Komandan Sinco keluar dari tenda meninggalkan Diofu dan Kapten Johen. Lalu mereka bertiga keluar dari tenda melihat Komandan Sinco memberikan komando kepada prajurit dengan pengeras suara.
"Prajurit, segera lakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling. Lancarkan tembakan bola api pertama." ucap Komandan Sinco.Para prajurit Kerajaan Rowa berlari kesana kemari mempersiapkan senjata dan posisi komando untuk bertahan dan menyerang dengan senjata yang di pegang.Sementara Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou berdiri di depan Komandan Sinco dan para prajurit yang sibuk."Diofu apa tindakan selanjutnya." Tanya Kapten Johen.Diofu diam, Kapten Johen hanya melihat Diofu."Komandan Sinco, musuh telah mendekati tenda kita." Teriak prajurit yang panik dengan pegang pedang.Di sisi timur sekelompok prajurit dari Kerajaan Rowa dan Souling sudah pagar tenda prajurit Kerajaan Rowa.Prajurit dari dua kerajaan saling adu pedang dengan teknik menyerang. Sabitan demi sabitan prajurit mengalami luka dan terduduk menahan kesakitan.Sekelompok prajurit panah jarak menengah dan prajurit meriam ledak skala kecil dengan cepat melakukan tembakan.Prajurit petarung jarak dekat dari Kerajaan Rowa berlari mundur. Lalu tembakan panah dan meriam ledak di arahkan kepada prajurit Kerajaan Souling.Tembakan meriam meledakkan sisi timur tenda prajurit Kerajaan Rowa. Prajurit Souling terkena tembakan satu demi satu. Prajurit Souling sebagian kecil tergeletak."Diofu bagaimana, Apa kita harus mundur." Tanya Kapten Johen.Diofu diam, lalu Diofu mengambil pengeras suara milik Komandan Sinco. Dengan berlari, Diofu merampas pengeras suara di tangan Sinco.Komandan Sinco kaget, Diofu berteriak di depan para prajurit yang bertarung dengan berdiri."Hentikan..!" Teriak Diofu di depan kedua prajurit yang terlanjur melakukan pertempuran.Diofu terengah-engah, para prajurit yang bertarung berhenti dan melihat Diofu yang berdiri sendirian.Komandan Sinco diam melihat Diofu, namun prajurit Kerajaan Rowa dari depan berdatangan dan melancarkan pertarungan jarak dekat.Pertempuran terus berlanjut, namun Diofu tak habis akal, Diofu memberikan perintah kepada Komandan Sinco dengan berlari mendekatinya."Komandan Sinco, perintahkan para prajurit untuk mundur ke belakang tenda, menjauhi hutan. Lalu kerahkan prajurit petarung jarak dekat dengan melakukan teknik bertahan dengan perisai pelindung dan ledakan jarak dekat tanpa mengenai prajurit Souling." ucap Diofu."Baik, semua prajurit Kerajaan Rowa, mundur, ke hutan, prajurit meriam lakukan tembakan. Prajurit petarung jarak dekat, bentuk barisan perisai pelindung." Teriak Komandan Sinco.Semua prajurit berlari meninggalkan tenda, lalu prajurit meriam menembakkan meriam ke arah prajurit Souling agar kesulitan untuk maju.Sementara itu prajurit petarung jarak dekat membentuk perisai pelindung untuk melindungi prajurit yang berlari ke hutan melewati bagian belakang tenda.Diofu, Komandan Sinco, Kapten Johen, Kapten Lou dan 5 prajurit komando dan 10 petarung jarak dekat memegang perisai baja dan rompi baja berdiri dihadapan prajurit yang di sisi timur dan pintu masuk.Diofu berada di belakang prajurit Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling sedang menunduk untuk berlindung bersama dengan Kapten Johen, Kapten Lou dan Komandan Sinco."Kapten Johen segera kirim pesan ke Komandan Youjung untuk menghentikan pertempuran. ucap Diofu kepada Kapten Johen."Baik, Diofu. Jawab Kapten Johen, berdiri meninggalkan Diofu menerima perintah pengiriman surat."Komandan Sinco, sampaikan kepada prajurit Kerajaan Souling untuk menghentikan serangan melalui pengeras suara dan kirim surat resmi kepada Komandan Souling."Baik, Diofu." ucap Komandan Sinco.Sementara itu, Komandan Youjung sedang berada di tenda besar bersama kapten prajurit berbagai jenis petarung yang berjumlah 10 orang sedang berdiskusi untuk bertempur terhadap Kerajaan Rowa.Lalu, Komandan Sinco berteriak kepada prajurit Souling untuk menghentikan serangan. Bendera putih dikibarkan oleh dua orang prajurit Kerajaan Rowa.Pengiriman surat ke tenda Komandan Youjung juga sudah dikirim ke Kerajaan Souling.Tembakan meriam ledak skala kecil terus dilancarkan prajurit Kerajaan Rowa. Ledakan terus terjadi di pintu masuk dan sisi gerbang sebelah timur tenda Kerajaan Rowa.Diofu melihat situasi di depan, dengan mengintip dari bawah celah kaki seorang prajurit Kerajaan Souling yang mengangkang, prajurit Kerajaan Souling tidak menampakkan tubuhnya. Hanya ledakan meriam yang nampak.Diofu, melihat ke belakang bahwa semua prajurit Kerajaan Rowa telah mundur jauh ke hutan. Sementara hanya tersisa puluhan prajurit Kerajaan Rowa dan rombongan prajurit Diofu bertahan dan menyerang prajurit Kerajaan Souling.Di sisi lain, sekelompok prajurit dalam jumlah banyak masih bertahan di area hutan di depan tenda prajurit Rowa. Prajurit berdiri dibalik pohon, mereka masih melihat ledakan di pintu masuk tenda prajurit Kerajaan Rowa.Diofu masih bertahan, dan masih mencari cara untuk menghentikan serangan oleh Kerajaan Souling.Lalu Diofu memanggil Komandan Sinco untuk bertanya."Komandan Sinco, apa yang dimiliki peralatan militer Kerajaan Rowa untuk melumpuhkan prajurit musuh?" Tanya Diofu."Tembakan Jaring dan tali." ucap Komandan Sinco."Lalu Diofu punya ide untuk melumpuhkan para prajurit Kerajaan Souling.Tapi, Kapten Johen menyampaikan kepada Diofu kalau para prajurit yang sudah bergerak untuk bertempur tidak bisa dihentikan, apalagi dilumpuhkan dalam keadaan hidup.Kapten Johen menyampaikan ada petarung jarak dekat dan pemanah jarak jauh yang menyebar dan siap membidik sasaran di tenda Kerajaan Rowa.Kapten Johen, mengusulkan untuk mundur menjauhi hutan dan meninggalkan tenda prajurit Kerajaan Rowa, jika Diofu ingin negosiasi dengan Kerajaan Rowa dan Sow.Diofu menerima saran Kapten Johen, tapi Komandan Sinco memberikan ide untuk mengumpulkan bongkahan bata besar untuk menutup area hutan tepat dibelakang tenda Kerajaan Rowa.Komandan Sinco menyuruh seorang prajurit untuk menyampaikan kabar kepada para prajurit yang mundur ke hutan untuk mengumpulkan bongkahan batu besar untuk menutup jalan sepanjang hutan.Lalu para prajurit pun mulai mengumpulkan bongkahan batu besar dan kayu atau ranting dan rumput, dan meletakkannya seperti dinding pelindung tinggi di sepanjang area hutan sepanjang 200 meter.Butuh waktu satu jam sekelompok prajurit menyelesaikan itu semua.Diofu, komandan Sinco, Kapten Johen, 5 prajurit komando, 10 petarung jarak dekat berlari mundur ke hutan melewati pintu kecil tembok yang telah dibuat oleh prajurit Rowa.Lalu prajurit yang masih bertahan pun satu per satu berlari mundur ke hutan meninggalkan tenda prajurit Kerajaan Rowa.Lalu Diofu, Kapten Johen, Komandan Sinco, Kapten Johen, Kapten Lou berlindung di dalam hutan mundur jauh dari tenda prajurit dengan cara berlari sampai berada di titik aman dari kejaran prajurit Souling.Lalu di tenda prajurit Kerajaan Rowa, sekelompok prajurit masuk memeriksa seluruh tenda. Prajurit Souling tidak menemukan siapapun kecuali barang prajurit dan senjata militer yang tertinggal.Seorang Kapten prajurit Kerajaan Souling melaporkan kepada tenda Komandan Youjung tentang situasi saat ini.Komandan Youjung pun baru menyelesaikan diskusi dengan para Kapten prajurit Souling.Komandan Youjung duduk dan menerima surat yang dibawa oleh seorang prajurit kepada Komandan Youjung.Dibagian atas surat yang baru saja diterima di mejanya berisi situasi pertempuran mengejutkan Komandan Youjung karena prajurit Kerajaan Rowa mundur meninggalkan tenda dan persenjataan.Lalu surat berikutnya dari Komandan Sinco berisi penghentian pertempuran dengan alasan negosiasi.Lalu surat ketiga berisi penghentian pertempuran oleh Kapten Johen dari prajurit perbatasan.Komandan Youjung terkejut membaca surat masuk. Lalu beliau memberi perintah untuk menarik seluruh prajurit yang berada di wilayah Kerajaan Sow.Youjung memerintah prajurit meletakkan bendera putih di ikat surat tepat dibawah tiang bendera di tancapkan oleh prajurit Kerajaan Rowa di area tenda prajurit Kerajaan Rowa.Sore hari Diofu menyuruh Komandan Sinco memeriksa keadaan tenda prajurit Kerajaan Rowa.Tak lama prajurit Kerajaan Rowa kembali ke menemui Komandan Sinco dan menyampaikan kepada Diofu kalau Kerajaan Souling mundur dan memberikan bendera putih untuk berhenti menyerang."Baik" terimakasih atas informasinya Komandan Sinco. Sekarang kita akan kembali ke tenda prajurit Kerajaan Rowa." ucap Diofu kepada Komandan Sinco."Baik, Diofu." Jawab Komandan Sinco.Semua prajurit kembali ke tenda Kerajaan Rowa. Semua prajurit memperbaiki pagar dan tenda tidur yang rusak dan membersihkan puing-puing agar bisa dipakai untuk berkemah.Lalu jasad prajurit dari Kerajaan Rowa dan Souling dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam peti yang disiapkan oleh Prajurit Kerajaan Rowa untuk dikubur dan dikembalikan ke Kerajaan Souling atas perintah Komandan Sinco dan Diofu.Lalu, Diofu dan Komandan Sinco menerima laporan dan Kapten Lou bahwa prajurit Kerajaan Rowa gugur dua puluh lebih dan prajurit Kerajaan Souling gugur sebanyak sebelas lebih.Malam hari, Diofu bermalam dengan prajurit Kerajaan Rowa, menikmati makan malam dan hiburan dengan musik dan tarian atas perintah komandan Sinco karena adanya penghentian Pertempuran dan mengurangi ketegangan seluruh pasukan Kerajaan Rowa.Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa."Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung."Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli."Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung."Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung."Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali k
Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan
Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan
"Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist
Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
"Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc
"Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.
Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand
"Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus
"Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S
Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin
Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par
"Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent
"Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda
"Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou
"Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me
"Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari