Home / Pendekar / Ilmu Pembawa Perdamaian / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Ilmu Pembawa Perdamaian: Chapter 1 - Chapter 10

88 Chapters

Ilmu Perdamaian

Sebuah Kerajaan Bernama Kerajaan Souling adalah Kerajaan makmur yang dipimpin oleh seorang Raja Dioyung.Raja Dioyung sangat baik mengelola Kerajaan yang cukup luas. Beliau mampu mengelola prajurit Kerajaan Souling menjadi tangguh. Keseharian Raja Dioyung sering melihat lingkungan penduduk Kerajaan Souling di atap istana.Kerajaan Souling sering mengalami peperangan dengan Kerajaan Besar yang berada di seberang lautan berbeda benua. Banyak prajurit yang gugur karena pertempuran di area hutan Kerajaan Souling.Sebut saja Kerajaan Jinwou memiliki prajurit besar dan makmur. Kerajaan Jinwou ingin mengambil alih kekuasaan seluruh kerajaan di benua Negeri Souling.Kerajaan Souling setiap 10 tahun bahkan lebih, sering kehilangan prajurit. Hal itu membuat Raja Dioyung memutar otak untuk mengelola pertahanan kerajaan yang dipercaya oleh komandan bernama Youjung.Berulang kali Kerajaan Souling dan petinggi kerajaan sering mengirim surat diplomasi kepada Negeri Souling. Tapi Kerajaan Jinwou meng
Read more

Ketegangan Kerajaan

Diofu dibawa dua prajurit ke dalam ruang tamu keluarga pribadi raja. Diofu disuruh duduk sendirian bersama dua prajurit yang berdiri dihadapannya. Sementara di dalam ruang pribadi raja, tampak sunyi tidak ada orang.Dioyung sang raja, masih di aula istana bersama dengan para penghuni Kerajaan Souling. Mereka berkumpul mencibir Raja Dioyung. Sementara Raja Dioyung sibuk berbicara dengan penasihat Kerajaan Souling."Apa yang terjadi Raja." ucap yonjing."Aduh, kok bisa seramai ini ya." ucap Raja Dioyung sambil menggeleng kepala kepada yonjing.Dioyung terlihat malu terhadap penghuni Kerajaan Souling dihadapannya. Dia langsung menyuruh Yonjing untuk mengurus penghuni Kerajaan Souling untuk kembali bubar dan beraktivitas seperti biasa.Yonjing terlihat kaget, dan menyuruh seorang prajurit untuk membubarkan kerumunan dan meninggalkan aula istana.Sementara Raja Dioyung masuk menemui Diofu dihadapan dua prajurit.Diofu berdiri melihat Dioyung tetapi kedua tangan Diofu dipegang oleh dua praj
Read more

Negosiasi

"Saya disini, prajurit turunkan senjata." ucap Kapten Lou berdiri dihadapan rombongan Kerajaan Souling."Siap." ucap seruan prajurit Rowa menurunkan pedang dan berjalan kembali ke tenda prajurit Rowa."Apa yang ingin kamu negosiasikan kepada saya?" Tanya Kapten Lou."Saya Johen, Kapten perbatasan Souling, menyampaikan bahwa kami ingin negosiasi terkait rencana kerajaan Rowa dan aliansi Sow terhadap Kerajaan Souling. ucap Kapten Johen."Kenapa Negosiasi dengan kami?" Tanya Lou."Karena hanya dengan pemimpin prajurit Rowa, penyerangan dapat dihentikan sementara." ucap Kapten Johen.Lou terdiam mendengar perkataan Johen. Dengan wajah Lou yang serius melihat Kapten Johen dan Diofu. Lou mengizinkan mereka masuk ke tenda prajurit Rowa."Silahkan masuk, kapten Johen, ikuti kami ke tenda saya." ucap Lou dengan wajah senyum."Baik." ucap Kapten Johen dengan wajah senyum.Sampai di tempat peristirahatan tenda prajurit Kerajaan Rowa, mereka duduk dan membicarakan tentang negosiasi agar penyerang
Read more

Pertemuan Pertinggi Militer

"Kapten Johen, begitu kita sampai di tenda prajurit Kerajaan Souling, kemungkinan Komandan Youjung akan melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Rowa." ucap Diofu dengan mengendarai kuda dengan Kapten Johen."Kita pastikan penyerangan akan ditunda oleh Komandan Youjung, Diofu." ucap Kapten Johen.Mereka berdua terus mengendarai kuda dengan cepat agar bisa sampai di tenda perbatasan prajurit Kerajaan Souling.Pada saat mereka tiba di tenda prajurit perbatasan, Diofu melihat banyak prajurit Kerajaan Souling yang sedang sibuk mempersiapkan gerobak senjata panah jarak jauh skala besar. Lalu mereka mendirikan tenda di area hutan jauh dari tenda perbatasan prajurit.Banyak gerobak logistik berada di dekat tenda prajurit Kerajaan Souling sedang berhenti untuk menurunkan barang.Diofu dan Kapten Johen turun dari kuda, bergegas menemui Komandan Youjung.Diofu sudah bertanya kepada seorang prajurit dari tenda p
Read more

Pertempuran

Komandan Sinco keluar dari tenda meninggalkan Diofu dan Kapten Johen. Lalu mereka bertiga keluar dari tenda melihat Komandan Sinco memberikan komando kepada prajurit dengan pengeras suara."Prajurit, segera lakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling. Lancarkan tembakan bola api pertama." ucap Komandan Sinco.Para prajurit Kerajaan Rowa berlari kesana kemari mempersiapkan senjata dan posisi komando untuk bertahan dan menyerang dengan senjata yang di pegang.Sementara Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou berdiri di depan Komandan Sinco dan para prajurit yang sibuk. "Diofu apa tindakan selanjutnya." Tanya Kapten Johen.Diofu diam, Kapten Johen hanya melihat Diofu."Komandan Sinco, musuh telah mendekati tenda kita." Teriak prajurit yang panik dengan pegang pedang.Di sisi timur sekelompok prajurit dari Kerajaan Rowa dan Souling sudah pagar tenda prajurit Kerajaan Rowa.Praju
Read more

Sang Komandan

Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa."Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung."Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli."Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung."Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung."Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali k
Read more

Pertempuran Antar Komandan

Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan
Read more

Negosiasi Anak Raja

Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan
Read more

Penyusupan

"Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist
Read more

Di Kepung

Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status