Share

Di Kepung

Author: Firdaus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.

Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.

Duaaar... Duaaaar...

Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi.

"Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor.

"Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.

Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.

Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.

Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit aliansi.

Lalu, Tim Diofu berhasil menyusup ke dalam istana Kerajaan Rowa. Mereka berlari melalui lorong yang panjang.

Sampai di ujung lorong mereka melihat para prajurit berjaga.

"Duuugg.. Duuggg.. Duggg..."

5 prajurit istana yang berdiri langsung di tidurkan oleh para komandan dan 2 prajurit Komando.

Lalu Tim Diofu berlari ke lorong lain. Di ujung lorong mereka melihat aula istana. 10 orang prajurit istana berjaga.

Komandan Sinco, melempar bahan peledak ke arah ujung aula istana.

"Duaaar..."

Ledakan terjadi di aula istana dan para prajurit melihat ledakan itu dan berlari. Tim Diofu langsung menghampiri 10 prajurit istana dan menidurkan prajurit itu dengan cepat.

100 prajurit istana dari berdatangan menghampiri tim Diofu dari semua lorong istana yang terhubung ke aula istana.

Prajurit istana langsung melemparkan panah jarak jauh ke arah tim Diofu.

Tim komando langsung membentuk formasi pelindung untuk menahan serangan prajurit istana Kerajaan Rowa.

Komandan Sinco menyuruh untuk melemparkan ke arah utara aula istana.

Duaaarrr....

Ledakan terjadi mengenai prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Mereka Tangguh." ucap Komandan Houri.

Tim Diofu berlari ke arah utara aula istana dan berhasil mengalahkan 29 prajurit istana Kerajaan Rowa.

Mereka pun berlari lagi ke lorong istana Kerajaan Rowa. Tapi mereka dikejar oleh puluhan prajurit di lorong istana.

Sampai diujung lorong, tim Diofu melihat pintu besar istana berlapis emas. Di depan pintu, mereka dikepung oleh ratusan prajurit bersenjata lengkap.

Posisi tim Diofu dalam keadaan terkepung. Namun prajurit Komando membentuk pertahanan untuk melindungi Diofu dan para komandan.

"Posisi kita terkepung, Diofu, sepertinya negosiasi gagal." ucap Komandan Sinco.

Lalu, Tim Roi, berada dalam keadaan kebingungan, karena persenjataan dan tenda mengalami kerusakan dan terbakar.

Prajurit istana Kerajaan Rowa terus melakukan ledakan ke arah aliansi prajurit.

Lalu, Kapten Roi, terus bertahan terhadap serangan yang dilakukan pesuruh istana Kerajaan Rowa.

Kemudian panah api ditembakkan ke arah tenda aliansi prajurit. Beberapa tenda terbakar lagi.

Kapten Roi, terus diam dan tidak melakukan serangan balasan terhadap pesuruh istana Kerajaan Rowa.

Sementara itu, Tim Diofu telah terkepung oleh prajurit istana Kerajaan Rowa. Komandan Sinco melakukan melemparkan seluruh bahan peledak yang dibawa ke arah posisi musuh yang lemah mengepung mereka.

"Duaaaar...

Ledakan besar terjadi diatas pintu besar warna emas. Pintu emas itu langsung roboh dan terjatuh ke lantai. Prajurit istana yang berada di di depan pintu langsung berlari menjauhi pintu emas yang roboh itu.

Setelah pintu rusak dan telah terbuka, Komandan Sinco menyuruh tim Diofu pergi masuk ke dalam ruangan itu.

Tim Diofu dan prajurit komando pergi dengan cepat. Komandan Sinco sendiri langsung menahan serangan prajurit istana.

Tinggg....

"Komandan Sinco." ucap Diofu.

"Lari, temui Raja Gouci. Aku akan menahan mereka." ucap Komandan Sinco menahan serangan pedang seorang prajurit istana Kerajaan Rowa.

Lalu setelah mereka berlari ke dalam meninggalkan komandan Sinco. Mereka melihat sekelompok prajurit istana dalam jumlah banyak telah mengepung mereka dengan persenjataan lengkap di ruang tahta Raja Gouci.

Prajurit komando langsung membentuk formasi perlindungan melingkar.

"Berhenti, kami ingin bertemu Raja kalian. Kami ingin negosiasi."

Prajurit istana Kerajaan Rowa diam saja dan tidak merespon Komandan Johen.

Sementara itu, Kapten Roi terkejut para prajurit istana Kerajaan Rowa dalam jumlah banyak berdatangan dengan membawa senjata lengkap mengepung tenda aliansi.

Kapten Roi, terkejut dengan kedatangan para prajurit mengepung mereka. Seluruh prajurit bersiap bertempur dengan posisi mereka, hanya menunggu perintah penyerangan.

Para kapten spesialis senjata berdiri berdekatan dengan, Kapten Roi.

"Bagaimana, Kapten apa kita menyerang saja." ucap seorang kapten petarung jarak dekat Kerajaan Souling.

Kapten Roi berdiri terdiam melihat jubah prajurit yang berbeda dan rompi yang berbeda dilengkapi senjata yang lebih maju dan banyak.

Salah satu prajurit berdiri dihadapan Kapten Roi, seolah menantang, Kapten Roi dan aliansi prajurit.

"Semua prajurit Kerajaan Rowa, kalian dipanggil, Raja Gouci sekarang." ucap seorang prajurit istana.

Kapten Roi, langsung mengarahkan serangan kepada seorang prajurit dengan pedangnya.

"Tinggg...."

Seorang prajurit istana menahan serangan, Kapten Roi dengan kekuatan penuh.

"Tinggg... Tingg... Tingg.... Duuug....

Kapten Roi, terjatuh akibat tendangan kaki mengenai wajah seorang prajurit istana Kerajaan Rowa.

Sementara itu, Komandan Sinco telah tertangkap oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

Komandan Sinco langsung berlari ke dalam menemui tim Diofu. Ternyata dia terkejut melihat banyak prajurit mengepung mereka.

"Apa, jumlah prajurit mereka ada sebanyak ini." ucap Komandan Sinco.

Komandan Sinco langsung bergabung dengan tim Diofu.

Tak lama, puluhan prajurit dari pintu emas yang roboh masuk menambah jumlah mereka untuk mengepung tim Diofu.

Komandan Sinco melihat prajurit tim Diofu membuat formasi pelindung.

Komandan Sinco kehabisan bom peledak sementara Raja Gouci tidak nampak padahal mereka sudah di dalam ruang tahta Kerajaan Rowa.

Melihat keadaan ini, Komandan Sinco langsung mengeluarkan senjata panah api untuk ditembakkan pada prajurit Istana Kerajaan Rowa.

Tingg.... Tinggg....

Panah api berhasil ditangkis dengan Perisai pelindung. Lalu prajurit melemparkan rantai ke arah tubuh Komandan Sinco.

Dia menebas lemparan rantai itu satu demi satu.

Ting.... Tingg.....

"Dimana Raja Gouci!" Teriak Komandan Sinco.

Mereka tidak menjawab pertanyaan komandan Sinco.

Lalu, Raja Gouci sedang menikmati minuman kesukaan dikejutkan dengan laporan dari salah satu prajurit istana.

"Lapor Raja, prajurit dari aliansi Kerajaan telah terkepung. Lalu penyusup telah terkepung di ruang tahta, raja."

"Baik, prajurit Kerajaan Rowa dikembalikan ke istana. Lalu Komandan Sinco suruh hadap saya. Lalu penyusup tahan mereka di ruang tahta."

"Baik."

Lalu Raja berjalan ke dalam ruang tahta ditemani prajurit istana untuk duduk.

"Kalian semua hentikan serangan, mereka telah terkepung."

Seluruh prajurit istana kerajaan Rowa berhenti menyerang dan mereka berbaris mengelilinginya.

Begitu juga tim Diofu berdiri menghadap raja Gouci yang sedang duduk di ruang tahta.

"Komandan Sinco, apa tugas kamu." ucap Raja Gouci."

"Menyerang Kerajaan Souling."

"Komandan Sinco, anda ditahan atas tindakan kamu menentang raja." ucap Raja Gouci.

"Saya Diofu, ingin Negosiasi dengan anda."

"Siapa kamu?" ucap Raja Gouci.

"Anak Raja Souling."

"Hah. Negosiasi. Untuk apa?"

"Apa tujuan kamu menyerang kami." Tanya Diofu.

Raja Gouci diam dan menatap Diofu. Lalu Raja Gouci memberikan perintah menahan tim Diofu.

Para komandan berlari ke arah Raja Gouci untuk menebas Raja Gouci dengan pedangnya.

Para prajurit istana menahan serangan para komandan dengan cepat.

Diofu diam melihat Raja Gouci tidak ingin negosiasi. Melihat situasi ini, Diofu memerintah tim Diofu menyerang raja.

"Serang Raja! ucap Diofu.

Haaaaaaaaaa.....

Prajurit Diofu yang berusaha menyusup ke dalam istana, dikalahkan oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

Diofu hanya berdiri melihat para prajurit tergeletak di tanah telah dikalahkan oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Raja Gouci, anda tidak ingin negosiasi dengan saya." ucap Diofu.

Raja Gouci diam melihat Diofu dengan berdiri dengan wajah marah, menantang Diofu.

Diofu melihat Raja Gouci, lalu tak lama Komandan Johen dan Komandan Houri memegang Raja Gouci.

"Apa yang kamu lakukan" ucap Raja Gouci.

"Diam Raja. Semua prajurit Kerajaan Rowa letakkan senjata kalian atau raja Gouci akan kami tebas."

"Para prajurit istana Kerajaan Rowa dengan senjata lengkap diam melihat Raja Gouci disandera Komandan Johen dan Komandan Houri."

