempat di mana tidak ada yang bisa menemukannya pada saat-saat seperti ini.

Beberapa botol minuman keras mahal yang sudah hampir kosong tampak teronggok di atas meja beserta sebuah gelas kristal.

Serapi apapun hidupnya, Tuan muda Aarav tetaplah seorang laki-laki normal modern. Ada kalanya ia harus beralih sementara kepada alkohol untuk sedikit meredakan rasa sakit, seperti sekarang ini.

Pria tiga puluh tujuh tahun itu bergerak sedikit ketika ponselnya bergetar, tanda pesan masuk. Dengan malas ia memeriksa benda pipih mahal itu, menemukan kalimat virtual dari bawahan kepercaya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dedi Junaedi
gak jelas endingnya ...
goodnovel comment avatar
vpi
Di bikin celaka saja itu medusa thor…
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status