Share

Sang Komandan

Penulis: Firdaus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-11 00:08:12

Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa.

"Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung.

"Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli.

"Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung.

"Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung.

"Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.

Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.

Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Souling.

Kapten Johen menyampaikan kepada Diofu kalau Komandan Youjung telah menerima perintah untuk kembali ke perbatasan bersama dengan para prajurit yang dibawanya.

Diofu terkejut mendengar itu, lalu Diofu membawa Kapten Johen dan Komandan Sinco serta Kapten Lou ke dalam tenda.

"Komandan Sinco, Kapten Johen akan kembali ke perbatasan atas perintah Komandan dari Kerajaan Souling." ucap Diofu.

Komandan Sinco diam dan mendengar perkataan Diofu yang belum selesai.

"Bagaimana dengan keamanan saya sedang bernegosiasi oleh Kerajaan Rowa dan Sow." Tanya Diofu kepada Komandan Sinco."

"Saya selaku Komandan Sinco akan memberikan keamanan kepada Diofu selama negosiasi kepada Kerajaan Rowa dan Sow. ucap Komandan Sinco kepada Diofu.

"Baik, artinya saya akan bertahan disini, Komandan Sinco." ucap Diofu.

Kapten Johen terdiam mendengar perkataan Diofu dan masih mengkhawatirkan keamanan Diofu selaku anak Raja yang belum diketahui Oleh Raja Dioyung dan Komandan Youjung tentang yang dilakukannya di perbatasan musuh.

"Baik, kalau Diofu ingin bertahan disini. Saya akan kembali ke tenda perbatasan." ucap Kapten Johen.

Kapten Johen keluar bersiap untuk kembali bersama prajurit naik kuda. Di pintu keluar tenda, Kapten Johen menjabat tangan Diofu, Komandan Sinco dan Kapten Lou.

Lalu mereka kembali ke perbatasan bersama dengan para prajuritnya menaiki kuda.

Diofu kembali bertahan bersama Komandan Sinco untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Souling, Rowa dan Sow.

Kapten Johen telah sampai di tenda perbatasan, lalu dia di datangi oleh seorang prajurit perang.

"Lapor Kapten Johen, anda di panggil oleh Komandan Sinco." ucap seorang prajurit.

"Baik."

Komandan Sinco sedang duduk sendiri di meja di dalam tenda. Tiba-tiba Kapten Johen masuk.

"Lapor Komandan, anda memanggil saya?" Tanya Kapten Johen.

"Iya, duduk." ucap Komandan Sinco.

"Coba kamu ceritakan." Tanya Komandan Sinco.

"Kerajaan Rowa melakukan negosiasi dengan Kerajaan Souling." ucap Kapten Johen.

"Saya tahu itu." ucap Komandan Sinco.

Kapten Johen bingung memberikan alasan kepada Komandan Youjung alasan bisa mengirim surat kepada Komandan Youjung.

Lalu Komandan Youjung curiga terhadap Kapten Johen bergerak sendiri tanpa perintah dan bisa sampai di perbatasan musuh.

"Kapten Johen, segera antar saya kepada tenda Kerajaan Rowa sekarang juga." ucap Komandan Youjung."

Kapten Johen mulai panik dan tidak bisa mengirim surat kepada Diofu.

Youjung memanggil kapten Rouli untuk menyiapkan pasukan. Sementara Kapten Johen berdiri tepat di samping Komandan Sinco.

Di pintu keluar tenda prajurit Kerajaan Rowa, prajurit dalam jumlah banyak telah bersiap untuk berangkat malam ke tenda prajurit Kerajaan Rowa.

Dengan menaiki kuda dan berjalan kaki sebagian besar prajurit, mereka berjalan melewati hutan tanpa kirim surat ke Diofu.

Lalu di tenda prajurit Kerajaan Rowa, prajurit seperti biasa berjaga.

Dengan taktik Komandan Youjung, prajurit dapat dilumpuhkan dengan senjata tanpa ketahuan prajurit lain tepat di depan pintu masuk tenda.

Komandan Youjung masuk ke dalam tenda bersama dengan para prajurit yang sedang berpesta di api unggun.

"Dimana Komandan tertinggi kalian." Teriak Youjung.

Para prajurit yang sedang menikmati pesta langsung sibuk mengambil perlengkapan pedang dan membentuk posisi bertahan di sekitar tenda dengan wajah tegang.

Begitu juga prajurit Souling dalam jumlah besar bersiap menyerang dan membidik musuh dengan anak panah.

Diofu dan Komandan Sinco sedang di dalam tenda sedang diskusi mendengar teriakan pria.

Lalu Diofu mengintip keluar bahwa itu Komandan Youjung.

"Komandan Youjung, kenapa bisa datang kesini?" ucap Diofu.

"Dimana Komandan tertinggi kalian?" Prajurit periksa semua tenda." ucap Komandan Youjung.

Prajurit Souling berlari memeriksa setiap tenda, tapi, Kapten Lou malah menghalangi mereka dengan berdiri.

"Dilarang memeriksa tanpa izin." ucap Kapten Lou dengan tegas.

Para prajurit berhenti memeriksa tenda prajurit Kerajaan Rowa.

"Prajurit, periksa semua tenda." Teriak Komandan Youjung.

"Hentikan, semua." Tegas Kapten Lou.

Komandan Sinco segera keluar, tapi di tahan oleh Diofu.

"Tunggu Komandan Sinco kita lihat apa yang dilakukan Komandan Youjung." ucap Diofu.

"Jika Komandan kamu tidak keluar, saya akan bertempur melawan prajurit saya." ucap Komandan Youjung.

"Prajurit bentuk baris pertahanan." ucap Kapten Lou.

Para prajurit langsung bentuk formasi pertahanan. Barisan petarung pedang jarak dekat berbaris tiga lapis, lalu disusul oleh prajurit panah jarak jauh dibelakang, dan pintu masuk ditutup oleh meriam ledak skala kecil.

Formasi pertahanan Kerajaan Rowa membuat, Komandan Youjung terkepung dan terkurung.

Seluruh prajurit Kerajaan Rowa, bentuk formasi pertahanan total dengan menempatkan prajurit pelindung perisai dan pemanah jarak jauh serta meriam ledak skala kecil.

Komandan Youjung yang jumlah pasukan dibawa lebih sedikit dibandingkan pasukan prajurit Kerajaan Rowa membuat kewalahan dan kebingungan dalam menyerang.

Kapten Lou, berbicara melalui pengeras suara.

"Jika anda tidak menyerah untuk melakukan negosiasi dengan Kami, maka prajurit Kerajaan Rowa akan bentuk pertahanan total." Teriak Komandan Youjung.

"Saya kesini untuk mencari Komandan tertinggi, Kenapa kalian menyerang kami." Tanya Kapten Lou.

"Kamu ingin negosiasi, tapi tidak ada surat resmi kepada kami untuk kesini." ucap Kapten Lou.

Komandan Youjung langsung menyerang pertahanan prajurit Rowa untuk bentuk formasi pertahanan total menggunakan perisai pelindung baja.

Komandan Youjung langsung menebas pedang ke prajurit Rowa. Sementara prajurit Kerajaan Souling hanya diam karena formasi pertahanan mereka terkepung total.

"Prajurit bentuk formasi penangkapan Komandan Youjung."

"Tunggu!" Teriak Komandan Sinco yang keluar dari tenda sendirian.

"Komandan Sinco." ucap Kapten Lou.

"Prajurit formasi pertahanan dihentikan." Beri jalan." ucap Komandan Sinco.

Komandan Youjung maju menghadap Komandan Sinco dengan menyimpan pedang dan berjalan perlahan kepada Komandan Sinco.

"Negosiasi apa yang ingin kamu lakukan kepada saya." Tanya Komandan Youjung.

"Menghentikan pertempuran." ucap Komandan Sinco.

"Kamu menumpuk prajurit di perbatasan, kamu ingin negosiasi. Apa ini jebakan Kerajaan kamu?" ucap Komandan Youjung.

"Tidak, ini adalah negosiasi. Jika kamu ingin tahu negosiasi apa. Silahkan kembalikan pasukan kamu kembali ke perbatasan." ucap Komandan Sinco.

"Mana surat resmi dari Kerajaan kamu?" Tanya Komandan Youjung.

"Kembalilah kamu ke perbatasan." Negosiasi dengan Petinggi Kerajaan harus dilakukan. Kita sebagai prajurit bertugas menghentikan pertempuran." ucap Kapten Lou.

"Kapten Johen." Komandan Sinco heran dengan ucapan bijak kepadanya.

"Kamu berani sekali memerintahkan saya dengan petinggi dari Kerajaan Souling." ucap Komandan Youjung dengan mengeluarkan pedang dan langsung berlari mengarahkan kepada Kapten Lou.

"Ting..."

Kedua pedang Komandan Youjung dan Komandan Sinco saling berlaga dengan teknik menyerang dengan wajah tegang.

"Hentikan Komandan Youjung." Tegas Komandan Sinco.

Diofu di dalam tenda melihat orang diluar sedang cek Cok dan adu pedang.

Diofu tetap bertahan bersembunyi di dalam tenda dengan kondisi diluar yang memanas.

"Prajurit periksa setiap tenda." Teriak Komandan Youjung.

"Baik." ucap para prajurit Kerajaan Souling.

"Prajurit bentuk barisan pertahanan." Lindungi Komandan Youjung dan Sinco." ucap Kapten Lou.

Prajurit langsung berlari kesana kesini membentuk pertahanan berlapis dengan senjata pelindung baja.

Prajurit langsung membentuk pertahanan berlapis. Bentrok pun terjadi, hingga membuat para prajurit Kerajaan Rowa mengalami luka. Akibat sabetan pedang saat membentuk pertahanan tanpa perlawanan.

Komandan Sinco dan Komandan Youjung masih beradu pedang.

"Hentikan Komandan Youjung, kita harus negosiasi." Tegas Komandan Sinco.

Kapten Lou langsung mengambil tali, lalu melemparkan tali itu ke bagian kaki Komandan Youjung saat mereka masih kaku beradu pedang.

Kapten Lou, langsung menarik kakinya, hingga membuat Komandan Youjung terjatuh terlentang hingga terseret.

Komandan Sinco langsung mengambil pedang Komandan Youjung dan melemparnya ke area aman.

Komandan Youjung yang terseret oleh tali Kapten Lou, langsung melawan dengan menarik kembali hingga terjatuhnya Kapten Lou.

Para prajurit dengan tangan kosong mulai mendatangi Komandan Youjung agar bisa di tahan dengan di ikat.

Tapi Komandan Youjung malah memukul prajurit Kerajaan Rowa dengan pukulan keras hingga 4 prajurit terpental. Karena Komandan Youjung sangat kekar dan tinggi.

Prajurit lain terus mendatangi Komandan Youjung dengan memeluk tubuhnya agar tidak bisa bergerak hingga terlengkup.

Tapi Komandan Youjung, bangkit dan langsung melempar prajurit Kerajaan Rowa dalam jumlah 8 hingga terjatuh.

Prajurit pemanah memberikan perintah menembak Kapten Lou.

Namun, Komandan Sinco dengan cepat menyuruh prajurit Kerajaan Rowa mengepung prajurit Kerajaan Souling dengan formasi bertahan.

Tembakan panah langsung dilancarkan dari depan dan dari atas. Tapi busur panah terpental oleh perisai baja prajurit Kerajaan Rowa.

Komandan Sinco, Komandan Youjung, Kapten Lou berhasil berpisah dari prajurit Kerajaan Souling.

Sekarang Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou.

Bab terkait

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Antar Komandan

    Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi Anak Raja

    Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Penyusupan

    "Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Di Kepung

    Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Paksa

    "Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Kebuntuan Negosiasi

    "Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menunggu Negosiasi

    Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Membawa Pulang

    Lalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Akhir dari Kerajaan

    "Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi dengan Kerajaan Jauh

    "Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Besar

    Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Kecil

    Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Operasi Tempur

    "Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mundur

    "Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Serangan Kecil

    "Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mencari Tempat Aman

    "Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menginap

    "Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari

DMCA.com Protection Status