"Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco.
"Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen."Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat."Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap istana Kerajaan Rowa."Komandan Sinco, sebaiknya menggunakan cara saya." ucap Diofu memberitahu strategi miliknya untuk menyakinkan para kapten untuk bersemangat bertempur."Baik, Diofu kalau itu mau kamu." ucap Komandan Sinco."Para Kapten, dari seluruh kesatuan masing-masing kerajaan. Kita tidak tahu kekuatan militer istana seberapa kuat. Untuk itu kita akan melakukan penyusupan untuk dan penyerangan jarak jauh." ucap Diofu kepada seluruh kapten."Penyusupan dan penyerangan jarak jauh apa yang dimaksud, Diofu." Tanya Kapten Roi."Saya dan puluhan prajurit terlatih akan menyusup ke dalam istana Kerajaan Rowa untuk bertemu Raja. Lalu para kapten akan melakukan penyerangan jarak jauh jika kami ketahuan." ucap Diofu menjelaskan strategi menyusup ke Istana Kerajaan Rowa."Lalu tim penyerangan jarak jauh harus berbuat apa." Tanya Kapten Roi."Untuk tim penyerangan jarak jauh melakukan tembakan menggunakan meriam jarak jauh skala ledak besar dan panah api dan non api ke arah pintu depan istana Kerajaan Rowa." ucap Diofu, menjawab pertanyaan Kapten Roi."Tapi disana terdapat banyak penduduk, Diofu jika kita meledakkan pintu masuk Kerajaan Rowa." ucap Komandan Sinco."Apa?" ucap, Diofu."Tim penyerangan jarak jauh tidak perlu meledakkan pintu samping Kerajaan Rowa." ucap, Komandan Sinco."Strategi menyusup cukup untuk bertemu Raja." ucap Komandan Sinco."Komandan Sinco, sebaiknya kita bentuk Tim agar saja karena informasi militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui." ucap Komandan Johen."Jelaskan, Komandan Johen. ucap, Diofu."Tim penyusup adalah, para Komandan dan 200 prajurit Komando terlatih khusus terdiri dari 100 petarung jarak dekat. 50 petarung jarak jauh dan 50 prajurit khusus pertahanan." ucap Komandan Johen."Wah, Komandan Johen, itu ide bagus mengingat jumlah kekuatan militer prajurit istana belum diketahui." ucap, Diofu."Unit para prajurit kita sebanyak ini, jika semua Komandan menyusup ke istana." Tanya Komandan Sinco."Kapten Roi memberikan Komando kepada seluruh prajurit, selama para komandan ikut menyusup bersama Diofu." ucap, Komandan Johen."Baik, Kapten Roi, saya bersedia memimpin seluruh prajurit selama anda menyusup." ucap Kapten Roi."Baik, kita akan menyusup sekarang, siapkan prajurit." ucap Diofu."Baik." ucap seluruh kapten dan komandan.Hari ini Tim Diofu menyusup ke dalam istana sebagai penduduk biasa bersama dua ratus prajurit yang telah diberikan perintah untuk saling melindungi.Diofu tidak memiliki kemampuan bertarung berani menyusup untuk bertemu Raja Gouci dari Kerajaan Rowa yang tidak diketahui informasi kekuatan militer Istana.Karena prajurit istana Kerajaan Rowa dibawah perintah oleh Raja Gouci. Komandan Sinco sebagai Komandan Tertinggi Prajurit Kerajaan Rowa hanya sebatas prajurit tempur.Kemungkinan besar lawan tarung Tim Diofu menyusup ke dalam Istana Kerajaan Rowa akan diketahui oleh prajurit Istana Kerajaan Rowa.Diofu berjalan santai melihat pasar Kerajaan Rowa, karena begitu memasuki pintu Kerajaan Rowa langsung pasar yang ramai sekali.Tidak ada penjagaan istana disana-sini, hanya penduduk biasa sedang belanja.Diofu melihat ada warung makan, dia mengajak para komandan untuk singgah sana untuk makan."Hey, hentikan, Diofu kita menyusup, bukan makan." ucap Komandan Sinco."Santai saja Komandan Sinco, jangan terlalu kaku. Nanti kita ketahuan." ucap Diofu.Sambil makan para komandan menikmati sarapan paginya. Sementara para prajurit yang menyusup tampak menyebarkan diri ke sekitar Kerajaan agar tidak ketahuan.Sementara itu Tim Kapten Roi berada di hutan cukup jauh dari Kerajaan Rowa untuk bersembunyi."Wah, enak sekali makanan ini, tempat ini menyenangkan." ucap Diofu."Kamu menyukai makanan ini, Diofu." ucap Komandan Johen."Ya, saya sangat menyukai makanan ini, Johen." ucap Diofu.Diofu dan para komandan meninggalkan kedai restoran. Diofu