Beranda / CEO / Istri Rahasia Presdir / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Istri Rahasia Presdir: Bab 41 - Bab 50

77 Bab

Axe Dan Kegilaannya

“Arghhh!” Teriakan Angie seketika membuat pria yang duduk di sebelahnya itu memicingkan mata dan terbangun dari lamunan singkatnya tentang masa lalunya bersama Angie kecilnya dulu.Tapi suara Angie yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu ia memegangi tangan Angie sekalipun memberikan perlawanan padanya.“Hei, tenanglah dulu atau kucium lagi!” pria itu mencoba menenangkan Angie dengan ancaman manis dan membuatnya mulai tenang sambil mengingat apapun sebelum pagi ini.“Sudah cukup tenang untuk berpikir?” pria itu bertanya, dan pertanyaannya membuat Angie mulai memperhatikannya.“Kau? Ada apa denganmu?” Angie bertanya singkat sambil memperhatikan pria yang saat ini bertelanjang dada, yang menunjukkan betapa gagahnya otot yang berkotak-kotak itu.“Apa kau sudah gila? Apa-apaan ini!” sebut Angie yang langsung memasang tatapan waspada. Saat menyadari kalau dirinya masih mengenakan pakaian dalam dan celana pendek, ia perlahan bangkit dari ranjang dan berdiri, masih menghadap ke pria d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Lamaran Dari Sang Jenderal

Di Ritz Grand Hotel, tepat pukul 8 malam, Angie datang sendirian ke sana mengenakan gaun yang ditunjukan sang mama padanya. Penampilannya begitu anggun saat ini, sangat berbeda dengan gaya tomboynya sehari-hari, tapi itu tetap tidak menghilangkan kecantikan alaminya.Angie masih di depan lobby dan mengikuti arahan penerima tamu untuk mengarahkan ruangan mana dirinya akan datangi. Tapi saat sudah berdiri di depan lift, ia dikagetkan dengan hembusan napas hangat dan suara berat seorang pria di telinganya dengan sangat dekat.“Kau terlihat luar biasa, Babe. Aku tidak salah memilihkan gaun ini untukmu…”Angie seketika menoleh dan mendapati pria gila yang tadi malam bersamanya, muncul di sini, “Kau lagi?!” refleks menjauh selangkah dan masuk ke lift saat pintu lift terbuka.Penerima tamu juga terlihat akan masuk ke lift, tapi pria misterius yang terus mengikuti Angie melarangnya, “Tinggalkan dia bersamaku, biar aku saja yang membawanya. Kami saling mengenal dan akan ke lantai yang sama,”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Hanya Ingin Bibi Bee

Jika di tempat makan mewah itu sedang dipenuhi kebahagiaan keluarga Bharadja dan kegelisahan Angie, berbeda keadaan dengan mereka yang ada di rumah sakit. Itu karena Sammy yang sudah bangun dan mulai mencari keberadaan Bibi Bee-nya.Joe mengusap kepala putranya yang kini terlilit perban, “Kenapa bisa jadi seperti ini,” gumamnya pelan.“Cepatlah bangun dan jangan buat Papa tersiksa seperti ini, Sammy. Cukup mama-mu saja yang meninggalkan papa, aku tidak akan bisa hidup kalau terjadi hal fatal padamu, Nak…”“Papa…” suara serak si kecil terdengar.“Sammy sudah bangun?” Joe bertanya pelan.Sammy mengerjapkan matanya pelan, anak kecil itu ingin mengubah posisinya, dan sang papa yang peka langsung bergerak cepat membantu putranya untuk duduk di sandaran ranjang.“Ingin sesuatu?”Sammy menggeleng pelan lalu menoleh ke samping, “Paman Ben,” gumam Sammy melihat pamannya yang tidur di sofa sambil duduk. Pamannya itu terlihat lelah.“Di mana Bibi Bee?” Joe terdiam saat putranya itu menatapnya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

46. Kita Pria Dan Wanita Dewasa

“Kau masih marah padaku, ya? Gerakanmu seperti monster yang penuh dendam,” ejek Axe. “Diam dan lawan aku dengan benar!” jawab Angie kesal. ‘Bagaimana aku tidak bertambah suka melihatmu, Bidadari Kecilku yang cantik? Ada banyak sekali hal menarik di dirimu yang tidak hanya cantik dan pintar, tapi tenagamu juga kuat sekali. Kau sangat cocok menjadi Ibu Negara, Babe,’ ucap Axe dalam hatinya memuji Angie. Sementara Axe terus menurunkan konsentrasinya, Angie dengan lincah terus menyerang Axe dan sesekali menangkis serangan tanpa isi dari pria itu. “Habislah, kau!” ucap Angie sebelum memberi gerakan cepat sebagai serangan terakhirnya.  ‘Bugh!’ Axe jatuh di bawah kaki Angie setelah tertarik tangannya dan dibanting oleh wanita itu. Pelatih menyudahi pertandingan mereka dengan hasil Angie-lah yang menjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

47. Kau Adalah Wanita Yang Tidak Kuinginkan

Setelah merasa lebih tenang dan melihat wajahnya lebih baik dari sebelumnya, Angie keluar dari toilet dan berjalan linglung, tidak memperhatikan orang yang berlalu lalang di sana, apalagi menyadari sepasang mata sedang memperhatikannya dengan tatapan kerinduan. Tepat di lorong toilet yang sebelumnya ia masuki, tangan Angie tertarik ke ruangan di sebelah toilet, tempat di mana peralatan kebersihan berada. Jantungnya hampir melompat ketika tubuhnya didekap erat dari belakang. “Sayanh, aku merindukanmu...” suara berat dan lirih itu jelas Angie tahu siapa pemiliknya. Ya, itu Joe yang membuat tubuh Angie semakin bergetar, tapi itu bukan takut melainkan sedih. “Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku,” “Lepaskan aku,” Angie yang sekuat tenaga menahan sesak tangis yang hampir keluar, hanya bisa mengucap penolakan singkat, tapi sepertinya Joe tidak peduli.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

48. Dia Angie Bukan Viona

Sementara itu, di gedung latihan Teratai Mekar saat ini. Angie terlihat sibuk memberikan serangan membabi buta pada trainer senior di tempat pelatihan tersebut. Atas permintaan Angie mereka melakukan latih tanding. Kekesalannya pada Axe dan Joe dibawanya sampai ke tempat itu. Ia meluapkan semuanya dengan mengeluarkan tenaga saat latihan fisik tersebut. “Nona, kita sudahi saja latihan kali ini. Aku kelelahan. Aku harus istirahat karena nanti malam adalah jadwalku mengajari anak SMA terpilih,” trainer tersebut terdengar mengeluh tanpa berani mengurangi konsentrasinya karena kalau tidak, wajahnya pasti akan terkena tendangan Angie. Angie tidak menjawab dan terus memberikan serangan. Hingga berjalan sepuluh menit kemudian, Angie mulai menurunkan serangan dan mundur, “Baik, kita selesai,” jawabnya lalu memberikan salam pada trainernya. “Latihan fisik memang yang terbaik. Seti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Biarkan Aku Memilih

Angie duduk sendirian di depan meja bartender dengan menggerak-gerakkan gelas jusnya seperti orang yang sedang bosan. Isi dalam gelasnya hampir tumpah, saat suara pria yang ia kenal amat dekat terdengar. “Kenapa tidak mengajakku kalau ingin minum? Aku akan menemanimu,” ucap Joe lembut di telinga Angie, membuatnya tersenyum tanpa berbalik. “Kenapa kau ke sini? Bagaimana kau bisa tahu aku ada di–, ah, kenapa aku menanyakan pertanyaan bodoh seperti ini?” Angie menarik lagi pertanyaannya, karena bagi Joe mencari orang di sudut di kota ini adalah hal mudah. “Karena aku memang harus menemukanmu dan bicara. Tolong maafkan ibuku. Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Kejujuran Yang Terucap Begitu Saja

Angie marah pada keduanya. Ia merasa tidak memiliki pilihan bahkan untuk tubuh dan hidupnya sendiri. Axe tersenyum tipis sebelum mendekat lagi pada wanita kesayangannya itu, “Baiklah, aku akan membiarkanmu sementara waktu. Tapi itu tidak lama, Babe, jadi jangan membuatku menunggu terlalu lama dan membuat hal-hal aneh di belakangku,” “Mungkin kau tahu siapa aku, tapi kau belum tahu bagaimana aku sangat kesulitan menahan sabar,” ucapnya lagi lalu tersenyum sebelum pergi meninggalkan Angie bersama Joe yang terlihat masih marah. “Hai, Bajingan. Kau mau ke mana, ha?!” Joe berteriak, tapi tetap di tempatnya karena tangan Angie masih menahannya. Setelah Axe keluar dari bar tersebut barulah Angie melepaskan Joe. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Menyentuh Kejantanan Joe

Angie kini sudah lebih tenang tidur di ranjang milik Joe. Pria itu mencium dahinya sebelum menjauh dari mendekat ke lemari pakaiannya. Dari laci tersebut ia mengeluarkan sesuatu. Joe tersenyum memandang kotak baldu biru dengan ukuran 15cmx15cmx8cm yang isinya hanya Joe yang tahu. Ia meletakkan kotak tersebut di meja kecil di sebelah ranjang Angie. Kemudian ia duduk di sebelah Angie, memposisikan tubuhnya duduk senyaman mungkin di samping kekasihnya itu. “Sebentar lagi kita tidak akan terpisah. Kau akan jadi milikku seutuhnya, Sayang,” ucap Joe lembut sambil mengelus wajah Angie perlahan di mengecup lembut dahinya lagi. Joe dengan perlahan menarik tangan Angie sambil membuka kotak tersebut. Ternyata isinya adalah sebuah benda datar, seperti layar berwarna gelap. I
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Kita Sudah Menikah

Angie dengan cepat menyelesaikan mandinya. Akan tetapi, masalah baru muncul di sana. “Handuknya di mana?” gumamnya bingung sambil terus mencari di mana letak keberadaan handuk, hingga akhirnya ia menemukannya, “tapi ini kecil sekali. Tidak mungkin aku keluar hanya memakai handuk rambut seperti ini, kan? Bajuku juga sudah basah,” “Bodoh sekali kau ini, Angie?... Bisa-bisanya aku langsung mandi tanpa memikirkan pakaian ganti. Astaga. Bagaimana kalau Joe masih di luar?” Angie terus bergumam cemas seolah kecemasannya itu besar sekali saat Joe melihat penampilannya yang seperti itu.  “Tapi kalau aku tidak keluar, aku akan terkena flu di sini. Aku akan mengintip dulu, siapa tahu Joe tidak di dalam kamar,” ia mencoba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status