**“Mas Gio kenapa tertawa? Memangnya ada yang lucu?” Binar bertanya seraya mengerutkan dahi. Serius, tawa kecil itu di telinga Binar terdengar sangat mencurigakan.“Apa nggak boleh? Aku kan hanya tertawa.”“Tapi itu mencurigakan, tahu.”Gio tertawa lagi, namun kali ini nada suaranya terdengar berbeda. Jauh lebih ringan dan ceria, tidak sama dengan tawa sebelumnya. Pria itu kemudian berdehem pelan setelah mengakhiri tawanya. “Sebenarnya nggak baik tidur pada jam sekian.Tapi akan jauh lebih nggak baik kalau kamu kurang tidur. Makanya, sekarang kamu harus tidur, Binar. Tutup saja teleponnya, oke?”“Mas Gio nggak mau bertanya keadaan Mbak Rachel saat ini, kah?”“Hah?”Kerutan dalam kembali menghiasi dahi Binar saat lagi-lagi Gio tertawa di seberang sana.“Kenapa Mas Gio kedengaran senang sekali hari ini, sih? Dikit-dikit ketawa. Gimana aku nggak curiga kalau kamu seperti ini?”“Ya, karena aku memang senang sekali, bukan hanya kedengarannya saja.”“Kenapa senang sekali?”“Katamu si Rachel
Last Updated : 2024-06-13 Read more