Share

Negosiasi

Penulis: Firdaus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Saya disini, prajurit turunkan senjata." ucap Kapten Lou berdiri dihadapan rombongan Kerajaan Souling.

"Siap." ucap seruan prajurit Rowa menurunkan pedang dan berjalan kembali ke tenda prajurit Rowa.

"Apa yang ingin kamu negosiasikan kepada saya?" Tanya Kapten Lou.

"Saya Johen, Kapten perbatasan Souling, menyampaikan bahwa kami ingin negosiasi terkait rencana kerajaan Rowa dan aliansi Sow terhadap Kerajaan Souling. ucap Kapten Johen.

"Kenapa Negosiasi dengan kami?" Tanya Lou.

"Karena hanya dengan pemimpin prajurit Rowa, penyerangan dapat dihentikan sementara." ucap Kapten Johen.

Lou terdiam mendengar perkataan Johen. Dengan wajah Lou yang serius melihat Kapten Johen dan Diofu. Lou mengizinkan mereka masuk ke tenda prajurit Rowa.

"Silahkan masuk, kapten Johen, ikuti kami ke tenda saya." ucap Lou dengan wajah senyum.

"Baik." ucap Kapten Johen dengan wajah senyum.

Sampai di tempat peristirahatan tenda prajurit Kerajaan Rowa, mereka duduk dan membicarakan tentang negosiasi agar penyerangan tidak dilakukan.

Prajurit Rowa menyuruh prajurit menyediakan teh kepada rombongan Souling

"Kapten Lou, ini Diofu anak Raja Souling." ucap Kapten Johen.

"Apa yang membawamu kesini, Diofu?" Tanya Kapten Lou dengan wajah serius.

"Saya mau negosiasi terkait apa penyebab penyerangan terhadap Kerajaan Rowa dan kenapa bisa beraliansi dengan Kerajaan Sow?" Tanya Diofu dengan wajah santai dan nada bicara yang baik.

"Kami diperintahkan oleh Kerajaan Rowa untuk melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling. Kalau adanya aliansi Kerajaan Rowa terhadap Kerajaan Sow, saya tidak tahu apapun. Karena saya hanya diperintahkan melakukan penyerangan. ucap Kapten Lou kepada Diofu.

"Dimana komandan tertinggi kamu, apa dia akan kesini ikut menyerang?" Tanya Diofu kepada Kapten Lou.

"Beliau masih di Kerajaan dan akan kesini sekitar dua hari lagi." ucap Kapten Lou.

"Kapan perintah Kerajaan Rowa menyerang Kerajaan Souling?" Tanya Diofu.

"Komandan tertinggi masih di Kerajaan Rowa, kami disini bertenda di perbatasan." ucap Kapten Lou.

"Baik, jangan berikan informasi ini kepada Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow, kalau Kerajaan Souling kesini untuk bernegosiasi. Terutama kepada Komandan kamu." ucap Diofu kepada Kapten Lou.

"Baik." jawab Kapten Lou dengan raut wajah serius.

"Kapten Johen, untuk sementara kita bergabung dengan Prajurit Kerajaan Rowa untuk bermalam selama dua hari, sampai Komandan tertinggi tiba." ucap Diofu kepada Kapten Johen.

"Bagaimana dengan kondisi tenda perbatasan Kerajaan Souling, Diofu?" Tanya Kapten Johen.

"Segera kirim Burung pembawa pesan, jika komandan Kerajaan Souling tiba. Jangan beritahu kami ada disini, jika Youjung tiba, laporkan kepada kami." ucap Diofu kepada Kapten Johen.

"Baik, Diofu. ucap Kapten Johen.

Malam hari Diofu, Kapten Johen dan 5 prajurit komando duduk melingkar di depan api unggun.

Diofu, Kapten Johen, 5 prajurit komando menikmati makan malam bersama. Para prajurit Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling saling berinteraksi bersama tanpa adanya rasa kaku.

Awalnya para prajurit masih belum menerima rombongan Diofu dari Kerajaan Souling. Tetapi perintah dari Kapten Lou kepada prajurit Kerajaan Rowa, untuk menerima interaksi dengan Rombongan Kerajaan Souling.

Diofu, duduk disebelah Kapten Johen, dan Kapten Lou duduk disebelah Diofu. Sementara di depan api unggun ada 5 prajurit Kerajaan Rowa duduk melingkar menikmati makan malam mereka.

"Diofu, sebenarnya apa rencana kamu terhadap Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow." Tanya Kapten Lou.

"Dulu Kerajaan Souling selalu bertempur hingga menyebabkan korban prajurit gugur bertempur. ucap Diofu kepada Kapten Lou.

Kapten Lou, terdiam tetapi wajahnya serius melihat wajah Diofu.

"Untuk menciptakan kedamaian Kerajaan Souling, Negosiasi solusinya." ucap Diofu kepada Kapten Lou.

"Ya negosiasi memang perlu, tapi kami hanya menerima perintah bertempur." ucap Kapten Lou.

"Kita tidak ingin prajurit dari Kerajaan Souling dan Rowa melakukan pertempuran tanpa alasan yang jelas, Kapten Lou, Benar kan?" ucap Diofu.

"Benar." ucap Kapten Lou.

"Kita tunggu saja kedatangan komandan tertinggi Kerajaan Rowa." ucap Kapten Johen kepada Diofu dan kapten Lou.

"Benar, lagipula informasi penyerangan ini masih belum tahu apa motifnya." ucap Diofu kepada Kapten Johen.

Pagi hari Diofu bangun dan bangkit dari tenda Tidur khusus dirinya sendiri keluar melihat prajurit Rowa sedang berbaris latihan bertarung pedang dan panah.

Diofu berjalan mendekati prajurit yang bertarung tersebut. Lalu Kapten Johen datang mendekati Diofu.

"Hati-hati Diofu jangan mendekati prajurit yang sedang latihan pedang." ucap Kapten Johen.

"Baik Kapten Johen." ucap Diofu.

Lalu Kapten Lou berjalan mendekati Diofu dan Kapten Johen.

"Kami setiap pagi selalu latihan bertarung dan panah." ucap Kapten Lou.

"Apa saja yang dimiliki militer tempur Kerajaan Rowa." Tanya Diofu kepada Kapten Lou.

"Ikuti saya." ucap Kapten Lou.

Diofu, Kapten Johen berjalan membelakangi Kapten Lou mengikutinya membawa persenjataan yang sengaja dikeluarkan prajurit Rowa.

"Disini kami memiliki senjata militer panah api besar, meriam skala ledak besar, truk mesin Logistik, pedang berbahan metal tajam. ucap Kapten Lou kepada Diofu dan Kapten Johen.

"Wah senjata militer mereka sangat canggih." ucap Kapten Johen kepada Kapten Lou.

"Kami juga punya balon udara dilengkapi meriam tembak ledak skala besar." ucap Kapten Lou.

"Kapten Lou, apa yang dimiliki Kerajaan Rowa terhadap persenjataan militer, maksud saya apa ada laboratorium militer." ucap Diofu.

"Kami belum memiliki hal semacam itu, pabrik senjata selalu diciptakan oleh tim persenjataan militer. Balon udara modifikasi, merupakan hasil penemuan tim persenjataan Kerajaan Rowa." ucap Kapten Lou kepada Diofu.

"Baik saya mengerti." ucap Diofu terhadap Kapten Lou.

"Mari ikuti saya." ucap Kapten Lou terhadap Kapten Johen dan Diofu.

Diofu, Kapten Johen, Kapten Lou berjalan melihat prajurit berlatih militer. Diofu melihat kekaguman latihan prajurit dengan berbagai jenis senjata dan latihan fisik.

Namun Diofu masih ingin mengetahui tentang Kerajaan Rowa lebih lengkap. Diofu berpikir prajurit Kerajaan Rowa yang dikirim ke area perbatasan Kerajaan Sow sangat mengagumkan.

Kapten Johen yang melihat kemajuan prajurit Kerajaan Rowa begitu baik.

Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou kembali ke tenda Kerajaan Rowa. Sementara Kapten Lou pergi melihat pelatihan prajurit Kerajaan Rowa.

"Prajurit Kerajaan Rowa sangat bagus, banyak militer dan persenjataan yang dimilikinya." ucap Kapten Johen.

"Benar, tapi Kapten Johen adalah penjaga perbatasan Kerajaan Souling. Jadi wajar persenjataan yang dimiliki Kapten Johen dan pasukan dimiliki hanya sedikit." ucap Diofu.

"Iya benar. Besok komandan akan datang begitu juga Komandan Youjung akan tiba di perbatasan." ucap Kapten Johen kepada Diofu.

Malam hari Diofu dan Kapten Johen menikmati api unggun dan menyantap makanan bersama. Kapten Johen, Kapten Lou dan Diofu duduk di tanah beralas kain melingkari api unggun

"Kapten Lou, apa ada laporan tentang kapan komandan Kerajaan Rowa akan tiba di perbatasan." Tanya Kapten Johen kepada Kapten Lou

"Tidak ada, tapi mereka akan tiba di perbatasan besok." ucap Kapten Lou kepada Kapten Johen.

Malam hari yang semakin larut Diofu dan Kapten Johen duduk melihat suasana tenda seluruh prajurit Kerajaan Rowa. Banyak prajurit sedang patroli malam.

"Kapten Johen, waspadalah terhadap kedatangan pasukan tambahan Kerajaan Rowa besok." ucap Diofu.

"Baik." ucap Kapten Johen.

Pagi hari, Kapten Johen telah bersiap dengan 5 prajurit komando perbatasan.

Diofu keluar dari tenda tidurnya menemui Kapten Johen sedang berdiri di depan tendanya.

"Sudah siap?" Tanya Diofu terhadap Kapten Johen.

"Saya sudah siap menerima perintah." ucap Kapten Johen.

"Baik, kita akan menunggu Kapten Lou." ucap Diofu.

Saat Diofu dan Kapten Johen berdiri melihat tenda prajurit Kerajaan Rowa. Seorang prajurit komando menemui Kapten Johen dan menyampaikan informasi.

"Lapor Kapten, Komandan Youjung baru saja tiba di perbatasan." ucap seorang prajurit komando perbatasan.

"Baik." ucap Kapten Johen.

"Segera kirim surat kepada prajurit komunikasi perbatasan untuk mengirim informasi tentang rencana Komandan Youjung terhadap prajurit Kerajaan Rowa." ucap Diofu terhadap seorang prajurit komando.

"Baik." ucap prajurit komando.

Kapten Lou menemui Kapten Johen dan Diofu untuk menyampaikan informasi prajurit Kerajaan Souling telah tiba di perbatasan dalam jumlah besar.

"Kapten Johen, saya juga baru saja menerima laporan dari prajurit patroli Kerajaan Rowa,bahwa prajurit Kerajaan Souling dalam jumlah besar telah tiba di perbatasan." ucap Kapten Lou.

"Saya juga sudah menerima laporan itu tapi belum ada pergerakan." ucap Kapten Johen

"Saya dan prajurit akan bersiap untuk bertempur melawan prajurit Kerajaan Souling." ucap Kapten Lou.

"Apa Komandan tertinggi Kerajaan Rowa telah tiba di perbatasan?" Tanya Diofu.

"Pasukan Kerajaan Rowa belum tiba Diofu. Tapi jika pasukan Kerajaan Souling telah tiba di perbatasan dan melakukan pergerakan, kami prajurit kerajaan Rowa akan bertempur." ucap Kapten Lou.

"Baik. Kami telah mengirimkan pesan kepada prajurit perbatasan. Jika ada informasi prajurit mulai melakukan pergerakan, kami akan kembali menemui Komandan Youjung untuk menunda penyerangan." ucap Diofu.

"Kapten Lou, jika Komandan Kerajaan Rowa telah tiba di perbatasan, segera tunda penyerangan." ucap Diofu.

"Kapten Johen, kita harus kembali perbatasan untuk menyampaikan kepada Komandan Youjung untuk menunda penyerangan terhadap Kerajaan Rowa." ucap Diofu.

"Diofu, serius, coba pikirkan lagi." Tanya Kapten Johen kepada Diofu.

"Iya, perhitungan kita tidak tepat. Kita harus kembali untuk Negosiasi terhadap Komandan Youjung." ucap Diofu.

Kapten Johen terdiam terhadap yang disampaikan Diofu karena sudah menginap dua hari dua malam di tenda Kerajaan Rowa.

"Saya takut, prajurit akan menyerang jarak jauh kepada Kerajaan Rowa. Hal itu bisa membahayakan diri kita juga." ucap Diofu.

Kapten Johen terdiam mendengar perkataan Diofu. Begitu juga, Kapten Lou juga terdiam mendengar perkataan itu.

Kapten Johen berpikir, belum ada kerajaan manapun melakukan negosiasi tanpa perintah resmi dari raja.

Di pintu keluar tenda prajurit Kerajaan Rowa, Diofu, Kapten Johen, 5 prajurit Komando bersiap kembali ke perbatasan dengan kuda.

Sebelum pergi, Diofu berjabat tangan kepada Kapten Lou dengan wajah tersenyum. Kapten Lou juga tersenyum kepada Diofu.

"Saya akan kembali lagi ke Tenda Kerajaan Rowa untuk menyampaikan penundaan kepada Komandan Youjung." ucap Diofu.

"Baik, saya akan tetap bertahan dengan prajurit saya. Dan saya akan menyampaikan kepada komandan saya tentang laporan negosiasi terhadap Anak Raja Souling. Begitu Komandan Kerajaan Rowa tiba disini" ucap Kapten Lou terhadap Diofu.

Rombongan Diofu pergi meninggalkan tenda prajurit Kerajaan Rowa dengan menaiki kuda dengan cepat.

Bab terkait

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertemuan Pertinggi Militer

    "Kapten Johen, begitu kita sampai di tenda prajurit Kerajaan Souling, kemungkinan Komandan Youjung akan melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Rowa." ucap Diofu dengan mengendarai kuda dengan Kapten Johen."Kita pastikan penyerangan akan ditunda oleh Komandan Youjung, Diofu." ucap Kapten Johen.Mereka berdua terus mengendarai kuda dengan cepat agar bisa sampai di tenda perbatasan prajurit Kerajaan Souling.Pada saat mereka tiba di tenda prajurit perbatasan, Diofu melihat banyak prajurit Kerajaan Souling yang sedang sibuk mempersiapkan gerobak senjata panah jarak jauh skala besar. Lalu mereka mendirikan tenda di area hutan jauh dari tenda perbatasan prajurit.Banyak gerobak logistik berada di dekat tenda prajurit Kerajaan Souling sedang berhenti untuk menurunkan barang.Diofu dan Kapten Johen turun dari kuda, bergegas menemui Komandan Youjung.Diofu sudah bertanya kepada seorang prajurit dari tenda p

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran

    Komandan Sinco keluar dari tenda meninggalkan Diofu dan Kapten Johen. Lalu mereka bertiga keluar dari tenda melihat Komandan Sinco memberikan komando kepada prajurit dengan pengeras suara."Prajurit, segera lakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling. Lancarkan tembakan bola api pertama." ucap Komandan Sinco.Para prajurit Kerajaan Rowa berlari kesana kemari mempersiapkan senjata dan posisi komando untuk bertahan dan menyerang dengan senjata yang di pegang.Sementara Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou berdiri di depan Komandan Sinco dan para prajurit yang sibuk. "Diofu apa tindakan selanjutnya." Tanya Kapten Johen.Diofu diam, Kapten Johen hanya melihat Diofu."Komandan Sinco, musuh telah mendekati tenda kita." Teriak prajurit yang panik dengan pegang pedang.Di sisi timur sekelompok prajurit dari Kerajaan Rowa dan Souling sudah pagar tenda prajurit Kerajaan Rowa.Praju

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Sang Komandan

    Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa."Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung."Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli."Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung."Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung."Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali k

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Antar Komandan

    Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi Anak Raja

    Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Penyusupan

    "Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Di Kepung

    Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Paksa

    "Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc

Bab terbaru

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Akhir dari Kerajaan

    "Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi dengan Kerajaan Jauh

    "Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Besar

    Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Kecil

    Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Operasi Tempur

    "Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mundur

    "Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Serangan Kecil

    "Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mencari Tempat Aman

    "Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Menginap

    "Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari

DMCA.com Protection Status