Share

Titik Kelam Hidup

“Aku pulang, ya, Yah. Mas Dharma pulang hari ini, jadi aku harus buru-buru berberes sebelum dia sampai di apartemennya.” Viona bergumam sedih sambil menyeka air mata yang membasahi wajahnya.

Dengan satu tangan bertumpu di tanah pusara sang ayah yang masih terbilang baru, Viona mencoba berdiri dan menegakkan tubuhnya dengan sempurna. Perlahan, ia melangkah keluar dari area pemakaman umum yang menjadi rumah abadi sang ayah angkat sejak beberapa bulan yang lalu.

Siang itu Viona harus bergegas merapikan apartemen Dharma untuk menyambut kepulangan sang kekasih dari luar negeri.

Viona menuruni mobilnya dan kembali ke apartemen Dharma dengan senyum bahagia, dan masuk ke dalam kamar apartemen tersebut seperti biasa. Perempuan berperut buncit itu langsung terkesiap saat melihat beberapa potong pakaian perempuan yang bukan miliknya tercecer di lantai.

Tubuh Viona menegang tidak percaya. Kakinya seakan tidak sanggup untuk menahan tubuhnya yang lemas saat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status