Beranda / CEO / Istri Rahasia Presdir / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Istri Rahasia Presdir: Bab 11 - Bab 20

77 Bab

Mutiara Hitam

"Bos, klien kita mengajukan komplain karena pembatalan pertemuan secara sepihak," Jansen melaporkan situasinya."Apa aku perlu memberitahumu apa yang harus dilakukan?" Viona menanggapi Jansen dengan acuh tak acuh, namun matanya terfokus tajam pada sosok pria tua yang baru saja dilumpuhkan Jansen.Sementara itu, Jansen tidak menjawab ketika menyadari tatapan yang berbeda dari atasannya."Aku tahu kau tidak tidur, Pak Tua. Angkat wajahmu dan mari kita bicara." Viona berbicara dengan tenang saat berbicara dengan pria tua yang duduk dengan tenang di depannya.Tidak ada rasa takut sedikit pun di mata wanita cantik itu. Namun, pria tua itu tampak bergeming ketika ia tertangkap basah sedang berpura-pura tidur oleh Viona.Namun, setelah Viona melihat dan mempelajari wajah pria itu dengan jelas, ia tersentak kaget,"Dia..." "Aku tidak tidak menyangka seorang wanita muda sepertimu ternyata seorang gangster." Pria itu berbicara, membuyarkan lamunan Viona.Meskipun dia terkejut karena dia menyada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

Mutiara Hitam: Membantu

“Jadi, kau mengetahui semuanya dari ponsel mendiang putrimu? Itu sangat menyedihkan, Pak. Aku turut prihatin atas apa yang kau alami.” Viona menjawab. Hingga saat itu, wanita itu tidak bisa berbuat banyak. Cerita Mayor Jenderal Kenneth sangat menyedihkan untuk didengar.“Ya, berkat mimpi dari putriku, aku bisa melihat wajah para pelaku bejat itu. Berbekal pengalaman IT dari militer, aku mulai mencari sendiri ketiga belas penjahat itu. Dalam dua tahun ini, semua perampok itu telah mati di tanganku.” Mayor Jenderal Kenneth menjelaskan lagi.Ia terlihat membetulkan posisi duduknya, saat ini tubuh dan tangannya masih diikat oleh Jansen, “Tinggal satu lagi yang belum kuhabisi. Dia adalah dalang di balik perampokan dan pembunuhan berencana terhadap keluargaku.”“Aku akan sangat berterima kasih dan menerima belasungkawa kalian ketika kau mengizinkanku menjalankan tugas sebagai kepala keluarga. Aku harus menyelesaikan dendam selama dua tahun ini agar arwah istri dan kedua putriku dapat beristi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bibi Adalah Temanku

Pagi terasa sangat singkat bagi Viona. Sepanjang malam matanya terjaga. Pikirannya penuh dengan kisah dendam Mayor Jenderal Kenneth yang menyedihkan. Ia baru bisa menutup mata lelahnya di subuh hari dan terhitung hanya dua jam saja wanita itu tidur, sebelum bangun lagi untuk menjalani tugas barunya sebagai pengasuh Sammy serta asisten pribadi Joe.Viona mengenakan celana olahraga dan kaos oversize. Rambutnya diikat model kuncir kuda, dan penampilannya itu membuat dirinya kelihatan segar dan santai.Viona mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Sammy dan membuka pintu kamar dengan perlahan. Senyum Viona mengembang saat melihat Sammy sudah bangun dan sedang duduk di sofa dengan memegang macbook dan earphone di telinga. Dari yang terlihat, sepertinya Sammy sudah mandi dan segar.“Hai…” sapa Viona sambil tersenyum manis, dan sapaannya itu berhasil membuyarkan konsentrasi Sammy yang tengah sibuk menonton macbooknya.“Bibi Bee, kau di sini?”Viona mengangguk, “Bukankah aku sudah berjanji aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Wanita Liar

Setelah kembali dari mengantar Sammy ke sekolah, Viona kembali ke rumah karena mendapatkan telepon dari Joe yang memberitahukan dirinya akan bekerja di rumah. “Ikuti saya,” ucap Joy yang langsung diberi anggukan oleh Fiona. Keduanya berjalan menuju taman belakang, duduk di kursi panjang yang ada di sana. Bagaimana hari pertamamu bekerja di sini tanya Joy pada Fiona. “Sammy anak yang baik dan penurut. Dia membuatku senang. Aku tidak menyangka kalau anak sekecil Sammy sudah bisa melakukan hal kecil seperti mandi dan menyiapkan keperluannya secara mandiri. Aku jadi tidak merasa sedang menjadi pengasuhnya tapi malah seperti temannya saja.”Viona menjelaskan dengan tenang dan semua itu terekspresikan lewat senyuman di wajahnya. Joe tentu sangat senang mendengar hal itu. “Semua itu tidak dilakukan Sammy dalam waktu singkat,” ucapan Joe terdengar miris.“Hmm, ya. Aku mengerti,” Viona memberi tanggapan. Tidak banyak yang bisa dikatakannya saat cerita menyedihkan itu diperdengarkan padanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bercerita Ke Bintang

Viona memegang perutnya. Wanita itu lapar. Masih mengenakan celana olahraga dan kaos kebesaran, wanita itu terus berjalan tanpa tahu ke mana harus pergi. Ke mana ia harus pergi ketika pikirannya begitu kacau?"Benar kata orang, berharap terlalu banyak pada manusia itu menyakitkan," gumamnya. Wanita itu menatap langit yang dipenuhi burung-burung yang beterbangan, "Kalau bisa, aku ingin menjadi salah satu dari kalian. Bebas terbang tanpa beban," lanjutnya bergumam.Ia memilih duduk di salah satu kursi panjang di tepi trotoar, ia bergumam lagi mengutuk kebodohannya, "Kau bodoh, Viona. Mungkin kau langsung memutuskan untuk berhenti bekerja hanya karena mendengar perkataan orang-orang kaya seperti mereka. Apa kau lupa bagaimana orang kaya biasanya bertingkah?""Sombong, kan, memang makanan orang kaya. Bagaimana kau bisa lupa itu? Lagipula kau ada di sana untuk mengurus kebutuhan Sammy, lupakan semua itu. Sekarang kau lihat, uang untuk panti asuhan lenyap begitu saja!"Viona menghela nafas,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

Jenazah Jansen Dan Si Mutiara Hitam

“Nona Viona, mari ikut saya ke dalam.” ajak seorang petugas berseragam kepolisian pada Viona.Ya, akhirnya Viona tiba di kantor polisi sektor pusat kota. Setelah mengkonfirmasi kedatangannya sebagai Viona, pemilik nomor ponsel yang ada di daftar panggilan ponsel Jansen, dia diajak untuk mendatangi rumah sakit yang tidak jauh dari sana.Keduanya berjalan mendatangi sebuah ruangan yang bagi sebagian orang terasa menyeramkan, Kamar Jenazah.Petugas yang bersama Viona berjalan mendekat ke deretan ranjang berisi mayat yang ditutupi dengan kain putih.“Di sini, Nona. Tolong katakan, apa anda mengenali pria ini? Rekan kami menemukan ponsel itu di saku jaket jenazah ini,” ucap petugas lagi.‘Saku jaket?’Deg…Jantung Viona seakan berhenti sedetik. Tubuhnya menegang, tapi bukan karena takut. Dia tidak tahu entah mengapa hatinya terasa sakit dan air matanya terasa akan jatuh saat akan membuka kain penutup mayat tersebut.Saat akan membuka kain penutup jenazah di depannya, petugas di dekat Viona
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

Bawakan Bibi Bee Padaku

“Sammy, ayo makan. Kalau kau tidak makan lalu kapan kau akan sembuh?” Ben membujuk keponakannya itu untuk makan.Sammy kembali menggelengkan kepala dengan wajah yang masih pucat, si kecil itu justru fokus pada layar televisi besar milik rumah sakit di hadapannya.“Apa pendingin kamarmu mati sampai kau harus duduk di teras semalaman?”“Tidak…”“Lalu, kenapa duduk di luar sendirian?” Ben bertanya lagi. Ia ingin mendengar apa yang keponakannya itu rasakan.Tapi Sammy hanya mengedikkan bahu, menatap Ben yang duduk di samping ranjang dengan semangkuk bubur di tangannya.“Sebaiknya kau ke kantor saja, Paman.” Sammy malah mengusir Ben.“Kau sakit dan tidak mau makan, mana mungkin aku akan pergi. Ayahmu juga belum kembali ke sini, kan?” Ben menolak.“Aku sakit, Paman. Jangan berdebat denganku,” Sammy menjawab malas.Ben mengusap dadanya pelan, ‘Sabar, Ben… Bersabarlah. Kau tahu sendiri kalau Sammy adalah fotocopy kakakmu yang keras seperti batu itu, kan?’Ben bergumam dalam hati, menyadari kal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

