Share

72. Anxiety

**

Rachel tidak mau turun dan berniat menginjak pedal gas untuk melanjutkan perjalanan saja. Namun setitik hati nurani yang ternyata masih tersisa di sudut hatinya itu memaksanya untuk tetap tinggal. Lagipula ketika ia mengintip melalui kaca spion, sepertinya seseorang yang ia serempet tadi tidak bangkit, berdiri atau menghampirinya.

“Apakah separah itu sampai dia nggak bisa bangun? Tapi mobilku hanya menyenggolnya saja, kok! Astaga, sialan sekali sih!”

Meski mengomel dan agak panik, wanita itu akhirnya turun dari sedan hitamnya. Ia melangkah pelan-pelan ke arah belakang mobil untuk memeriksa apa yang terjadi.

Sampai akhirnya lagi-lagi kenyataan tak menyenangkan menyerangnya seperti anak panah beracun.

“Mbak Rachel?” Perempuan yang Rachel serempet itu berdiri setelah mengibaskan debu yang mengotori bajunya. Benar, ia sempat jatuh tersungkur di tepi jalanan sepi.

“B-Binar?” sebut Rachel dengan suara bergetar. Seribu kutukan ia lontarkan dalam hati. Mengapa dari sekian juta manusia yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status