berjalan santai melihat di dalam Kerajaan Rowa terdapat patung monumen dan aneka hiburan yang cukup menarik."Wah, tempat ini menarik sekali ya." ucap, Diofu santai melihat isi Kerajaan Rowa.Tapi sebelum itu dua prajurit istana sebagai penduduk biasa mematai Diofu dan para komandannya."Kita tidak pernah melihat orang itu." ucap seorang prajurit pengintai."Sebaiknya kita ikuti saja dia." ucap satu orang prajurit pengintai istana Kerajaan Rowa.Lalu prajurit istana Kerajaan Rowa dalam jumlah banyak berbaris. Karena Raja Gouci memberikan perintah untuk menarik prajurit Kerajaan Rowa yang berada diperbatasan Kerajaan Sow, kembali ke istana termasuk menyelamatkan sang Raja Qiou yang ditahan oleh Kerajaan Souling.Sementara itu, Tim Diofu melihat pintu istana Kerajaan Rowa dijaga oleh prajurit tapi tidak banyak. Lalu Tim Diofu melihat ada banyak senjata modern milik istana ada dimana-mana."Bagaimana cara kita masuk, sementara banyak senjata militer dimana-mana." ucap Komandan Houri.Para prajurit yang menyebar sebagai penduduk biasa menelusuri celah masuk terlemah penjagaan istana Kerajaan Rowa.Sementara Tim Diofu di dampingi para komandan menemaninya menelusuri dan menunggu laporan prajuritnya.Komandan Sinco, menyadari bahwa dua orang prajurit istana Kerajaan Rowa mematai tim Diofu.Tak lama kemudian satu prajurit kembali melapor kalau ada celah masuk istana."Kamu suruh 10 prajuritmu meledakkan Kerajaan Rowa secara acak tanpa melukai penduduk." ucap Komandan Sinco."Baik. ucap Seorang prajurit yang melapor.Duaaar... Duaaar..... Duaarr.... Duaaarrr. Duaaaar..... Duaaaar.... Duaaar.... Duaaaarrr.... Duaaaar..... Duaaaar....Dua prajurit pengintai tim, Diofu kaget mendengar suara ledakan ada dimana-mana.Para penduduk yang mendengar suara ledakan, lari ketakutan menyelamatkan diri.Raja Gouci sedang duduk di tahta aula Kerajaan Rowa, langsung menerima laporan dari para prajurit."Lapor Raja, terjadi ledakan di timur Kerajaan, barat dan di pusat kota." ucap seorang prajurit melapor."Lapor Raja, tidak ada korban jiwa saat ledakan terjadi." ucap seorang prajurit lain melapor."Lapor Raja, seluruh penduduk Kerajaan Rowa telah di evakuasi ke ruangan bawah tanah rumah mereka. Alarm juga sudah dibunyikan. ucap seorang prajurit lain melapor."Lapor Raja, semua prajurit istana telah bersiap mencari keberadaan penyusup." ucap seorang prajurit lain lagi melapor."Lapor Raja, kami mengintai penduduk baru. Satu orang adalah Komandan Sinco bersama orang tidak dikenal." ucap seorang prajurit pengintai istana Kerajaan Rowa yang melapor."Segera cari penyusup itu dan bawa mereka ke dalam ruang tahanan. Lalu tangkap Komandan Sinco orang yang bersamanya." ucap Raja Gouci beri perintah kepada Semua prajurit istana yang melapor.Lalu tim Diofu berhasil masuk celah istana Kerajaan Rowa, melalui pintu pembuangan air bawah tanah.Sementara itu, prajurit istana Kerajaan Rowa, berdiri diperbatasan. Tapi tendanya prajurit Kerajaan Rowa sudah tidak ada lagi."Mereka sudah tidak ada. Cari mereka disekitar hutan Kerajaan Sow." ucap seorang prajurit istana Kerajaan Rowa."Lapor, mereka tidak ada di sekitar hutan Kerajaan Sow.""Lapor, mereka ada wilayah Kerajaan Rowa cukup jauh dari Kerajaan Rowa." ucap prajurit Istana Kerajaan Rowa."Kepung mereka dengan ledakan besar, Sabotase senjatanya, selamatkan Raja Qiou, buat mereka menyerah.""Baik."Tim Kapten Roi berhasil membentuk formasi pertahanan dan penyerangan jarak jauh di sekitar tenda Aliansi prajurit.Lalu sekelompok prajurit meledakkan hutan secara melingkar di area tenda aliansi prajurit.Duaaar... Duaaar.... Duaaaar.... Duaaaar... Duaaar...Ledakan besar terjadi dimana-mana secara berulang-ulang. Hal ini membuat semua aliansi prajurit yang berada di tenda, keluar dan bersiap untuk bertempur."Waspada semua prajurit." Jangan lakukan tembakan." ucap Kapten Roi berdiri memberikan perintah untuk bertahan kepada seluruh prajurit yang sibuk.Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
"Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc
"Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.
Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand
Lalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn
Komandan Youjung masih mengendarai kuda di sekitar pemukiman penduduk, melewati jembatan sungai di tengah kota di Kerajaan Rowa.Diofu dalam keadaan terikat hanya melihat sekeliling kita dengan duduk di kuda bersama Komandan Youjung dibelakangnya dalam satu kuda."Sepi sekali area ini ya. Kemana semua penduduknya, apa semuanya di evakuasi." ucap Komandan Youjung berbicara sendiri di atas kuda sambil melihat sekeliling kota sambil berputar putar di jembatan sungai kota dengan kudanya sendirian.Komandan Youjung pergi meninggalkan jembatan ke arah lain untuk mencari jalan keluar Kerajaan Rowa. Area setapak kecil, penduduk yang biasa banyak yang berjualan mendadak sepi.Lalu Komandan Johen dan Komandan Houri berdiri dengan prajurit istana Kerajaan Rowa di depan pintu masuk Kerajaan Rowa yang sudah ditutup untuk menyusun rencana pencarian Komandan Youjung."Dengar semua, kita harus menangkap Komandan Youjung sekarang.
Ting....Komandan Youjung melompat mundur melepas serangan dua prajurit istana Kerajaan Rowa dengan berdiri dari kejauhan sambil melihat wajah dua prajurit itu dengan wajah marah."Prajurit macam apa mereka itu." ucap Komandan Youjung penasaran ingin adu kekuatan dengan mereka.Komandan Johen berlari menemui prajurit aliansi untuk memberikan perintah kepada mereka."Sampaikan kepada prajurit aliansi untuk mundur dan tidak menyerang Komandan Youjung. Suruh prajurit istana Kerajaan Rowa untuk menyerang Komadan Youjung." ucap Komandan Johen."Baik.." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Bagaimana prajurit dibawah pimpinan Komandan Youjung, apa sudah tertangkap semua." ucap Komandan Johen."Semua prajurit termasuk aliansi kerajaan, masih mencari mereka komandan. Karena prajurit menyebar untuk melarikan diri ke sekitar Kerajaan Rowa. ucap seorang prajurit."Segera sampaikan
Komandan Youjung dan seorang prajurit yang mendampingi dibelakangnya berlari terus menjauhi prajurit Kerajaan Rowa."Komandan Youjung, kita harus berlari dan sembunyi di rumah penduduk." ucap seorang prajurit yang berlari dibelakangnya."Baik, kita harus mencari jalan keluar di kerajaan ini, setidaknya sampai diperbatasan agar selamat." ucap Komandan Youjung menggendong Diofu sambil berlari.Komandan Youjung telah sampai di tembok besar Kerajaan Rowa, tepatnya disisi timur"Ada tangga kita harus naik keatas, ayo." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung naik ke tembok pemantau prajurit Kerajaan Rowa."Ada musuh, bersiap untuk bertarung, komandan." ucap seorang prajurit melihat musuh berjalan memantau keadaan."Baik."Komandan Youjung dan seorang prajurit Komando Kerajaan Souling berhasil menidurkan dua prajurit Kerajaan Rowa yang sedang berjaga."Ayo, kita ha
"Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus
"Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S
Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin
Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par
"Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent
"Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda
"Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou
"Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me
"Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari