Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan.
"Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan Rowa." ucap seorang Petinggi Kerajaan Sow yang lain."Sebaiknya raja menemui mereka mengingat jumlah prajurit kita sedikit. Terlebih mereka bisa menyerang Kerajaan Sow dengan mudah. Tapi menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa sangat lama." ucap Seorang petinggi Kerajaan Sow yang lain."Baik, saya akan bertemu dengan mereka." ucap Raja Qiou.Raja Qiou berjalan keluar ditemani Souri dan Komandan Houri berjalan dibelakangnya.Sekelompok prajurit Kerajaan Sow berbaris mengelilinginya secara melingkar melindunginya.Beberapa prajurit Kerajaan Sow menyiapkan dua Kursi dan satu meja untuk raja dan seorang yang ingin negosiasi.Lalu mereka meletakkan dua kursi dan satu meja di depan halaman istana Kerajaan Sow sesuai permintaan Komandan Sinco dari Kerajaan Rowa."Diofu mereka telah menyiapkan dua kursi dan satu meja untuk negosiasi." ucap Komandan Sinco."Baik, temani saya untuk negosiasi.""Baik, Diofu." ucap Komandan Sinco.Diofu keluar dari hutan menuju meja negosiasi ditemani oleh Komandan Sinco dari Kerajaan Rowa dan Kapten Johen adalah Komandan Sementara Kerajaan Souling.Raja Qiou dan Diofu duduk berhadapan. Sementara petinggi militer berdiri dibelakangnya."Siapa namamu." Tanya Raja Qiou."Diofu.""Kamu dari Kerajaan mana.""Souling.""Kamu Raja?""Bukan, saya anak raja dari Kerajaan Souling." ucap Diofu."Kamu ingin negosiasi apa." Tanya Raja Qiou."Saya ingin bertanya kenapa ada penumpukan prajurit Kerajaan Rowa di wilayah Kerajaan Sow." Tanya Diofu."Itu bukan urusan kamu. Kamu anak Raja, suruh yang berkuasa kesini." ucap Raja Qiou.Diofu diam sejenak menahan diri, sambil mendinginkan kepalanya saat mendengar jawaban Raja Qiou tadi."Jika Raja tidak memberitahu alasan pembentukan Aliansi Kerajaan Rowa dan Sow maka saya akan mengambil alih Kerajaan dan menahan Raja Qiou." ucap Diofu.Raja Qiou diam melihat mata Diofu dengan wajah marah. Begitu juga Diofu yang diam menatap mata Raja Qiou dengan wajah santai."Komandan Sinco dan Komandan Johen, bawa Raja Qiou sebagai tahanan perang." Ambil alih Kerajaan Sow dan juga para prajuritnya." ucap Diofu."Hey hey, tidak bisa begitu saja, kalian" ucap Raja Qiou ketakutan saat pendamping Diofu Memegang tangan Raja Qiou."Komandan Houri, anda berhak diam saat menjadi tawanan perang melawan Kerajaan Souling." ucap Diofu.Komandan Houri diam saja, karena jumlah prajurit Kerajaan Sow sangat sedikit. Jika Komandan Houri melakukan serangan terhadap Aliansi militer Kerajaan Rowa dan Souling maka Kerajaan Sow akan kalah."Kemana kita akan membawa tahanan Raja Qiou, Diofu." Tanya Komandan Sinco."Letakkan saja di tandu tahanan. Kita akan membawanya berkeliling. Karena kita akan pergi menyerbu Kerajaan Rowa." ucap Diofu."Baik, Diofu." ucap Komandan Sinco.Raja diletakkan Di tandu Khusus Raja Qiou oleh dua prajurit Kerajaan Souling."Hey lepaskan saya, anda tidak bisa seenaknya menahan saya begitu saja." ucap Raja Qiou.Dua prajurit Kerajaan Souling diam saja dan menutup pintu tandu Raja Qiou."Perlakukan Raja Qiou dengan baik walaupun dia tahan Kerajaan Souling. Berikan dia makan." ucap Komandan Johen."Baik, Komandan." ucap dia prajurit Kerajaan Souling.Lalu Komandan Houri berbicara dengan Diofu tentang status Kerajaan Sow. Tapi Diofu tidak memerintahkan prajuritnya untuk menahan militer Kerajaan Sow.Namun Diofu hanya memerintahkan Komandan Houri untuk bergabung dengan prajurit Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling untuk bergabung membantu menyerang Kerajaan Rowa.Komandan Houri menyetujui permintaan Diofu. Hampir semua prajurit Kerajaan Sow meninggalkan Kerajaan Sow. Kecuali beberapa prajurit penjaga, atas perintah Diofu."Diofu, bagaimana perintah selanjutnya." Tanya Komandan Sinco."Kita akan bergerak nanti malam. Dirikan tenda di hutan di depan Kerajaan Sow. Segera panggil, Komandan Johen dan Komandan Houri." ucap Diofu."Baik, Diofu." ucap Komandan Sinco.Para Komandan besar dipanggil untuk berdiskusi dengan Diofu mengenai informasi Kerajaan Rowa."Komandan Houri, apa yang terjadi dengan Kerajaan Sow dan Kerajaan Rowa." Tanya Diofu."Sebenarnya, Raja Qiou mengirim surat kepada status prajurit Kerajaan Rowa yang menyerang Kerajaan Sow." ucap Komandan Houri."Apa." Teriak Komandan Sinco.Komandan Sinco menarik kerah baju Komandan Houri dengan berdiri dengan wajah marah."Jika Kalian mengirim surat kepada Kerajaan Rowa. Maka prajurit istana akan kesini untuk menarik kami kembali ke istana untuk berhadapan dengan raja kami." ucap Komandan Sinco."Seberapa kuat prajurit istana Kerajaan Rowa." Tanya Diofu kepada Komandan Sinco."Prajurit istana Kerajaan Rowa memiliki kemampuan menarik prajurit Kerajaan Rowa, dengan cara sabotase. Jika melanggar perintah istana Kerajaan Rowa. Maka kami akan dijadikan tahanan perang oleh istana." ucap Komandan Sinco sambil memegang kerah baju Komandan Houri."Berarti seluruh prajurit Kerajaan Rowa dan Souling dalam bahaya ya." ucap Diofu."Duduk kalian berdua komandan. Hari ini kita akan diskusi mengenai penyerbuan Kerajaan Rowa." ucap Diofu dengan santai."Komandan Sinco, Diofu, tahanan Komandan Youjung melarikan diri dari tandu tahanan." ucap seorang prajurit."Apa." Teriak Komandan Johen.Komandan Youjung, melarikan diri ke hutan sendirian, berlari kembali ke perbatasan Kerajaan Souling.Dengan tergesa-gesa Komandan Johen memerintahkan sebagian prajurit mencari Tahanan Komandan Youjung."Tenang Komandan Johen. Biarkan saja dia melarikan diri ke dalam hutan. Saya tahu dia kembali ke istana Kerajaan Souling untuk mengadu." ucap Diofu."Duduk kalian para komandan. Kita akan membahas soal penyerbuan Kerajaan Rowa." ucap Diofu."Pertama Kerajaan Rowa di kelilingi oleh prajurit istana. Menurut saya jumlah prajurit istana banyak tapi tidak tahu ada berapa banyak karena Dirahasiakan oleh saya." ucap Komandan Sinco bercerita kepada Diofu."Baik. Jelaskan bagaimana status penyerangan Kerajaan Rowa." Tanya Diofu."Kita akan berdiskusi dengan para Kapten spesialis senjata prajurit." ucap Komandan Sinco."Segera panggil, seluruh kapten Kerajaan Rowa, Souling dan Sow." ucap Diofu.Lalu para prajurit Kerajaan Rowa dan Souling mendirikan tenda besar untuk berdiskusi di dalam bersama seluruh kapten prajurit."Para kapten prajurit saya Komandan Sinco akan menjelaskan kepada kalian mengenai posisi pertahanan istana Kerajaan Rowa."Seluruh Kapten prajurit mendengarkan dengan serius mengenai formasi penyerbuan istana Kerajaan Rowa dimana informasi prajurit istana lebih banyak dibandingkan prajurit dua aliansi yang dimiliki Diofu beserta pengikut prajurit yang saat ini bersamanya."Formasi kita adalah penyerangan jarak jauh. Meriam, panah api, baik dengan skala ledak kecil dan besar digunakan untuk meruntuhkan pintu masuk Kerajaan Rowa." ucap Komandan Sinco sambil menjelaskan sketsa Kerajaan Rowa peta dibuat Komandan Sinco.Para Komandan dan Kapten seluruh prajurit duduk dan mendengarkan dengan baik di dalam tenda besar, yang didirikan di hutan tepat di depan Kerajaan Sow."Setelah pintu masuk Kerajaan Rowa runtuh, sebagian kecil pasukan petarung jarak dekat masuk melalui pintu depan." ucap Komandan Sinco."Prajurit spesialis senjata jarak jauh lakukan serangan ledakan skala besar dan panah api ke arah pertahanan istana. Bentuk formasi pertahanan melingkar untuk melindungi seluruh prajurit spesialis senjata jarak jauh." ucap Komandan Sinco.Para Kapten mulai saling berbisik-bisik mengenai penyerbuan dan formasi yang dijelaskan Komandan Sinco. Lalu salah satu Kapten bertanya kepada Komandan Sinco."Saya ingin bertanya mengenai prajurit istana Kerajaan Rowa yang dimiliki." ucap Kapten Roi."Istana memiliki prajurit yang banyak, untuk senjata istana, saya belum tahu yang dimilikinya." ucap Komandan Sinco."Komandan Sinco, anda membawa kami kepada pertarungan yang sia-sia. Formasi anda jelaskan belum tentu akurat." ucap Kapten Roi."Betul, itu." Teriak para Kapten."Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist
Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
"Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc
"Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.
Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand
Lalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn
Komandan Youjung masih mengendarai kuda di sekitar pemukiman penduduk, melewati jembatan sungai di tengah kota di Kerajaan Rowa.Diofu dalam keadaan terikat hanya melihat sekeliling kita dengan duduk di kuda bersama Komandan Youjung dibelakangnya dalam satu kuda."Sepi sekali area ini ya. Kemana semua penduduknya, apa semuanya di evakuasi." ucap Komandan Youjung berbicara sendiri di atas kuda sambil melihat sekeliling kota sambil berputar putar di jembatan sungai kota dengan kudanya sendirian.Komandan Youjung pergi meninggalkan jembatan ke arah lain untuk mencari jalan keluar Kerajaan Rowa. Area setapak kecil, penduduk yang biasa banyak yang berjualan mendadak sepi.Lalu Komandan Johen dan Komandan Houri berdiri dengan prajurit istana Kerajaan Rowa di depan pintu masuk Kerajaan Rowa yang sudah ditutup untuk menyusun rencana pencarian Komandan Youjung."Dengar semua, kita harus menangkap Komandan Youjung sekarang.
Ting....Komandan Youjung melompat mundur melepas serangan dua prajurit istana Kerajaan Rowa dengan berdiri dari kejauhan sambil melihat wajah dua prajurit itu dengan wajah marah."Prajurit macam apa mereka itu." ucap Komandan Youjung penasaran ingin adu kekuatan dengan mereka.Komandan Johen berlari menemui prajurit aliansi untuk memberikan perintah kepada mereka."Sampaikan kepada prajurit aliansi untuk mundur dan tidak menyerang Komandan Youjung. Suruh prajurit istana Kerajaan Rowa untuk menyerang Komadan Youjung." ucap Komandan Johen."Baik.." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Bagaimana prajurit dibawah pimpinan Komandan Youjung, apa sudah tertangkap semua." ucap Komandan Johen."Semua prajurit termasuk aliansi kerajaan, masih mencari mereka komandan. Karena prajurit menyebar untuk melarikan diri ke sekitar Kerajaan Rowa. ucap seorang prajurit."Segera sampaikan
"Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus
"Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S
Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin
Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par
"Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent
"Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda
"Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou
"Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me
"Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari