Semua Bab Ilmu Pembawa Perdamaian: Bab 31 - Bab 40

88 Bab

Operasi Penyelamatan berhasil

Lalu Komandan Youjung sebagai komandan tertinggi yang bertugas untuk menjaga gudang istana sebagai jalan penghubung untuk melarikan diri para penghuni istana Kerajaan Souling dan Diofu masih berlangsung."Cepat panggil prajurit istana Kerajaan Rowa." ucap Komandan Johen.Butuh sekitar 10 menit lamanya para aliansi prajurit kerajaan masih melakukan serangan dan bertahan terhadap Komandan Youjung.Para prajurit terus berjatuhan dan tergeletak di tanah karena kuatnya kekuatan bertarung dan besarnya tubuh Komandan Youjung."Mundur semua, biar prajurit khusus ini yang akan menyelesaikan ini semua." ucap Komandan Johen memberi perintah untuk mundur kepada prajurit aliansi."Tingg...." Sebanyak 30 rantai besi telah melilit seorang Komandan Youjung dengan sangat kuat sekali hingga seluruh tubuhnya yang besar dan berotot tidak bisa bergerak lagi."Mereka telah tiba, para prajurit Kerajaan Rowa
Baca selengkapnya

Bicara Singkat

Lalu dua komandan masuk ke kamar Diofu dengan sangat hati-hati dan santai."Diofu anda sudah sadar." ucap Komandan Johen duduk samping kiri ranjang Diofu. Lalu Komandan Houri menutup pintu kamar Diofu dengan pelan dan mengambil kursi untuk duduk di samping Komandan Johen.Lalu Diofu membuka matanya dengan perlahan dan melihat wajah Komandan Johen dan Houri dengan penglihatan penuh samar-samar dengan wajah yang masih lemas."Itu kamu Johen." ucap Diofu memanggil dengan suara halus."Benar Diofu itu saya Komandan Johen dan Houri." ucap Komandan Johen mendekati Diofu dengan wajah sedih."Johen terimakasih atas upaya anda semuanya." ucap Diofu dengan suara halus dengan wajah lemas dengan terbaring di tempat tidur dengan selimut."Anda tidak perlu bicara banyak Diofu, sebaiknya anda pulihkan diri dulu. Kami kesini hanya ingin melihat keadaan Diofu saja." ucap Komandan Johen."Kami keluar ya
Baca selengkapnya

Negosiasi Mulai

"Kami ingin melakukan negosiasi, isi negosiasi adalah gencatan senjata. Kemudian kami ingin mempertanyakan kepada raja semua sebab terjadinya pertempuran melawan Kerajaan Souling. Itu saja." ucap Komandan Johen membantu Diofu untuk berbicara.Raja Qiou dan Raja Gouci diam mendengar hal itu. Lalu para petinggi yang mendengar juga heran."Kenapa mereka semua diam. Apa yang mereka pikirkan." ucap Komandan Johen.""Baik, biar saya luruskan sebagai raja dari Kerajaan Rowa. Begini karena ini adalah permintaan langsung dari Kerajaan Souling utusan bernama Diofu. Maka saya akan jelaskan secara singkat saja." ucap Raja Gouci."Gouci, apa kamu akan membocorkan semuanya." ucap Raja Qiou bertanya."Tidak apa-apa Qiou, saya akan baca isi kertas ini dengan baik. Oh ini ya, Diofu ya. Coba berdiri yang bernama Diofu." ucap Raja Gouci dengan memegang kertas melihat siapa Diofu."Saya raja, saya adalah Diofu." ucap Di
Baca selengkapnya

Pertentangan Para Raja

Para raja dari kerajaan besar mulai menentang kebijakan Diofu. Karena para raja memang sudah menginginkan pertempuran yang sudah ada sejak dulu."Kami dari kerajaan besar tidak ingin mengikuti kebijakan perdamaian dengan negara mu." ucap Raja Qiow."Saya juga menentang kebijakan perdamaian Diofu." ucap Raja Gouci.Diofu tetap berdiri di meja perundingan mendengar keputusan para raja.Walaupun begitu para raja tetap di kawal ketat oleh para prajurit di dalam ruangan dengan berdiri di setiap sudut ruangan termasuk di pintu keluar ruangan diskusi di Kerajaan Souling."Diofu sebaiknya keadaan kerajaan harus kamu kembalikan seperti semula!" tegas Raja Dioyung."Maaf, saya tidak bisa menentang kebijakan demi pertempuran yang sia-sia." ucap Diofu."Dengar, para raja dan perwakilan petinggi kerajaan. Coba pikirkan kembali mengenai gencatan senjata ini." ucap Diofu berharap."Diofu
Baca selengkapnya

Keputusan Para Raja

"Saya belum pernah menyelidiki kemampuan para musuh di seberang lautan jauh sana, apa kalian punya bukti bahwa kerajaan punya kekuatan militer yang lebih kuat?" tanya Raja Gouci."Hasil analisa saya tidak pernah salah." ucap Raja Dioyung."Kalau begitu, saya harus menerima gencatan senjata dengan kalian dan harus membentuk aliansi kerajaan ini." ucap Raja Gouci."Baik, bagaimana dengan Raja Qiow, apa kamu menerima aliansi ini." tanya Raja Dioyung."Sebaiknya kita harus membahas ini dengan petinggi kerajaan dan saling memberikan bukti kuat agar bisa menerima gencatan senjata, jika keadaan kerajaan kita sangat berbahaya." ucap Raja Qiow."Baik, saya dan petinggi saya akan memberikan informasi akurat kepada petinggi kalian. Artinya aliansi ini dapat diterima dengan baik bukan." tanya Raja Dioyung."Baik." ucap Raja Gouci."Karena aliansi ini apa kita akan melakukan negosiasi dengan kerajaa
Baca selengkapnya

Menyusup Pinggir Pantai

"Baik, saya akan melakukan yang terbaik." ucap Diofu."Diofu saya punya tugas untuk kamu." ucap Raja Dioyung."Tugas apa, pak." tanya Diofu."Saya ingin kamu menyusup melalui lautan ke kerajaan yang belum mengirim balasan surat." ucap Raja Dioyung."Setahu saya unit komunikasi sudah mengirim surat lagi." ucap Diofu."Benar, saya ingin kamu menyusup saja, karena kerajaan itu langsung berseberangan dengan lautan lepas. Dimana benua lain pasti banyak sekali kerajaan musuh yang belum beraliansi dengan kita." ucap Raja Dioyung."Baik, saya mengerti maksud anda, karena anda telah mengantongi 30 pesan resmi yang. Jadi menurut anda kekuatan tempur prajurit aliansi kerajaan yang akan terbentuk semakin bertambah besar." ucap Diofu."Bukan, Diofu." ucap Raja Dioyung."Jadi apa yang anda maksud." tanya Diofu."Saya ingin kamu melaporkan kepada saya situasi disana." ucap
Baca selengkapnya

Utusan Kerajaan Penting

"Artinya kita sudah dekat dengan kerajaan ini. Tapi kita sebagai warga bisa harus melihat situasi dan tetap waspada." ucap Komandan Houri."Benar, kita dikirim oleh Raja Kerajaan Souling untuk menerima perintah untuk datang melakukan negosiasi. ucap Diofu."Kalian akan pergi ke kerajaan itu menemui raja." tanya pria tua."Benar, kita mau ketemu raja, pak." ucap Diofu."Saya tidak pernah kesana. Jadi saya hanya melakukan yang terbaik saja." ucap pria tua."Terimakasih sudah melayani saya dan teman saya dengan baik." ucap Diofu."Sama-sama."Diofu dan para prajuritnya akan melanjutkan perjalanan pada sore hari. Setelah mengisi perbekalan dan persiapan sebagai warga biasa."Semuanya sudah siap, kita akan berangkat." ucap Diofu."Baik, kami berangkat." ucap Komandan Houri berpamitan kepada pria tua di di depan pintu rumah."Hati-hati di jalan ya." u
Baca selengkapnya

Pria tidak Dikenal

Pagi hari Diofu sudah bersiap dengan pakaian rapi khas Kerajaan Souling dengan berdiri di cermin panjang di kamarnya dengan rambut rapi tebal belah pinggir."Sebaiknya saya bergegas ke pintu depan." ucap Diofu hendak keluar kamar.Tepat pada jam 9 pagi, para raja di dampingi oleh keamanan masing-masing kerajaan mulai berbaris memasuki pintu masuk istana Kerajaan Souling."Sudah sampai, kalian bersiap untuk menjabat tangan mereka, kalian juga." ucap Diofu memberikan perintah kepada para prajuritnya dari Kerajaan Souling.Para prajuritnya mulai menjabat tangan para tamu raja dari berbagai kerajaan dengan berbaris dari kiri dan kanan.Dari halaman kerajaan banyak prajurit melihat para tamu raja, termasuk dari atap istana dengan menggunakan teropong."Situasi aman, mohon kalian semua melakukan keamanan tingkat tinggi dan terus pantau kerajaan termasuk istana." ucap Komandan Johen."Bai
Baca selengkapnya

Raja Palsu

Diofu langsung melihat pertarungan pria tidak dikenal itu."Pria ini sepertinya sangat ahli dalam pertarungan jenis apapun. Bahkan para komandan aliansi kerajaan tidak dapat menghentikannya." ucap Diofu melihat dari depan tubuh Komandan Youjung.Para komandan aliansi kerajaan belum mampu melumpuhkan pria itu.Sudah lamanya para komandan bertarung dengan pria tidak dikenal itu para komandan aliansi kerajaan mulai kelelahan. Namun pria tidak dikenal itu tidak lelah sedikitpun."Siapa pria orang itu, sampai sekarang, para komandan aliansi kerajaan belum bisa menghentikan pria itu." ucap Komandan Youjung.Prajurit Kerajaan Souling dari satuan aliansi petarung jarak jauh dan dekat mulai berdatangan membantu para komandan aliansi kerajaan itu yang sudah mulai kelelahan bertarung melawan seorang pria tidak dikenal itu."Semuanya, lumpuhkan mereka, jangan lakukan serangan langsung." ucap Komandan Youjung mem
Baca selengkapnya

Tugas Diterima

Pagi hari Diofu keluar kamar tidur dengan pakaian biasa menuju ke halaman istana. Diofu melihat suasana kerajaan penuh dengan kedamaian.Tiba-tiba Komandan Youjung datang menemui dengan seragam prajurit."Diofu kamu disini. Bagiamana kalau kita jalan-jalan dulu." ucap Komandan Youjung."Baik, kalau begitu ayo kita pergi." ucap Diofu."Keadaan memang damai sejak pembentukan aliansi ini." ucap Komandan Youjung."Benar, semua berkat kesadaran semuanya." ucap Diofu."Bagaimana kalau kita pergi ke kedai itu untuk minum teh." ucap Komandan Youjung."Baik."Diofu dan Komandan Youjung duduk di sebuah kedai untuk menikmati secangkir teh."Diofu keadaan Kerajaan apa kamu bisa." tanya Komandan Youjung."Sejauh ini kerajaan ini aman saja. Namun saya tetap siaga di area laut dan darat." ucap Diofu."Begitu ya. Kamu harus tahu Diofu, bahwa kondi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status