Diofu berlari ke arah Raja Gouci melewati kepungan prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Keluar kalian. Tinggal senjata kalian disini dan bawa diri kalian meninggalkan kami di disini." ucap Komandan Johen.

Related chapters

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Paksa

    "Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Kebuntuan Negosiasi

    "Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menunggu Negosiasi

    Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Membawa Pulang

    Lalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mengepung

    Komandan Youjung masih mengendarai kuda di sekitar pemukiman penduduk, melewati jembatan sungai di tengah kota di Kerajaan Rowa.Diofu dalam keadaan terikat hanya melihat sekeliling kita dengan duduk di kuda bersama Komandan Youjung dibelakangnya dalam satu kuda."Sepi sekali area ini ya. Kemana semua penduduknya, apa semuanya di evakuasi." ucap Komandan Youjung berbicara sendiri di atas kuda sambil melihat sekeliling kota sambil berputar putar di jembatan sungai kota dengan kudanya sendirian.Komandan Youjung pergi meninggalkan jembatan ke arah lain untuk mencari jalan keluar Kerajaan Rowa. Area setapak kecil, penduduk yang biasa banyak yang berjualan mendadak sepi.Lalu Komandan Johen dan Komandan Houri berdiri dengan prajurit istana Kerajaan Rowa di depan pintu masuk Kerajaan Rowa yang sudah ditutup untuk menyusun rencana pencarian Komandan Youjung."Dengar semua, kita harus menangkap Komandan Youjung sekarang.

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Adu Kekuatan

    Ting....Komandan Youjung melompat mundur melepas serangan dua prajurit istana Kerajaan Rowa dengan berdiri dari kejauhan sambil melihat wajah dua prajurit itu dengan wajah marah."Prajurit macam apa mereka itu." ucap Komandan Youjung penasaran ingin adu kekuatan dengan mereka.Komandan Johen berlari menemui prajurit aliansi untuk memberikan perintah kepada mereka."Sampaikan kepada prajurit aliansi untuk mundur dan tidak menyerang Komandan Youjung. Suruh prajurit istana Kerajaan Rowa untuk menyerang Komadan Youjung." ucap Komandan Johen."Baik.." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Bagaimana prajurit dibawah pimpinan Komandan Youjung, apa sudah tertangkap semua." ucap Komandan Johen."Semua prajurit termasuk aliansi kerajaan, masih mencari mereka komandan. Karena prajurit menyebar untuk melarikan diri ke sekitar Kerajaan Rowa. ucap seorang prajurit."Segera sampaikan

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Perbatasan

    Komandan Youjung dan seorang prajurit yang mendampingi dibelakangnya berlari terus menjauhi prajurit Kerajaan Rowa."Komandan Youjung, kita harus berlari dan sembunyi di rumah penduduk." ucap seorang prajurit yang berlari dibelakangnya."Baik, kita harus mencari jalan keluar di kerajaan ini, setidaknya sampai diperbatasan agar selamat." ucap Komandan Youjung menggendong Diofu sambil berlari.Komandan Youjung telah sampai di tembok besar Kerajaan Rowa, tepatnya disisi timur"Ada tangga kita harus naik keatas, ayo." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung naik ke tembok pemantau prajurit Kerajaan Rowa."Ada musuh, bersiap untuk bertarung, komandan." ucap seorang prajurit melihat musuh berjalan memantau keadaan."Baik."Komandan Youjung dan seorang prajurit Komando Kerajaan Souling berhasil menidurkan dua prajurit Kerajaan Rowa yang sedang berjaga."Ayo, kita ha

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Dalam Bahaya

    "Lapor Raja, di perbatasan ada kelompok prajurit tidak dikenal berada di garis perbatasan." ucap seorang prajurit yang melapor."Segera lakukan pembersihan di perbatasan, tampaknya Komandan Youjung akan kesulitan untuk kembali." ucap Raja Dioyung."Baik."Komandan Youjung dan seorang prajurit yang membawa Diofu kembali ke Kerajaan Souling dihalangi oleh prajurit musuh berasal dari Kerajaan Rowa."Kita terkepung, Komandan, mereka akan menelusuri hutan ini." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Padahal sedikit lagi akan sampai di perbatasan Kerajaan Souling. Saya akan berlari dan melawan mereka, kamu tetap disini, jaga Diofu untuk bersembunyi." ucap Komandan Youjung.Saat prajurit istana Kerajaan Rowa tengah menelusuri hutan ini. Komandan Youjung langsung keluar dari hutan untuk berlari sekencang mungkin dengan melompat dan melewati hutan akar besar dengan memanjat dan turun dengan perlahan untuk s

Latest chapter

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Akhir dari Kerajaan

    "Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi dengan Kerajaan Jauh

    "Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Besar

    Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Kecil

    Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Operasi Tempur

    "Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mundur

    "Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Serangan Kecil

    "Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mencari Tempat Aman

    "Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menginap

    "Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari

DMCA.com Protection Status