Home / Pendekar / Ilmu Pembawa Perdamaian / Pertempuran Antar Komandan

Share

Pertempuran Antar Komandan

Author: Firdaus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.

Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou.

"Ting...."

Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.

Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan.

"Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.

Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa.

Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa.

"Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan Youjung.

Kapten spesialis senjata meriam ledak besar melakukan penyerangan terhadap Komandan Youjung termasuk prajurit Komando Kerajaan Rowa.

Kapten Roi berlari maju dengan kekuatan penuh menyerang Komandan Youjung dengan pedang. Terlebih tubuh, Kapten Roi sama besar dengan Komandan Youjung.

"Ting...."

Kedua pedang kedua Kapten dan Komandan langsung berlaga, dengan posisi tubuh saling menekan pedang mereka.

"Kuat juga kamu kamu ya." ucap Komandan Youjung.

Kapten Roi terus menekan pedangnya agar tubuh Komandan Youjung terjatuh.

Tapi Komandan Youjung langsung mundur dengan melompat jauh seperti ninja.

Huuuf. Lompatan Komandan Youjung terjadi.

Langsung Komandan Youjung menebas Kapten Roi dengan satu tebasan dibagian samping tubuhnya dengan cepat.

Sringg...

Kapten Roi lengah dan kesakitannterkena tebasan pedang. Komandan Youjung menendang Kapten Roi hingga terlentang.

Komandan Youjung berlari memeriksa setiap tenda prajurit. Tapi 4 prajurit Komando Kerajaan Rowa berlari mengelilingi Komandan Youjung untuk menghalanginya.

"Jangan halangi saya." Teriak Komandan Youjung.

Komandan Sinco sedang berdiri melihat pertarungan prajuritnya dengan Komandan Sinco. Lalu Diofu diam di tenda melihat situasi semakin kacau akibat pertarungan.

Komandan Youjung menerima tebasan pedangnya oleh prajurit komando Rowa yang menyerang.

Diofu melihat Komandan Youjung tidak bisa dihentikan dan sangat tangguh membuat Diofu dalam kondisi terpuruk. Karena masih harus melakukan negosiasi.

Komandan Youjung menerima tebasan pedang, oleh prajuritnya dengan berkata mengejek.

"Lemah." ucap Komandan Youjung.

Komandan Youjung pun langsung mendorong prajurit Komando hingga terjatuh. Ketiga prajurit komando langsung maju dengan menebas di bagian kaki belakang tubuh dan bagian depan tubuh secara bersamaan.

Tapi tubuh Komandan Youjung lebih tinggi, terlebih dia memakai rompi tubuh baja, Komandan Youjung menahan pedang seorang prajurit dengan satu kaki bagian kanan saat ingin menebas kakinya.

Lalu, wajah seorang prajurit langsung ditendang hingga terpental agak jauh dan terjatuh terlungkup.

Kemudian, pedang seorang prajurit komando Kerajaan Rowa ditahan oleh tangan Komandan Youjung, hingga membuat dan mengangkat pedang prajurit yang dipegangnya hingga tubuhnya ikut di angkat juga.

Lalu melempar prajurit komando Rowa hingga terpental jauh hingga merubuhkan tenda oleh tubuhnya yang dilempar. Hingga membuat dirinya kesakitan.

"Aaaakhh.."

Seorang prajurit komando juga menyiapkan tali untuk menarik dirinya dengan cara melilitkan bagian kakinya.

Kemudian prajurit itu langsung menarik kaki Komandan Youjung tapi tubuhnya terlalu besar membuat Komandan Youjung tali itu hingga membuat dirinya terbang mengarahnya.

Lalu Komandan Youjung langsung memukul prajurit itu dengan satu pukulan yang keras saat dirinya terbang,hingga membuat prajurit itu langsung terluka di bagian pipi.

Aaaaakh...

Prajurit Komando Kerajaan Rowa langsung terluka kesakitan akibat pukulan.

Lalu Komandan Sinco langsung menyuruh banyak prajurit memberikan komando untuk menahan Komandan Youjung.

"Prajurit buat formasi melumpuhkan musuh." Buat barisan berlapis dan gunakan senjata berat untuk menahannya." Teriak Komandan Sinco.

Komandan Youjung terlalu besar dan kuat, membuat prajurit susah menahan Komandan Youjung menyerang, padahal surat negosiasi sudah dikirim.

Para prajurit langsung berdantangan dengan membawa senjata berat untuk mengikat Komandan Youjung.

Tali pengikat mulai dilontarkan oleh prajurit menggunakan senjata.

Sluuurp.... bagian kaki pertama terlilit.

Sluuurp... bagian tangan terlilit.

Sluuurp....bagian leher terlilit.

Sluuurp... bagian tubuh terlilit.

Bagian kaki, tangan serta seluruh tubuhnya Komandan Youjung, terlilit tali senjata besar hingga dirinya terbujur kaku.

"Menyerahlah Komandan Youjung, pasukan kami telah membuatmu tidak bisa menyerang." ucap Komandan Sinco.

"Komandan Sinco, kamu ingin negosiasi. Saya sudah curiga dengan penumpukan pasukan sebanyak itu." ucap Komandan Youjung.

"Memang tujuan kami untuk negosiasi, agar Kerajaan besar dapat bekerja sama." ucap Komandan Sinco.

"Pertempuran, sejak dulu sudah terjadi. Tapi jika ingin negosiasi, maka kami akan tetap menyerang." ucap Komandan Youjung.

Komandan Youjung, mencoba melepaskan tubuhnya dari tali pengikat. Namun tali tambang yang tebal dan banyak dengan senjata berat membuat tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Menyerahlah prajurit Kerajaan Souling, Komandan kalian telah tertangkap. Tujuan kami adalah untuk negosiasi. ucap Komandan Sinco.

Seluruh prajurit Kerajaan Souling langsung menyerah dan meletakkan senjata mereka.

Komandan Sinco, lalu memasukkannya ke tenda tahanan prajurit Kerajaan Rowa. Sementara prajurit Kerajaan Rowa berbaris di halaman luar untuk dipulangkan kembali ke tenda Kerajaan Souling.

"Semua prajurit Kerajaan Rowa beserta Kapten masing-masing prajurit semua jenis pemegang senjata. Hari ini Kami akan melakukan negosiasi dengan antara Kedua Kerajaan. Mohon kerjasama agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan pertempuran, dan kembali ke tenda Kerajaan Souling untuk sementara.ucap Komandan Sinco dalam pidato kepada semua prajurit Kerajaan Rowa.

"Bagaimana dengan Komandan Youjung?" Tanya Kapten petarung jarak dekat."

"Komandan Youjung, akan ditahan disini, demi kepentingan keamanan militer." ucap Komandan Sinco.

"Sampaikan kepada seluruh prajurit Kerajaan Souling untuk sementara pemegang seluruh perintah prajurit sementara Kerajaan Souling, akan ditunjuk oleh Kapten Johen bagian perbatasan." ucap Komandan Sinco.

"Baik, Komandan Sinco." ucap seorang Kapten Prajurit petarung jarak dekat.

Seluruh pasukan Kerajaan Rowa kembali ke Kerajaan Souling dengan memegang senjata masing-masing.

Komandan Sinco kembali ke tenda, menemui Diofu yang bersembunyi.

"Semua sudah aman Diofu." ucap Komandan Sinco.

"Baik." Terimakasih sudah mengatasinya." ucap Komandan Diofu.

Lalu Kapten Johen, sedang berada di tenda untuk memeriksa kertas laporan harian berjaga hari ini. Kapten Jei masuk dan melapor.

"Lapor Kapten, Komandan Youjung tertangkap oleh Prajurit Kerajaan Rowa. Sekarang Komandan Youjung ditahan di tenda." ucap Kapten Jei.

"Apa, baik." ucap Kapten Johen.

"Komandan besar dari Kerajaan Souling mengangkat Kapten sebagai Komandan sementara Kerajaan Souling." ucap Kapten Jei.

"Baik."

"Bagaimana perintah selanjutnya Komandan Johen." Tanya Kapten Jei.

"Segera beraktivitas latihan militer seperti biasa selama Negosiasi berlangsung." ucap Komandan Johen.

"Baik." ucap Kapten Jei.

Lalu Diofu diskusi mengenai Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling agar bisa bertemu Raja mereka.

Komandan Sinco, menjelaskan bahwa disana terdapat pasukan menjaga ketat Kerajaan Rowa.Walaupun Komandan Sinco adalah prajurit militer pangkat tertinggi.

Diofu memahami ada militer lagi di Kerajaan Rowa. Jadi butuh pertarungan lagi agar bisa menemukan Rajanya.

Komandan Sinco menjelaskan kepada Diofu, jumlah prajurit dan pertahanan sangat modern dan banyak serta sulit untuk dijangkau militer biasa.

"Lalu untuk Kerajaan Sow bagaimana status militernya."

"Saya tidak tahu keadaan Kerajaan Sow."

Diofu berpikir untuk mencari cara untuk negosiasi. Lalu Diofu menemukan cara untuk negosiasi dengan Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow.

Pagi hari hari Diofu dan Komandan Sinco mengirim surat untuk Kapten Johen.

Kapten Johen menerima surat berisi penyerangan Kerajaan Rowa.

Kapten Johen memerintahkan kepada Kapten Jei untuk mengumpulkan seluruh pasukan bertempur untuk berangkat Ke Kerajaan Sow.

Diofu, Komandan Sinco, Kapten Lou dan seluruh prajurit Kerajaan Rowa bersiap meninggalkan tenda Kerajaan Rowa.

Para prajurit sedang sibuk berkemas barang dan senjata.

Lalu seluruh prajurit Kerajaan Rowa siap berangkat Ke Kerajaan Sow tanpa surat resmi.

Begitu juga Kapten Johen bersama Kapten Jei dan seluruh prajurit bertempur bersiap berangkat ke Kerajaan Sow.

Di perjalanan, Penduduk Kerajaan Sow melihat banyak prajurit berjalan melewati pemukiman penduduk biasa.

Penduduk biasa melihat prajurit dengan wajah heran.

Lalu, setelah Diofu dan prajurit Kerajaan Rowa sampai di pintu masuk gerbang Kerajaan Sow. Pintu masuknya ditutup.

Kapten Johen bersama Kapten Jei telah sampai di pintu masuk Kerajaan Sow.

Para prajurit Kerajaan Sow melihat dari atas pilar bahwa ada banyak prajurit berkumpul secara terang terangan tanpa perlawanan.

"Hah, banyak prajurit." Alarm berbunyi.

Ting. Ting. Ting.

Para prajurit Kerajaan Rowa dan Souling membentuk pertahanan dengan melindungi diri dengan perisai.

"Ledakkan pintunya." ucap Diofu.

"Ledakkan pintunya." Teriak Komandan Sinco.

Sekelompok prajurit Kerajaan Rowa mempersiapkan meriam besar skala besar untuk meledakkan pintu masuk.

Seluruh prajurit Kerajaan Rowa dan Souling berlari ke dalam hutan untuk menjauh.

"Duuuuuuar....."

Ledakan dahsyat pun terjadi, gerbang Kerajaan Sow hancur.

Prajurit Kerajaan Sow keluar dan menembakkan panah jarak jauh mereka dari atas pilar Kerajaan.

Ting.. Ting... Ting...

Sekelompok prajurit membentuk formasi pertahanan.

"Lakukan negosiasi." ucap Diofu.

"Hentikan tembakan. Tunjukkan Komandan tertinggi Kerajaan Sow, kami dari Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap Komandan Sinco.

"Lapor Komandan, Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap prajurit Kerajaan Sow kepada Komandan Houri.

"Sampaikan kepada Raja." ucap Komandan Houri.

"Baik."

"Lapor Raja, Prajurit Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap seorang prajurit.

"Apa." Raja Qiou terkejut.

"Segera kirim surat kepada Kerajaan Rowa. Lalu suruh mereka masuk. ucap Raja Qiou kepada seorang prajurit.

"Baik."

"Kalian mendapat izin masuk." ucap Komandan Houri melalui pengeras suara.

Komandan Sinco kemungkinan sang raja mengadu kepada Kerajaan Rowa tentang keanehan para prajurit Kerajaan Rowa.

"Suruh Keluar Rajanya untuk negosiasi di halaman luar Kerajaan." ucap Diofu demi keamanan.

"Baik." ucap Komandan Sinco.

"Suruh keluar Raja kalian. Kami ingin negosiasi." ucap Komandan Sinco kepada Komandan Houri.

Related chapters

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi Anak Raja

    Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Penyusupan

    "Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Di Kepung

    Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Paksa

    "Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Kebuntuan Negosiasi

    "Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menunggu Negosiasi

    Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Membawa Pulang

    Lalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mengepung

    Komandan Youjung masih mengendarai kuda di sekitar pemukiman penduduk, melewati jembatan sungai di tengah kota di Kerajaan Rowa.Diofu dalam keadaan terikat hanya melihat sekeliling kita dengan duduk di kuda bersama Komandan Youjung dibelakangnya dalam satu kuda."Sepi sekali area ini ya. Kemana semua penduduknya, apa semuanya di evakuasi." ucap Komandan Youjung berbicara sendiri di atas kuda sambil melihat sekeliling kota sambil berputar putar di jembatan sungai kota dengan kudanya sendirian.Komandan Youjung pergi meninggalkan jembatan ke arah lain untuk mencari jalan keluar Kerajaan Rowa. Area setapak kecil, penduduk yang biasa banyak yang berjualan mendadak sepi.Lalu Komandan Johen dan Komandan Houri berdiri dengan prajurit istana Kerajaan Rowa di depan pintu masuk Kerajaan Rowa yang sudah ditutup untuk menyusun rencana pencarian Komandan Youjung."Dengar semua, kita harus menangkap Komandan Youjung sekarang.

Latest chapter

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Akhir dari Kerajaan

    "Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi dengan Kerajaan Jauh

    "Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Besar

    Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Kecil

    Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Operasi Tempur

    "Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mundur

    "Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Serangan Kecil

    "Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mencari Tempat Aman

    "Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menginap

    "Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari

DMCA.com Protection Status