Share

4. wanita dan musuh-musuhnya

Penulis: Lilaclice
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-08 10:32:26

Hera sungguh muak dengan wanita bernama Feronika Denise itu. Baru saja semalam Hera menegaskan dengan keras untuk menjauhi suaminya, tapi pagi-pagi sekali—menurut Hera—telah menerima telpon dari Ayuna.

["Maaf, Madam, telah menganggumu. Apa kau tidak mencapai kesepakatan dengan Feronika Denise? Dia mengunjungi Tuan Darel di kantor. Aku sudah mengirimkan fotonya, bisa kau lihat?"]

Sang model yang masih mengenakan gaun tidur kini terduduk di bibir ranjang besarnya. Penutup mata bermotif karakter beruang madu yang sedang ia pakai diturunkan hingga leher dengan sedikit merenggut.

"Sebentar." Kemudian menjauhkan layar ponselnya untuk memeriksa ruang obrolan dengan Ayuna.

Terpampanglah foto Feronika Denise yang sedang duduk di atas paha Darel. Dari tata ruangnya, jelas itu adalah kantor Darel bekerja. Ini masih pukul sembilan pagi ketika melirik jam di atas nakas. Itu artinya Darel berangkat satu jam lalu. Hera ingat karena ia terbangun sebentar untuk sekedar memeluk dan mencium Darel sebelum pergi. Hal yang selama ini telah seperti ritual pagi rutin pasangan model dan pebisnis itu.

"Tidak, Ayuna. Aku bukannya tidak mencapai kesepakatan dengannya tetapi dia memang ingin menantangku. Dia pikir aku hanya menggertak." Hera menatap lurus-lurus pada dinding yang dihias sedemikian rupa menggunakan foto-foto polaroid kebersamaannya dengan Darel.

["Lalu bagaimana, Madam?"] tanya Ayuna.

"Kau punya saran bagus?"

["Sepertinya Feronika Denise adalah yang paling merepotkan sejauh ini. Aku tidak yakin, Madam."]

"Ya sudah awasi saja mereka. Mengerti, Ayuna?"

["Baik, Madam."]

Panggilan berakhir setelahnya.

Jujur saja, Hera belum menemukan cara lain untuk membuat Feronika Denise kapok mendekati Darel kalau perlu sampai wanita itu tidak berkeinginan menunjukkan batang hitungnya di depan Hera dan Darel.

Pandangan Hera tertunduk pada jari-jari kakinya yang tengah menginjak karpet beludru yang tergelar di lantai. Ia menyugar rambut panjangnya kemudian menutup mata sebentar, meraih udara dan menahannya di dada beberapa saat lantas mengembuskannya perlahan. Langkah itu dilakukan terus menerus hingga pikiran Hera kembali jernih atau setidaknya sampai dirinya merasa sedikit lebih tenang.

Tak berselang lama kemudian, Abigail datang tanpa suara memasuki kamar Hera lalu berlonjak kaget saat melihat sang empunya kamar yang sepertinya hendak beranjak ke kamar mandi.

"Hah? Kau sudah bangun? Ini hari Jumat. Bukannya kau harus tidur seperti bayi?" Pria berkacamata minus itu—Abigail—buru-buru mendekat untuk menyentuh pipi tirus dan menelisik lebih dekat ekspresi serta penampakan Hera—wanita yang menjadikan hari Jumat sebagai hari me time sebelum Sabtu dan Minggunya dihabiskan bersama Darel.

"Katakan, apa yang terjadi?" tanya sang manajer setelah puas memandangi Hera dari pucuk kepala hingga ujung kaki.

"Gail, Feronika bukan hanya mengganggu mas Darel. Sekarang dia mengusik hari-hariku," ujar Hera lalu menyerahkan ponsel yang sejak tadi tampilannya belum berganti dari foto tangkapan Ayuna.

Bingkai mata Abigail terangkat saat melihat foto tersebut kemudian bersiul-siul seperti yang pria penggoda lakukan ketika melihat wanita atraktif lewat di depannya. "Foto yang bagus. Ayuna memang tidak mengecewakan soal ini," komentar Abigail sambil menggerakkan layar ponsel itu di depan Hera.

"Whoo! Ada apa denganmu?" Abigail terkejut dengan gerakan sigap Hera yang tiba-tiba mengambil ponselnya.

Wanita berdarah Inggris itu menggeser-geser layar ponsel dengan raut wajah yang sulit diartikan. Abigail yang penasaran, ikutan mengintip untuk mengetahui apa yang Hera lihat sampai sebegitunya.

Omong-omong, Hera mulai menyadari jika kemampuan paparazi Ayuna sangatlah baik, mendekati profesional. Sebagai insan yang dekat dengan kamera dan wartawan sejak belia, Hera memuji itu. Sudut foto yang presisi. Entah itu memang bakat Ayuna atau sesuatu yang lain. Bisa saja, kan?

"Kenapa dengan foto-fotonya? Kau baru sadar kalau kelakuan Darel sebangsat itu sampai melihatnya bolak-balik begitu. Sudah berapa puluh perempuan?"

"Karena belum setahun kami menikah, kurasa belum sampai puluhan tapi foto yang dikirim Ayuna tentang wanita-wanita Darel memang ada ratusan di ponselku." Hera kembali menggulir layar ponselnya. "Foto-foto yang bagus. Seperti katamu, Gail."

Serius? Hera bukannya marah, menangis, meraung atau hal normal lainnya sebagai reaksi istri yang diselingkuhi? Alih-alih memuji hasil foto bukti kelakuan buruk suaminya. Abigail terkadang tidak habis pikir. Hera yang terlalu baik atau cara berpikirnya mulai bermasalah.

"Kau aneh." Abigail mengerutkan hidungnya. "Memang apa saja sih yang kau katakan pada Feronika Denise sampai dia tidak mau melepaskan Darel?" Ia mulai berpikir sikap Hera sekarang mungkin sebab frustrasi membereskan Feronika Denise, padahal sebelumnya tidak ada kejadian seperti ini.

Hera menceritakan pertemuan dengan Feronika semalam yang membuat suasana hatinya memburuk drastis saat itu. Sementara Abigail mendengarkannya seraya bermanggut-manggut.

Yah, seorang wanita memang cenderung menganggap wanita lain sebagai musuhnya. Namun tetap harus mengetahui kapasitas dan memahami waktu untuk mundur. Siapapun tahu pasti untuk tidak meragukan setiap kalimat dari Hera Andromeda yang disokong dua keluarga besar, Keluarga Hera sendiri dan keluarga Lakeswara.

Sebenarnya Feronika Denise juga memiliki latar belakang cukup sebagai wanita yang berhubungan dengan politikus dan jaringan bisnisnya. Hanya saja, bukan tindakan bijaksana bagi Feronika untuk menantang Hera.

"Kau sudah mengatakan rencananya. Tinggal eksekusi saja," ucap Abigail enteng.

"Maksudnya?"

"Tunjukkan apa yang istri sah bisa lakukan."

Hera tak antusias dengan jawaban Abigail lantaran belum mengerti maksud perkataan pria itu mengutip kalimat dari perkataannya pada Feronika. "Jadi?"

Abigail berdecak lidah kemudian menggeram karena gemas. Sebetulnya, ia ingin menyambit kepala Hera Andromeda acap kali Abigail berbicara keren namun sang model tidak satu frekuensi dengannya.

"Bongkar saja pernikahan sirih pak Galih pada keluarganya. Istri sah tidak akan tinggal diam, Hera. Bukannya pak Galih bekerja di bawah partai kakekmu? Masa tidak mengerti juga apa yang harus dilakukan?"

"Aku tidak suka cara kotor. Selagi bisa menekan Feronika, aku hanya akan berurusan dengannya tanpa melibatkan orang lain. Apalagi membuat karir seseorang hancur."

"Jangan cengeng. Kau pikir kau sudah jahat, huh? Tidak, Hera. Kau hanya naif. Buktikan dengan tindakan jika tidak mau membuat Feronika menganggapmu sebagai isapan jempol."

"Terserah, Gail." Hera menjauh dari tempat Abigail berdiri sambil memangku tangan. "Bisa tolong panggilan Bibi Yin? Katakan padanya aku mau berendam."

"Baiklah, Madam," ejek Abigail kemudian keluar dari kamar untuk memanggil pembantu di kediaman Hera dan Darel.

Hera mendudukkan diri pada sofa yang di desain senada dengan tempat tidur. Ia menyilangkan kaki jenjangnya sembari berpikir. Kali ini terasa enggan bagi Hera mengutarakan isi kepalanya pada Abigail—menyangkut Ayuna.

Kenapa ia baru sadar pengambilan foto Ayuna agak janggal?

Sebagai publik figur, Hera beberapa kali menemukan orang tidak waras seperti penguntit. Ini masih teori liarnya—tidak dipungkiri memiliki kemungkinan untuk salah sangat besar—tapi kali ini hatinya berdetak resah seakan memberi peringatan.

Tidak ada salahnya sedikit curiga kali ini. Namun tentu ia tidak akan memberitahu Abigail. Bisa-bisa pria itu heboh sendiri dan dirinya semakin dibuat berpikir yang tidak-tidak. Mengingat betapa tidak sukanya Abigail terhadap Ayuna sejak awal.

"Hera, Bibi Yin baru selesai memasak. Sarapanmu mau dibawakan sekarang atau bagaimana?" Abigail melongokkan kepalanya ke dalam kamar lantaran hanya ingin bertanya kemudian kembali ke dapur.

"Kemari sebentar," pinta Hera tanpa menjawab pertanyaan Abigail.

"Kenapa?" Kemudian Abigail masuk ke kamar menghampiri Hera dan duduk bersebelahan.

"Abigail, apa kau ingat?"

"Apa sih?"

Abigail kebingungan atas pertanyaan Hera yang tanpa konteks jelas.

"Katanya kau bisa melakukan seperti yang Ayuna lakukan untukku." Hera tidak mengacuhkan wajah Abigail yang membentuk tanda tanya besar. "Bisa kau cari tahu soal istri Pak Galih. Beritahu aku apa hobinya, kesukaannya dan tempat gim yang dia datangi."

Senyum culas tercetak di wajah bersih rutin cukur milik Abigail. "Apa akhirnya kita satu pemikiran?"

Bab terkait

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   5. menemui sang istri sah

    Setiap misi menjauhkan wanita-wanita pengganggu dari Darel selama ini, Hera banyak dicekoki pikiran licik oleh Abigail. Sang model jelas menolak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan citra dirinya yang tenang dan bersahaja. Jadi ia hanya bicara dengan wanita-wanita itu tanpa berniat buruk.Namun kali ini, Hera memutuskan menjalankan semua rencana di kepalanya sendirian tanpa melibatkan siapapun di luar dirinya. Rencana rahasia Hera itu sudah di mulai sejak ia memberi tugas palsu pada Abigail untuk membuat manajernya itu sibuk.["Istri sah Pak Galih adalah wanita old money, kau tahu? Kesuksesan pak Galih sekarang berkat campur tangan mertuanya. Dengan kata lain, dia tidak bisa apa-apa tanpa istrinya."]"Hanya itu yang kau tahu? Apa kau tahu apa jadwal istrinya kemarin, hari ini dan besok?" Hera berbicara sembari mengatur pernapasan. "Jujur saja, Gail. Kau tidak bisa membantuku kali ini menggantikan tugas Ayuna. Jangan memaksakan diri." Bulu mata lentik Hera mengerling ke arah panel

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   6. Dua Wanita Berbeda Nasib

    Resah. Gelisah. Lelah. Sejujurnya, Hera gugup sekali melalui ini semua. Tidak mungkin tidak terlintas pikiran untuk menyudahi dan menyerah barang setitik saja, tapi hidupnya rumit dari yang terlihat di permukaan. Pernikahan ini menautkan dua keluarga yang perlu di jaga nama baik dan kepercayaannya.Hera hampir berniat menikam Darel dengan sederet fakta yang ia jaga selama ini, bahwa suami terkasihnya mempermainkan janji suci pernikahan mereka. Hera terlampau berdamai dengan kenyataan telah sampai mati rasa secara menyedihkan, ia setengah masa bodoh dan selebihnya adalah perasaan cinta yang besar."Hei, apa ada yang sakit?" Darel meremas bahu Hera kemudian menginspeksi sang istri dari atas ke bawah. "Kenapa menangis?" Ibu jarinya bergerak lembut menghapus jejak air mata yang terjun dari pelupuk mata istrinya.Hera menegang lantaran tak menduga bahwa dirinya menjadi emosional semudah itu. Masih menolak untuk membiarkan Darel mengetahui bahwa Hera memelihara kewaspadaan dan membendung k

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   7. Nasib yang lucu

    Setelah terlibat dalam obrolan sendu, mereka sepakat untuk bergerak dari topik biru itu ditandai dengan Lina yang menuangkan anggur kedua kalinya pada gelas kristal dan bertos-ria. Suara dentingan khas dari gelas berkilau itu seakan terdengar bak lonceng aba-aba di telinga Hera."Tante..." Hera menaruh gelas yang isinya tinggal separuh di atas meja. "Kudengar selain anggota partai, Pak Galih juga berbisnis. Bagaimana? Cukup menghasilkan?""Ya. Kami punya beberapa properti dan real estat. Lumayan untuk tabungan pendidikan anak-anak dan hari tua." Lina terus menyesap hingga anggur di gelasnya tandas. "Ah. Kau beruntung menikah dengan pewaris Lakeswara, Hera. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan lagi."Hera tertawa miris dalam hati. Mungkin dirinya memang cukup beruntung sampai harus duduk di depan Lina dan mencari celah untuk menyusupkan kebenaran. Ditambah semuanya harus tampak alami jika tak ingin disalahpahami sebagai pengadu yang suka ikut campur urusan orang lain."Bagaimana bisnis

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   1. kamar kita katanya

    "Madam, suamimu selingkuh..."Suara perempuan berdenging di telinga Hera. Ia tahu, itu bukan sesuatu yang berasal dari mimpi buruk. Suaminya selingkuh sementara ia tak mengizinkan diri sendiri untuk bersedih. Hari ini Hera memiliki agenda untuk makan siang di kafe sebuah hotel, lebih tepatnya ia baru saja memanipulasi pertemuan aktris dengan seorang produser. Mungkin Hera tidak akan menginginkan makan siangnya lagi hari ini.Sesampainya Hera di sana, sang aktris tengah menikmati hidangan kesukaannya, sashimi salmon dan naan keju. Jangan tanya bagaimana Hera bisa mengetahuinya. Ia tidak datang dengan kepala kosong. Hera agak menyayangkan mereka berdua harus berkenalan dengan cara menyedihkan seperti ini. Padahal ia menyukai beberapa film sang aktris. Wanita itu menepikan alat makannya bersamaan dengan Hera yang menemukan permulaan kata untuk memulai percakapan sebagai 'istri yang sedang menemui selingkuhan suaminya'.Meski mulanya keheranan, tak butuh waktu lama bagi sang aktris untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   2. saya tidak akan tidur dengan wanita lain

    Saat Darel melamar Hera padahal mereka baru pertama kali bertemu, sang model tidak langsung menanggapi. Ia mengulur hingga satu bulan dan berharap Darel melupakannya. Hera ingat betul akan kegigihan Abigail meyakinkannya untuk menerima Darel. Selain soal kekayaan dan ketampanan, Abigail mengatakan bahwa Hera akan bahagia di sisa hidupnya. Pun Darel membuktikan itu hingga Hera luluh.Lalu lihat sekarang.Saat Hera mulai mencintai dan berpikir akan bahagia sepanjang hidupnya, Darel berkhianat. Kini Abigail malah membantunya membereskan perselingkuhan sang suami.Kemudian apalagi?[Abigail: Aku tidak pernah bilang padamu tentang ini. Sepertinya, perempuan itu, maksudku Ayuna. Dia memiliki sesuatu dengan suamimu.]Deg! Detak keresahan yang menyusup tanpa undangan. Hera berpekur sejenak dan membiarkan pikirannya beku seperti Abigail baru saja mengutuknya.Sang manajer terkadang intuitif. Namun tidak pernah gagal membuat Hera mempercayai barang sejumput dari perkataannya."Tidak mungkin."

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   3. bar mewah dan si wanita simpanan

    "Ayuna."Gadis itu memutar kepalanya pada sumber suara, praktis menemukan figur atraktif milik istri atasannya yang tengah tersenyum dan melambai singkat. Rambut coklat yang tergerai bergerak lembut saat sang model melenggok seakan jalan yang dilewati adalah catwalk-nya. Hera Andromeda, sosok yang selalu membuat para gadis seantero negeri ingin menjadi dirinya. "Madam." Gadis itu mengangguk singkat.Hera melenggang anggun menuju salah satu sofa lobi bergabung duduk dengan Ayuna. "Sudah dapat flashdisk-nya?"Ayuna hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk."Apa kau menunggu seseorang di sini? Mas Darel sudah tidak ada pekerjaan, 'kan?" Hera melirik arlojinya yang menunjukkan pukul lima sore. Waktu pulang kerja sudah satu jam berlalu dan Ayuna masih di sini dengan pakaian yang sama."Aku memang sengaja menunggu Madam untuk memberitahu sesuatu."Padahal Hera baru saja menemukan posisi duduk yang nyaman dan bersandar agar santai, namun punggungnya harus menegang lagi. "Baiklah. Mas Dare

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   7. Nasib yang lucu

    Setelah terlibat dalam obrolan sendu, mereka sepakat untuk bergerak dari topik biru itu ditandai dengan Lina yang menuangkan anggur kedua kalinya pada gelas kristal dan bertos-ria. Suara dentingan khas dari gelas berkilau itu seakan terdengar bak lonceng aba-aba di telinga Hera."Tante..." Hera menaruh gelas yang isinya tinggal separuh di atas meja. "Kudengar selain anggota partai, Pak Galih juga berbisnis. Bagaimana? Cukup menghasilkan?""Ya. Kami punya beberapa properti dan real estat. Lumayan untuk tabungan pendidikan anak-anak dan hari tua." Lina terus menyesap hingga anggur di gelasnya tandas. "Ah. Kau beruntung menikah dengan pewaris Lakeswara, Hera. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan lagi."Hera tertawa miris dalam hati. Mungkin dirinya memang cukup beruntung sampai harus duduk di depan Lina dan mencari celah untuk menyusupkan kebenaran. Ditambah semuanya harus tampak alami jika tak ingin disalahpahami sebagai pengadu yang suka ikut campur urusan orang lain."Bagaimana bisnis

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   6. Dua Wanita Berbeda Nasib

    Resah. Gelisah. Lelah. Sejujurnya, Hera gugup sekali melalui ini semua. Tidak mungkin tidak terlintas pikiran untuk menyudahi dan menyerah barang setitik saja, tapi hidupnya rumit dari yang terlihat di permukaan. Pernikahan ini menautkan dua keluarga yang perlu di jaga nama baik dan kepercayaannya.Hera hampir berniat menikam Darel dengan sederet fakta yang ia jaga selama ini, bahwa suami terkasihnya mempermainkan janji suci pernikahan mereka. Hera terlampau berdamai dengan kenyataan telah sampai mati rasa secara menyedihkan, ia setengah masa bodoh dan selebihnya adalah perasaan cinta yang besar."Hei, apa ada yang sakit?" Darel meremas bahu Hera kemudian menginspeksi sang istri dari atas ke bawah. "Kenapa menangis?" Ibu jarinya bergerak lembut menghapus jejak air mata yang terjun dari pelupuk mata istrinya.Hera menegang lantaran tak menduga bahwa dirinya menjadi emosional semudah itu. Masih menolak untuk membiarkan Darel mengetahui bahwa Hera memelihara kewaspadaan dan membendung k

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   5. menemui sang istri sah

    Setiap misi menjauhkan wanita-wanita pengganggu dari Darel selama ini, Hera banyak dicekoki pikiran licik oleh Abigail. Sang model jelas menolak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan citra dirinya yang tenang dan bersahaja. Jadi ia hanya bicara dengan wanita-wanita itu tanpa berniat buruk.Namun kali ini, Hera memutuskan menjalankan semua rencana di kepalanya sendirian tanpa melibatkan siapapun di luar dirinya. Rencana rahasia Hera itu sudah di mulai sejak ia memberi tugas palsu pada Abigail untuk membuat manajernya itu sibuk.["Istri sah Pak Galih adalah wanita old money, kau tahu? Kesuksesan pak Galih sekarang berkat campur tangan mertuanya. Dengan kata lain, dia tidak bisa apa-apa tanpa istrinya."]"Hanya itu yang kau tahu? Apa kau tahu apa jadwal istrinya kemarin, hari ini dan besok?" Hera berbicara sembari mengatur pernapasan. "Jujur saja, Gail. Kau tidak bisa membantuku kali ini menggantikan tugas Ayuna. Jangan memaksakan diri." Bulu mata lentik Hera mengerling ke arah panel

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   4. wanita dan musuh-musuhnya

    Hera sungguh muak dengan wanita bernama Feronika Denise itu. Baru saja semalam Hera menegaskan dengan keras untuk menjauhi suaminya, tapi pagi-pagi sekali—menurut Hera—telah menerima telpon dari Ayuna.["Maaf, Madam, telah menganggumu. Apa kau tidak mencapai kesepakatan dengan Feronika Denise? Dia mengunjungi Tuan Darel di kantor. Aku sudah mengirimkan fotonya, bisa kau lihat?"]Sang model yang masih mengenakan gaun tidur kini terduduk di bibir ranjang besarnya. Penutup mata bermotif karakter beruang madu yang sedang ia pakai diturunkan hingga leher dengan sedikit merenggut."Sebentar." Kemudian menjauhkan layar ponselnya untuk memeriksa ruang obrolan dengan Ayuna. Terpampanglah foto Feronika Denise yang sedang duduk di atas paha Darel. Dari tata ruangnya, jelas itu adalah kantor Darel bekerja. Ini masih pukul sembilan pagi ketika melirik jam di atas nakas. Itu artinya Darel berangkat satu jam lalu. Hera ingat karena ia terbangun sebentar untuk sekedar memeluk dan mencium Darel sebel

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   3. bar mewah dan si wanita simpanan

    "Ayuna."Gadis itu memutar kepalanya pada sumber suara, praktis menemukan figur atraktif milik istri atasannya yang tengah tersenyum dan melambai singkat. Rambut coklat yang tergerai bergerak lembut saat sang model melenggok seakan jalan yang dilewati adalah catwalk-nya. Hera Andromeda, sosok yang selalu membuat para gadis seantero negeri ingin menjadi dirinya. "Madam." Gadis itu mengangguk singkat.Hera melenggang anggun menuju salah satu sofa lobi bergabung duduk dengan Ayuna. "Sudah dapat flashdisk-nya?"Ayuna hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk."Apa kau menunggu seseorang di sini? Mas Darel sudah tidak ada pekerjaan, 'kan?" Hera melirik arlojinya yang menunjukkan pukul lima sore. Waktu pulang kerja sudah satu jam berlalu dan Ayuna masih di sini dengan pakaian yang sama."Aku memang sengaja menunggu Madam untuk memberitahu sesuatu."Padahal Hera baru saja menemukan posisi duduk yang nyaman dan bersandar agar santai, namun punggungnya harus menegang lagi. "Baiklah. Mas Dare

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   2. saya tidak akan tidur dengan wanita lain

    Saat Darel melamar Hera padahal mereka baru pertama kali bertemu, sang model tidak langsung menanggapi. Ia mengulur hingga satu bulan dan berharap Darel melupakannya. Hera ingat betul akan kegigihan Abigail meyakinkannya untuk menerima Darel. Selain soal kekayaan dan ketampanan, Abigail mengatakan bahwa Hera akan bahagia di sisa hidupnya. Pun Darel membuktikan itu hingga Hera luluh.Lalu lihat sekarang.Saat Hera mulai mencintai dan berpikir akan bahagia sepanjang hidupnya, Darel berkhianat. Kini Abigail malah membantunya membereskan perselingkuhan sang suami.Kemudian apalagi?[Abigail: Aku tidak pernah bilang padamu tentang ini. Sepertinya, perempuan itu, maksudku Ayuna. Dia memiliki sesuatu dengan suamimu.]Deg! Detak keresahan yang menyusup tanpa undangan. Hera berpekur sejenak dan membiarkan pikirannya beku seperti Abigail baru saja mengutuknya.Sang manajer terkadang intuitif. Namun tidak pernah gagal membuat Hera mempercayai barang sejumput dari perkataannya."Tidak mungkin."

  • Sekretaris Penghancur Rumah Tanggaku   1. kamar kita katanya

    "Madam, suamimu selingkuh..."Suara perempuan berdenging di telinga Hera. Ia tahu, itu bukan sesuatu yang berasal dari mimpi buruk. Suaminya selingkuh sementara ia tak mengizinkan diri sendiri untuk bersedih. Hari ini Hera memiliki agenda untuk makan siang di kafe sebuah hotel, lebih tepatnya ia baru saja memanipulasi pertemuan aktris dengan seorang produser. Mungkin Hera tidak akan menginginkan makan siangnya lagi hari ini.Sesampainya Hera di sana, sang aktris tengah menikmati hidangan kesukaannya, sashimi salmon dan naan keju. Jangan tanya bagaimana Hera bisa mengetahuinya. Ia tidak datang dengan kepala kosong. Hera agak menyayangkan mereka berdua harus berkenalan dengan cara menyedihkan seperti ini. Padahal ia menyukai beberapa film sang aktris. Wanita itu menepikan alat makannya bersamaan dengan Hera yang menemukan permulaan kata untuk memulai percakapan sebagai 'istri yang sedang menemui selingkuhan suaminya'.Meski mulanya keheranan, tak butuh waktu lama bagi sang aktris untu

DMCA.com Protection Status