Bagaimana Kalau Aku Jatuh Cinta

Moment ketika ketiganya bertemu lagi setelah bertahun-tahun lalu membuat suasana menghangat.Sosok Tuan Royce, ayah angkat Angie itu memang begitu berkarisma. Kepribadiannya yang tenang dan tutur katanya yang tegas tapi disampaikan dengan lembut membuat Axe juga mengerti mengapa wanita yang disukainya itu rela meninggalkan keluarga aslinya untuk menjadi putri pemimpin gangster.Di ujung perbincangan santai, Tuan Royce meminta sedikit bantuan Axe di kepolisian. Beliau meminta tolong untuk menyelesaikan urusan jenazah Jansen agar keponakannya itu bisa dikebumikan dengan layak, selayaknya anak baik yang diberikan rumah terindah dari orang tua yang menyayanginya.Axe menepati permintaan sang Paman. Jenazah Jansen diizinkan dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan dengan layak.Sore ini adalah pemakaman Jansen. Itu hanya upacara pemakaman sederhana tapi indah, yang diberikan Tuan Royce dan Angie untuknya.Angie memutuskan untuk menempatkan Jansen di pemakaman umum dekat toko bunga yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bibi Bee Datang

“Setidaknya makanlah sedikit lagi,”“Aku tidak mau. Aku akan makan banyak saat Bibi Bee datang,” pria kecil itu terus menggeleng saat Joe menyodorkan sendok berisi makanan ke arah mulutnya.“Ini sudah jam berapa, Sammy? Kau terlalu sedikit makan dan setelah itu harus minum obat, kan? Kau tidak bosan berada di rumah sakit saja, ha?”Alih-alih menanggapi omelan ayahnya, Sammy masih tetap menanyakan hal lain, “Kapan Bibi Bee datang?”Joe menghela napas lelah, mengambil ponsel yang ia letakkan setelah bicara dengan Ben tadi. Ia kembali menanyakan perihal pencarian Viona pada orang kepercayaannya. Bisa saja dirinya mencari di mana keberadaan Viona sendirian, tapi Joe tidak melakukan itu karena ia belum membutuhkan. Ia merasa akan mudah seperti mencari orang lain seperti biasanya.Namun, nyatanya nihil. Orang kepercayaan Joe bahkan tidak bisa menemukan Viona di kota itu sebelumnya.“Papa, di mana Paman Ben?”“Aku di sini. Kau mau apa lagi dariku saat papamu di sini?” sahut Ben yang baru saj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bersama Atau Pergi

“Ben, tolong temani Sammy sebentar. Aku ingin bicara dengan Viona di luar,” Joe berucap pada Ben saat Sammy sedang tidur lelap. Sang adik mengangguk pertanda Joe sudah bisa pergi dengan Viona.“Mari ikut denganku,” ucap Joe yang langsung diberi angkutan oleh Viona. Duda tampan itu lebih memilih membawa Viona ke taman rumah sakit, duduk berdampingan di kursi panjang yang ada di sana. “Jadi bagaimana?” tanya Joe singkat.“Maksudmu?” Viona menanggapi bingung.“Apa kau mau lanjut bekerja denganku?”Viona diam. Wanita itu nampak berpikir, ‘Apa yang harus kujawab padanya?’ batinnya.“Sammy terlihat sangat menyukaimu. Jarang sekali dia bersikap seperti itu terhadap orang yang baru ia kenal,” Joe mulai membahas Sammy.“Entahlah, aku bingung,”Joe menghela nafas mendengar sikap dingin Viona. Matanya memandang ke arah seorang pria kecil yang sepertinya seusia dengan Sammy sedang bermain bola dengan baju rumah sakit, “Apa ini karena ucapan ibuku?” tanyanya spontan.“Sudah kubilang aku bingung.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status