Hera Andromeda, sang model cemerlang belum genap satu tahun menikah dengan putra konglomerat negeri. Ketika mengetahui suaminya berselingkuh, ia berusaha memakai kepala dingin demi mempertahankan rumah tangganya. Hera berhasil menyingkirkan satu persatu selingkuhan Darel, sang suami. Sekretaris suaminya adalah orang yang membantu aksinya selama ini justru menyimpan obsesi untuk memiliki Darel. Akankah Hera mampu menyingkirkan Ayuna sang sekretaris dari suaminya juga? Atau justru Ayuna-lah yang berhasil menghancurkan rumah tangga Hera dan Darel?
view moreSetelah terlibat dalam obrolan sendu, mereka sepakat untuk bergerak dari topik biru itu ditandai dengan Lina yang menuangkan anggur kedua kalinya pada gelas kristal dan bertos-ria. Suara dentingan khas dari gelas berkilau itu seakan terdengar bak lonceng aba-aba di telinga Hera."Tante..." Hera menaruh gelas yang isinya tinggal separuh di atas meja. "Kudengar selain anggota partai, Pak Galih juga berbisnis. Bagaimana? Cukup menghasilkan?""Ya. Kami punya beberapa properti dan real estat. Lumayan untuk tabungan pendidikan anak-anak dan hari tua." Lina terus menyesap hingga anggur di gelasnya tandas. "Ah. Kau beruntung menikah dengan pewaris Lakeswara, Hera. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan lagi."Hera tertawa miris dalam hati. Mungkin dirinya memang cukup beruntung sampai harus duduk di depan Lina dan mencari celah untuk menyusupkan kebenaran. Ditambah semuanya harus tampak alami jika tak ingin disalahpahami sebagai pengadu yang suka ikut campur urusan orang lain."Bagaimana bisnis
Resah. Gelisah. Lelah. Sejujurnya, Hera gugup sekali melalui ini semua. Tidak mungkin tidak terlintas pikiran untuk menyudahi dan menyerah barang setitik saja, tapi hidupnya rumit dari yang terlihat di permukaan. Pernikahan ini menautkan dua keluarga yang perlu di jaga nama baik dan kepercayaannya.Hera hampir berniat menikam Darel dengan sederet fakta yang ia jaga selama ini, bahwa suami terkasihnya mempermainkan janji suci pernikahan mereka. Hera terlampau berdamai dengan kenyataan telah sampai mati rasa secara menyedihkan, ia setengah masa bodoh dan selebihnya adalah perasaan cinta yang besar."Hei, apa ada yang sakit?" Darel meremas bahu Hera kemudian menginspeksi sang istri dari atas ke bawah. "Kenapa menangis?" Ibu jarinya bergerak lembut menghapus jejak air mata yang terjun dari pelupuk mata istrinya.Hera menegang lantaran tak menduga bahwa dirinya menjadi emosional semudah itu. Masih menolak untuk membiarkan Darel mengetahui bahwa Hera memelihara kewaspadaan dan membendung k
Setiap misi menjauhkan wanita-wanita pengganggu dari Darel selama ini, Hera banyak dicekoki pikiran licik oleh Abigail. Sang model jelas menolak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan citra dirinya yang tenang dan bersahaja. Jadi ia hanya bicara dengan wanita-wanita itu tanpa berniat buruk.Namun kali ini, Hera memutuskan menjalankan semua rencana di kepalanya sendirian tanpa melibatkan siapapun di luar dirinya. Rencana rahasia Hera itu sudah di mulai sejak ia memberi tugas palsu pada Abigail untuk membuat manajernya itu sibuk.["Istri sah Pak Galih adalah wanita old money, kau tahu? Kesuksesan pak Galih sekarang berkat campur tangan mertuanya. Dengan kata lain, dia tidak bisa apa-apa tanpa istrinya."]"Hanya itu yang kau tahu? Apa kau tahu apa jadwal istrinya kemarin, hari ini dan besok?" Hera berbicara sembari mengatur pernapasan. "Jujur saja, Gail. Kau tidak bisa membantuku kali ini menggantikan tugas Ayuna. Jangan memaksakan diri." Bulu mata lentik Hera mengerling ke arah panel
Hera sungguh muak dengan wanita bernama Feronika Denise itu. Baru saja semalam Hera menegaskan dengan keras untuk menjauhi suaminya, tapi pagi-pagi sekali—menurut Hera—telah menerima telpon dari Ayuna.["Maaf, Madam, telah menganggumu. Apa kau tidak mencapai kesepakatan dengan Feronika Denise? Dia mengunjungi Tuan Darel di kantor. Aku sudah mengirimkan fotonya, bisa kau lihat?"]Sang model yang masih mengenakan gaun tidur kini terduduk di bibir ranjang besarnya. Penutup mata bermotif karakter beruang madu yang sedang ia pakai diturunkan hingga leher dengan sedikit merenggut."Sebentar." Kemudian menjauhkan layar ponselnya untuk memeriksa ruang obrolan dengan Ayuna. Terpampanglah foto Feronika Denise yang sedang duduk di atas paha Darel. Dari tata ruangnya, jelas itu adalah kantor Darel bekerja. Ini masih pukul sembilan pagi ketika melirik jam di atas nakas. Itu artinya Darel berangkat satu jam lalu. Hera ingat karena ia terbangun sebentar untuk sekedar memeluk dan mencium Darel sebel
"Ayuna."Gadis itu memutar kepalanya pada sumber suara, praktis menemukan figur atraktif milik istri atasannya yang tengah tersenyum dan melambai singkat. Rambut coklat yang tergerai bergerak lembut saat sang model melenggok seakan jalan yang dilewati adalah catwalk-nya. Hera Andromeda, sosok yang selalu membuat para gadis seantero negeri ingin menjadi dirinya. "Madam." Gadis itu mengangguk singkat.Hera melenggang anggun menuju salah satu sofa lobi bergabung duduk dengan Ayuna. "Sudah dapat flashdisk-nya?"Ayuna hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk."Apa kau menunggu seseorang di sini? Mas Darel sudah tidak ada pekerjaan, 'kan?" Hera melirik arlojinya yang menunjukkan pukul lima sore. Waktu pulang kerja sudah satu jam berlalu dan Ayuna masih di sini dengan pakaian yang sama."Aku memang sengaja menunggu Madam untuk memberitahu sesuatu."Padahal Hera baru saja menemukan posisi duduk yang nyaman dan bersandar agar santai, namun punggungnya harus menegang lagi. "Baiklah. Mas Dare
Saat Darel melamar Hera padahal mereka baru pertama kali bertemu, sang model tidak langsung menanggapi. Ia mengulur hingga satu bulan dan berharap Darel melupakannya. Hera ingat betul akan kegigihan Abigail meyakinkannya untuk menerima Darel. Selain soal kekayaan dan ketampanan, Abigail mengatakan bahwa Hera akan bahagia di sisa hidupnya. Pun Darel membuktikan itu hingga Hera luluh.Lalu lihat sekarang.Saat Hera mulai mencintai dan berpikir akan bahagia sepanjang hidupnya, Darel berkhianat. Kini Abigail malah membantunya membereskan perselingkuhan sang suami.Kemudian apalagi?[Abigail: Aku tidak pernah bilang padamu tentang ini. Sepertinya, perempuan itu, maksudku Ayuna. Dia memiliki sesuatu dengan suamimu.]Deg! Detak keresahan yang menyusup tanpa undangan. Hera berpekur sejenak dan membiarkan pikirannya beku seperti Abigail baru saja mengutuknya.Sang manajer terkadang intuitif. Namun tidak pernah gagal membuat Hera mempercayai barang sejumput dari perkataannya."Tidak mungkin."
"Madam, suamimu selingkuh..."Suara perempuan berdenging di telinga Hera. Ia tahu, itu bukan sesuatu yang berasal dari mimpi buruk. Suaminya selingkuh sementara ia tak mengizinkan diri sendiri untuk bersedih. Hari ini Hera memiliki agenda untuk makan siang di kafe sebuah hotel, lebih tepatnya ia baru saja memanipulasi pertemuan aktris dengan seorang produser. Mungkin Hera tidak akan menginginkan makan siangnya lagi hari ini.Sesampainya Hera di sana, sang aktris tengah menikmati hidangan kesukaannya, sashimi salmon dan naan keju. Jangan tanya bagaimana Hera bisa mengetahuinya. Ia tidak datang dengan kepala kosong. Hera agak menyayangkan mereka berdua harus berkenalan dengan cara menyedihkan seperti ini. Padahal ia menyukai beberapa film sang aktris. Wanita itu menepikan alat makannya bersamaan dengan Hera yang menemukan permulaan kata untuk memulai percakapan sebagai 'istri yang sedang menemui selingkuhan suaminya'.Meski mulanya keheranan, tak butuh waktu lama bagi sang aktris untu
"Madam, suamimu selingkuh..."Suara perempuan berdenging di telinga Hera. Ia tahu, itu bukan sesuatu yang berasal dari mimpi buruk. Suaminya selingkuh sementara ia tak mengizinkan diri sendiri untuk bersedih. Hari ini Hera memiliki agenda untuk makan siang di kafe sebuah hotel, lebih tepatnya ia baru saja memanipulasi pertemuan aktris dengan seorang produser. Mungkin Hera tidak akan menginginkan makan siangnya lagi hari ini.Sesampainya Hera di sana, sang aktris tengah menikmati hidangan kesukaannya, sashimi salmon dan naan keju. Jangan tanya bagaimana Hera bisa mengetahuinya. Ia tidak datang dengan kepala kosong. Hera agak menyayangkan mereka berdua harus berkenalan dengan cara menyedihkan seperti ini. Padahal ia menyukai beberapa film sang aktris. Wanita itu menepikan alat makannya bersamaan dengan Hera yang menemukan permulaan kata untuk memulai percakapan sebagai 'istri yang sedang menemui selingkuhan suaminya'.Meski mulanya keheranan, tak butuh waktu lama bagi sang aktris untu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments